The Jaya Suteja, Susila Candra,
Yudistira Aquarista
Teknik Manufaktur, Universitas Surabaya
E-mail: jayasuteja@yahoo.com
“Optimasi Proses Pemesinan Milling Fitur Pocket Material Baja Karbon Rendah Menggunakan Response Surface Methodology”
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 10, No. 1,
April 2008: 1–7
Penerbit.,Institute
Of Research And Community Outreach - Petra Christian University
Latar
belakang masalah.
Dalam proses pemesinan milling waktu
yang dibutuhkan
untuk
membuat komponen harus seminimal mungkin agar tercapai kapasitas produksi yang tinggi.
Parameter proses pemotongan yang maksimum akan menghasilkan laju pemakanan material
(MRR) yang tinggi namun juga mengakibatkan kekasaran permukaan (Ra) yang tinggi pula. Oleh karena itu, parameter proses
pemesinan milling yang optimum perlu untuk diketahui. Dewasa
ini, beberapa segmen konsumen tertentu membutuhkan komponen yang mempunyai kehalusan
permukaan tertentu dan menuntut agar komponen tersebut diproses dalam waktu
yang cepat. Sebagai contoh untuk membuat cetakan plastik, kekasaran permukaan
dari cetakan harus sekecil mungkin tapi dituntut untuk selesai dalam waktu yang
cepat. Untuk itu optimasi parameter proses pemesinan pada mesin milling perlu dilakukan agar kekasaran permukaan yang diinginkan dapat
dicapai dalam waktu yang paling singkat.
A.M.
Ramos, et.al. melakukan studi dan analisa kekasaran permukaan yang
dihasilkan dengan tiga macam strategi pemesinan milling yang berbeda yaitu tipe radial,
raster dan 3D
offset untuk komponen yang mengandung geometri
kompleks seperti bentuk cembung dan cekung [1]. Dari penelitian yang dilakukan,
Ramos menyimpulkan bahwa ketiga strategi pemesinan menghasilkan kekasaran
permukaan yang berbeda dan tipe 3D offset
adalah yang paling cocok untuk pemesinan
komponen yang mengandung geometri kompleks.
Wang
M.Y., et.al. menganalisa pengaruh kecepatanpotong, kecepatan makan,
kedalaman potong dan geometri pahat terhadap kekasaran permukaan ketika
melakukan slot end milling pada AL2014-T6 [2]. Selain itu Wang M.Y., et.al. juga menyelidiki pengaruh pemberian cairan pendingin pada
kekasaran permukaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
bahwa untuk kondisi tanpa cairan pendingin, kekasaran permukaan sangat
dipengaruhi oleh kecepatan potong, kecepatan makan, dan geometri pahat.
Sedangkan untuk kondisi dengan cairan pendingin, faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kekasaran permukaan adalah kecepatan makan dan geometri pahat. Lebih
jauh lagi, proses dengan menggunakan cairan pendingin menghasilkan kekasaran
permukaan yang lebih halus dibandingkan tanpa cairan pendingin.
Cara
mendapatkan permukaan halus pada produk dengan waktu yang efisien?
Metode.
Dengan
melakukan penelitian ini, tujuan pertama yang hendak dicapai adalah untuk
mendapatkan model matematis yang dapat menggambarkan hubungan antara kedalaman
pemotongan dan pergeseran pahat untuk masing-masing cut type dengan kekasaran permukaan dan waktu pemakanan material.
Setelah itu, tujuan berikutnya adalah mencari kombinasi pengaturan kedalaman pemotongan
dan pergeseran pahat untuk masingmasing cut
type yang memberikan kekasaran permukaan dan
waktu pemakanan material yang optimal. Kondisi yang optimal yang dimaksud
disini adalah waktu pemakanan yang secepat mungkin tapi mendapatkan kekasaran
permukaan komponen yang sekecil mungkin. Untuk proses optimasi, ada beberapa metode
yang bisa digunakan tapi yang sering digunakan seperti Taguchi Optimization Method dan Response
Surface Methodology. Dalam implementasinya, kedua metode
tersebut sering dibantu oleh Genetic
Algorithm atau algoritma lainnya untuk
mendapatkan proses yang lebih efisien. Kedua metode ini mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masingmasing. Untuk dapat mendapatkan nilai kedalaman pemotongan
dan pergeseran pahat untuk masing- masing cut type yang
menghasilkan kekasaran permukaan dan waktu pemakanan material yang optimal, metode
yang dapat digunakan adalah Response
Surface Methodology.
Hasil peniletian.
Pada
penelitian ini, parameter yang digunakan sebagai faktor adalah kedalaman
pemotongan, cut type, dan pergeseran pahat. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan
data bahwa cut type yang memberikan hasil waktu pemesinan paling cepat adalah
jenis zig-zag dan spiral. Karena merupakan bentuk kualitatif, parameter cut type pada rancangan percobaan hanya memiliki dua level factor (-1
dan 1) dengan coded variabel –1 untuk tipe zigzag dan 1
untuk tipe spiral, sedangkan untuk mendapat waktu yang optimal metode yang
dapat di gunakan adalah Response
Surface Methodology.
