.

Jumat, 07 April 2017

Review Jurnal : Pengendalian Kualitas Untuk Meminimasi Produk Cacat Pada Proses Produksi Besi Beton

@D08-Adithya
 A.Judul Penelitian
Pengendalian Kualitas Untuk Meminimasi Produk Cacat Pada Proses Produksi Besi Beton

B.Nama Penulis
Tantri Windarti Program Studi Program Informatika, STIMIK Surabaya

C. Nama Jurnal
Jurnal Pasti
Volume IX No 3, halaman 173-180
Tahun terbit 2014
Program Informatika
Jl. Raya Kedung Baruk 98, Surabaya 60298

D. Latar Belakang Masalah
Pada Penelitian ini terdapat masalah berupa kecacatan yang terjadi pada beberapa besi beton, dimana toleransi kerusakan yang ditetapkan sebesar 2% namun pada beberapa minggu kerusakan lebih dari batas toleransi yaitu seesar 2,42% dan 2,21%. Sehingga digunakan metode six sigma untuk meningkatkan kualitas dari besi beton tersebut.

E. Masalah Pertanyaan Peneliti
Pada penelitian ini berfokus pada kecacatan besi beton seperti overfill (bersayap), overlap (bentuk berlebihan), underfill (kempong) dan scratch (baret) yang terdapat pada 70,4 ton dari 6800 ton produksi.

F.Tujuan Penelitian
Sasaran dan tujuan perbaikan yang menjadi obyek penelitian ini adalah produk besi beton diameter 12 mm karena setiap bulannya produk ini paling banyak diproduksi sesuai permintaan konsumen. PT. X selalu mengutamakan kepuasan konsumen dengan membuat produk sesuai spesifikasi yang dinginkan. Sehingga untuk menghasilkan produknya perusahaan ini menginginkan kondisi besi beton yang diproduksi bebas dari cacat (overfill, overlap, underfill dan scratch).
G. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dari produksi beton berdiameter 12mm dan data kecacatan besi beton berdiameter 12mm yang diperoleh dari mesin, operator penanggung jawab instrument, dan kuisioner. Data di analisa dengan acuan pada Pande dan Holpp yaitu melalui tahap DMAIC (Define, Measure, Analyse, Improve dan Control) yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan perbaikan kualitas terhadap proses produksi. Tahap Define dengan menentukan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas serta identifikasi cacat produk. Lanjut pada tahap measure dengan menentukan proporsi cacat yang paling dominan yang akan di kualifikasi sebagai Critical to Quality (CTQ)dengan menggunakan diagram pareto. CTQ ini harus segera dilakukan tindakan perbaikan. Lalu ke tahap analyze, setelah diperoleh data dari tahap sebelumnya dilakukan identifikasi penyebab masalah kualitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan peta kendali P (P-Chart) yang akan diketahui apakah ada produk yang berada di luar batas kontrol atau tidak. Masuk ke tahap improve dengan metode FMEA, dengan mengevaluasi kegagalan dalam sistem. Dan yang terakhir yaitu tahap control, hasil hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan.

H. HASIL PENELITIAN
Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka kesimpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa terdapat dua penyebab produk cacat tertinggi yang dikualifikasikan sebagai CTQ, yaitu overfill sebanyak 48,97% dan scratch sebanyak 32,93%. Dengan metode ini juga terjadi peningkatan nilai sigma, dimana sebelum menerapkan nilai sigma sebesar 2,96 dan setelah menerapkan nilai sigma menjadi sebesar 3,17

I.Review
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka kesimpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa terdapat dua penyebab produk cacat tertinggi yang dikualifikasikan sebagai CTQ, yaitu overfill sebanyak 48,97% dan scratch sebanyak 32,93%. Dengan metode ini juga terjadi peningkatan nilai sigma, dimana sebelum menerapkan nilai sigma sebesar 2,96 dan setelah menerapkan nilai sigma menjadi sebesar 3,17. Faktor-faktor penyebab utama terjadinya produk besi beton diameter 12 mm cacat adalah mesin, artinya mesin paling mempengaruhi produk akhir yaitu adanya trouble pada rolling mill. Kemudian diikuti faktor manusia dan faktor metode sebagai sebab lain yang membentuk produk akhir. Penerapan metode six sigma dapat dilakukan secara terus-menerus supaya peningkatan kualitas produk besi beton dan nilai sigma yang dicapai dapat diketahui perkembangannya.

K. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S.K. (2012), Minimasi Defect Produk dengan Konsep Six Sigma. Jurnal Teknik Industri. Vol. 13, No.1, Pp. 43-50.

Gaspersz, V. (2005), Total Quality Management, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hendradi, T.C. (2006), Statistik Six Sigma dengan Minitab, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Hidayat, A. (2006), Strategi Six Sigma, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Latief, Y., Utami, R.P. (2009), Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma dalam Penjagaan Kualitas pada Proyek Konstruksi. Jurnal Makara Teknologi. Vol.13, No.2, Pp. 67-72.

Pande, P.S., Holpp, L. (2005), What Is Six Sigma, Berpikir Cepat Six Sigma (2nd ed), ANDI, Yogjakarta.

Prawirosentono, S. (2004), Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu, Total Quality
Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis Kiat Membangun Bisnis Kompetitif Bernuansa "Market Leader", Bumi Aksara, Jakarta.

Pande, P.S., Neuman R.P., Cavanagh R.R. (2002), The Six Sigma Way (Bagaimana GE, Motorola dan Perusahaan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja Mereka), ANDI, Yogjakarta.

Sari, D.P., Rosyada, Z.F., Rahmadhani, N. (2011), Analisa Penyebab Kegagalan Produk Woven Bag dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effects Analysis (Studi Kasus di PT. Indomaju Textindo Kudus), Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II, Fakultas Tenik Universitas Wahid Hasyim, Semarang, hal C6-C11.

Sukardi, Effendi, U., Astuti, D.A. (2011), Aplikasi Six Sigma pada Pengujian Kualitas Produk di UKM Keripik Apel Tinjauan dari Aspek Proses. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol.12, No.1, Pp. 1-7. Susetyo, J., Winarni, Hartanto, C. (2011), Aplikasi Six Sigma DMAIC dan Kaizen Sebagai Metode Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Produk.


Jurnal Teknologi. Vol.4, No.1, Pp. 78-87. Vanany, I., Emilasari, D. (2007), Aplikasi Six Sigma pada Produk Clear File di Perusahaan Stationary. Jurnal Teknik Industri. Vol.9, No.1, Pp. 27-36.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.