.

Jumat, 07 April 2017

Review Jurnal : PENILAIAN POTENSI BIOMASSA SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI KELISTRIKAN

@D05-Nova
Oleh : Nova Andriyanto

Judul Penelitian : PENILAIAN POTENSI BIOMASSA SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI
KELISTRIKAN
Nama Penulis :
Petir Papilo, Kunaifi Kunaifi, Erliza Hambali, Nurmiati Nurmiati, Rizfi Fariz Pari  (Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta)

Nama Jurnal :
JURNAL PASTI
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.php/pasti/

Latar Belakang Masalah :
Menurut Biomass Energy Europe, terdapat lima jenis potensi sumber energi
biomassa: teoritis, teknis, ekonomis, implementasi, dan implementasi berkelanjutan
(sustainable implementation). Karena penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, maka
penelitian difokuskan pada potensi teoritis.


Masalah :
Pengukuran Potensi Energi Biomassa Informasi tentang produksi dan penggunaan energi biomassa biasanya sulit didapatkan karena minimnya data jangka panjang. Kalaupun tersedia, biasanya data daninformasi yang ada sering tidak akurat dan terlalu fokus pada lokasi tertentu. Hal ini biasanya disebabkan karena biomassa tradisional sering dianggap sebagai bagian dari
ekonomi non-formal sehingga tidak masuk ke dalam kegiatan badan-badan statistik.
Pada gilirannya, walaupun biomassa memainkan peran penting di negara-negara
berkembang, namun perencanaan, pengelolaan, produksi, distribusi, dan penggunaan
biomassa jarang mendapat perhatian para pengambil kebijakan dan perencana energi
(Calle et al, 2007). Selain itu, walaupun biomassa penting, perannya belum sepenuhnya
dikenali.

Tujuan Penelitian :
Pemanfaatan biomassa sebagai sumber daya listrik merupakan salah satu solusi yang dapat
dikembangkandalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan ketahanan
energi nasional. Untuk itu sebagai langkah awal bagi menguji kelayakan pengembangan
biomassa sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, diperlukan analisis tentang potensi
sumber daya, terutama dari beberapa komoditas unggulan, baik dari sisa hasil pertanian
maupun perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi biomassa
berdasarkan ketersediaan pasokan sumber daya yang tidak termanfaatkan yang dapat
diperoleh dari sisa hasil pertanian

Metode :
Pada penelitian ini, mencakup kegiatan yang terdiri dari studi kepustakaan,
survey pendataan melalui pengumpulan data sekunder pada beberapa instansi terkait,
serta analisis terhadap data – data yang telah diperoleh. Data yang dihimpun meliputi berbagai hal dalam lingkup keperluan studi. Secara garis besar data dapat yang
dikumpulkan berupa data biofisik dari beberapa jenis komoditas pertanian yang ada.
Data biofisik meliputi data sumberdaya lahan dan data sumberdaya hayati tanaman
pangan, termasuk tanaman perkebunan.
Metode dan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada
panduan yang dikembangkan oleh Biomass Energy Europe (Biomass Energy Europe.
2010b). Adapun penilaian tingkat potensi energi biomasssa berdasarkan ketersediaan
sumber daya tersebut, dilakukan dengan dengan menggunakan metode statistik. Metode
ini menggunakandata statistik berdasarkan penggunaan lahan, hasil panen, produksi
tanaman, dan dari literatur. Datastatistikkemudian dikombinasikan denganfaktor
konversi, sepertihasil per ha, faktor residu ke tanaman (residu to crop factor), dan
sebagainya. Faktor-faktor tersebut didasarkan padapenilaian/pendapat pakar, studi
lapangan, atau tinjauan pustaka. Selain itu, asumsi dilakukan untuk menentukan bagian
biomassayang dapat digunakan untuk produksi energi, dengan mempertimbangkan
kebutuhan penggunaan lahan untuk keperluan lain. Adapun potensi yang diukur berupa
potensi energi teoritis.

