.

Sabtu, 08 April 2017

REVIEW JURNAL: EVALUASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERDASARKAN ISO/IEC



·       


 



 @Tugas B04, oleh Faisal Ardhi H

        JUDUL PENELITIAN
EVALUASI FUNGSIONAL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERDASARKAN ISO/IEC
·         NAMA PENULIS
Indah lestari (Fakultas computer, politeknik Caltex riau)
·         NAMA JURNAL
Jurnal sains
Teknologi dan industri
Vol.13, no.1, desember 2015
pp.123-129
ISSN 1693-2390 print/ ISSN 2407-0939 online

·         LATAR BELAKANG
Penggunaan learning management system(LMS) di perguruan tinggi sudah banyak, Setidaknya hingga 2014, sekitar  $56.2  juta  pendanaan  dilakukan  industri  untuk penelitian e-learning dan  LMS  yang  berkualitas. Serta pada tahun 2019, diprediksi setengah dari lembaga pendidikan di dunia sudah berbasis e-learning[1]. Sehingga walaupun bukan yang paling inovatif dalam beberapa tahun terakhir, tapi LMS tetap menjadi salah satu yang paling erat terkait di proses belajar lembaga pendidikan tinggi[2][3][4]. Inilah mengapa LMS masih menjadi salah satu bidang penelitian dengan pendanaan yang tinggi.Dimana salah satu topik utamanya adalah menentukan cara terbaik mengevaluasinya. Apakah sudah bermanfaat dan tepat guna bagi penggunanya.
·         MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN
1.       Learning management system(LMS) apakah sudah tepat guna dan bermanfaat bagi pengguna?
2.       Apakah penggunaan LMS sudah efektif dan efisien?
3.       Mengapa LMS menjadi salah satu bidang penelitian dan pendanaan yang tinggi?
·         METODE PENELITIAN
Teknik  evaluasi  fungsionalitas  eksternal  LMS yang dilakukan pada penelitian ini, terbagi atas 4 tahapan utama   seperti   pada Gambar 1.   Tahapan      pertama dilakukan  dengan  melakukan  pengumpulan  informasi terkait dengan kebutuhan fungsi atau fitur krusial secara umum  dari  e-learning  LMS.   Tahapan  ini  dilakukan dengan  beberapa  teknik  diantaranya  observasi  dan  studi literatur  e-learning  LMS  yang  sudah  diimplementasikan di   institusi   PCR,   yang   menggunakan moodle.Serta observasi  beberapa  jenis  perangkat  lunak  LMS  selain moodle.
Pada  tahap Analisisdilakukan  pemodelan  fitur beberapa  LMS  agar  hasil  penelitian  dapat  bermanfaat secara general dan lebih global. Setiap fitur akan dianalisa kembali  metriks  eksternal  apa  yang  sesuai  untuk  dapat menilai   kualitas   eksternal   fitur   tersebut   dari   segi fungsionalitas.
Tahapan ke tiga adalah Pengujian. Pada tahap ini sistem  e-learning  LMSdiuji  sesuaihasil  analisayang didapat.Proses uji  dilakukan  secara  fungsional,  sesuai dengan karakteristik kualitas yang ingin diketahui.LMS yang diuji adalah LMS pada PCR sebagai studi kasus.Pada    tahap terakhir dilakukan    perhitungan kualitas    LMS. Metode    yang    digunakan    adalah perhitungan  sesuai  formula  metriks  eksternal  ISO/IEC 9126-2. Dimana metriks yang dipilih adalah yang sesuai dengan fase Analisis, serta inputpada metriks adalah hasil fase Pengujian.
