.

Sabtu, 08 April 2017

Review Jurnal : KONSERVASI ENERGI PADA BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN ARUS SEARAH (DC COOLER)



 E05 @Donni


A.    JUDUL PENELITIAN
KONSERVASI ENERGI PADA BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN ARUS SEARAH (DC COOLER)
B.     NAMA PENULIS
 Joessianto Eko Poetro & M. Basuki Rahmat, ( jptmesindd120362 )
C.     NAMA JURNAL
KONSERVASI ENERGI PADA BTS (BASE TRANSCEIVER STATION) MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN ARUS SEARAH (DC COOLER)
 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 20, NO. 2, OKTOBER 2012

D.    LATAR BELAKANG MASALAH
 Pada umumnya suatu peralatan BTS (BTS Equipment) membutuhkan energi listrik arus searah secara kontinyu. Peralatan ini biasanya diletakkan dalam suatu rumah tertutup (shelter) yang dilengkapi pendingin ruangan (AC). Peralatan pendingin ini biasanya memerlukan daya listrik arus bolak balik dengan kapasitas sama dengan BTS. Selain itu masih ada fan dan lampu. Dari jumlah itu, hampir setengahnya (45%) dipakai untuk mendinginkan ruangan.
Dalam pengoperasian BTS, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja BTSE (peralatan BTS) adalah panas. Akumulasi panas dapat berasal dari lingkungan sekitar seperti radiasi matahari dan dari BTSE sendiri, yaitu: panas yang dihasilkan oleh rectifier, baterai, peralatan radio, dll.
Agar kinerja peralatan BTS meningkat dan lifetime bertambah lama, maka diperlukan suhu yang relatif kecil. Selama ini pendinginan di dalam ruangan dilakukan oleh air conditioner (AC) dengan sistem kompresi. Tetapi sistem tersebut membutuhkan kompresor yang memerlukan energi besar. Disamping itu AC memerlukan pemeliharaan rutin seperti penggantian refrigeran atau lainnya.
Sedangkan pendinginan BTS outdoor yang hanya digunakan fan tidak bisa menurunkan suhu dibawah suhu lingkungan. Ini dikarenakan udara yang didistribusikan dalam kabin BTSE adalah udara luar. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan sistem pendingin arus searah (dc cooler), karena dapat menurunkan suhu dibawah suhu luar/lingkungan seperti halnya AC.
E.     MASALAH / PEWRTANYAAN PENULIS
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bisakah melakukan optimalisasi dalam penggunaan system pendingin arus searah ( DC Cooler )?
2.      Bagamanaikah upaya peningkatan efisiensi atau COP dengan melakukan modifikasi pada dc cooler ?
F.     TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi energi pada BTS, dengan merancang alternatif sistem pendingin ruangan dengan teknologi termoelektrik. Hal ini dilakukan dengan memodifikasi dc cooler yang sudah ada. Dalam penelitian ini modifikasi dilakukan dengan mengganti casing dan fan pada sisi dingin dan mengganti heatsink pada sisi panas. Disamping itu juga untuk mengetahui kinerja dc cooler dalam mendinginkan kabin melalui pengujian. Dan dengan menghitung COP (Coeffiicient of Performance) semua dc cooler, kinerja dan COP dari dc cooler modifikasi dibandingkan dengan dc cooler semula. Sehingga dc cooler modifikasi yang paling efisien dan hemat energi dapat ditentukan.

G.    METODE PENELITIAN
Untuk mengetahui tentang hasil observasi yang akan dilakukan, metode penelitian yang digunakan :
1. Studi literature  perihal sistem pendingin pada BTS (Base Transceiver Station) dan penggunaan teknologi termoelektrik sebagai pendingin (dc cooler).
2. Merancang prototip dc cooler dengan memodifikasi dc cooler dengan variasi casing, fan, dan heatsink untuk memperoleh prototip yang paling efisien.
3. Selanjutnya prototip tersebut diuji untuk mengetahui kinerjanya dalam mendinginkan kabin baterai.
4. Kemudian melakukan analisis perbandingan grafik pendinginan kabin dan COP (Coefficient Of Performance) terhadap dc cooler semula.
5. Menarik kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil analisis data


