Selasa, 15 November 2016
Sabtu, 12 November 2016
Sistem Manusia - Mesin
Pengertian
Sistem
Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu
atau beberapa mesin, yang saling berinteraksi, untuk menghasilkan
keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
Jumat, 11 November 2016
Fisika Universitas Edisi Ke sepuluh
Judul Buku :
Schaum’s Outlines of theory and Problems of COLLEGE PHYSICS Tenth Edition, FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh
Nama penulis : Frederich J. Bueche , Ph.D ( Distinguished Professor at Large, University of
Dayon) dan Eugene Hecht, Ph.D ( Professor of Physics,
Adelphi University )
Penerbit :
Erlangga
Cetakan :
I
Tahun terbit :
2006
No ISB :
0-07-144814-4
Penerjemah :
Refina Indriani M, Sc
Tebal Buku :
xii + 316 Halaman
Frederick J. Bueche mendapatkan gelar terakhir sebagai
Distinguished Professor at Large, University of Dayon, mendapatkan gelar Ph.D
dalam bidang fisika dari Cornell University. Beliau telah menerbitkan hampir
100 makalah riset mengenai fisika polimer tinggi-tinggi. Pada tahun 1965 beliau
menerbitkan buku teks fisika dasar berjudul Principles of Physics.
Eugene Hecht adaah seorang pengajar
tetap di Departemen Fisika Adelphi University di New York dan terpilih sebagai
Proessor of the Year. Beliau mendapat gelar terakhir sebagai Professor of
Physics, Adelphi University.
Fisika Universitas biasa diajarkan dalam
dua semester dan membahas topik-topik fisika klasik yang kemudian ditutup dengan
beberapa topik khusus mengenai fisika modern. Frederick J. Bueche dan Eugene
Hecht mengemas buku Fisika Universitas Edisi Sepuluh ini dengan penjelasan yang
simpel agar mahasiswa memahami materi yang dijelaskan.
Buku fisika universitas edisi sepuluh ini menjelaskan materi yang singkat, jelas dan padat namun mudah dipahami dengan adanya penjelasan teori, rumus dan contoh soal disetiap babnya. buku ini terdiri dari 48 Bab dengan beberapa lampiran agar mahasiswa atau para pembaca mengerti isi pokok dari buku Fisika Universitas Edisi Sepuluh. Buku ini sangat bermanfaat dalam memahami Fisika dasar dengan penjelasan yang cukup mudah dimengerti.
TEKNOLOGI INFORMASI
Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi saat ini tidak hanya
digunakan untuk organisasi tertentu melainkan untuk kebutuhan perorangan. Bagi
organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk keunggulan kompetitif,
sedangkan untuk perorangan teknologi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan
pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan.
Banyak perusahaan yang secara teknis berhasil menerapkan
penggunaan teknologi informasi dalam operasi perusahaannya. Teknolog tersebut
menyebabkan perusahaan dapat mengolah data dengan cepat, tepat dan akurat.
Pemanfaatan dari teknologi industry tergantung dari berbagai aspek. Pada aspek
penerapan teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia relative tertinggal dibanding
dengan Negara lain. Ketertinggalan teknologi itu sendiri bisa dilihat dari
ketersediaan infrastruktur teknologi informasi, jumlah computer yang dimiliki
perusahaan atau akses internet.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan teknologi Informasi ?
2.
Apa yang dimaksud dengan industry ?
3.
Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam
bidang industry ?
Pembahasan
-
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi
dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan
masalah. Informasi adalahh hasil pemprosesan, manipulais dan penataan dari
sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan dagi penggunaannya. Dengan
kata lain yang disebut dengan teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi computer dan teknologi komunikasi.
Teknologi computer adalah teknologi yang
berhubungan dengan computer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan
dengan computer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM.
Computer adalah mesin serba guna yang dapat dicontrol oleh program.
Teknologi komunikasi adalah teknologi yang
berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori ini adalah
telepon, radio, dan televisi.
-
Pengertian Industri
Dalam kamus Bahasa Indonesia, Industri
adalah kerajinan; usaha produk barang; perusahaan. Jadi definisi dari industri
adalah suatu usahaatau kegiatan pengelola bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi, barangjadi yang memiliki niali tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan dan juga reparasi adalah bagian dari
industry. Hasil industry bukan hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk
jasa.
