Pengendalian Kualitas Part Trim Rear Quarter Right
APV Arena dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Suzuki Indomobil Motor
B. NAMA PENULIS
Fatimah Zahara
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas,
Padang
Email: fatimahzahara29@gmail.com
C. NAMA JURNAL
Jurnal Optimasi
Sistem Industri - Teknik Industri Universitas Andalas, Vol. 13, No. 1 April
2014
Halaman: 486-502
D. LATAR
BELAKANG MASALAH
Seiring
berkembangnya industri dalam berbagai indusstri terutama sektor otomotif tentu
saja banyak perusahaan perusahaan yang mengembangkan perusahaanya agar tetap
bertahan di tengah era globalisasi ini salah satu agar perusahaan tetap berdiri
yaitu dengan memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen, Peluang
ketidaksesuaian produk terhadap standar dapat terjadi di sepanjang proses
produksi bagi produk yang tidak sesuai dengan setandar tidak akan langsung di
jual akan tetapi dilakukan perbaikan (repair) terlebih dahulu Trim Rear Quarter
Right merupakan salah satu komponen yang diproduksi pada bagian plastic
injection yang merupakankomponen dari mobil APV Arena. Pada setiap produksi
Trim Rear Quarter Right ini setidaknya terdapat satu atau lebih produk cacat.
Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
E. MASALAH/PERTANYAAN
PENELITIAN
Metode
Six Sigma dapat mengidentifikasi masalah dalam proses produksi dan menguraikan
cacat yang membebani dalam hal waktu, uang, pelanggan dan peluang. Biaya yang
timbul akibat dari adanya produk cacat tersebut akan menyebabkan terjadinya
peningkatan biaya produksi. Oleh karena itu, penelitian mengenai Six Sigma
sebagai sistem saran pada PT Suzuki Indomobil Motor perlu dikaji dalam rangka
mencipktakan perbaikan yang terus menerus.
F. TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan
Penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.
Mempelajari penerapan metode Six Sigma dalam pengendalian kualitas pada
produksi Trim Rear Quarter Right.
2.
Memberikan rekomendasi perbaikan dalam pengendalian kualitas terkait dengan
analisis dan evaluasi yang diberikan terhadap produk cacat yang merupakan
tahapan improve dari metode Six Sigma.
G. METODE
Konsep
Kualitas
Mengidentifikasi
CTQ Pelanggan
Pengendalian
Kualitas
Six
Sigma
H. HASIL
PENELITIAN
Data-data
yang dikumpulkan dari penelitian adalah :
1.
Data jumlah produksi dan jumlah cacat produk
Trim
Rear Quarter R selama periode tahun 2012 dan 2013.
2.
SPRI perusahaan dan karakteristik kualitas produk
3.
Proses produksi Trim Rear Quarter R
>.Pengolahan
Data
*Define:
-
Mengidentifikasikan permasalahan
-
Menentukan tujuan (pengurangan cacat)
*Measure:
-
Perhitungan persentase produk bebas cacat bulanan (SPRI) dan frekuensi cacat yang
terjadi.
-
Penggunaan peta kontrol p atribut
-
Pengukuran kapabilitas sigma dan nilai DPMO menggunakan kalkulator six sigma.
*Analyze:
-
Mengidentifikasi frekuensi defect yang paling banyak timbul selama periode
tahun 2012 dan 2013.
-
Mengidentifikasi sumber-sumber akar penyebab kecacatan atau kegagalan produksi
dengan menggunakan fishbone diagram dan FMEA.
*Improve:
Membuat
usulan perbaikan / rencana peningkatan kualitas dengan menggunakan metode
five-M checklist.
*Control:
Penentuan
target % cacat yang ingin dicapai melalui perhitungan target sigma dan DPMO dan
melakukan perbaikan secara berkala
*Analisis
:
-
Analisis standar produksi bebas cacat dan frekuensi total cacat
-
Analisis peta kontrol
-
Analisis kapabilitas sigma dan DPMO
-
Analisis terhadap Failure Mode and Effect AnalysREVIEW/KOMENTAR
I.REVIEW/KOMENTAR
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek, dapat di simpulkan yaitu:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek, dapat di simpulkan yaitu:
1.
