@D05-Nova
Oleh : Nova Andriyanto
Judul Penelitian : PENILAIAN
POTENSI BIOMASSA SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI
KELISTRIKAN
Nama
Penulis :
Petir Papilo, Kunaifi Kunaifi, Erliza Hambali, Nurmiati
Nurmiati, Rizfi Fariz Pari (Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta)
Nama
Jurnal :
JURNAL PASTI
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/
Latar
Belakang Masalah :
Menurut
Biomass Energy Europe, terdapat lima jenis potensi sumber energi
biomassa:
teoritis, teknis, ekonomis, implementasi, dan implementasi berkelanjutan
(sustainable
implementation). Karena penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, maka
penelitian
difokuskan pada potensi teoritis.
Masalah
:
Pengukuran Potensi Energi Biomassa Informasi tentang produksi dan
penggunaan energi biomassa biasanya sulit didapatkan karena minimnya data
jangka panjang. Kalaupun tersedia, biasanya data daninformasi yang ada sering
tidak akurat dan terlalu fokus pada lokasi tertentu. Hal ini biasanya disebabkan karena biomassa
tradisional sering dianggap sebagai bagian dari
ekonomi non-formal sehingga tidak
masuk ke dalam kegiatan badan-badan statistik.
Pada gilirannya, walaupun
biomassa memainkan peran penting di negara-negara
berkembang, namun perencanaan,
pengelolaan, produksi, distribusi, dan penggunaan
biomassa jarang
mendapat perhatian para pengambil kebijakan dan perencana energi
(Calle et al,
2007). Selain itu, walaupun biomassa penting, perannya belum sepenuhnya
dikenali.
Tujuan
Penelitian :
Pemanfaatan
biomassa sebagai sumber daya listrik merupakan salah satu solusi yang dapat
dikembangkandalam
rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan ketahanan
energi nasional.
Untuk itu sebagai langkah awal bagi menguji kelayakan pengembangan
biomassa sebagai
sumber pembangkit tenaga listrik, diperlukan analisis tentang potensi
sumber daya,
terutama dari beberapa komoditas unggulan, baik dari sisa hasil pertanian
maupun
perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi biomassa
berdasarkan
ketersediaan pasokan sumber daya yang tidak termanfaatkan yang dapat
diperoleh
dari sisa hasil pertanian
Metode :
Pada penelitian
ini, mencakup kegiatan yang terdiri dari studi kepustakaan,
survey pendataan
melalui pengumpulan data sekunder pada beberapa instansi terkait,
serta analisis
terhadap data – data yang telah diperoleh. Data yang dihimpun meliputi berbagai
hal dalam lingkup keperluan studi. Secara garis besar data dapat yang
dikumpulkan
berupa data biofisik dari beberapa jenis komoditas pertanian yang ada.
Data biofisik
meliputi data sumberdaya lahan dan data sumberdaya hayati tanaman
pangan, termasuk
tanaman perkebunan.
Metode dan
pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada
panduan yang
dikembangkan oleh Biomass Energy Europe (Biomass Energy Europe.
2010b). Adapun
penilaian tingkat potensi energi biomasssa berdasarkan ketersediaan
sumber daya
tersebut, dilakukan dengan dengan menggunakan metode statistik. Metode
ini
menggunakandata statistik berdasarkan penggunaan lahan, hasil panen, produksi
tanaman, dan
dari literatur. Datastatistikkemudian dikombinasikan denganfaktor
konversi,
sepertihasil per ha, faktor residu ke tanaman (residu to crop factor),
dan
sebagainya.
Faktor-faktor tersebut didasarkan padapenilaian/pendapat pakar, studi
lapangan, atau
tinjauan pustaka. Selain itu, asumsi dilakukan untuk menentukan bagian
biomassayang
dapat digunakan untuk produksi energi, dengan mempertimbangkan
kebutuhan
penggunaan lahan untuk keperluan lain. Adapun potensi yang diukur berupa
potensi energi teoritis.