Jenis industry berdasarkan tempat bahan
baku, yaitu :
Industri Ekstraktif : industry yang bahan
baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan,
perhutanan, perikanan, peternakan dan lain-lain.
Industri Nonekstraktif : industry yang
bahan baku didapat dari tempat lain selain dari alam sekitar.
Industri Fasilitatif : industry yang produk
utamanya dalah berbentuk jasa yang ijual kepada konsumennya. Contoh: Asuransi,
perbankan, transportasi, ekspedisi dan lain-lain.
-
Penerapan teknologi Informasi di Industri
Teknologi Informasi adalah sebuah dunia
yang selalu dinamis dan mudah berubah, yang sekarang ini menjadi trend tetapi
belum tentu menjadi trend pada masa yang akan datang. Beberapa tahun lalu, para
progammer Indonesia mungkin masih menggunakan Visual Basic, Delphi, Vicual C++
dan berbagai bahasa program lain yang menggunakan orientasi objek, namun saat
ini pemograman sudah beralih ke pemograman berbasis internet. Perubahan yang
pesat dalam dunia teknologi Informasi turut membawa pengaruh yang besar pada
bidang-bidang yang diimplementasikan, termasuk dunia industri.
Penerapan teknologi informasi dalam bidang indrustri sekarang ini telah
meluas dipergunakan karena memungkinkan proses produksi didalam industri lebih
efisien dan lebih efektif. Didalam proses produksi, komputer dapat digunakan
untuk pengawasan numeric (numerical control) atau untuk pengawasan proses (process
control). Pengawasan numeric (numerikcal control) berarti pengawasa secara
otomatis terhadap posisi dan operasi dari mesin-mesin yang dipergunakan,
seperti misalnya mesin pemotong, grenda, mesin pres dan lain sebagainya sistem
pengawasan numeric ini dilakukan dengan data numeric. Sstem komputer
mengerjakan intruksi dan mengatur hasil kerja mesin sesuai dengan data yang
dimasukkan. Dengan dipergunakannya komputer untuk pengawasan tersebut, hasil
kerja dari mesin akan lebih memuaskan dan mengurangi kesalahan. Dari beberapa
bahasa komputer yang dipergunakan
membuat program untuk mengatur komputer pengawasan numeric,
diantaranya APT(Automaticallyprogrammed
Tools).
Pengawasan proses (process control) berarti menyediakan otomatisasi
didalam operasi proses yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses
digunakan pada indrustri untuk membuat otomatis proses produksi dan untuk
mengatur secara otomatis variable-variabel yang mempengaruhi proses produksi
tersebut yang sulit dilakukan oleh manusia yang serentak. Faktor-faktor
variabel yang mempengaruhi proses produksi dapat berupa waktu pengolahan, berat
bahan, tekanan, temperatur, ukuran, volume dan sebagainya. Komputer ini banyak
dipergunakan pada proses produksi baja, penyulingan minyak, produksi kertas,
bahan-bahan kimia, semen, makanan dan lain-lainnya.
- kesimpulan
1. Teknologi
informasi adalah gabungan antara teknologi computer dan teknologi
telekomunikasi.
2. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industry tidak hanya berupa barang
tapi juga jasa.
3. Penerapan teknologi informasi dalam bidang industry telah
meluas dipergunakan karena proses produksi didalam industry lebih efisien dan
efektif. Didalam prosesproduksi computer dpat digunakan untuk pengawasan
numeric atau pengawasan proses.
Daftar Pustaka
Abdul Kadir-Terra CH. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi
Informasi, Yogyakarta: ANDI,
2003.
Budi Suteadjo Dharma Oetomo, Konsep dan Perencanaan Jaringan
Komputer, Yogyakarta: ANDI, 2004.
Jogianto Hartono, Pengenalan Computer, Yokyakarta : ANDI,
1999.
M. Dahlan Al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia,
Yogyakarta: Arkola, 1994.
Siswanto. et all, Ilmu Sosial Dasar, Malang: IKIP Malang,
1989.
Sukses Membangun Toko Online dengan E-Commerce, Yogyakarta:
ANDI, 2011.
Yakub, Pengantar
Sistem Informasi,
Yogyakarta: Graha ilmu, 2012.
