@D02-Andi
Oleh : Muhammad Andi Yusuf
1.
JUDUL PENELITIAN
IMPROVE
THE WORK EFFECTIVENESS WITH OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) AS THE BASIS
FOR OPTIMIZING PRODUCTION
2.
NAMA PENULIS
Ø Herry A.
Prabowo (Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
, Email: herryagung@gmail.com;
)
Ø Farida
(Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana ,
Email: faridaghozali@gmail.com;)
Ø Deta
Indar R(Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
)
3.
NAMA JURNAL
Volume IX No 3, 286 – 299
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta
11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/
4.
LATAR
BELAKANG MASALAH
PT YME yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif
yaitu spare part motor. Keberhasilan
kegiatan produksi dapat dipantau dari hasil produksi dan produk gagal yang dihasilkan. Pada bulan Agustus 2014 nilai produk
gagal berada pada batas target reject
(720 ppm) sehingga perlu dilakukan kegiatan perbaikan (Target reject bisa dilihat pada lampiran).
Dengan kegiatan pemeliharaan mesin yang efektif diharapkan dapat mengurangi
jumlah reject dan stop mesin saat
kegiatan produksi. Kerusakan mesin dalam departement ini seringkali tidak
terkontrol dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Nilai downtime mesin tinggi namun belum ada tindakan perbaikan yang
ditetapkan untuk mengurangi downtime.
Bahkan belum diketahui mesin mana saja yang menjadi mesin kritis untuk
dilakukan pemeliharaan. Optimalisasi mesinpun tidak diperhitungkan karena
kegiatan TPM belum dilakukan secara benar dalam perusahaan ini. Pemeliharaan
mesin yang dilakukan sebatas pada tindakan preventive
dan corrective. Untuk itu dilakukan
analisa data downtime dari departement engineering & maintenance,
ditentukan mesin yang menjadi mesin kritisnya, kemudian dilakukan pengukuran
kinerja mesin di department produksi dengan menggunakan metode OEE (Overall Equipment Effectiveness) yang sesuai dengan prinsip-prinsip TPM..
5.
MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN
Ø Bagaimana
kinerja mesin-mesin utama jika diukur dengan menggunakan metode OEE?
Ø Solusi
dan tindakan perbaikan apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai
efektivitas mesin jika dilakukan menggunakan prinsip-prinsip TPM?
6.
TUJUAN PENELITIAN
Ø melakukan pengukuran kinerja mesin dengan menghitung OEE,
Ø Menetapkan usaha perbaikan untuk meningkatkan produktivitas
7.
METODE
Ø
Metode survey
Ø
Metode studi kasus
Ø
Metode studi gerakan dan waktu
Metode Diatas didukung dengan menggunakan
¨
Diagram Pareto
¨
Diagram Tulang ikan / Fish bone
8.
HASIL PENELITIAN
Data Mesin produksi berdasarkan
kapasitas setiap mesin dalam pembuatan produk. Pengambilan data mesin dari line secondary coil untuk line sub assy, berikut merupakan data cycle time dari mesin produksi
Tabel 2 Data cycle time mesin
Oleh : Muhammad Andi Yusuf
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/
Nama Proses
|
Cycle Time
|
Man Power
|
Kapasitas Jumlah Produksi
|
||
(Menit)
|
Shift 1
|
Shift 2
|
|||
Insert
Terminal
|
0,13
|
3
|
2908
|
||
Winding
Secondary
|
0,13
|
1
|
|||
Winding
Secondary
|
0,13
|
3323
|
2908
|
||
Winding
Secondary
|
0,13
|
||||
Manual
Solder
|
0,13
|
1
|
3323
|
2908
|
Perhitungan Availability
Availability
menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk
kegiatan produksi. Formula yang
digunakan dalam menghitung availability adalah :
=
|
Operation Time
|
100%
|
|
Operation
|
Loading Time
|
||
time diperoleh dari
|
Operation Time = Loading time – Downtime
Loading time adalah waktu yang tersedia per
hari dikurangi dengan waktu downtime
yang telah direncanakan oleh perusahaan. (planned
downtime).
Available time
|
=
|
−
|
= (480+420)
|
||
= 900 menit
|
Perhitungan Performance
Effeciency
Performace
efficiency merupakan rasio kuantitas produk
yang dihasilkan jika dihitung
menggunakan waktu siklus ideal terhadap waktu yang tersedia yang melakukan
produksi (operation time).