Reaview/komentar
Pada
penelitian review jurnal ini bisa di simpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil produk
yang efisien, berkualitas & produktif pada mesin milling tidak perlu
melambatkan putaran type cut nya ataupun melambatkan pergeseran X/Y nya,
penyesuaian pada produk materialnya pun perlu di perhitungkan.
Abstrak
Jurnal
ABSTRAK
Proses
pemesinan milling merupakan salah satu proses pemesinan yang banyak digunakan untuk
pembuatan suatu komponen. Dalam proses pemesinan milling waktu yang dibutuhkan untuk membuat komponen harus seminimal
mungkin agar tercapai kapasitas produksi yang tinggi. Parameter proses
pemotongan yang maksimum akan menghasilkan laju pemakanan material (MRR) yang tinggi namun juga mengakibatkan kekasaran permukaan (Ra) yang tinggi pula. Oleh karena itu, parameter proses
pemesinan milling yang optimum perlu untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan model matematis yang dapat menggambarkan hubungan antara
kedalaman pemotongan dan pergeseran pahat dengan kekasaran permukaan dan waktu
pemakanan material untuk dua macam cut
type. Setelah itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk mencari kombinasi kedalaman potong dan pergeseran pahat untuk
mendapatkan kondisi optimum yaitu MRR
yang paling tinggi dan Ra yang paling rendah. Proses pemesinan milling pada penelitian ini dilakukan pada sebuah fitur pocket material baja karbon rendah dengan dimensi P x L x T adalah 20
mm x 20 mm x 1 mm. Dalam penelitian ini metode optimasi
yang digunakan adalah Response Surface Methodology. Dari hasil optimasi diperoleh bahwa pergeseran pahat dan
kedalaman potong yang memberikan respon MRR
dan Ra yang
optimal berturut-turut adalah 6,7582
mm dan 0,22 mm.
Dengan menggunakan parameter proses tersebut, nilai MRR dan Ra
yang didapatkan untuk zig-zag cut type adalah 9,619
mm³/detik dan 1,5124 μm sedang
untuk spiral cut type adalah 8,981
mm³/detik dan 1,3824 μm.
Daftar
Pustaka
1.
Ramos A.M., Relvas C., Simoes J.A., “The influence of finishing milling
strategies on texture, roughness, and dimensional deviations on the machining
of complex surfaces”, Journal of Materials Processing
Technology, Vol. 136, No.1-3, 2003, pp. 209-216.
2.
Wang M.Y., Chang H.Y., “Experimental study of surface roughness in slot end
milling AL2014- T6”, International Journal of Machine
Tools & Manufacture,
Vol. 44, No. 1, 2004, pp. 51-57.
3.
Benardos P.G., Vosniakos G.C, “Prediction of surface roughness in CNC face
milling using neural networks and Taguchi’s design of experiments”, Robotics and Computer Integrated Manufacturing, Vol. 18, No.5-6, 2002, pp. 343- 354.
4.
Chang C.K., Lu H.S, “Study on the predictionmodel of surface roughness for side
milling operations”, International Journal of Advance Manufaacturing Technology, Vol. 29, No. 910, 2006, pp. 867-878.
5.
Ryu S.H., Choi D.K., Chu C.N., “Roughness and texture generation on end milled surfaces”,
International Journal of Machine
Tools & Manufacture, Vol. 46, No. 3-4, 2006, pp. 404-412.
6.
Göloğlu
C., Arslan Y., Zigzag Machining Surface Roughness
Modelling Using Evolutionary Approach,
IMS'2006: 5th International Symposium
on Intelligent Manufacturing Systems, Agents and Virtual Worlds, 2006, pp. 734742
7.
Oktem H., Erzurumlu T., Kurtaran H., “Application of response surface
methodology in the optimization of cutting conditions for surface roughness”, Journal of Materials Processing Technology, Vol. 170, No. 1-2, 2005, pp. 1116.
8.
Reddy N.S.K., Rao P.V., “Selection of optimum tool geometry and cutting
conditions using a suface roughness prediction model for end milling”, International Journal of Advance Manufaacturing Technology, Vol. 26, No.11-12, 2005, pp. 1202-1210.
9.
Zhang J.Z., Chen J.C., Kirby E.D., “Surface roughness optimization in an
end-milling operation using the Taguchi design method”, Journal of Materials Processing
Technology, Vol. 184, No. 1-3, 2007, pp. 233-239.
10.
Choudhury S.K., Appa Rao, I.V.K., “Optimization of cutting parameters for
maximizing tool life”, International
Journal of Machine Tools and
Manufacture, Vol. 39, No. 2, 1999, pp. 343-353
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.