.

Sabtu, 08 April 2017

Review jurnal : PENINGKATAN JAMINAN KUALITAS ASSEMBLY LINE



             @E13-ELGI
              Oleh : Elgi Riskiana





A.      Judul Penelitian
PENINGKATAN JAMINAN KUALITAS ASSEMBLY LINE
(Studi Kasus di Industri Otomotif)


B.      Nama Penulis
Jani Rahardjo dan I Nyoman Sutapa
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Universitas Kristen Petra
Arigraha Santoso dan Halim Junaidi
Alumnus Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri – Universitas Kristen Petra

C.      Nama Jurnal
Jurnal Teknik Industri Vol 7, No 2 (2005): DECEMBER 2005 page. pp. 145-159
Publisher: Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

D.      Latar Belakang Masalah
Penelitian ini di kaji dalam perusahaan yang bergerak di bidang industry otomotif, produk yang di produksi adalah kendaraan niaga suatu inovasi yang ditujukan untuk pasar global. Dengan menyandang predikat internasional, dipastikan bahwa kualitas dari kendaraan niaga ini di harapkan sesuai dengan permintaan dan tantangan di pasar. Salah satu komponen di kendaraan niaga dalah kualitas sebuah mesin (engine). Di perusahaan ini, engine untuk kendaraan niaga dikenal dengan istilah engine TR,  dimana  untuk  menjadi  satu  unit  engine  secara  utuh  diperlukan  proses  perakitan  terhadap  komponen-komponen yang ada. Proses perakitan ini dilakukan di assembly line engine TR atau assy line TR.
Salah  satu  upaya  untuk  dapat  bersaing  dengan  kompetitor  dan    mempertahankan pangsa pasar adalah dengan senantiasa memberikan kepuasan terhadap konsumen. Kepuasan konsumen dapat  dilihat  dari  tolok  ukur  bagaimana  kualitas  produk  itu  sendiri  di  mata konsumen.  Untuk memenuhi  tolok  ukur  kualitas  tersebut  perusahaan  diharapkan  mampu  memberikan  suatu jaminan kualitas atas proses dan produk yang di produksi.karena proses produksi engine TR di rakit di assembly line, maka kualitas engine TR yang di hasilkan sangat bergantung pada proses-proses pada assembly line tersebut, sehingga pada setiap proses yang ada pada assembly line harus menjamin kualitasnya masing-masing proses, sehingga unit engine cacat rendah.jadi salah satu upaya yang dapat digunakan  untuk  mengevaluasi  dan meningkatkan  tingkat  jaminan  kualitas  assembly  line  TR  adalah lewat aktivitas quality assurance network (QA network).

E.       Masalah
·         Apakah  terjadi  penurunan  jumlah  item evaluasi  aktivitas QA  network  yang  belum  berhasil  mencapai  target QA  rank  antara  kondisi  perusahaan  sekarang  dan  kondisi  perusahaan  setelah  implementasi  proyek  improvement?”
·         jaminan  kualitas  proses  yang terdapat  di  assembly line engine TR. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan QA rank dari item  evaluasi  aktivitas  QA  network  yang  belum  berhasil  mencapai  target.

F.       Tujuan Penelitian
Metode untuk mendiagnosis dan mengevaluasi tingkat kekuatan jaminan kualitas dalam  setiap  proses  yang  ada  adalah  dengan  aktivitas  QA  network.  Dengan cara melakuakan diagnosis terhadap tingkat kualitas proses, sehingga dapat dengan cepat di ketahui proses mana saja yang lemah dan perlu di perbaiki untuk tujuan peningkatan kualitas.
Sasaran  akhir  dari  aktivitas  QA network  ini  adalah  mencegah  produk  “Not  Good  (NG)  ”terkirim  dan  mencapai  konsumen.  Tujuan pokok dari aktivitas QA network (Engine Plant PT Toyota Astra Motor, 1996) adalah:
·         Melakukan  evaluasi  dan  mendiagnosis  level  jaminan  kualitas  dari  karakteristik  kualitas  proses-proses yang ada.
·         Memberikan  dasar  dan  prioritas  untuk  melaksanakan  perbaikan  (improvement)  pada  item yang membutuhkan.
·         Membangun  “quality  mindedness”  terhadap  seluruh  pihak  terkait  yang  melakukan aktivitas  QA network.