Dari  hasil  ini  akan  diperoleh  penilaian  kualitas secara  objektif  terhadap  LMS di PCR.  Hasil evaluasi dapat  bermanfaat  bagi  pihak  institusi  untuk  mengetahui seberapa baik perangkat LMS yang digunakan institusi.
·         HASIL PENELITIAN
Pengukuran    kualitas    fungsional learning management system dari aspek eksternal, dilakukan dalam  dua  tahap  analisa,  yaitu:  menentukan  fitur utama  atau penting  dari  sebuah e-learning LMS, serta bagaimana  pemetaan  metriks ISO/IEC 9126-2 pada fitur tersebut.
·         REVIEW/KOMENTAR
Fitur  penting  LMS  berdasarkan  perspektif pihak  pengembang dan sesuai dengan kebutuhan pihak pengguna, terdiri dari: fitur administrasi, fitur penyampaian   bahan   ajar,   fitur   pengujian,   fitur penilaian danfitur komunikasi.
Pengguna      dapat      melakukan      evaluasi fungsionalitas  LMS  selain  dengan  teknik  survei, yaitu menggunakan ISO/IEC  9126. Evaluasi yang dilakukan   adalah dari   aspek   eksternal,   karena pengguna adalah pihak yang tidak terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan tidak harus memiliki keahlian    di    bidang    perangkat    lunak.    Standar ISO/IEC  untuk  evaluasi  external  adalahISO/IEC 9126-2. Namun  tidak  semua  metrik ISO/IEC 9126-2 bisa dimanfaatkan oleh pengguna.
Untuk    pengukuran    fungsionalitas,    hanya akurasi   fungsiyang   bisa   dievaluasi.   Selebihnya tidak   bisa   karena   tetap   membutuhkan   dokumen spesifikasi  kebutuhan  yang  hanya  dimiliki  pihak pengembang.
Hasil  penelitian yang  diujikan  pada  studi kasus  menunjukkan  bahwa  ISO/IEC  9126-2  dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsionalitas LMS. Hasil   evaluasi   menunjukkan   bahwa   LMS   yang digunakan  oleh  studi  kasus  adalah  LMS  dengan fungsi   standar.Tidak   semua   fungsi   pada   fitur komunikasi     tersedia,     seperti:      audio/video conferencing,  application  sharing,  Email  Service, Interactive   Multimedia,   Virtual   CommunitydanVirtual    Classroom.Hasil    ini    dapat    menjadi masukan        kebijakan bagi        PCR        untuk mengembangkan    fitur    komunikasi    pada    LMS mereka,    sehingga    alternatif    interaksi    belajar-mengajar lebih bervariasi.
Walaupun penelitian ini menunjukkan teknik evaluasi    yang    objekti,    namun    masih    terdapat keterbatasan. Tidak  semua  metriks  pada  ISO/IEC 9126-2 dapat  digunakan  walaupun  metriks  yang dipilih  sudah  metriks  evaluasi  eksternal.Sehingga penelitian        dapat        dikembangkan        dengan mengkombinasikan   beberapa   model   atau   standar kualitas   lain,   yang   dapat   mengevaluasi   kualitas LMS secara objektif.

