Pengertian
Sistem
Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu
atau beberapa mesin, yang saling berinteraksi, untuk menghasilkan
keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
Ergonomi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari interaksi antara manusia dan objek yang Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man-made objek (proses perancangan produk) dan lingkungan kerja. Pendekatan agro ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia, baik secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Maka, secara sistematis pendekatan ergonomi kemudian akan memanfaatkan informasi tersebut untuk tujuan rancang bangun, sehingga akan tercipta produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan manusia. Pada gilirannya rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
Ergonomi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari interaksi antara manusia dan objek yang Fokus perhatian ergonomi adalah berkaitan erat dengan aspek-aspek manusia di dalam perencanaan man-made objek (proses perancangan produk) dan lingkungan kerja. Pendekatan agro ergonomi akan ditekankan pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia, baik secara fisik maupun mental psikologis dan interaksinya dalam sistem manusia-mesin yang integral. Maka, secara sistematis pendekatan ergonomi kemudian akan memanfaatkan informasi tersebut untuk tujuan rancang bangun, sehingga akan tercipta produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan manusia. Pada gilirannya rancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
Keterbatasan
Manusia dibandingkan Mesin :
1. Tidak
bisa menghasilkan tenaga fisik ataupun tekanan dalam jumlah besar, misalnya
untuk memotong logam.
2. Tidak
bisa menggunakan kekuatan otot manusianya dengan intensitas yang tetap atau
tingkat akurasi yang tinggi.
3. Tidak
bisa menampilkan kecepatan kerja yang tinggi dan gerakan berulang tanpa ada
rasa lelah, bosan, maupun timbulnya kesalahan.
4. Tidak
bisa memberikan tanggapan secara cepat terhadap sinyal kendali yang
berubah-ubah dalam frekuensi yang sering.
5. Apabila
kondisi lingkkungan kerja berada diluar ambang kesanggupan, maka manusia tidak
bisa memberikan performasi yang memuaskan.
Keterbatasan
Mesin dibandingkan Manusia :
1. Tidak
bisa memberikan tanggapan terhadap perintah-perintah diluar batas kemampuan
yang sudah dirancang sebelumnya.
2. Tidak
bisa memberi tanggapan terhadap kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya.
3. Tidak
bisa berpikir induktif, yaitu menarik kesimpulan umum dari hal-hal yang
bersifat khusus.
4. Tidak
bisa bertindak fleksibel, seperti menggunakan alternative baru yang tidak
dirancang sebelumnya.
5. Tidak
bisa berpikir secara layak diluar batas beban atau kapasitas normalnya.
Perbedaan
Manusia – Mesin
Perdebatan mengenai
batasan antara manusia dan mesin masih saja terus berlangsung sampai saat ini.
Pada awal kemunculannya anak – anak menganggap mesin sebagai sesuatu yang
‘hidup’ karena kemampuannya untuk bergerak layaknya manusia. Padahal konsep
‘hidup’ antara manusia dan mesin memiliki perbedaan. Alasan lain yang turut
menjadi landasan anggapan tadi antara lain adalah bahwa mesin (dalam hal ini
adalah komputer) memiliki ‘kepandaian’ yang membuatnya mampu melakukan hal –
hal yang dilakukan oleh manusia seperti bermain, bersuara, berhitung, dsb.
Bagi orang dewasa mesin
hanyalah sekedar seperangkat benda mati yang tak memiliki daya maupun
kepandaian. Mesin seperti komputer memiliki kepandaian dari input berupa
aturan, data, ataupun informasi yang disuplai dan diatur oleh manusia. Jika
orang dewasa mampu menyadari bahwa komputer bukanlah benda hidup, berbeda
halnya pada anak – anak. Mereka belum mampu menentukan apakah komputer itu
sekadar mesin atau sama seperti manusia. Hal ini dikarenakan oleh anak – anak
yang memahami mesin secara psikologis, yaitu karena anggapan akan kemampuannya
untuk berpikir. Kemudian pemahaman mereka berkembang menjadikannya (mesin)
sebagai teman bermain. Pada tahap inilah akhirnya anak – anak mampu mmbedakan
dengan jelas antara benda hidup dan mati. Akhirnya anak – anak akan mampu
mendefinisikan dan menyadari bahwa mesin bukanlah seperti mereka, makhluk
hidup.