Jumat, 04 November 2016
Kamis, 03 November 2016
Leadership dan Change Management
Abstrak
Secara definisi, Change Management adalah sebuah
proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja,
ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
Terdapat beberapa teknik-teknik
kepemimpinan. Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha
untuk meningkatkan kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai,
sehingga pada akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk
pencapaian tujuan kepemimpinan tersebut, maka seorang pemimpin harus
memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Teknik kepemimpinan sebagai
keterampilan teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori
kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi tertentu dan melingkupi
konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari dan semua peralatan yang
dipakainya ( Kartono, 1985).
Berdasarkan penjelasan di atas
dapat dikatakan bahwa teknik kepemimpinan sangat perlu untuk di mengerti oleh
seorang pemimpin, karena dengan teknik kepemimpinan, pemimpin dapat mengerti
posisi dan peranannya di dalam organisasi.
Lebih jelas lagi S. Pamuji
dalam bukunya Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik
kepemimpinan sebagai berikut:
- Teknik pematangan dan
penyiapan pengikut
- Teknik human relation
- Teknik menjadi teladan
- Teknik persuasi dan
pemberian perintah
- Teknik penggunaan sistem
komunikasi yang cocok
- Teknik penyediaan
fasilitas (Pamuji, 1995)
Pembahasan
Komponen yang harus ada di dalam
Change Management adalah :
1. Motivating
Change. Mendorong kesiapan untuk berubah dan mengatasi setiap penolakan
terhadapnya.
2. Creating a
Vision. Merumuskan arah perubahan yang diharapkan.
3. Developing
Political Support. Mempersiapkan para Agen Perubah (Change Agent),
termasuk para informal leader.
4. Managing the
Transition. Menyusun rencana aktivitas, membangun komitmen dan struktur
komite.
5. Sustaining
Momentum. Mempersiapkan infrastruktur perubahan, membangun sistem
pendukung bagi para Agen Perubah, membangun kompetensi dan keahlian baru, dan
mengapresiasi kemajuan sekecil apapun.
Michael Hammer dan James Champy
menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C, yaitu customer,
competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the
Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994) Pelanggan menjadi
penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Persoalan utama didalam melakukan
perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul karena persoalan
kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya potensi sebagai
sumber penolakan atas perubahan.
Coch dan French Jr. mengusulkan ada
enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan ( L. Coch
dan J.R.P.French, Jr. “Overcoming Resistance to Change”, 1948)
1. Pendidikan dan
Komunikasi. Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan,
akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam
berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk
lainnya.
2. Partisipasi. Ajak
serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan.
3. Memberikan
kemudahan dan dukungan. Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau
bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan
mengurangi tingkat penolakan.
4. Negosiasi. Cara
lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak
yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai
kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif
yang bisa memenuhi keinginan mereka.
5. Manipulasi dan
Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya
memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal
yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan
cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam
mengambil keputusan.
6. Paksaan. Taktik
terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan.
Change Management amat tergantung
dari pemimpinnya,Karena budaya pemimpin akan mewarnai arah perubahan
organisasi.Untuk itu faktor pemimpin menjadi kunci utama keberhasilan sebuah
perubahan. Seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan organisasi menjadi
lebih baik adalah :
1. Punya Visi yang
Inspiring dan Mampu menjadi motivasi bagi seluruh anggota organisasi
2. Punya program
kerja yang Terperinci,terarah dan terukur.
3. Perubahan itu
dimulai dari diri seseorang pemimpin itu sendiri yang memberikan tauladan bagi
seluruh anggota organisasi
4. Membangun
kebijaksanaan,melalui kemampuan mendengarkan yang baik.Sebab dengan mengerti
orang lain anda mendapatkan kebijaksanaan, mengerti diri sendiri anda
mendapatkan pencerahan.
5. Fleksibelitas.Mampu
bergerak dan berubah pada situasi apapun.
6. Mampu melihat
keunikan para anggota organisasinya
7. Mampu menempatkan
orang yang tepat pada pekerjaan/jabatan yang tepat.
8. Selalu mempunyai
cara untuk menyelesaikan persoalan dengan berfikir dan bertindak diluar
kebiasaan.