Hasil
Penelitian :
Potensi
Biomassa
Hasil pengukuran
potensi biomassa dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok
pertama
menjelaskan tentang potensi biomassa yang bersumber dari residu primer hasil
pertanian,
diantaranya: 1) Jerami padi sawah, 2) Jerami padi ladang, 3) Batang jagung
dan 4) Batang
ubi kayu. Kelompok kedua merupakan potensi biomassa yang bersumber
dari residu
sekunder pertanian, yang terdiri dari: 1) Sekam padi sawah, 2) Sekam padi
ladang, dan 3)
Tongkol jagung. Sedangkan kelompok ketiga adalah potensi biomassa
yang bersumber
dari perkebunan kelapa sawit, yang terdiri dari: 1) Tandan kosong
kelapa
sawit, 2) Serat, 3) Cangkang dan 4) Limbah cair (POME).
Potensi Biomassa
Residu Primer Pertanian.
Pada Tabel 1,
dapat diuraikan hasil penilaian potensi energi biomassa yang
bersumber dari
residu primer pada empat jenis komoditas pertanian. Berdasarkan
penilaian
potensi teoritis, dapat diketahui bahwa, terdapat tiga wilayah dengan potensi
biomassa residu
primer pertanian tertinggi, yakni Rokan Hilir sebesar 3.666.063 Gj
(21,48%),
Indragiri Hilir sebesar 3.116.287 Gj (18,26%) dan Kampar sebesar 2.082.552
(12.20%).
Pada tabel 2,
memperlihatkan potensi biomassa dari residu sekunder pertanian di
setiap wilayah
kabupaten di Provinsi Riau. Berdasarkan hasil penilaian potensi yang
telah dilakukan,
dapat diketahui bahwa terdapat dua wilayah yang paling potensial,
yakni Rokan
Hilir dengan potensi teoritis energi biomassa residu pertanian sebesar
1.299.584 Gj
(28,84%) dan Indragiri Hilir dengan potensi sebesar 1.033.295 Gj
(22,93%).
Potensi Biomassa
Perkebunan Kelapa Sawit.
Provinsi Riau
merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah perkebunan
kelapa sawit
terluas di Indonesia.Berdasarkan data statistik Perkebunan Provinsi Riau
tahun
2012, luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Provinsi Riau
Potensi Teoritis
Energi Listrik
Melalui Tabel-V
di atas, dapat diketahui bahwa potensi teoritis biomassa secara
keseluruhan yang
dapat dihasilkan dari dua kelompok komoditas pertanian dan
perkebunan di
Provinsi Riau adalah sebesar 77.466.754,8 Gj. Nilai ini setara dengan
21.518.542,8
MWh energi listrik (dimana 1 Gj = 0,28MWh).
Klaster Wilayah
Menurut Potensi Biomassa
Berdasarkan
potensi perkebunan kelapa sawit, dari seluruh wilayah kabupaten
yang ada di
Provinsi Riau, dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
Revew
Komentar :
Penelitian ini
adalah tahap pertama dari lima tahap penilaian potensi energi
biomassa yaitu
potensi teoritis, potensi teknis, potensi ekonomis, potensi implementasi
dan potensi
implementasi berkelanjutan.
Penilaian
potensi teoritis energi biomassa memberikan estimasi energi yang besar
karena energi
yang terkandung dalam setiap biomassa di suatu wilayah diperhitungkan.
Namun tidak
semua potensi teoritis dapat digunakan sebagai sumber energi. Hambatanhambatan
seperti
geografi, kebijakan, kebiasaan lokal, dan lain-lain, dapat menghalangi
akses pada
potensi teoritis. Oleh sebab itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk menilai
potensi teknis,
yaitu potensi yang dapat diakses. Metode umum untuk mengubah potensi
teoritis menjadi
potensi teknis adalah dengan menerapkan faktor reduksi.
Selanjutnya,
potensi teknis, walaupun bisa diakses, belum tentu semuanya bisa
dimanfaatkan
untuk memproduksi energi secara ekonomis. Maka selanjutnya diperlukan studi
untuk menilai potensi ekonomis untuk mendaparkan biaya pokok
produksi per
ton. Juga, walaupun potensi biomassa di kawasan tertentu telah dinilai
ekonomis, masih
terdapat hambatan-hambatan menuju tahap implementasi. Penilaian
potensi
implementasi fokus pada kelayakan atau dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial dari
kebijakan bioenergi. Terakhir, pemanfaatan biomassa menjadi energi, jika
tidak
direncanakan secara baik, dapat mengganggu keberlanjutan aspek lain. Studi
potensi
pemanfaatan berkelanjutan diperlukan untuk meyakinkan bahwa kapasitas
biomassa yang
dimanfaatkan tidak berdampak buruk pada sektor pembangunan yang
lain
Abstrak
Jurnal :
Pemanfaatan
biomassa sebagai sumber daya listrik merupakan salah satu solusi yang dapat
dikembangkandalam
rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan ketahanan
energi nasional.
