Oleh : Pazrin Salsabila
JUDUL PENELITIAN
PERBAIKAN SISTEM KERJA UNTUK MENINGKATAKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN
·
Iva Mindhayani (Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram
Yogyakarta)
·
Hari Purnomo (Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta)
NAMA JURNAL
JURNAL PASTI
Volume X No 1,
halaman 98-107
Tahun terbit 2016
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Tlp./Fax: +62215871335
p-ISSN: 2085-5869
http://journal.mercubuana.ac.id/index.
LATAR BELAKANG MASALAH
Persaingan industri mebel yang semakin
ketat menuntut perusahaan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar
bisa bertahan disituasi yang semakin kompleks dan tidak menentu. Salah satu
tindakan yang bisa dilakukan perusahaan dengan membuat sistem kerja baru
yang lebih baik dan ergonomis. Sistem kerja yang baik merupakan salah satu
faktor penting dalam kemajuan sebuah perusahaan dan merupakan kunci utama
keberhasilan dalam rangka meningkatkan produktivitas, meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan efisiensi perusahaan.
MASALAH PERTANYAAN
PENELITIAN
PT. Zamrud Java Teak merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang mebel dan aktivitas pekerjaan pada bagian produksi
membutuhkan tenaga otot selama melakukan pekerjaannya. Pekerja bagian produksi
di PT Zamrud Java Teak membutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang tinggi.
Kondisi yang ada menunjukkan sikap kerja masih kurang ergonomis. Sikap kerja
yang kurang ergonomis seperti bekerja dengan posisi berdiri berlebihan,
jongkok, membungkuk, serta adanya getaran dari mesin dan peralatan yang
digunakan dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal yang bisa berdampak pada
performansi pekerja menurun (Nugraha et al., 2013). Disamping itu penggunaan
tenaga otot secara terus menerus bisa menimbulkan keluhan otot atau
keluhan muskuloskeletal (Aprianto, 2012; Ilman et al., 2012). Hal itu tentunya
dapat mengganggu keberlangsungan dalam bekerja. Di satu sisi pekerja menjadi
tidak optimal dalam bekerja karena merasakan sakit dan nyeri di beberapa
anggota tubuh, disisi lain perusahaan juga rugi karena efektivitas, efisiensi
dan produktivitas pekerja turun. Permasalahan tersebut menjadikan target
produksi tidak dapat dipenuhi dan tingkat produktivitas rendah. Permasalahan
produktivitas di PT Zamrud Java Teak sebabkan komponen sistem kerja belum
dikelola secara optimal sehingga menyebabkan produktivitas menurun. Tuntutan
akan pekerjaan dan komponen sistem kerja yang ada memungkinkan banyaknya
masalah yang dihadapi, sehingga menyebabkan kelelahan pekerja yang berdampak
pada menurunnya tingkat produktivitas. Hasil penelitian pendahuluan didapat
bahwa komponen sistem kerja yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas adalah lingkungan kerja fisik sebesar 30,58% dan organisasi kerja
sebesar 19,45% (Mindhayani dan Purnomo, 2013). Disamping itu, diketahui bahwa
pekerja setelah melakukan aktivitasnya merasa lelah dan mengeluh rasa sakit
pada beberapa anggota badan.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas perlu
dilakukan perbaikan sistem kerja dengan melakukan perbaikan beberapa aspek.
Perbaikan dilakukan dengan melibatkan secara aktif pekerja dengan konsep
partisipatori. Konsep partisipatori yang masuk dalam lingkup makro ergonomi
ditujukan agar pengguna merasa memiliki rancangan yang dibuat dan karyawan bisa
bekerja dengan nyaman serta perusahaan akan mendapatkan keuntungan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Perancangan ergonomi yang baik mencakup makro dan
mikro ergonomi dapat memberikan keuntungan ekonomi (Hendrick, 2002a).
Makro ergonomi merupakan pendekatan secara sistemik dalam menyelesaikan masalah
dengan mempertimbangkan aneka sudut pandang keilmuan lain (Manuaba, 2007).
Pendekatan makro ergonomi menekankan konsep analisis sistem kerja pada semua
level organisasi dalam hal ini termasuk partisipasi individu unit di setiap level
sistem kerja (Hendrick (2002b)
METODE
PENELITIAN
1. Rancangan
Penelitian
2. Variabel
Penelitian
3. Metode
Pengumpulan Data
4. Prosedur
Penelitian
Prosedur
penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain :
a. Tahap Persiapan
b. Tahap
Pengumpulan Data
c. Tahap
penelitian
d.