9. Selalu menjadi
harapan bagi seluruh anggota organisasi
Ada
4 fitur kunci dari manajemen perubahan:
1. Perubahan adalah
hasil dari ketidakpuasan dengan strategi ini
2. Penting untuk
mengembangkan visi untuk alternatif yang lebih baik
3. manajemen harus
mengembangkan strategi untuk menerapkan perubahan
4. akan ada
resistensi terhadap perubahan
10
prinsip panduan untuk perubahan:
1. Lead with
the culture : Lou Gerstner, yang sebagai kepala eksekutif IBM memimpin
salah satu transformasi bisnis yang paling sukses dalam sejarah, mengatakan
pelajaran paling penting dia belajar dari pengalaman itu bahwa "budaya
adalah segalanya."
2. Start at the top : Meskipun
penting untuk melibatkan karyawan di setiap level awal, semua inisiatif change
management yang sukses mulai dari atas, dengan kelompok berkomitmen dan
baik-blok dari eksekutif sangat didukung oleh CEO.
3. Involve every layer
:
perencana strategis sering gagal untuk memperhitungkan sejauh mana orang
tingkat menengah dan garis depan dapat membuat atau menghancurkan sebuah
inisiatif perubahan. Jalur rolling perubahan adalah tak terkira halus jika
orang-orang ini disadap awal untuk masukan tentang isu-isu yang akan
mempengaruhi pekerjaan mereka.
4. Make the rational
and emotional case together : Pemimpin akan sering membuat kasus untuk
perubahan besar hanya atas dasar tujuan bisnis strategis seperti "kita
akan memasuki pasar baru" atau "kita akan tumbuh 20 persen per tahun
untuk tiga tahun ke depan." Tujuan tersebut baik-baik saja sejauh mereka
pergi, tapi mereka jarang mencapai orang-orang emosional dengan cara yang
menjamin komitmen tulus untuk penyebabnya.
5. Act your way into
new thinking : Banyak inisiatif perubahan tampaknya
berasumsi bahwa orang akan mulai bergeser perilaku mereka sekali elemen-elemen
formal seperti arahan dan insentif telah dimasukkan ke dalam tempat.
Orang-orang yang bekerja sama dalam tim lintas fungsional akan mulai
berkolaborasi karena garis-garis pada grafik menunjukkan mereka seharusnya
melakukannya. Manajer akan menjadi komunikator yang jelas karena mereka
memiliki mandat untuk menyampaikan pesan tentang strategi baru.
6. Engage : Pemimpin
sering membuat kesalahan dengan membayangkan bahwa jika mereka menyampaikan
pesan yang kuat dari perubahan pada awal inisiatif, orang akan mengerti apa
yang harus dilakukan. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. perubahan
yang kuat dan berkelanjutan membutuhkan komunikasi yang konstan, tidak hanya di
seluruh peluncuran tapi setelah unsur-unsur utama dari rencana berada di
tempat. Semakin banyak jenis komunikasi yang digunakan, semakin efektif mereka,
itulah sebabnya mengapa robeknya HP turun pagar yang begitu penting: Simbol
memperkuat dampak kata-kata.
7. Lead outside the
lines
: Perubahan memiliki kesempatan terbaik cascading melalui organisasi ketika
semua orang dengan otoritas dan pengaruh yang terlibat. Selain mereka yang
memegang posisi formal dari pemimpin-ini diakui kelompok kekuatan-perusahaan
termasuk orang-orang yang daya lebih informal dan berhubungan dengan keahlian
mereka, dengan luasnya jaringan mereka, atau untuk kualitas pribadi yang
menimbulkan kepercayaan.
8. Leverage formal
solutions
: Membujuk orang untuk mengubah perilaku mereka tidak akan cukup untuk
transformasi kecuali elemen-seperti formal sebagai struktur, sistem reward,
cara operasi, pelatihan, dan pengembangan-yang didesain ulang untuk mendukung
mereka. Banyak perusahaan jatuh pendek di daerah ini.
9. Leverage informal
solutions
: Bahkan ketika elemen formal diperlukan untuk perubahan yang hadir, budaya
didirikan dapat merusak mereka jika orang kembali ke cara lama dipegang tapi
tidak sadar berperilaku. Inilah sebabnya mengapa solusi formal dan informal
harus bekerja sama.