Hasil Penelitian :
Potensi Biomassa
Hasil pengukuran potensi biomassa dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok
pertama menjelaskan tentang potensi biomassa yang bersumber dari residu primer hasil
pertanian, diantaranya: 1) Jerami padi sawah, 2) Jerami padi ladang, 3) Batang jagung
dan 4) Batang ubi kayu. Kelompok kedua merupakan potensi biomassa yang bersumber
dari residu sekunder pertanian, yang terdiri dari: 1) Sekam padi sawah, 2) Sekam padi
ladang, dan 3) Tongkol jagung. Sedangkan kelompok ketiga adalah potensi biomassa
yang bersumber dari perkebunan kelapa sawit, yang terdiri dari: 1) Tandan kosong
kelapa sawit, 2) Serat, 3) Cangkang dan 4) Limbah cair (POME).
Potensi Biomassa Residu Primer Pertanian.
Pada Tabel 1, dapat diuraikan hasil penilaian potensi energi biomassa yang
bersumber dari residu primer pada empat jenis komoditas pertanian. Berdasarkan
penilaian potensi teoritis, dapat diketahui bahwa, terdapat tiga wilayah dengan potensi
biomassa residu primer pertanian tertinggi, yakni Rokan Hilir sebesar 3.666.063 Gj
(21,48%), Indragiri Hilir sebesar 3.116.287 Gj (18,26%) dan Kampar sebesar 2.082.552
(12.20%).
Pada tabel 2, memperlihatkan potensi biomassa dari residu sekunder pertanian di
setiap wilayah kabupaten di Provinsi Riau. Berdasarkan hasil penilaian potensi yang
telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat dua wilayah yang paling potensial,
yakni Rokan Hilir dengan potensi teoritis energi biomassa residu pertanian sebesar
1.299.584 Gj (28,84%) dan Indragiri Hilir dengan potensi sebesar 1.033.295 Gj
(22,93%).
Potensi Biomassa Perkebunan Kelapa Sawit.
Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah perkebunan
kelapa sawit terluas di Indonesia.Berdasarkan data statistik Perkebunan Provinsi Riau
tahun 2012, luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Provinsi Riau
Potensi Teoritis Energi Listrik
Melalui Tabel-V di atas, dapat diketahui bahwa potensi teoritis biomassa secara
keseluruhan yang dapat dihasilkan dari dua kelompok komoditas pertanian dan
perkebunan di Provinsi Riau adalah sebesar 77.466.754,8 Gj. Nilai ini setara dengan
21.518.542,8 MWh energi listrik (dimana 1 Gj = 0,28MWh).
Klaster Wilayah Menurut Potensi Biomassa
Berdasarkan potensi perkebunan kelapa sawit, dari seluruh wilayah kabupaten
yang ada di Provinsi Riau, dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

Revew Komentar :
Penelitian ini adalah tahap pertama dari lima tahap penilaian potensi energi
biomassa yaitu potensi teoritis, potensi teknis, potensi ekonomis, potensi implementasi
dan potensi implementasi berkelanjutan.
Penilaian potensi teoritis energi biomassa memberikan estimasi energi yang besar
karena energi yang terkandung dalam setiap biomassa di suatu wilayah diperhitungkan.
Namun tidak semua potensi teoritis dapat digunakan sebagai sumber energi. Hambatanhambatan
seperti geografi, kebijakan, kebiasaan lokal, dan lain-lain, dapat menghalangi
akses pada potensi teoritis. Oleh sebab itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk menilai
potensi teknis, yaitu potensi yang dapat diakses. Metode umum untuk mengubah potensi
teoritis menjadi potensi teknis adalah dengan menerapkan faktor reduksi.
Selanjutnya, potensi teknis, walaupun bisa diakses, belum tentu semuanya bisa
dimanfaatkan untuk memproduksi energi secara ekonomis. Maka selanjutnya diperlukan studi untuk menilai potensi ekonomis untuk mendaparkan biaya pokok
produksi per ton. Juga, walaupun potensi biomassa di kawasan tertentu telah dinilai
ekonomis, masih terdapat hambatan-hambatan menuju tahap implementasi. Penilaian
potensi implementasi fokus pada kelayakan atau dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial dari kebijakan bioenergi. Terakhir, pemanfaatan biomassa menjadi energi, jika
tidak direncanakan secara baik, dapat mengganggu keberlanjutan aspek lain. Studi
potensi pemanfaatan berkelanjutan diperlukan untuk meyakinkan bahwa kapasitas
biomassa yang dimanfaatkan tidak berdampak buruk pada sektor pembangunan yang
lain

