@D04-Nandar
Oleh : Nandar Widiyanto
PENDAHULUAN
Kompleksitas bentuk dan tuntutan akurasi
geometri yang tinggi dari produk telah mendorong
perkembangan teknologi pemesinan. Proses-proses
pemesinan komponen dengan menggunakan mesinmesin
konvensional sudah mulai kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan pembuatan komponen dengan
profil yang rumit dan terbuat dari material yang
sangat keras (hard metal). Problem diatas
direspon
dengan berkembangnya mesin-mesin nonkonvensional
yang cukup pesat pada tahun-tahun
belakangan ini.
Proses pemotongan material dengan
mengggunakan Electrical Discharge Machining
(EDM) adalah salah satu pemesinan nonkonvensional.
Dimana proses thermoelectric
melakukan erosi pada benda kerja akibat loncatan
bunga api listrik antara elektrode dan benda kerja
didalam medium dilektrik. Pada proses Wire-EDM,
kawat potong yang berdiameter sangat kecil
digunakan sebagai elektrode pahat untuk memotong
benda kerja dari material logam yang sangat keras.
Untuk melakukan proses pemotongan tersebut, maka
kawat potong yang diameternya hanya 0.05 mm
sampai
dengan 0.30 mm memerlukanmukjizat teknik.
PRINSIP KERJA WIRE-EDM
ProsesWire-EDM
Pemesinan dengan menggunakanWire-EDM
terdiri dari tiga macam operasi yaitu roughing,
finishing dan surface- finishing. Pada
operasi
finishing dan surface-finishing kualitas
surface finish
menjadi tujuan utama, sedangkan untuk operasi
roughing produktivitas pemotongan dan surfacefinish
keduanya dianggap penting. Hal ini berarti
bahwa proses pemotongan pada operasi roughing
harus mempertimbangkan dua sasaran sekaligus,
sehingga tingkat kesulitan dalam mengendalikan
variable proses lebih tinggi. Konsekuensi dari
proses
roughing ini adalah performansi proses
harus
mencakup sekaligus laju pembuangan material dan
surface-finish.
Prinsip KerjaWire-EDM
Proses pemesinan denganWire-EDM adalah
suatu proses termo-elektrik yang melakukan abrasi
benda kerja dengan loncatan bunga api listrik antara
elektrode kawat dan benda kerja melalui medium
dielektrik.
Penggunaan kawat tipis dengan diameter 0,05 – 0,3
mm sebagai katoda adalah salah satu faktor yang
membedakan antara Wire-EDM dengan EDM Die
Sinking. Pada prosesWire-EDM kawat
dari gulungan
bergerak memotong benda kerja. Sebuah sumber arus
DC mengalirkan pulsa listrik berfrekuensi tinggi
antara kawat dengan benda kerja. Cairan dielektrik
yang berfungsi sebagai penghantar kemudian
dialirkan oleh suatu saluran coaxial dengan kawat.
Berbeda dengan EDM Die Sinking adalah padaWire-
EDM benda kerja tidak terendam
didalam cairan
dielektrik. Percikan bunga api yang dihasilkan
antara
elektrode dan benda kerja akan memotong material
berdasarkan pergerakan kawat.
Pada proses pemotongan ini tidak terjadi kontak
antara kawat dengan benda kerja. Pada umumnya
jarak antara kawat dengan benda kerja berkisar
antara
0,025 –
0,05 mm.
Saran
Untuk mengetahui lebih lanjut tantang karakteristik
pemesinan Wire-EDM, maka perlu dilakukan
penelitian dengan melibatkan beberapa variable
proses yang lain. Pengaruh variable proses yang
dapat
diteliti antara lain adalah pulse off, dilectric
fluid,
voltage, polarity, flushing system,material
speciment
dan material wire. Sedangkan variable respon
lain
yang dapat diamati adalah ketelitian ukuran dan
stabilitas pemotongan
DAFTAR PUSTAKA
Benedict, Gary F. 1989. Non Traditional
Manufacturing Processes. New York : Marcel
Decker Inc.
Box, George E., William G. Hunter and J. Stuart
Hunter. 1978. Statistic for Experiment. John
Wiley and Sons, Inc.
Fine Sodick. 1990.Wire-EDM Machining Handbook.
Guitrau, E. Bud. 1997. The EDM Handbook.
Cincinnati : Hansen Gradner Publications.
Khuri, Andre I. And John A. Cornel. 1996. Response
Surface Design and Analysis. New York :
Second Edition, Marcel Decker Inc.
Spedding, T.A., and Wang, Z.Q. 1997. Study on
Modelling of Wire EDM Process. Journal of
Material
Processing Technology, Vol. 69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.