10. Assess and adapt : Survei
Strategi & Katzenbach Pusat mengungkapkan bahwa banyak organisasi yang
terlibat dalam upaya transformasi gagal untuk mengukur keberhasilan mereka
sebelum pindah. Pemimpin begitu bersemangat untuk mengklaim kemenangan yang
mereka tidak mengambil waktu untuk mencari tahu apa yang bekerja dan apa yang
tidak, dan untuk menyesuaikan langkah-langkah berikutnya sesuai. Kegagalan ini
untuk menindaklanjuti hasil dalam inkonsistensi dan menghilangkan organisasi
informasi yang dibutuhkan tentang bagaimana untuk mendukung proses perubahan di
seluruh siklus hidupnya.
Kesimpulan
Change Management adalah sebuah
proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi individu, tim kerja,
ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang diinginkan.
S. Pamuji dalam bukunya
Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, merinci teknik-teknik kepemimpinan
sebagai berikut:
1.
Teknik pematangan dan penyiapan pengikut
2.
Teknik human relation
3.
Teknik menjadi teladan
4.
Teknik persuasi dan pemberian perintah
5.
Teknik penggunaan sistem komunikasi yang cocok
6.
Teknik penyediaan fasilitas (Pamuji,
1995)
Michael
Hammer dan James Champy menuliskan bahwa ekonomi global berdampak terhadap 3 C,
yaitu customer, competition, dan change. ( Michael Hammer dan James Champy,
Reengineering the Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994)
Pelanggan menjadi penentu, pesaing makin banyak, dan perubahan menjadi konstan.
Persoalan
utama didalam melakukan perubahan adalah Resistensi Individual,yang bisa timbul
karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka individu punya
potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan.
Sumber:
https://www.london.edu/education-and-development/topic/leadership-and-change-management#.V-JYM1dh658
http://www.e-jurnal.com/2013/09/teknik-teknik-kepemimpinan.html
Review Jurnal: MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU
Oleh: Afifah Putri Nadiyah
A. Judul Penelitian
MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU
B. Nama Penulis
A. Judul Penelitian
MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN BETON, STUDI KASUS JEMBATAN BETON MERIAN DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU
B. Nama Penulis
Plasidus Rumano, Rafie Riyanni Pratiwi
C. Nama Jurnal
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
D. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah pesisir pantai yang termasuk dataran rendah dimana banyak terdapat sungai, baik anak sungai maupun sungai besar. Dilihat dari letak geografisnya terhitung dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai Kabupaten Sambas terdapat banyak sungai, salah satunya sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta banyak lagi anak-anak sungai lain. Berdasarkan letak geografis inilah
yang membuat Kalimantan Barat memerlukan banyak sekali jembatan untuk memperlancar proses pembangunan baik di bidang ekonomi maupun sosial.
E. Masalah
Permasalahan material yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan proyek jembatan adalah terjadinya keterlambatan dalam pemesanan material serta setelah material datang bagaimana proses penyimpanannya, termasuk perencanaan gudang untuk penyimpanan material. Mutumaterial yang digunakan juga harus berkualitas,harus sesuai dengan spesifikasi perancanaan dan persyaratan SNI yang berlaku. Kegagalan dalam menjalankan satu proses atau lebih akan menyebabkan kegagalan menyeluruh dari manajemen material dan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah proyek konstruksi yang mahal.
F. Tujuan Peneletian
1. Pemilihan Material
2. Pemilihan pemasok material
3. Pembelian material
4. Pengiriman material
5. Penerimaan material
6. Penyimpanan material
7. Pengeluaran material
G. Hasil Penelitian
1. Pemilihan Material
Roject manager akan menganalisa kebutuhan material yang diminta dan melakukan revisi jika ada permintaan material yang tidak sesuai dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan serta jadwal kebutuhan penggunaan material tersebut.
2. Pemilihan pemasok material
Pihak kontraktor memilih Pemasok A sebagai pemasok material terbaik. Setelah pemasok A terpilih sebagai pemasok material, maka pihak kontraktor kemudian membuat rekapitulasi daftar harga material keseluruhan yang akan dibeli
3. Pembelian material
Pada tahap pembelian material ini, pihak kontraktor akan melakukan transaksi jual beli dengan pemasok terpilih.