·         ABSTRAK
Evaluasi learning management system(LMS)umumnya dilakukan subjektif berdasarkan penilaian dari dosen maupun mahasiswa pada institusi pendidikan yang menggunakannya. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang objektif, berdasarkan  fungsional  fitur  LMS,  institusi  pengguna  dapat  menggunakan  ISO/IEC  9126.Namun  institusi  sebagai pengguna akhir adalah pihak yang tidak terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan mungkin saja tidak memiliki staf  dengan  keahlian  di  bidang  perangkat  lunak.  Sehingga  evaluasi  yang  sesuai  adalah  evaluasi  fungsional  sistem berdasarkan aspek eksternal, yaitu dengan ISO/IEC 9126-2.  Pada penelitian ini diperoleh bahwa fitur penting dari LMS adalah fitur administrasi, fitur penyampaian bahan ajar, fitur pengujian, fitur penilaian dan fitur komunikasi.
Pengukuran fungsionalitas eksternal yang dapat dilakukan pengguna menggunakan standar ISO/IEC9126-2 adalah pengukuran sub karakteristik akurasi. Pengukuran ini dilakukan pada LMS di institusi Politeknik Caltex Riau dan diperoleh hasil bahwa 4 fitur bernilai accuracy 0, yaitu akurat sesuai ekspektasi penggunaannya. Satu fitur, yaitu komunikasi tidak akurat karena hanya  2  dari  8  fungsi  fitur  yang  diimplementasikan.  Evaluasi  ini  dapat  dijadikan  masukanbagi  institusi  untuk mempertimbangkan kustomisasi LMS yang digunakan. Sehingga alternatifinteraksi belajar mengajar lebih bervariasi.
·         DAFTAR PUSTAKA:
1.       C.   Pappas,   “The   Best   Learning Management  Systems,”  2014.  [Online]. Available:http://elearningindustry.com/the-20-best-learning-management-systems.[Accessed: 05-Jan-2015].
2.       I. A. Almarashdeh, N. Sahari, N. A. M. Zin, and  Alsmadi  Mutasem,  “The  Success  of Learning    Management    System    Among Distance        Learners        in        Malaysian Universities,” pp. 80–91, 2010.
3.       L.    Abazi-bexheti,    A.    Kadriu,    and    L. Ahmedi, “Measurement and Assessment of Learning     Management     System     Usage Department of Communication Science and Technology,” Adv.   Educ.   Technol,   pp. 183–186.
4.       S.   Group,   M.   Darrell,S.   Givens,   D. Flaherty, N. Mirra, R. King, C. Love, and S. Goodman,    “Learning    Management System,” 2013.
5.       M.  Abdellatief,  A.  B.  Sultan,  M.  A.  Jabar, and R. Abdullah, “A Technique for Quality Evaluation  of  E-Learning  from  Developers Perspective,”  vol.  3,no.  1,  pp.  157–164, 2011.
6.       S.    MOhammad    and    A.    A.    Awadhi, “Performance  Measurement  of  Learning Management  System  in,” Int.    J.    Inf. Commun.  Technol.  Res.,  vol.  3,  no.  1,  pp. 1–6, 2013.
7.       B. B. Chua and L. E. Dyson, “Applying the ISO  9126  model  to  the  evaluation  of  an  e-learning system,” pp. 184–190.
8.       I. Padayachee, “ISO 9126 external systems quality  characteristics  ,  sub-characteristics and  domain  specific  criteria  for  evaluating e-Learning systems.”
9.       I.  Lestari  and  B.  Hendradjaya,  “The application  model  of  learning  management system   quality   in   asynchronous   blended learning  system,”  in 2014   International Conference  on  Electrical  Engineering  and Computer   Science   (ICEECS),   2014,   no. November, pp. 223–228.
10.   “Compare  Learning  Management  Systems (LMS).”     [Online].     Available: http://lms.softwareinsider.com/.   [Accessed: 26-Mar-2015].
11.   F.  L.  Bramanti,  ““Penilaian  Kesiapan Organisasi      Untuk      Membangun      dan Mengimplementasikan E-Learning,“Penilaian  Kesiapan  Organisasi Untuk                  Membangun                  dan Mengimplementasikan E-Learning,” Institut Teknologi Bandung, 2009.
12.   Amanda,  “The  Current  Top  5  Highest-Rated    Learning    Management    Systems (LMS),”   2014.   [Online].   Available: http://www.collectmythoughts.com/the-current-top-5-highest-rated-learning-management-systems-lms/.
13.   Hidayati,    “Perancangan    Learning Management  System  Berbasis  LTSA  Pada Perguruan  Tinggi  Studi  Kasus :  STMIK Bandung,” Institut Teknologi Bandung.
14.   “Compare  Learning  Management  Systems (LMS).”     [Online].     Available: http://lms.softwareinsider.com/.[Accessed: 26-Mar-2015].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.