Abstrak
Secara definisi, Change Management adalah sebuah
proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja,
ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
Terdapat beberapa teknik-teknik
kepemimpinan. Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha
untuk meningkatkan kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai,
sehingga pada akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk
pencapaian tujuan kepemimpinan tersebut, maka seorang pemimpin harus
memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Teknik kepemimpinan sebagai
keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori
kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi tertentu dan melingkupi
konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari dan semua peralatan yang
dipakainya ( Kartono, 1985).
Berdasarkan penjelasan di atas
dapat dikatakan bahwa teknik kepemimpinan sangat perlu untuk di mengerti oleh
seorang pemimpin, karena dengan teknik kepemimpinan, pemimpin dapat mengerti
posisi dan peranannya di dalam organisasi.
Lebih jelas lagi S. Pamuji
dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik
kepemimpinan sebagai berikut:
- Teknik pematangan dan
penyiapan pengikut
- Teknik human relation
- Teknik menjadi teladan
- Teknik persuasi dan
pemberian perintah
- Teknik penggunaan sistem
komunikasi yang cocok
- Teknik penyediaan
fasilitas (Pamuji, 1995)
Pembahasan
Komponen yang harus ada di dalam
Change Management adalah :
1. Motivating
Change. Mendorong kesiapan untuk berubah dan mengatasi setiap penolakan
terhadapnya.
2. Creating a
Vision. Merumuskan arah perubahan yang diharapkan.
3. Developing
Political Support. Mempersiapkan para Agen Perubah (Change Agent),
termasuk para informal leader.
4. Managing the
Transition. Menyusun rencana aktivitas, membangun komitmen dan struktur
komite.
5. Sustaining
Momentum. Mempersiapkan infrastruktur perubahan, membangun sistem
pendukung bagi para Agen Perubah, membangun kompetensi dan keahlian baru, dan
mengapresiasi kemajuan sekecil apapun.
Michael Hammer dan James Champy
menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer,
competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the
Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994) Pelanggan menjadi
penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Persoalan utama didalam melakukan
perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul karena persoalan
kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai
sumber penolakan atas perubahan.
Coch dan French Jr. mengusulkan ada
enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan ( L. Coch
dan J.R.P.French, Jr. “Overcoming Resistance to Change”, 1948)
1. Pendidikan dan
Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan,
akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam
berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk
lainnya.
2. Partisipasi. Ajak
serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan.
3. Memberikan
kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau
bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan
mengurangi tingkat penolakan.
4. Negosiasi. Cara
lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak
yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai
kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif
yang bisa memenuhi keinginan mereka.
5. Manipulasi dan
Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya
memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal
yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan
cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam
mengambil keputusan.
6. Paksaan. Taktik
terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan.
Change Management amat tergantung
dari pemimpinnya,Karena budaya pemimpin akan mewarnai arah perubahan
organisasi.Untuk itu faktor pemimpin menjadi kunci utama keberhasilan sebuah
perubahan. Seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan organisasi menjadi
lebih baik adalah :
1. Punya Visi yang
Inspiring dan Mampu menjadi motivasi bagi seluruh anggota organisasi
2. Punya program
kerja yang Terperinci,terarah dan terukur.
3. Perubahan itu
dimulai dari diri seseorang pemimpin itu sendiri yang memberikan tauladan bagi
seluruh anggota organisasi
4. Membangun
kebijaksanaan,melalui kemampuan mendengarkan yang baik.Sebab dengan mengerti
orang lain anda mendapatkan kebijaksanaan, mengerti diri sendiri anda
mendapatkan pencerahan.
5. Fleksibelitas.Mampu
bergerak dan berubah pada situasi apapun.
6. Mampu melihat
keunikan para anggota organisasinya
7. Mampu menempatkan
orang yang tepat pada pekerjaan/jabatan yang tepat.
8. Selalu mempunyai
cara untuk menyelesaikan persoalan dengan berfikir dan bertindak diluar
kebiasaan.
9. Selalu menjadi
harapan bagi seluruh anggota organisasi
Ada
4 fitur kunci dari manajemen perubahan:
1. Perubahan adalah
hasil dari ketidakpuasan dengan strategi ini
2. Penting untuk
mengembangkan visi untuk alternatif yang lebih baik
3. manajemen harus
mengembangkan strategi untuk menerapkan perubahan
4. akan ada
resistensi terhadap perubahan
10
prinsip panduan untuk perubahan:
1. Lead with
the culture : Lou Gerstner, yang sebagai kepala eksekutif IBM memimpin
salah satu transformasi bisnis yang paling sukses dalam sejarah, mengatakan
pelajaran paling penting dia belajar dari pengalaman itu bahwa "budaya
adalah segalanya."
2. Start at the top : Meskipun
penting untuk melibatkan karyawan di setiap level awal, semua inisiatif change
management yang sukses mulai dari atas, dengan kelompok berkomitmen dan
baik-blok dari eksekutif sangat didukung oleh CEO.