Abstrak Jurnal :
Pemanfaatan biomassa sebagai sumber daya listrik merupakan salah satu solusi yang dapat
dikembangkandalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi dan mewujudkan ketahanan
energi nasional. Untuk itu sebagai langkah awal bagi menguji kelayakan pengembangan
biomassa sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, diperlukan analisis tentang potensi
sumber daya, terutama dari beberapa komoditas unggulan, baik dari sisa hasil pertanian
maupun perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi biomassa
berdasarkan ketersediaan pasokan sumber daya yang tidak termanfaatkan yang dapat
diperoleh dari sisa hasil pertanian. Beberapa sisa hasil pertanian dan perkebunan yang
menjadi target penilaian antara lain adalah jerami dan sekam padi sawah, jerami dan sekam
padi ladang, batang dan tongkol jagung, batang ubi kayu, serta serat, cangkang, tandan
kosong, kernel dan limbah cair yang terdapat di perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis
dengan pendekatan statistik, menunjukkan bahwa total energi teoritis biomassa yang dapat
dihasilkan adalah sebesar 77.466.754,8 Gj/Tahun. Secara teoritis berpotensi menghasilkan
energi listrik sebesar 21.518.542,8 MWh/Tahun.

Daftar Pustaka :
APEC, 2008. Survey of Biomass Resource Assessments and Assessment Capabilities in
APEC Economies. Tersedia di: http://www.nrel.gov/docs/fy09osti/43710.pdf.
Berndes,G., Hoogwijk, M., & Broek, R.V.D. 2003. The contribution of biomass in the
future global energy supply: a review of 17 studies, Journal of Biomass and
Bioenergy Vol. 25, Hal. 1-28.
Bertrand, V., Dequiedt, B., & Cadre, E., L. 2014. Biomass for electricity in the EU-27:
Potential demand CO2 abatements and break even prices for co-firing, Journal of
Energy Policy, Vol. 73, Hal. 631-644.
Biomass Energy Europe. 2010. Harmonization of biomass resource assessments,
Volume I: Best Practices and Methods Handbook. BEE: Freiburg-Germany.
Biomass Energy Europe. 2010. Methods & Data Sources for Biomass Resource
Assessments for Energy. BEE: Freiburg-Germany.
BPPT. 2014. Outlook Energy Indonesia Tahun 2014.
Calle, F., Rosillo, P. Groot, S. L. Hemstock, & Wood. 2007. The Biomass Assessment
Handbook: Bioenergy for a Sustainable Environment, London: Earthscan.
Dinas Perkebunan Provisi Riau. 2013. Statistik Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2012.
Dirjen Ketenagalistrikan ESDM. 2013. Buletin Bioenergi EBTKE Edisi 2014.
Hambali, E., Thahar, A., & Komarudin, A. 2010. The Potential of Oil Palm and Rice
Biomass as Bioenergy Feedstock. 7th Biomass Asia Workshop 2010, Jakarta,
Indonesia.
Koopmans, A., & Koppejan, J. 1997. Agricultural and Forest Residues - Generation,
Utilization and Availability. Wood Energy Conservation Specialists - Regional
Wood Energy Development Programme in Asia. Diakses dari:
http://wgbis.ces.iisc.ernet.in/energy/HC270799/RWEDP/acrobat/p_residues.pdf.
McKendry, P. 2002. Energy production from biomass (part 1): overview of biomass,
Journal of Bioresource Technology, Vol. 83, Hal. 37-46.
Thran D, et al. 2010. Global biomass potentials -Resources, drivers and scenario results,
Journal of Energy for Sustainable Development, Vol. 14, Hal. 200-205.
Welfe, A., Gilbert, P., & Thornley, P. 2014. Increasing biomass resource availability
through supply chain analysis, Journal of Biomass and Bioenergy, Vol. 70, Hal.
249-266.
Xingang, Z., Zhongfu, T., & Pingkuo, L., 2013, Development goal of 30 GW for
China’s biomass power generation: Will it be achieved?, Journal of Renewable
and Sustainable Energy Reviews, Vol. 25, Hal. 10-317.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.