H.    HASIL PENELITIAN
Prosentase kenaikan  kinerja  atau  kenaikan  COP terbesar  dapat  diperoleh pada  prototipe  dc cooler  yang  menggunakan  casing  panjang dan fan kecil, yaitu sebesar 10.46%.
I.       REVIEW / KOMENTAR / SARAN
Dasar  pemikiran  dari  perancangan sistem  pendingin  ruangan  arus  searah  (dc cooler)  adalah  mencari  alternatif  sistem pendingin  ruangan  selain  sistem  kompresi uap  sebagai  upaya  konservasi  energi. Dengan  adanya  pendinginan  tersebut, ruangan  kabin  BTSE  berada  pada  suhu normal    25 oC)  sehingga  kinerja  baterai dan peralatan BTS lainnya dapat meningkat dan umurnya lebih tahah lama. Adapun cara kerja dc cooler dalam  mendinginkan  kabin  BTSE  dapat dijelaskan  sebagai  berikut.  Pada  saat  catu daya  tegangan  searah  dihubungkan,  elemen Peltier mulai bekerja, sehingga heatsink sisi dingin  mulai  menjadi  dingin,  dan  heatsink sisi panas menjadi panas.
Susunan  dasar  sistem  pendingin  arus searah  (dc  cooler)  terdiri  dari  beberapa komponen  utama  seperti:  elemen  peltier, heatsink baik pada sisi panas elemen peltier maupun  pada  sisi  dingin,  dan  dc  fan  juga pada sisi panas dan dingin.  Adapun susunan an  konstruksi  pendingin  arus  searah  (dc cooler)
               Analisis Perbandingan COP
Nilai  COP  adalah  jumlah  energi termal  yang  dipindahkan  dari  sistem  ke lingkungan  dibagi  dengan  setiap  satuan energi  yang  dikonsumsi.  Perhitungan  nilai COP  pada  sistem  pendingin  secara  garis besar mengikuti persamaan berikut :
COP = QC / Pin ,               
QC = C . ∆t,      
QC =  m.C . ∆t,
Pin = V . I

Keterangan :
𝑄𝑐            = Beban kalor yang dipindahkan (watt)
𝑃𝑖𝑛          = Daya input sistem pendingin(watt)
𝑚             = Massa beban (kg)
𝐶𝑝            = Kalor spesifik (kalor jenis) beban (J/kgK)
Δ𝑇            = Perubahan suhu beban (K)

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa data dapat ditarik kesimpulan bahwa dibandingkan terhadap dc cooler awal yang menggunakan heatsink extrude casing pendek dan fan besar, maka   pada dc cooler modifikasi dengan:
1) Penggunaan casing panjang yang menutupi seluruh permukaan heatsink dapat meningkatkan performa dc cooler, yaitu COP meningkat 9.68 %.
2) Penggunaan fan dengan daya lebih kecil dapat meningkatkan performa dc cooler, yaitu COP naik 3.57 %.

Penggunaan casing panjang dan fan kecil dapat menghasilkan kenaikan COP sebesar 10.46 %, dan dapat menghemat energi listrik sebesar 18.5 KWH perunit selama satu tahun.
J.      ABSTRAK JURNAL
 Abstrak: Dalam Sistem Telekomunikasi Selelur peranan BTS sangat vital. Tanpa ada BTS maka pelanggan seluler tidak dapat menikmati layanan komunikasi dengan baik, karena BTS inilah yang menerima dan memancarkan sinyal komunikasi ke pelanggan. Pemakaian yang terus menerus akan menimbulkan panas pada system peralatan BTS. Demikian juga panas dari radiasi matahari dapat juga mempengaruhi kinerja dan umur peralatan BTS. Untuk itu diperlukan sistem pendingin yang mampu mendinginkan sehingga dapat mengurangi akumulasi panas serta mampu meningkatkan kinerja dan umur peralatan BTS. Sebagaimana diketahui bahwa system pendingin BTS menyerap hampir setengah dari konsumsi energi listrik BTS.

Kata Kunci: BTS, DC Cooler

K.    DAFTAR PUSTAKA

Kreith, Frank dan Prijono Arko. 1990. Prinsip-prinsip Perpindahan Panas. Penerbit Erlanga, Jakarta
Holman, J.P. 1989. Heat Transfer, (SI Metric Edition). McGraw-Hill Book Company: Singapore
Incopera, Frank P., Dewitt, David P. 2002. Fundamentals of Heat and Mass Transfer, New York, Fifth Edition: John Wiley and Sons
Nandy P, Aziz O, Idam B, Fery Y. Penggunaan Hetsink Fan sebagai Pendingin Sisi Panas Elemen Peltier pada Pengembangan Vaccine Carrier, Jurnal Teknologi, edisi 1 tahun XXI, Maret 2007
S.B. Riffat, Xiaoli Ma, Thermoelectric: a review of present and potential appli- cations, Journal of Applied Thermal Engineering, 23 (2003) 913-935.
S.B. Riffat, S.A. Omer, Xiali Ma (2001), A novel thermoelectric refrigeration system employing heta pipe and a phase change material: an experience investigation. Journal of Renewable Energy, 23 (2001) 313-323
Abdul Kadir. 1990. ENERGI: Sumber Daya, Iinovasi, Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi, cetakan ketiga. UI-Press
Goodfrey, Sara. 2000. An Introduction to Thermoelectric Coolers, Trenton: Melcor Corporation
Melcor. 1999. Thermal Solutions. The Standard in Thermoelectric

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.