3. Involve every layer
:
perencana strategis sering gagal untuk memperhitungkan sejauh mana orang
tingkat menengah dan garis depan dapat membuat atau menghancurkan sebuah
inisiatif perubahan. Jalur rolling perubahan adalah tak terkira halus jika
orang-orang ini disadap awal untuk masukan tentang isu-isu yang akan
mempengaruhi pekerjaan mereka.
4. Make the rational
and emotional case together : Pemimpin akan sering membuat kasus untuk
perubahan besar hanya atas dasar tujuan bisnis strategis seperti "kita
akan memasuki pasar baru" atau "kita akan tumbuh 20 persen per tahun
untuk tiga tahun ke depan." Tujuan tersebut baik-baik saja sejauh mereka
pergi, tapi mereka jarang mencapai orang-orang emosional dengan cara yang
menjamin komitmen tulus untuk penyebabnya.
5. Act your way into
new thinking : Banyak inisiatif perubahan tampaknya
berasumsi bahwa orang akan mulai bergeser perilaku mereka sekali elemen-elemen
formal seperti arahan dan insentif telah dimasukkan ke dalam tempat.
Orang-orang yang bekerja sama dalam tim lintas fungsional akan mulai
berkolaborasi karena garis-garis pada grafik menunjukkan mereka seharusnya
melakukannya. Manajer akan menjadi komunikator yang jelas karena mereka
memiliki mandat untuk menyampaikan pesan tentang strategi baru.
6. Engage : Pemimpin
sering membuat kesalahan dengan membayangkan bahwa jika mereka menyampaikan
pesan yang kuat dari perubahan pada awal inisiatif, orang akan mengerti apa
yang harus dilakukan. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. perubahan
yang kuat dan berkelanjutan membutuhkan komunikasi yang konstan, tidak hanya di
seluruh peluncuran tapi setelah unsur-unsur utama dari rencana berada di
tempat. Semakin banyak jenis komunikasi yang digunakan, semakin efektif mereka,
itulah sebabnya mengapa robeknya HP turun pagar yang begitu penting: Simbol
memperkuat dampak kata-kata.
7. Lead outside the
lines
: Perubahan memiliki kesempatan terbaik cascading melalui organisasi ketika
semua orang dengan otoritas dan pengaruh yang terlibat. Selain mereka yang
memegang posisi formal dari pemimpin-ini diakui kelompok kekuatan-perusahaan
termasuk orang-orang yang daya lebih informal dan berhubungan dengan keahlian
mereka, dengan luasnya jaringan mereka, atau untuk kualitas pribadi yang
menimbulkan kepercayaan.
8. Leverage formal
solutions
: Membujuk orang untuk mengubah perilaku mereka tidak akan cukup untuk
transformasi kecuali elemen-seperti formal sebagai struktur, sistem reward,
cara operasi, pelatihan, dan pengembangan-yang didesain ulang untuk mendukung
mereka. Banyak perusahaan jatuh pendek di daerah ini.
9. Leverage informal
solutions
: Bahkan ketika elemen formal diperlukan untuk perubahan yang hadir, budaya
didirikan dapat merusak mereka jika orang kembali ke cara lama dipegang tapi
tidak sadar berperilaku. Inilah sebabnya mengapa solusi formal dan informal
harus bekerja sama.
10. Assess and adapt : Survei
Strategi & Katzenbach Pusat mengungkapkan bahwa banyak organisasi yang
terlibat dalam upaya transformasi gagal untuk mengukur keberhasilan mereka
sebelum pindah. Pemimpin begitu bersemangat untuk mengklaim kemenangan yang
mereka tidak mengambil waktu untuk mencari tahu apa yang bekerja dan apa yang
tidak, dan untuk menyesuaikan langkah-langkah berikutnya sesuai. Kegagalan ini
untuk menindaklanjuti hasil dalam inkonsistensi dan menghilangkan organisasi
informasi yang dibutuhkan tentang bagaimana untuk mendukung proses perubahan di
seluruh siklus hidupnya.
Kesimpulan
Change Management adalah sebuah
proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja,
ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
S. Pamuji dalam bukunya
Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik kepemimpinan
sebagai berikut:
1.
Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
2.
Teknik human relation
3.
Teknik menjadi teladan
4.
Teknik persuasi dan pemberian perintah
5.
Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
6.
Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji,
1995)
Michael
Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C,
yaitu customer, competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy,
Reengineering the Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994)
Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Persoalan
utama didalam melakukan perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul
karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya
potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.
Sumber:
https://www.london.edu/education-and-development/topic/leadership-and-change-management#.V-JYM1dh658
http://www.e-jurnal.com/2013/09/teknik-teknik-kepemimpinan.html
sangat menarik terimakasih banyak min bisa di praktekin dalam menulis resensi jurnal skripsi kayaknya .. :-)
BalasHapus