·
@Tugas B04, oleh Faisal Ardhi H
JUDUL
PENELITIAN
EVALUASI FUNGSIONAL LEARNING
MANAGEMENT SYSTEM BERDASARKAN ISO/IEC
·
NAMA
PENULIS
Indah lestari (Fakultas computer, politeknik Caltex riau)
·
NAMA
JURNAL
Jurnal sains
Teknologi dan industri
Vol.13, no.1, desember 2015
pp.123-129
ISSN 1693-2390 print/ ISSN 2407-0939 online
·
LATAR
BELAKANG
Penggunaan learning management system(LMS) di
perguruan tinggi sudah banyak, Setidaknya hingga 2014, sekitar $56.2
juta pendanaan dilakukan
industri untuk penelitian
e-learning dan LMS yang
berkualitas. Serta pada tahun 2019,
diprediksi setengah dari lembaga pendidikan di dunia sudah berbasis e-learning[1].
Sehingga walaupun bukan yang paling inovatif dalam beberapa tahun terakhir,
tapi LMS tetap menjadi salah satu yang paling erat terkait di proses belajar
lembaga pendidikan tinggi[2][3][4]. Inilah mengapa LMS masih menjadi salah satu
bidang penelitian dengan pendanaan yang tinggi.Dimana salah satu topik utamanya
adalah menentukan cara terbaik mengevaluasinya. Apakah sudah bermanfaat dan
tepat guna bagi penggunanya.
·
MASALAH/PERTANYAAN
PENELITIAN
1. Learning management system(LMS) apakah
sudah tepat guna dan bermanfaat bagi pengguna?
2. Apakah
penggunaan LMS sudah efektif dan efisien?
3. Mengapa
LMS menjadi salah satu bidang penelitian dan pendanaan yang tinggi?
·
METODE
PENELITIAN
Teknik
evaluasi fungsionalitas eksternal
LMS yang dilakukan pada penelitian ini, terbagi atas 4 tahapan
utama seperti pada Gambar 1. Tahapan
pertama dilakukan dengan melakukan
pengumpulan informasi terkait
dengan kebutuhan fungsi atau fitur krusial secara umum dari
e-learning LMS. Tahapan
ini dilakukan dengan beberapa
teknik diantaranya observasi
dan studi literatur e-learning
LMS yang sudah
diimplementasikan di institusi PCR,
yang menggunakan moodle.Serta observasi beberapa
jenis perangkat lunak
LMS selain moodle.
Pada tahap
Analisisdilakukan pemodelan fitur beberapa LMS
agar hasil penelitian
dapat bermanfaat secara general
dan lebih global. Setiap fitur akan dianalisa kembali metriks
eksternal apa yang
sesuai untuk dapat menilai kualitas
eksternal fitur tersebut
dari segi fungsionalitas.
Tahapan ke tiga adalah Pengujian. Pada tahap ini
sistem e-learning LMSdiuji
sesuaihasil analisayang
didapat.Proses uji dilakukan secara
fungsional, sesuai dengan
karakteristik kualitas yang ingin diketahui.LMS yang diuji adalah LMS pada PCR
sebagai studi kasus.Pada tahap
terakhir dilakukan perhitungan
kualitas LMS. Metode yang
digunakan adalah perhitungan sesuai
formula metriks eksternal
ISO/IEC 9126-2. Dimana metriks yang dipilih adalah yang sesuai dengan
fase Analisis, serta inputpada metriks adalah hasil fase Pengujian.
Dari hasil ini
akan diperoleh penilaian
kualitas secara objektif terhadap
LMS di PCR. Hasil evaluasi dapat bermanfaat
bagi pihak institusi
untuk mengetahui seberapa baik perangkat
LMS yang digunakan institusi.
·
HASIL
PENELITIAN
Pengukuran
kualitas fungsional learning
management system dari aspek eksternal, dilakukan dalam dua
tahap analisa, yaitu:
menentukan fitur utama atau penting
dari sebuah e-learning LMS, serta
bagaimana pemetaan metriks ISO/IEC 9126-2 pada fitur tersebut.
·
REVIEW/KOMENTAR
Fitur penting LMS
berdasarkan perspektif pihak pengembang dan sesuai dengan kebutuhan pihak
pengguna, terdiri dari: fitur administrasi, fitur penyampaian bahan
ajar, fitur pengujian,
fitur penilaian danfitur komunikasi.
Pengguna dapat
melakukan evaluasi fungsionalitas LMS selain dengan
teknik survei, yaitu menggunakan
ISO/IEC 9126. Evaluasi yang dilakukan adalah dari
aspek eksternal, karena pengguna adalah pihak yang tidak
terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan tidak harus memiliki keahlian di bidang
perangkat lunak. Standar ISO/IEC untuk
evaluasi external adalahISO/IEC 9126-2. Namun tidak
semua metrik ISO/IEC 9126-2 bisa
dimanfaatkan oleh pengguna.
Untuk
pengukuran fungsionalitas, hanya akurasi fungsiyang
bisa dievaluasi. Selebihnya tidak bisa
karena tetap
membutuhkan dokumen spesifikasi kebutuhan
yang hanya dimiliki
pihak pengembang.
