.

Sabtu, 08 April 2017

Review jurnal : Penelitian Pengendalian Kualitas Part Trim Rear Quarter Right APV Arena dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Suzuki Indomobil Motor

Oleh @D06-RENDI
A. JUDUL PENELITIAN

Pengendalian Kualitas Part Trim Rear Quarter Right APV Arena dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. Suzuki Indomobil Motor

B. NAMA PENULIS

Fatimah Zahara
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang


C. NAMA JURNAL

Jurnal Optimasi Sistem Industri - Teknik Industri Universitas Andalas, Vol. 13, No. 1 April 2014
Halaman: 486-502

D. LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring berkembangnya industri dalam berbagai indusstri terutama sektor otomotif tentu saja banyak perusahaan perusahaan yang mengembangkan perusahaanya agar tetap bertahan di tengah era globalisasi ini salah satu agar perusahaan tetap berdiri yaitu dengan memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumen, Peluang ketidaksesuaian produk terhadap standar dapat terjadi di sepanjang proses produksi bagi produk yang tidak sesuai dengan setandar tidak akan langsung di jual akan tetapi dilakukan perbaikan (repair) terlebih dahulu Trim Rear Quarter Right merupakan salah satu komponen yang diproduksi pada bagian plastic injection yang merupakankomponen dari mobil APV Arena. Pada setiap produksi Trim Rear Quarter Right ini setidaknya terdapat satu atau lebih produk cacat. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

E. MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN

Metode Six Sigma dapat mengidentifikasi masalah dalam proses produksi dan menguraikan cacat yang membebani dalam hal waktu, uang, pelanggan dan peluang. Biaya yang timbul akibat dari adanya produk cacat tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan biaya produksi. Oleh karena itu, penelitian mengenai Six Sigma sebagai sistem saran pada PT Suzuki Indomobil Motor perlu dikaji dalam rangka mencipktakan perbaikan yang terus menerus.

F. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mempelajari penerapan metode Six Sigma dalam pengendalian kualitas pada produksi Trim Rear Quarter Right.
2. Memberikan rekomendasi perbaikan dalam pengendalian kualitas terkait dengan analisis dan evaluasi yang diberikan terhadap produk cacat yang merupakan tahapan improve dari metode Six Sigma.

G. METODE
Konsep Kualitas
Mengidentifikasi CTQ Pelanggan
Pengendalian Kualitas
Six Sigma

H. HASIL PENELITIAN

Data-data yang dikumpulkan dari penelitian adalah :

1. Data jumlah produksi dan jumlah cacat produk
Trim Rear Quarter R selama periode tahun 2012 dan 2013.

2. SPRI perusahaan dan karakteristik kualitas produk

3. Proses produksi Trim Rear Quarter R
>.Pengolahan Data

*Define:
- Mengidentifikasikan permasalahan
- Menentukan tujuan (pengurangan cacat)

*Measure:
- Perhitungan persentase produk bebas cacat bulanan (SPRI) dan frekuensi cacat yang terjadi.
- Penggunaan peta kontrol p atribut
- Pengukuran kapabilitas sigma dan nilai DPMO menggunakan kalkulator six sigma.

*Analyze:
- Mengidentifikasi frekuensi defect yang paling banyak timbul selama periode tahun 2012 dan 2013.
- Mengidentifikasi sumber-sumber akar penyebab kecacatan atau kegagalan produksi dengan menggunakan fishbone diagram dan FMEA.

*Improve:
Membuat usulan perbaikan / rencana peningkatan kualitas dengan menggunakan metode five-M checklist.

*Control:
Penentuan target % cacat yang ingin dicapai melalui perhitungan target sigma dan DPMO dan melakukan perbaikan secara berkala

*Analisis :
- Analisis standar produksi bebas cacat dan frekuensi total cacat
- Analisis peta kontrol
- Analisis kapabilitas sigma dan DPMO
- Analisis terhadap Failure Mode and Effect AnalysREVIEW/KOMENTAR
I.REVIEW/KOMENTAR

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek, dapat di simpulkan yaitu:

1. Kapabilitas sigma dan level sigma kinerja perusahaan dalam peningkatan kualitas produk Trim Rear Quarter Right yaitu 5563 DPMO dengan kevel 4 . Semakin kecil nilai DPMO semakin mendekati 6 .

2. Berdasarkan analisa dengan tahap six sigma dan FMEA cacat pada produk Trim Rear Quarter Right disebabkan oleh lima faktor yaitu : kelalaian operator dalam set up mesin, umur mesin, kualitas material, penerapan metode yang belum maksimal dan lingkungan yang berisik. Proses set up molding injection machine adalah proses paling bepegaruh dalam menyebabkan defect produk dengan nilai RPN sebesar 256.

3. Solusi yang dapat direkomendasikan yaitu penambahan box material dengan kapasitas 25 kg dimana box ini diisi dengan material recycle. Sehingga ketika awal produksi dimana sering terjadinya cacat produk, sengaja digunakan material recycle untuk produksi hingga produk yang dihasilkan tidak cacat lagi, lalu dilanjutkan produksi dengan menggunakan material baru dan produksi benar-benar dimulai. Hal ini akan mengurangi jumlah defect dan biaya produksi dan akan memaksimalkan keuntungan perusahaan.

PT Suzuki Indomobil Motor harus meningkatkan pengendalian kualitasnya agar dapat mengurangi kerugian perusahaan yang diakibatka oleh defect. Untuk mengurangi defect maka saran yang dapat diberikan yaitu penambahan box material dengan kapasitas 25 kg yang akan diisi dengan material recycle yang nantinya digunakan untuk tes hingga panas mesin sesuai standar dan dapat diproduksi produk sesuai target produksi tanpa cacat. Perusahaan juga harus meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan material recycle agar digunakan dengan takaran yang seharusnya agar tidak terjadi defect. Perusahaan sebaiknya melakukan maintenance pada mesin setiap hari karena penggunaan mesin yang cukup lama.

J. Abstrak
Kualitas merupakan aspek penting dalam meningkatkan daya saing produk. Perannya adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mampu bersaing dengan produk sejenis.Trim Rear Quarter Right merupakan komponen dari mobil APV Arena yangsetiap produksi Trim Rear Quarter Right ini setidaknya terdapat satu atau lebih produk cacat. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu metode six sigma karena metode ini sudah terbukti efektif. acat pada produk Trim Rear Quarter Right disebabkan oleh lima faktor yaitu: kelalaian operator dalam set up mesin , umur mesin, kualitas material, penerapan metode yang belum maksimal dan lingkungan yang berisik. Proses set up molding injection machine adalah proses paling berpengaruh dalam menyebabkan defect produk dengan nilai RPN (Risk Priority Number) sebesar 256.
kunci: Kualitas,Six Sigma, Trim Rear Quarter Right

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Assauri, Manajemen Operasi Dan Produksi, Jakarta: LP FE UI, 1998.
[2] V. Gasperz, Total Quality Management, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.
[3] J. Heizer dan B. Render, Operations Management (Manajemen Operasi), Jakarta: Salemba Empat, 2006.
[4] W.M. Lindsay dan J.R. Evans, An Introduction to Six Sigma &Process Improvement, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
[5] D.C. Montgomery, Introduction to Statistical Quality Control 4th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc., 2001.
[6] M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
[7] S. Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen MutuTerpadu Abad 21: Kiat Membangun Bisnis Kompetitif, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
[8] S. Sinulingga, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
[9] R.I. Wijaya, Analisis Proyek, Jakarta: FT UI, 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.