PERBAIKAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN JUST IN TIME KOMPONEN
PRODUK MAIN FLOOR SIDE LH PADA PT.GAYA MOTOR
Volume & Halaman : Vol.14 & Hal. 66-77
Tahun : 2015
Penulis : Bella Suciana Istiqomah1, Iveline Anne Marie
2
Reviewer : Iwan Saputro(41615120084)
1.Latar belakang :
Perusahaan menggunakan sistem produksi just in time,
dimana sistem produksi seperti ini mengharuskan perusahaan untuk memiliki
sistem pengendalian persediaan yang adaptif terhadap laju permintaan, agar
tidak terjadi stock out ataupun kelebihan bahan baku. Persediaan yang
optimal adalah persediaan yang menjamin tersedianya sumber daya pada waktu dan
jumlah yang tepat, serta dengan pengalokasian biaya total persediaan yang
minimum.
Saat ini, perusahaan menggunakan metode kanban supplier dalam
siste persediaan. Metode kanban supplier merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk mencapai kondisi just in time pada persediaan, karena
pada metode ini pemesanan dilakukan sejumlah kartu kanban yang telah terpakai.
Kondisi aktual di gudang bahan baku tidak menunjukkan kondisi just in time,
karena terjadi penumpukan bahan baku di gudang. Penumpukan bahan baku
disebabkan karena kesalahan perhitungan jumlah kartu kanban yang beredar, yang
disebabkan adanya penambahan konstanta terkait sifat perusahaan yang bukan
pengambil resiko dan adanya safety stock tambahan diluar kanban sebesar
0,5 hari untuk setiap bahan baku. Penumpukan bahan baku juga diperburuk dengan
terjadinya kesalahan prosedur pengambilan kanban yang membuat pengadaan
terhadap bahan baku berlebih.
Terjadinya kesalahan pada kontrol keadaan persediaan saat
ini memberikan dampak adanya penumpukan sejumlah bahan baku di gudang.
Investasi bahan baku dalam persediaan mengakibatkan adanya nilai uang yang
terkait dalam bentuk persediaan (Venkatesh, dkk., 1996). Hal ini menimbulkan
biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan, yaitu biaya pemesanan, biaya
penyimpanan, dan biaya pengaman. Pengalokasian persediaan yang terlalu besar
dibandingkan dengan kebutuhan memperbesar penyusutan karena rusak, sehingga
berpengaruh terhadap kualitas barang jadi yang dihasilkan.
2.Tujuan Penelitian :
Tujuan utama Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap
sistem pengendalian persediaan perusahaan saat ini dan mengusulkan sistem
pengendalian persediaan untuk meminimasi biaya persediaan dengan membandingkan
sistem persediaan perusahaan saat ini dengan sistem persediaan usulan.
3.Subjek penelitian :
Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke PT.
Gaya Motor dan melakukan wawancara dengan pihak pihak terkait untuk mendukung
orisinalitas data. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung ke
gudang bahan baku Daihatsu dan office logistic. Data pengamatan yang
dilakukan pengolahan adalah data bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.
Adapun data-data yang dibutuhkan adalah demand produk, BOM produk, lead
time order, quantity perkanban, biaya pesan, biaya simpan, dan biaya
pembelian.
4.Metode penelitian :
metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
metode kanban supplier secara teoritis dan menggunakan metode two bin
replenishment untuk menentukan jumlah persediaan. Adapun untuk perhitungan
biaya persediaan, dilakukan dengan menggunakan metode continuous review dan
metode periodic review. metode kanban supplier dan metode two
bin replenishment untuk analisis kondisi persediaan dengan membandingkan
hasil yang diperoleh dari perhitungan. Adapun analisis dengan metode continuous
review dan periodic review, dilakukan untuk menghitung biaya
persediaan yang harus ditanggung perusahaan. usulan perbaikan pada kedua metode
persediaan yang dapat diterapkan perusahaan, yaitu metode kanban supplier
dan metode two bin replenishment.
5.Hasil penelitian
:
Permintaan produk yang digunakan adalah periode Januari 2014
sampai dengan Maret 2014. Dari total jumlah permintaan produk perbulan dapat
dicari jumlah kebutuhan bahan baku part penyusun produk per bulan. Tabel
1 menunjukkan jenis part yang membentuk produk main floor side lh.
Tiap jenis main floor side lh memiliki susunan kebutuhan part yang
berbeda-beda bergantung dari jenis mobilnya. Setelah dilakukan pemerataan dari
demand per bulan maka didapatkan jumlah kebutuhan bahan baku per bulan.
6.Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah penumpukan
bahan baku yang
diakibatkan dari kesalahan perhitungan jumlah kartu kanban supplier,
alokasi safety stock ekstra diluar kanban sebesar 0,5 hari (8 jam) yang
tidak tepat guna dan kesalahan prosedur pengambilan material yang menyebabkan
pengadaan bahan baku tidak pada waktunya. Dari perhitungan kanban supplier perusahaan
saat ini didapatkan jumlah kartu kanban sebesar 253 buah dengan total biaya
persediaan sebesar Rp 318.861.462,00.
2. Metode persedian kanban supplier teoritis dihitung
dengan 5 kondisi safety stock kanban, yaitu safety stock kanban
0,5 hari, 0,4 hari, 0,3 hari, 0,2 hari dan 0,1 hari. Kodisi terbaik
dicapai pada perhitungan kanban supplier teoritis dengan safety stock
0,1 hari yaitu dengan jumlah kartu kanban sebanyak 146 buah dengan total
biaya persediaan sebesar Rp 158.703.378,00. Usulan pembuatan prosedur pengambilan
material dan optimalisasi design rak kanban dibuat untuk mendukung kelancaran
prosedur metode persediaan kanban. Dari optimalisasi design rak yang diusulkan
akan didapatkan reducing area bahan baku sebesar 28% dan kapasitas rak
bertambah sebesar 35 % dari design rak sebelumnya.
3. Metode persediaan two bin replenishment terpilih
sebagai metode terbaik bagi
perusahaan, dengan total biaya persediaan sebesar Rp
98.497.214,00, yang mengusung konsep sistem persediaan just in time yang
cocok dengan konsep perusahaan saat ini. Penggunaan sistem dua buah bin dengan
quantity bin yang disesuaikan dengan penggunaan bahan baku pada periode
tersebut membuat jumlah bahan baku yang disimpan hanya sebesar satu buah bin
atau sebesar kebutuhan bahan baku selama satu shift. Untuk kelancaran prosedur
pengambilan bahan baku dan proses replenishment maka diusulkan pembuatan
rak untuk metode two bin replenishment, yaitu dengan optimalisasi
penggunaan rak kanban perusahaan saat ini dengan penambahan panjang sebesar 50
cm dan penambahan
fungsi roll dengan sudut kemiringan 5 derajat.
Kelebihan penelitian : kelebihan dari penelitian yang
dilakukan ini yaitu ada metode terbaik yang dapat digunakan perusahaan sehingga
memperlancar proses pengambilan bahan baku yang ada. Optimalisasi dari
metode ini pada penggunaan rak kanban dengan penambahan panjang dan fungsi
roll.
Kelemahan penelitian : kelemahan dari penelitian yang
dilakukan ini metode yang digunakan terlalu banyak sehingga ada
pendekatan-pendekatan yang seharusnya tidak perlu dilakukan dan dapat dilakukan
dengan metode yang terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.