=
|
(
|
)
|
)
|
100%
|
||
=
|
(
|
(
|
. ) )
|
100%
|
||
(
|
||||||
=
|
(
|
. )
|
100% = 87.50 %
|
Perhitungan Quality
Rate Produk
Quality rate merupakan rasio antar produksi sesuai standart dan total produksi. Secara matematis,Quality rate dapat dirumuskan sebagai berikut :
−
= 100%
Perhitungan Nilai OEE
Nilai OEE merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai
performa dari peralatan. Perhitungan OEE dapat diperoleh dengan Rumus sebagai
berikut :
=
1 = 83.68 % 87.5 % 98.9% = 72.41 %
Berikut merupakan data perhitungan nilai OEE yang
didapat dari pengalian ketiga faktor berdasarkan data yang sudah ada dalam
bentuk tabel :
Tabel 3 Nilai OEE line 1
Date
|
Mesin Line 1
|
Availability
|
Performance
|
Quality Rate
|
OEE
|
(%)
|
Efficiency
|
(%)
|
(%)
|
||
(%)
|
|||||
4
|
Secondary Coil
|
83,68
|
87,50
|
98,90
|
72,41
|
5
|
Secondary
Coil
|
79,1
|
93,22
|
98,97
|
73,04
|
6
|
Secondary
Coil
|
86,88
|
88,46
|
99,28
|
76,29
|
7
|
Secondary
Coil
|
89,48
|
92,32
|
99,33
|
82,05
|
8
|
Secondary
Coil
|
87,92
|
96,27
|
99,33
|
84,07
|
11
|
Secondary
Coil
|
86,45
|
84,89
|
99,47
|
73,00
|
12
|
Secondary Coil
|
92,92
|
91,82
|
99,37
|
84,77
|
13
|
Secondary
Coil
|
93,73
|
90,30
|
99,62
|
81,62
|
14
|
Secondary
Coil
|
92,29
|
91,70
|
99,49
|
84,20
|
15
|
Secondary
Coil
|
90,94
|
93,81
|
99,32
|
84,73
|
18
|
Secondary
Coil
|
87,85
|
91,89
|
99,29
|
80,15
|
19
|
Secondary
Coil
|
83,65
|
96,33
|
99,26
|
79,98
|
20
|
Secondary
Coil
|
88,13
|
92,41
|
99,50
|
81,03
|
21
|
Secondary
Coil
|
90,52
|
89,76
|
99,50
|
80,84
|
22
|
Secondary
Coil
|
90,67
|
76,07
|
99,08
|
68,34
|
25
|
Secondary
Coil
|
90,32
|
95,18
|
99,54
|
85,58
|
26
|
Secondary
Coil
|
90,73
|
94,40
|
99,42
|
85,15
|
27
|
Secondary
Coil
|
86,46
|
94,76
|
99,40
|
81,44
|
28
|
Secondary
Coil
|
86,67
|
96,09
|
99,50
|
82,86
|
29
|
Secondary
Coil
|
83,11
|
93,09
|
99,31
|
77,47
|
Tabel 4 Nilai OEE line 2
Date
|
Mesin Line 1
|
Availability
|
Performance
|
Quality Rate
|
OEE
|
(%)
|
Efficiency
|
(%)
|
(%)
|
||
(%)
|
|||||
4
|
Secondary Coil
|
82.41
|
71.90
|
98.85
|
59
|
5
|
Secondary
Coil
|
79.93
|
89.71
|
99.21
|
71
|
6
|
Secondary
Coil
|
84.67
|
98.85
|
99.53
|
83
|
7
|
Secondary
Coil
|
92.89
|
59.87
|
98.81
|
55
|
8
|
Secondary
Coil
|
87.22
|
70.80
|
98.99
|
61
|
11
|
Secondary
Coil
|
94.84
|
81.97
|
99.29
|
77
|
12
|
Secondary
Coil
|
90.31
|
78.89
|
99.26
|
71
|
13
|
Secondary
Coil
|
92.08
|
81.99
|
99.37
|
75
|
14
|
Secondary
Coil
|
92.81
|
88.74
|
99.36
|
82
|
15
|
Secondary
Coil
|
92.40
|
86.44
|
99.41
|
79
|
18
|
Secondary
Coil
|
86.56
|
96.15
|
99.49
|
83
|
19
|
Secondary
Coil
|
86.67
|
97.36
|
99.45
|
84
|
20
|
Secondary
Coil
|
83.96
|
90.82
|
99.61
|
76
|
21
|
Secondary
Coil
|
86.77
|
93.54
|
99.60
|
81
|
22
|
Secondary
Coil
|
84.17
|
97.28
|
99.54
|
82
|
25
|
Secondary
Coil
|
87.53
|
93.13
|
99.62
|
81
|
26
|
Secondary
Coil
|
89.48
|
81.47
|
99.57
|
73
|
27
|
Secondary
Coil
|
78.54
|
99.53
|
99.49
|
78
|
28
|
Secondary
Coil
|
86.25
|
94.75
|
99.59
|
81
|
29
|
Secondary
Coil
|
79.48
|
99.76
|
99,56
|
79
|
9.