G.     Metode
1.       Implementasi  aktivitas  QA  network (Engine Plant PT Toyota Astra Motor, 1996) yaitu pencegahan tejadi.
·         Penggunaan interlock pada  rak  komponen  yang  dapat  mencegah  operator  salah  dalam  pengambilan komponen.
·         penggunaan pokayoke pada proses perakitan yang dapat mencegah operator salah rakit.
·         penggunaan  komponen  yang  tidak  bisa  dipasang  salah  untuk  mencegah  operator salah  rakit,
·         penggunaan torque  controllers  yang  dapat  mencegah  timbulnya  proses pengencangan  baut atau mur di luar standard.
2.       Implementasi  aktivitas  QA  network (Engine Plant PT Toyota Astra Motor, 1996) yaitu pencegahan terkirim
·         Penggunaan leak tester machine yang ditujukan untuk mendeteksi dan mencegah engine bocor mengalir sampai ke tangan konsumen,
·         Test Bench yang dapat mendeteksi kondisi abnormal engine pada saat dijalankan.
·         Penerapan  sistem  double  check  atau final inspection yaitu  upaya  inspeksi  ulang terhadap  hasil  pekerjaan  operator  terdahulu  untuk  mencegah  produk  cacat  sampai  ke  tangan  konsumen.
3.       Target ranking, merupakan ranking  atau  tingkat  jaminan  kualitas  yang  dikehendaki untuk   dimiliki oleh suatu item evaluasi.
4.       Proses  evaluasi,  merupakan  proses  membandingkan  antara  ranking  riil  item evaluasi  yang  diperoleh  berdasarkan  observasi  langsung  dengan  ranking yang menjadi target ranking  yang  telah  ditetapkan.  Jika  ternyata  ranking  item evaluasi  tersebut  tidak  mencapai  target,  maka  perlu direncanakan upaya perbaikan (improvement).

H.     Hasil Penelitian
Berdasarkan dari aktivitas QA network hasilnya adalam belum mencapai hasil yang maksimal dan ada beberapa item yang masih belum mencapai target yang telah di tentukan, oleh karena itu dilakukan aktivitas perancangan dan implrmrntasi improvement yang bertujuan untuk peningkatan level jaminan kualitas item-item tersebut. Untuk hasil yang lebih konkret maka dilakukan penyeleksian dan pemberian prioritas item mana saja yang paling memungkinkan untuk di tingkatkan terlebih dahulu.

I.        Review dan Komentar
Jurnal ini menerkan bagaimana melakuakan peningkatan kualitas pada engine dengan aktivitas QA network, menurut saya aktivitas ini sangat baik, karena penyeleksian kualitas item-item di lakukan dari proses produksi di setiap proses yang ada pada assembly line, sehingga terjdinya produk “not good” bisa terhindar masuk ke tangan konsumen.
Penyeleksian kualitas juga di lakukan setelah produk jadi, sehingga mempersempit produk yang tidak layak terkirim ke konsumen.
Jurnal ini bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang baik, memberikan bagaimana menyeleksi kualitas produk, dan melakukan improvement untuk tujuan kualitas yang lebih tinggi lagi, sehingga kualitas akan selalu meningkat berjalan bersama improvement yang selalu di jalankan.

J.        Abstrak
Artikel  ini  membahas  peningkatan  jaminan  kualitas  assembly  line   di   industri   otomotif   yang   memproduksi kendaraan niaga. Kendaraan ini adalah produk yang bertaraf global, artinya kendaraan niaga yang  harus  mampu  memenuhi  bukan  hanya  permintaan  pasar  domestik  melainkan  juga  spesifikasi  dan  permintaan  pasar  mancanegara.  Oleh  sebab  itu  untuk  tetap  dapat  mempertahankan  kepuasan  konsumen  terhadap  kualitas  produk,  salah  satu  upaya  yang  dapat  digunakan  meningkatkan  jaminan  kualitas  perusahaan adalah dengan mengimplementasikan aktivitas quality assurance network.

Kata kunci:  jaminan kualitas, aktivitas quality assurance network.


K.      DAFTAR PUSTAKA

Engine Plant PT Toyota Astra Motor, 1996. Quality Assurance Network for Assembly and Machining Line. Jakarta: PT Toyota Astra Motor.

International  Public  Affairs  and  Operations  Management  Consulting  Division  Toyota  Motor Co., 1995. The Toyota Production System.  Aichi  Perfecture:  Toyota  Motor  Corporation.

Liker, J. K., 2004. The Toyota Way. New York: McGraw-Hill.
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.