@D08-Adithya
A.Judul Penelitian
Pengendalian Kualitas Untuk Meminimasi Produk Cacat
Pada Proses Produksi Besi Beton
B.Nama Penulis
Tantri Windarti Program Studi Program Informatika, STIMIK Surabaya
C. Nama Jurnal
Jurnal Pasti
Volume IX No 3, halaman 173-180
Tahun terbit 2014
Program Informatika
Jl. Raya Kedung Baruk 98, Surabaya 60298
D. Latar Belakang Masalah
Pada
Penelitian ini terdapat masalah berupa kecacatan yang terjadi pada beberapa
besi beton, dimana toleransi kerusakan yang ditetapkan sebesar 2% namun pada
beberapa minggu kerusakan lebih dari batas toleransi yaitu seesar 2,42% dan
2,21%. Sehingga digunakan metode six sigma untuk meningkatkan kualitas dari
besi beton tersebut.
E. Masalah Pertanyaan Peneliti
Pada penelitian ini berfokus pada kecacatan besi beton seperti overfill
(bersayap), overlap (bentuk berlebihan), underfill (kempong) dan scratch
(baret) yang terdapat pada 70,4 ton dari 6800 ton produksi.
F.Tujuan Penelitian
Sasaran dan tujuan perbaikan yang
menjadi obyek penelitian ini adalah produk besi beton diameter 12 mm karena
setiap bulannya produk ini paling banyak diproduksi sesuai permintaan konsumen.
PT. X selalu mengutamakan kepuasan konsumen dengan membuat produk sesuai
spesifikasi yang dinginkan. Sehingga untuk menghasilkan produknya perusahaan
ini menginginkan kondisi besi beton yang diproduksi bebas dari cacat (overfill,
overlap, underfill dan scratch).
G. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dari produksi beton
berdiameter 12mm dan data kecacatan besi beton berdiameter 12mm yang diperoleh
dari mesin, operator penanggung jawab instrument, dan kuisioner. Data di
analisa dengan acuan pada Pande dan Holpp yaitu melalui tahap DMAIC (Define,
Measure, Analyse, Improve dan Control) yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah dan perbaikan kualitas terhadap proses produksi. Tahap Define dengan
menentukan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas serta identifikasi cacat
produk. Lanjut pada tahap measure dengan menentukan proporsi cacat yang paling
dominan yang akan di kualifikasi sebagai Critical to Quality (CTQ)dengan
menggunakan diagram pareto. CTQ ini harus segera dilakukan tindakan perbaikan. Lalu
ke tahap analyze, setelah diperoleh data dari tahap sebelumnya dilakukan identifikasi
penyebab masalah kualitas. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan peta kendali P (P-Chart)
yang akan diketahui apakah ada produk yang berada di luar batas kontrol atau
tidak. Masuk ke tahap improve dengan metode FMEA, dengan mengevaluasi kegagalan
dalam sistem. Dan yang terakhir yaitu tahap control, hasil hasil peningkatan
kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan.
H. HASIL PENELITIAN
Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka kesimpulan penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa terdapat dua penyebab
produk cacat tertinggi yang dikualifikasikan sebagai CTQ, yaitu overfill sebanyak
48,97% dan scratch sebanyak 32,93%. Dengan metode ini juga terjadi peningkatan
nilai sigma, dimana sebelum menerapkan nilai sigma sebesar 2,96
dan setelah menerapkan nilai sigma menjadi sebesar 3,17
I.Review
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
analisis, maka kesimpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode six
sigma dapat diketahui bahwa terdapat dua penyebab produk cacat tertinggi
yang dikualifikasikan sebagai CTQ, yaitu overfill sebanyak 48,97% dan scratch
sebanyak 32,93%. Dengan metode ini juga terjadi peningkatan nilai sigma,
dimana sebelum menerapkan nilai sigma sebesar 2,96 dan setelah
menerapkan nilai sigma menjadi sebesar 3,17. Faktor-faktor penyebab
utama terjadinya produk besi beton diameter 12 mm cacat adalah mesin, artinya
mesin paling mempengaruhi produk akhir yaitu adanya trouble pada rolling
mill. Kemudian diikuti faktor manusia dan faktor metode sebagai sebab lain
yang membentuk produk akhir. Penerapan metode six sigma dapat dilakukan
secara terus-menerus supaya peningkatan kualitas produk besi beton dan nilai sigma
yang dicapai dapat diketahui perkembangannya.
K. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S.K. (2012), Minimasi Defect Produk dengan Konsep Six
Sigma. Jurnal Teknik Industri. Vol. 13, No.1, Pp. 43-50.
Gaspersz, V. (2005), Total Quality Management, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Hendradi, T.C. (2006), Statistik Six Sigma dengan
Minitab, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Hidayat, A. (2006), Strategi Six Sigma, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Latief, Y., Utami, R.P. (2009), Penerapan Pendekatan Metode
Six Sigma dalam Penjagaan Kualitas pada Proyek Konstruksi. Jurnal Makara
Teknologi. Vol.13, No.2, Pp. 67-72.
Pande, P.S., Holpp, L. (2005), What Is Six Sigma,
Berpikir Cepat Six Sigma (2nd ed), ANDI, Yogjakarta.
Prawirosentono, S. (2004), Filosofi Baru tentang Manajemen
Mutu Terpadu, Total Quality
Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis Kiat Membangun
Bisnis Kompetitif Bernuansa "Market Leader", Bumi Aksara, Jakarta.
Pande, P.S., Neuman R.P., Cavanagh R.R. (2002), The Six Sigma
Way (Bagaimana GE, Motorola dan Perusahaan Terkenal Lainnya Mengasah Kinerja Mereka),
ANDI, Yogjakarta.
Sari, D.P., Rosyada, Z.F., Rahmadhani, N. (2011), Analisa Penyebab
Kegagalan Produk Woven Bag dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effects Analysis
(Studi Kasus di PT. Indomaju Textindo Kudus), Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi II, Fakultas Tenik Universitas Wahid Hasyim, Semarang,
hal C6-C11.
Sukardi, Effendi, U., Astuti, D.A. (2011), Aplikasi Six Sigma
pada Pengujian Kualitas Produk di UKM Keripik Apel Tinjauan dari Aspek Proses. Jurnal
Teknologi Pertanian. Vol.12, No.1, Pp. 1-7. Susetyo, J., Winarni, Hartanto,
C. (2011), Aplikasi Six Sigma DMAIC dan Kaizen Sebagai Metode Pengendalian dan
Perbaikan Kualitas Produk.
Jurnal Teknologi.
Vol.4, No.1, Pp. 78-87. Vanany, I., Emilasari, D. (2007), Aplikasi Six Sigma
pada Produk Clear File di Perusahaan Stationary. Jurnal Teknik Industri.
Vol.9, No.1, Pp. 27-36.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.