Tahap Analisis
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan aspek ergonomi beberapa
kondisi sistem kerja yang belum mengikuti kaidah ergonomi pada proses produksi
adalah: (a) suhu udara yang cukup tinggi mencapai 32,50C ; (b)
tingkat kebisingan yang mencapai ± 95 dB ; (c) pencemaran udara oleh debu yang
dihasilkan dari proses produksi ; (d) kondisi organisasi kerja yang kurang baik
; (e) penggunaan tenaga otot yang cukup besar ; (f) beban kerja yang cukup
berat dan adanya keluhan muskuloskeletal; (g) layout kerja
yang tidak ergonomis. Pekerjaan yang banyak melibatkan aktivitas fisik
mempunyai potensi mengalami kelelahan, gangguan muskuloskeletal dan risiko
cidera. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan sistem
kerja dengan pendekatan makro ergonomi yang melibatkan partisipan dalam
pengambilan keputusan. Ergonomi partisipatori merupakan salah satu metode dasar
makro ergonomi yang mengikutsertakan pekerja dalam mendesain (Robertson, 2001).
REVIEW/KOMENTAR
Dari
penelitian yang dilakukan dalam Jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
kerja yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang baik pula, dengan sistem kerja
yang baik juga dapat memberikan kenyamanan bagi para karyawan dan juga tentu
dapat meningkatkan income perusahaan karena barang yang diproduksi menjadi lebih
efisien dan baik.
ABSTRAK JURNAL
Karyawan perusahaan mebel khususnya
dibagian produksi banyak melibatkan kegiatan fisik, yang dapat menimbulkan
kelelahan, gangguan muskuloskeletal dan risiko cidera. Kelelahan pada pekerja
menyebabkan menurunnya performansi dan berdampak pada menurun produktivitas.
Pengamatan awal pekerja bagian produksi di perusahaan mebel di Yogyakarta,
merasakan pegal–pegal dan sakit di beberapa bagian tubuh seperti pergelangan
tangan, punggung, leher dan kaki setelah selesai bekerja. Untuk itu,
perlu dicari solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut agar pekerja merasa
nyaman dalam beraktivitas. Pada pembahasan ini dilakukan perbaikan sistem
kerja dengan pendekatan makro ergonomi untuk menurunkan kelelahan,
keluhan muskuloskeletal, risiko cidera dan meningkatkan produktivitas karyawan.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan sama subjek (treatment
by subject). Hasil penelitian dengan uji beda menunjukkan bahwa
kelelahan, keluhan muskuloskeletal dan risiko cidera terjadi penurunan secara
signifikan dengan nilai probabilitas 0,000 dan 0,008 (p < 0,05) dengan
tingkat penurunan kelelahan sebesar 25,07 %, keluhan muskuloskeletal
sebesar 10,91 %, risiko cedera sebesar 7,27%. Sedangkan untuk produktivitas
terjadi peningkatan secara signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0,000
(p<0,05) dengan tingkat peningkatan produktivitas sebesar 36,96 %.
DAFTAR
PUSTAKA :
Aprianto.
H. 2012. Analisis Faktor Penyebab Cumulative Trauma Disorders menggunakan
Metode
Quick Exposure Checklist Pada Profesi penjahit. Di akses tanggal 29 Juli 2013.
Tersedia di http://publication.gunadarma.ac.id.
Gregory,
D.E., Milosavljevic, S., Callaghan, J.P. 2006. Quantifying Low Back Peak and
Cumulativr Loads in Open and Senior Sheep Shearers in New Zealand: Examining
the Effects of a Trunk Harness. Ergonomics. 49,968-981.
Hadi,
S. 1982. Metodologi Research. Jilid IV Cetakan Pertama. Yogyakarta. Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Haskari,
A.F., Herdoin, S dan Saulia, L. 2008. Perancangan Model Faktor Ergonomi Makro
Terhadap Produktivitas Sistem Kerja Pada Pabrik Gula. IPB. Bogor.
Hendrick,
H.W. 2002a. Good Ergonomic is Economics. Prosiding International
Seminar on Ergonomics and Sport Physiology; Denpasar, 14-17 Oktober. PP
16-27.
Hendrick,
H.W. 2002b. Macroergonomics : A Systems Approach to Improving Organizational
Effectiveness. Proceeding, Kongres Nasional XI dan Seminar Ilmiah XIII
Ikatan Ahli Ilmu Faal Indonesia dan International Seminar on Ergonomics and
Sports Physiology. PP 27-41.