Hasil
penelitian yang diujikan pada
studi kasus menunjukkan bahwa
ISO/IEC 9126-2 dapat digunakan untuk mengevaluasi
fungsionalitas LMS. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa LMS yang digunakan oleh
studi kasus adalah
LMS dengan fungsi standar.Tidak semua
fungsi pada fitur komunikasi tersedia,
seperti: audio/video conferencing, application
sharing, Email Service, Interactive Multimedia,
Virtual CommunitydanVirtual Classroom.Hasil ini
dapat menjadi masukan kebijakan bagi PCR
untuk mengembangkan fitur komunikasi pada
LMS mereka, sehingga alternatif interaksi
belajar-mengajar lebih bervariasi.
Walaupun penelitian ini menunjukkan teknik evaluasi yang
objekti, namun masih
terdapat keterbatasan. Tidak semua
metriks pada ISO/IEC 9126-2 dapat digunakan
walaupun metriks yang dipilih
sudah metriks evaluasi
eksternal.Sehingga penelitian
dapat dikembangkan dengan mengkombinasikan beberapa
model atau standar kualitas lain,
yang dapat mengevaluasi kualitas LMS secara objektif.
·
ABSTRAK
Evaluasi learning management system(LMS)umumnya
dilakukan subjektif berdasarkan penilaian dari dosen maupun mahasiswa pada
institusi pendidikan yang menggunakannya. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang
objektif, berdasarkan fungsional fitur
LMS, institusi pengguna
dapat menggunakan ISO/IEC
9126.Namun institusi sebagai pengguna akhir adalah pihak yang
tidak terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan mungkin saja tidak memiliki
staf dengan keahlian
di bidang perangkat
lunak. Sehingga evaluasi
yang sesuai adalah
evaluasi fungsional sistem berdasarkan aspek eksternal, yaitu
dengan ISO/IEC 9126-2. Pada penelitian
ini diperoleh bahwa fitur penting dari LMS adalah fitur administrasi, fitur
penyampaian bahan ajar, fitur pengujian, fitur penilaian dan fitur komunikasi.
Pengukuran fungsionalitas eksternal yang dapat
dilakukan pengguna menggunakan standar ISO/IEC9126-2 adalah pengukuran sub
karakteristik akurasi. Pengukuran ini dilakukan pada LMS di institusi
Politeknik Caltex Riau dan diperoleh hasil bahwa 4 fitur bernilai accuracy 0,
yaitu akurat sesuai ekspektasi penggunaannya. Satu fitur, yaitu komunikasi
tidak akurat karena hanya 2 dari
8 fungsi fitur
yang diimplementasikan. Evaluasi ini
dapat dijadikan masukanbagi
institusi untuk mempertimbangkan
kustomisasi LMS yang digunakan. Sehingga alternatifinteraksi belajar mengajar
lebih bervariasi.
·
DAFTAR
PUSTAKA:
1.
C.
Pappas, “The Best
Learning Management Systems,” 2014.
[Online]. Available:http://elearningindustry.com/the-20-best-learning-management-systems.[Accessed:
05-Jan-2015].
2.
I. A. Almarashdeh, N. Sahari, N. A. M. Zin, and Alsmadi
Mutasem, “The Success
of Learning Management System
Among Distance
Learners in Malaysian Universities,” pp. 80–91, 2010.
3.
L.
Abazi-bexheti, A. Kadriu,
and L. Ahmedi, “Measurement and
Assessment of Learning
Management System Usage Department of Communication Science
and Technology,” Adv. Educ. Technol,
pp. 183–186.
4.
S.
Group, M. Darrell,S.
Givens, D. Flaherty, N. Mirra,
R. King, C. Love, and S. Goodman,
“Learning Management System,”
2013.
5.
M.
Abdellatief, A. B.
Sultan, M. A. Jabar,
and R. Abdullah, “A Technique for Quality Evaluation of E-Learning from
Developers Perspective,”
vol. 3,no. 1,
pp. 157–164, 2011.
6.
S.
MOhammad and A.
A. Awadhi, “Performance Measurement
of Learning Management System
in,” Int. J. Inf. Commun. Technol.
Res., vol. 3,
no. 1, pp. 1–6, 2013.
7.
B. B. Chua and L. E. Dyson, “Applying the ISO 9126
model to the evaluation of an e-learning system,” pp. 184–190.
8.
I. Padayachee, “ISO 9126 external systems quality characteristics , sub-characteristics
and domain specific
criteria for evaluating e-Learning systems.”
9.
I.
Lestari and B.
Hendradjaya, “The application model
of learning management system quality
in asynchronous blended learning system,”
in 2014 International Conference on
Electrical Engineering and Computer
Science (ICEECS), 2014,
no. November, pp. 223–228.
10.
“Compare
Learning Management Systems (LMS).” [Online]. Available: http://lms.softwareinsider.com/. [Accessed: 26-Mar-2015].
11.
F.
L. Bramanti, ““Penilaian
Kesiapan Organisasi
Untuk Membangun dan Mengimplementasikan E-Learning,“Penilaian Kesiapan
Organisasi Untuk
Membangun dan Mengimplementasikan
E-Learning,” Institut Teknologi Bandung, 2009.
12.
Amanda,
“The Current Top
5 Highest-Rated Learning
Management Systems (LMS),” 2014.
[Online]. Available: http://www.collectmythoughts.com/the-current-top-5-highest-rated-learning-management-systems-lms/.
13.
Hidayati,
“Perancangan Learning Management System
Berbasis LTSA Pada Perguruan Tinggi
Studi Kasus : STMIK Bandung,” Institut Teknologi Bandung.
14.
“Compare
Learning Management Systems (LMS).” [Online]. Available: http://lms.softwareinsider.com/.[Accessed:
26-Mar-2015].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.