KOMENTAR
Dari Penelitian diatas menunjukan
hampir dari semua elemen pendukung OEE terdapat masalah baik dari segi
Availability , dan Performance Efficiency , karena dari hasil penelitian dari
perhitungan OEE 2 faktor itu yang presentasenya tidak stabil menandakan banyak
problem yang terdapat dilapangan. Perawatan mesin secara berkala atau
menjalankan sesuai metode TPM dan Improvement akan menjaga kondisi mesin akan
lebih menjadi lebih stabil untuk mengurangi Sic Big Losses. Dan akan
meningkatkan Kualitas dan kuantitas produksi.
10.ABSTRAK
PT Yamaha Motor Electronics (PT
YME) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pada pembuatan otomotif
kendaraan bermotor roda dua. Perusahaan ini menghasilkan suku cadangelektronik
untuk kendaraan bermotor.Beberapa produk mencakup ecu cdi/, pengapian kumparan,
Starting Motor, stator dan rotor. Sebagai produsen , perusahaan tidak terlepas
dari masalah efektivitas produk .Masalahnya adalah ketidak seimbang antara line
winding sekunder dengan line berikutnya.Pada saat hal ini terjadi maka
menyebabkan terjadi downtime yang akan menyebabkan turunnya efektivitas.Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dari pekerjaan dan
kegiatan untuk pengolahan data dan settlement issues.Dari analisis yang
dilakukan di PT YME , diperoleh nilai oee pada agustus 2014 , nilai rata-rata
dari line 1 sebesar 79.95 % dan rata-rata line 2 adalah 75.48 % .Nilai oee dari
line 1 berkisar antara 68.34 %. 85.58 % dan untuk line 2 berkisar antara 54.95
% -83.91 %. Nilai oee masih di bawah 85 % menunjukkan bahwa kinerja mesin,
operator dan metode belum maksimal .Perusahaan perlu meningkatkan nilai OEE
menjadi > 85 %. Perusahaan perlu melakukan perbaikan di Set-Up losses yang
menjadi penyebab kerugian terbesar diantara faktor-faktor lain di Six Big
Losses. Perbaikan dilakukan terhadap lima aspek yaitu aspek orang, mesin,
bahan, metode kerja, dan lingkungan. Salah satu yang telah dilakukan adalah
perbaikan dalam pengumpulan data dan perbaikan metode dalam bekerja, terutama
dalam SOP secara umum.
11.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyas. Modul 10. Analisa Data (Bagian Pertama): Metode Pengumpulan
Data. Universitas Mercubana.
Fadillah, Rizki. Pengukuran Nilai Overall
Equipment Effectiveness (OEE) Sebagai Dasar Optimasi Produktivitas: Studi
Kasus Di PT Sweet Candy Indonesia, Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Ginting, S. M. 2007. Perawatan
Dengan Menggunakan Metode Total Productive Maintenance (TPM) Di PT. Alumunium Extrusion Indonesia (Alexindo), Tugas Akhir Fakultas Teknologi Industri.
Universitas Gunadarma.
Mobley ,R. K, dkk. 2008. Maintenance
Engineering Handbook. Seventh Edition. USA. 2008.
Nakajima, Seiichi, Introduction to
TPM Total Productive Maintenance. Productivity Press, Inc.
Cambridge-Massachusetts, 1988.
Nazir, Mohammad . 2003. Metode
Penelitian. Cetakan Ke-5. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003.
_______________ . Agustus Metode
Penelitian. Cetakan Ke-3. Jakarta: Ghalia. 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.