Interaksi
Manusia dan Mesin dalam sebuah system kerja
Sistem manusia mesin
merupakan sebuah sistem yg baik biasanya memiliki sifat deterministik yg
relatif tertutup. Sehingga sistem dapat diduga yg selalu berjalan tepat seperti
seharusnya. Dalam sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan program
komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah sistem
terbuka dan probabilistik. Pemakaian manusia dan mesin membentuk sebuah sistem
manusia-mesin. Sistem manusia-mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai
manusia hanya sebagai suatu pengawas atas operasi mesin. Sistem – secara umum –
bisa didefinisikan sebagai sekelompok elemen-elemen (yang lazim disebut
sub-sistem) yang terorganisir dan memiliki fungsi yang berkaitan erat satu
dengan lainnya guna mencapai tujuan bersama yang telah diterapkan sebelumnya.
Suatu sistem akan terjadi dalam suatu lingkungan yang akan memberi batasan, dan
perubahan-perubahan yang timbul dalam lingkungan ini akan mempengaruhi sistem
dan elemen-elemen sistem tersebut. Satu hal yang akan sangat penting
dipertimbangkan didalam analisis sistem ialah bahwa setiap sistem akan
merupakan bagian (sub-sistem) dari sistem lain yang lebih besar. Dengan
demikian pendekatan sistem (system approach) akan dimaksudkan sebagai
pendekatan yang memperhatikan setiap permasalhan secara total atau terpadu
(integral). Pemecahan masalah dalam hal itu harus dianalisis dengan melihat
keterkaitan antara satu sistem dengan sub-sistem yang lainnya. Selanjutnya yang
dimaksudkan dengan sistem manusia-mesin (man-machine system) ialah kombinasi
antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin, dimana salah
satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran
berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh. Dengan “mesin” maka disini akan
diartikan secara luas, yaitu mencakup semua objek fisik seperti mesin,
peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda yang biasa dipergunakan
manusia dalam melaksanakan kegiatannya. Jelas tampak bahwa sistem biasa
diklasifikasikan sebagai closed system dimana manusia disini memegang posisi
kunci, karena keputusan akan sangat tergantung pada didirinya.
Fungsi
Manusia – Mesin
1. Sistem manusia – Mesin Secara Manual :
- Masukan ( Input) akan langsung ditransformasikan
oleh manusia menjadi keluaran (output)
- Manusia memegang kendali secara penuh dalam menjalankan aktifitas
- Mesin hanya sekedar menambah kemampuan dalam menyelesaikan aktifitas.
- Manusia sebagai sumber tenaga (Power) dan sekaligus fungsi kendali (Control)
- Manusia memegang kendali secara penuh dalam menjalankan aktifitas
- Mesin hanya sekedar menambah kemampuan dalam menyelesaikan aktifitas.
- Manusia sebagai sumber tenaga (Power) dan sekaligus fungsi kendali (Control)
2. Sistem manusia – mesin secara Semi-otomatis :
- Adanya mekanisme khusus yg akan mengolah masukan
(input) atau informasi dari luar sebelum masuk kedalam system manusia
- Reaksi yg berasal dari Sistem Manusia akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu melalui suatu mekanisme tertentu, sebelum suatu output berhasil diproses oleh mesin
- Mesin yg memberikan sumber tenanga (Power)
- Manusia yg melakukan proses kendali (Control)
- Reaksi yg berasal dari Sistem Manusia akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu melalui suatu mekanisme tertentu, sebelum suatu output berhasil diproses oleh mesin
- Mesin yg memberikan sumber tenanga (Power)
- Manusia yg melakukan proses kendali (Control)
3. Sistem manusia – mesin secara Otomatis :
- Mesin memegang peranan penuh secara langsung
- Mesin sebagai penerima rangsangan dari luar
- Mesin juga sebagai pengendali aktifitas
- Manusia hanya memonitor agar mesin dapat bekerja secara baik
- Manusia dapat memasukan data atau mengganti program apabila diperlukan
- Mesin berfungsi penuh sebagai sumber tenanga (Power) & Pengendali (Control) aktifitas.
- Mesin sebagai penerima rangsangan dari luar
- Mesin juga sebagai pengendali aktifitas
- Manusia hanya memonitor agar mesin dapat bekerja secara baik
- Manusia dapat memasukan data atau mengganti program apabila diperlukan
- Mesin berfungsi penuh sebagai sumber tenanga (Power) & Pengendali (Control) aktifitas.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.