Ilman,
A., Yuniar., Helianty, Y. 2012. Rancangan Perbaikan Sistem Kerja dengan Metode
Quick Exposure Check (QEC) di bengkel Sepatu X Cibaduyut. Reka Integra
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. No.2 Vol.1. Desember.
Irawan,
I. 2010. Definisi Sistem Kerja. Di akses tanggal 05 september 2015. Tersedia di http://iwanirawanumc2009.blogspot.co.id.
Josephus,
J. 2009. Intervensi Ergonomi Pada Proses Penangkapan Ikan Dengan Pukat Cincin
Meningkatkan Kinerja dan Kesejahteraan Nelayan Di Amurang kabupaten
Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara. (Disertasi) Program Doktor Ilmu
kedokteran Universitas Udayana. Diakses tanggal 03 September 2013. Tersedia di http://www.pps.unad.ac.id.
Karsh,
B.T., Brown, R. 2010. Macroergonomics and Patient Safety: The Impact Of level
On Theory, measurement, Analysis and Intervention In Patient Safety Research. Applied
Ergonomics xxx, 1-8.
Khandan,
M., Vosoughi, S., dan Maghsoudipour, M. 2012. Evaluation of Safety Factors – a
Macroergonomics Approach : a Case Study in Iran. Iranian Rehabilitation
Journal. Vol 10, February 2012.
Kleiner,
B.M. 2006. Macroergonomics: Analysis and Design of Work System Design, Aplied
Ergonomics, 37, 81-89.
Manuaba,
A. 2007. A Total Approach In Ergonomics Is A Must To Attain Humane, Competitive
And Sustainable Work Systems And Products. J. Human Ergol., 36:
2330.
Mindhayani,
I dan Purnomo, H. 2013. Identifikasi Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Dalam
Peningkatan Produktivitas. Seminar Teknologi Simulasi, TEKNOSIM.
ISBN : 978-979-97986-8-8, D-31–D-36.
Mustafa,
S.A., Kamaruddin, S., Othman, Z., Mokhtar, M. 2009. Ergonomics Awareness
andidentifying Frequently Used Ergonomics programs in Manufacturing Industries
Using Quality Function Deployment. American Journal of Scientific
Research. ISSN 1450-223X Issue 3, pp.51-66.
Moody,
H., Esau, C. 2011. Cultural Change Through Ergonomics – a Case Study Of
Participation In a Manufacturing Environment. HFESA 47th Annual Converance. Ergonomics
Australia-Special Edition.
Nasution,
S. 2012. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Cetakan Ke-13.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nugraha,
H.A., Astuti, M., Rahman, A. 2013. Analisis Perbaikan Kerja Operator
Menggunakan Metode RULA Untuk Mengurangi Risiko Musculoskeletal Disorders
(Studi Kasus pada Bagian Bad Stock Warehouse PT. X Surabaya). Jurnal
Rekayasa dan Manajemen Industri. Vol 1, No 2. P.229-240.
Purnomo,
H. 2012. Perancangan Sistem Kerja Berkelanjutan: Pendekatan Holistik Untuk
Meningkatkan Produktivitas Pekerja. Pidato Pengukuhan Guru Besar Teknik
Industri Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta, 11 April.
Purnomo,
H., Manuaba, A., Adiputra, N. 2007. Sistem Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi
total Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal, kelelahan Dan beban kerja Serta
meningkatkan Produktivitas Pekerja Industri Gerabah Di Kasongan, Bantul. Artikel.
Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Robertson,
M.M., 2001. Macroergonomics: A Work System Design Perspective. Proceeding
of The SELF-ACE Conference – Ergonomic For Changing Work, 1, 6777.
Sukapto,
P. 2008. Penerapan Model Participatory Ergonomics dengan Model
Amell dalam menurunkan Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di Pabrik Pembuatan
Outsole di Banjaran, Bandung). Proceeding. National Conference On
Applied Ergonomics 2008. Yogyakarta, 29 Juli. PP 117-122.
Surya,
R., Z. 2012. Perbaikan Sistem Kerja Berbasis Ergonomi Partisipatori Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan (Studi Kasus pada UMKM Aneka Bambu di
Sentra Kerajinan Bambu Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman).
(Tesis) Magister Teknik Industri UII.
Tirtayasa,
K., Adiputra, I.N., Djestawana, IG.G., 2003. The Change of Working Posture in
Manggur Decrease Cardiovascular Load and Muskuloskeletal Complaint Among
Baliness Gamelan Craftsmen. Journal Human Ergol, 32, 71-76.
Wade,
C., Davis, J., Marzilli, T.S., Weimar, W.H., 2006. Information processing
Capacity While Wearing Personal Protective Eyewear. Ergonomics, 49,
921-933.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.