Untuk itu sebagai langkah awal bagi menguji kelayakan pengembangan
biomassa sebagai
sumber pembangkit tenaga listrik, diperlukan analisis tentang potensi
sumber daya,
terutama dari beberapa komoditas unggulan, baik dari sisa hasil pertanian
maupun
perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi biomassa
berdasarkan
ketersediaan pasokan sumber daya yang tidak termanfaatkan yang dapat
diperoleh dari
sisa hasil pertanian. Beberapa sisa hasil pertanian dan perkebunan yang
menjadi target
penilaian antara lain adalah jerami dan sekam padi sawah, jerami dan sekam
padi ladang,
batang dan tongkol jagung, batang ubi kayu, serta serat, cangkang, tandan
kosong, kernel
dan limbah cair yang terdapat di perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis
dengan
pendekatan statistik, menunjukkan bahwa total energi teoritis biomassa yang
dapat
dihasilkan
adalah sebesar 77.466.754,8 Gj/Tahun. Secara teoritis berpotensi menghasilkan
energi listrik sebesar
21.518.542,8 MWh/Tahun.
Daftar Pustaka :
APEC, 2008. Survey of Biomass
Resource Assessments and Assessment Capabilities in
APEC Economies. Tersedia di:
http://www.nrel.gov/docs/fy09osti/43710.pdf.
Berndes,G., Hoogwijk, M., &
Broek, R.V.D. 2003. The contribution of biomass in the
future global energy supply: a
review of 17 studies, Journal of Biomass and
Bioenergy Vol. 25, Hal.
1-28.
Bertrand, V., Dequiedt, B., &
Cadre, E., L. 2014. Biomass for electricity in the EU-27:
Potential demand CO2 abatements and
break even prices for co-firing, Journal of
Energy Policy, Vol. 73, Hal.
631-644.
Biomass Energy Europe. 2010. Harmonization
of biomass resource assessments,
Volume I: Best
Practices and Methods Handbook. BEE: Freiburg-Germany.
Biomass Energy Europe. 2010. Methods
& Data Sources for Biomass Resource
Assessments for
Energy.
BEE: Freiburg-Germany.
BPPT. 2014. Outlook Energy
Indonesia Tahun 2014.
Calle, F., Rosillo, P. Groot, S.
L. Hemstock, & Wood. 2007. The Biomass Assessment
Handbook:
Bioenergy for a Sustainable Environment, London: Earthscan.
Dinas Perkebunan Provisi Riau.
2013. Statistik Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2012.
Dirjen Ketenagalistrikan ESDM.
2013. Buletin Bioenergi EBTKE Edisi 2014.
Hambali, E., Thahar, A., &
Komarudin, A. 2010. The Potential of Oil Palm and Rice
Biomass as
Bioenergy Feedstock.
7th Biomass Asia Workshop 2010, Jakarta,
Indonesia.
Koopmans, A., & Koppejan, J.
1997. Agricultural and Forest Residues - Generation,
Utilization and
Availability. Wood Energy Conservation Specialists - Regional
Wood Energy
Development Programme in Asia. Diakses dari:
http://wgbis.ces.iisc.ernet.in/energy/HC270799/RWEDP/acrobat/p_residues.pdf.
McKendry, P. 2002. Energy
production from biomass (part 1): overview of biomass,
Journal of
Bioresource Technology, Vol. 83, Hal. 37-46.
Thran D, et al. 2010. Global
biomass potentials -Resources, drivers and scenario results,
Journal of
Energy for Sustainable Development, Vol. 14, Hal. 200-205.
Welfe, A., Gilbert, P., &
Thornley, P. 2014. Increasing biomass resource availability
through supply chain analysis, Journal
of Biomass and Bioenergy, Vol. 70, Hal.
249-266.
Xingang, Z., Zhongfu, T., &
Pingkuo, L., 2013, Development goal of 30 GW for
China’s biomass power generation:
Will it be achieved?, Journal of Renewable
and Sustainable Energy Reviews, Vol.
25, Hal. 10-317.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.