.

Kamis, 03 November 2016

Review Jurnal: MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU

Oleh: Afifah Putri Nadiyah

A. Judul Penelitian
MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU

B. Nama Penulis
Plasidus Rumano, Rafie Riyanni Pratiwi

C. Nama Jurnal
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN 


D. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah pesisir pantai yang termasuk dataran rendah dimana banyak terdapat sungai, baik anak sungai maupun sungai besar. Dilihat dari letak geografisnya terhitung dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai Kabupaten Sambas terdapat banyak sungai, salah satunya sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta banyak lagi anak-anak sungai lain. Berdasarkan letak geografis inilah
yang membuat Kalimantan Barat memerlukan banyak sekali jembatan untuk memperlancar proses pembangunan baik di bidang ekonomi maupun sosial.
E. Masalah
Permasalahan material yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan proyek jembatan adalah terjadinya keterlambatan dalam pemesanan material serta setelah material datang bagaimana proses penyimpanannya, termasuk perencanaan gudang untuk penyimpanan material. Mutumaterial yang digunakan juga harus berkualitas,harus sesuai dengan spesifikasi perancanaan dan persyaratan SNI yang berlaku. Kegagalan dalam menjalankan satu proses atau lebih akan menyebabkan kegagalan menyeluruh dari manajemen material dan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah proyek konstruksi yang mahal.
F. Tujuan Peneletian
1. Pemilihan Material
2. Pemilihan pemasok material
3. Pembelian material
4. Pengiriman material
5. Penerimaan material
6. Penyimpanan material
7. Pengeluaran material
8. Menjaga tingkat persediaan material

G. Hasil Penelitian
1. Pemilihan Material 
Roject manager akan menganalisa kebutuhan material yang diminta dan melakukan revisi jika ada permintaan material yang tidak sesuai dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan serta jadwal kebutuhan penggunaan material tersebut.

2. Pemilihan pemasok material
Pihak kontraktor memilih Pemasok A sebagai pemasok material terbaik. Setelah pemasok A terpilih sebagai pemasok material, maka pihak kontraktor kemudian membuat rekapitulasi daftar harga material keseluruhan yang akan dibeli

3. Pembelian material
Pada tahap pembelian material ini, pihak kontraktor akan melakukan transaksi jual beli dengan pemasok terpilih.

4. Pengiriman material
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan beberapa alternatif untuk pengiriman material semen dan baja tulangan ke lokasi proyek, baik melewati jalur darat maupun sungai.

5. Penerimaan material
Merupakan tahap akhir untuk mengontrol apakah material yang dikirim oleh pemasok telah sesuai dengan spesifikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.

6. Penyimpanan material
Proses utama dalam penyimpanan material adalah pengalokasian dan pengkodean material. Material-material yang telah dikirim akan disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan dari material itu sendiri.

7. Pengeluaran material
Pengeluaran material akan dilakukan sesuai dengan item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.

8. Menjaga tingkat persediaan material
Tahap ini harus terus dilaksanakan selama proyek berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau kehabisan stock material pada saat akan digunakan.



I. Review
1. Dengan adanya format manajemen material yang jelas akan lebih mempermudah dalam menentukan prioritas pekerjaan penanganan material berdasarkan prosedur yang sudah tersusun secara sistematis.
2. Penjadwalan material merupakan langkah awal dalam memulai proses manajemen material sehingga akan mempermudah proses-proses yang terdapat di dalam
manajemen material.
3.Faktor cuaca (iklim) menjadi prioritas dalam menentukan kapan proses pengiriman material dilakukan, pada studi kasus ini material permanen diprioritaskan dikirim pada bulan juli-agustus untuk menghindari musim hujan pada bulan berikutnya mengingat akses jalan yang rusak berat pada musim hujan.


J. Abstrak Jurnal
Construction projects in the field of civil engineering, particularly concrete bridge project iscomplex and involves a lot of merging and combiningresources are diverse, so it requires a material management plan specifically can manage materials in construction projects. The use of the material in the bridge construction project is one of the most important parts that have a fairly large percentage of  the total cost of the project, therefore the use of good management techniques and appropriate materials to buy , store, distribute and count the use of construction materials becomes very important . Material issues that often occur in the implementati on of the bridge project is delays in ordering materials as well as materials come how the storage process, including planning for material storage warehouse. As for the purpose of this penelititian among others, be able to identify the material on the concrete bridge projects, designing schedule the use of materials, designing organizational structures that takes care of materials management, designing the process of ordering and delivery of materials and material storage plan on conc rete bridge construction project. As for the results of research , among others can be found with the format of materials management at the concrete bridge construction project Merian Ilong tainted village will be easier to determine work priorities based materials handling procedures have been arranged systematically , material scheduling is the first step in starting the process of management material that will facilitate the processes contained in the materials management , weather factors ( climate ) priority in determinin
g when a material delivery process is done .


K. Daftar Pustaka
Ervianto, Wulfram.I.(2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi. 

Lubis, Ibrahim. (1985). Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Sukirman, Silvia. (2007). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. L.Massie, Joseph. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta: Erlangga.
RSNI-T-12-2004. Perencanaan Struktur Jembatan Beton. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional ( BSN ).
Panduan Prosedur Umum IBMS. (1993). Sistem Manajemen Jembatan. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (1993). Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2005). Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.
M.Rifani (2006). Rancangan Sistem Manajemen Material Pada Proyek Konstruksi Gedung.Universitas Tanjungpura: Fakultas Teknik.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00024-AKSI%20Bab%204.1.pdf
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.