Kapabilitas sigma dan level sigma kinerja perusahaan dalam peningkatan kualitas
produk Trim Rear Quarter Right yaitu 5563 DPMO dengan kevel 4 . Semakin kecil
nilai DPMO semakin mendekati 6 .
2.
Berdasarkan analisa dengan tahap six sigma dan FMEA cacat pada produk Trim Rear
Quarter Right disebabkan oleh lima faktor yaitu : kelalaian operator dalam set
up mesin, umur mesin, kualitas material, penerapan metode yang belum maksimal
dan lingkungan yang berisik. Proses set up molding injection machine adalah
proses paling bepegaruh dalam menyebabkan defect produk dengan nilai RPN sebesar
256.
3.
Solusi yang dapat direkomendasikan yaitu penambahan box material dengan
kapasitas 25 kg dimana box ini diisi dengan material recycle. Sehingga ketika
awal produksi dimana sering terjadinya cacat produk, sengaja digunakan material
recycle untuk produksi hingga produk yang dihasilkan tidak cacat lagi, lalu
dilanjutkan produksi dengan menggunakan material baru dan produksi benar-benar
dimulai. Hal ini akan mengurangi jumlah defect dan biaya produksi dan akan
memaksimalkan keuntungan perusahaan.
PT
Suzuki Indomobil Motor harus meningkatkan pengendalian kualitasnya agar dapat
mengurangi kerugian perusahaan yang diakibatka oleh defect. Untuk mengurangi
defect maka saran yang dapat diberikan yaitu penambahan box material dengan
kapasitas 25 kg yang akan diisi dengan material recycle yang nantinya digunakan
untuk tes hingga panas mesin sesuai standar dan dapat diproduksi produk sesuai
target produksi tanpa cacat. Perusahaan juga harus meningkatkan pengawasan
terhadap penggunaan material recycle agar digunakan dengan takaran yang
seharusnya agar tidak terjadi defect. Perusahaan sebaiknya melakukan
maintenance pada mesin setiap hari karena penggunaan mesin yang cukup lama.
J. Abstrak
Kualitas
merupakan aspek penting dalam meningkatkan daya saing produk. Perannya adalah
memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mampu bersaing dengan produk
sejenis.Trim Rear Quarter Right merupakan komponen dari mobil APV Arena
yangsetiap produksi Trim Rear Quarter Right ini setidaknya terdapat satu atau
lebih produk cacat. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Metode yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu metode six sigma karena
metode ini sudah terbukti efektif. acat pada produk Trim Rear Quarter Right
disebabkan oleh lima faktor yaitu: kelalaian operator dalam set up mesin , umur
mesin, kualitas material, penerapan metode yang belum maksimal dan lingkungan
yang berisik. Proses set up molding injection machine adalah proses paling
berpengaruh dalam menyebabkan defect produk dengan nilai RPN (Risk Priority
Number) sebesar 256.
kunci:
Kualitas,Six Sigma, Trim Rear Quarter Right
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
S. Assauri, Manajemen Operasi Dan Produksi, Jakarta: LP FE UI, 1998.
[2]
V. Gasperz, Total Quality Management, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2005.
[3]
J. Heizer dan B. Render, Operations Management (Manajemen Operasi), Jakarta:
Salemba Empat, 2006.
[4]
W.M. Lindsay dan J.R. Evans, An Introduction to Six Sigma &Process Improvement,
Jakarta: Salemba Empat, 2007.
[5]
D.C. Montgomery, Introduction to Statistical Quality Control 4th Edition. New
York: John Wiley & Sons, Inc., 2001.
[6]
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
[7]
S. Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen MutuTerpadu Abad 21: Kiat
Membangun Bisnis Kompetitif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
[8]
S. Sinulingga, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
[9]
R.I. Wijaya, Analisis Proyek, Jakarta: FT UI, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.