4. Pengiriman material
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan beberapa alternatif untuk pengiriman material semen dan baja tulangan ke lokasi proyek, baik melewati jalur darat maupun sungai.
5. Penerimaan material
Merupakan tahap akhir untuk mengontrol apakah material yang dikirim oleh pemasok telah sesuai dengan spesifikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penyimpanan material
Proses utama dalam penyimpanan material adalah pengalokasian dan pengkodean material. Material-material yang telah dikirim akan disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan dari material itu sendiri.
7. Pengeluaran material
Pengeluaran material akan dilakukan sesuai dengan item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.
8. Menjaga tingkat persediaan material
Tahap ini harus terus dilaksanakan selama proyek berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau kehabisan stock material pada saat akan digunakan.
I. Review
J. Abstrak Jurnal
K. Daftar Pustaka
C. Nama Jurnal
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 1, No 1 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN
D. Latar Belakang Masalah
Wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah pesisir pantai yang termasuk dataran rendah dimana banyak terdapat sungai, baik anak sungai maupun sungai besar. Dilihat dari letak geografisnya terhitung dari Kabupaten Kapuas Hulu sampai Kabupaten Sambas terdapat banyak sungai, salah satunya sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta banyak lagi anak-anak sungai lain. Berdasarkan letak geografis inilah
yang membuat Kalimantan Barat memerlukan banyak sekali jembatan untuk memperlancar proses pembangunan baik di bidang ekonomi maupun sosial.
Permasalahan material yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan proyek jembatan adalah terjadinya keterlambatan dalam pemesanan material serta setelah material datang bagaimana proses penyimpanannya, termasuk perencanaan gudang untuk penyimpanan material. Mutumaterial yang digunakan juga harus berkualitas,harus sesuai dengan spesifikasi perancanaan dan persyaratan SNI yang berlaku. Kegagalan dalam menjalankan satu proses atau lebih akan menyebabkan kegagalan menyeluruh dari manajemen material dan tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sebuah proyek konstruksi yang mahal.
1. Pemilihan Material
2. Pemilihan pemasok material
3. Pembelian material
4. Pengiriman material
5. Penerimaan material
6. Penyimpanan material
7. Pengeluaran material
8. Menjaga tingkat persediaan material
G. Hasil Penelitian
1. Pemilihan Material
Roject manager akan menganalisa kebutuhan material yang diminta dan melakukan revisi jika ada permintaan material yang tidak sesuai dengan mempertimbangkan keuangan perusahaan serta jadwal kebutuhan penggunaan material tersebut.
2. Pemilihan pemasok material
Pihak kontraktor memilih Pemasok A sebagai pemasok material terbaik. Setelah pemasok A terpilih sebagai pemasok material, maka pihak kontraktor kemudian membuat rekapitulasi daftar harga material keseluruhan yang akan dibeli
3. Pembelian material
Pada tahap pembelian material ini, pihak kontraktor akan melakukan transaksi jual beli dengan pemasok terpilih.
4. Pengiriman material
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan beberapa alternatif untuk pengiriman material semen dan baja tulangan ke lokasi proyek, baik melewati jalur darat maupun sungai.
5. Penerimaan material
Merupakan tahap akhir untuk mengontrol apakah material yang dikirim oleh pemasok telah sesuai dengan spesifikasi, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penyimpanan material
Proses utama dalam penyimpanan material adalah pengalokasian dan pengkodean material. Material-material yang telah dikirim akan disimpan sesuai dengan sifat dan keamanan dari material itu sendiri.
7. Pengeluaran material
Pengeluaran material akan dilakukan sesuai dengan item pekerjaan apa yang akan dilaksanakan.
8. Menjaga tingkat persediaan material
Tahap ini harus terus dilaksanakan selama proyek berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan atau kehabisan stock material pada saat akan digunakan.
I. Review
1. Dengan adanya format manajemen material yang jelas akan lebih mempermudah dalam menentukan prioritas pekerjaan penanganan material berdasarkan prosedur yang sudah tersusun secara sistematis.
2. Penjadwalan material merupakan langkah awal dalam memulai proses manajemen material sehingga akan mempermudah proses-proses yang terdapat di dalam
2. Penjadwalan material merupakan langkah awal dalam memulai proses manajemen material sehingga akan mempermudah proses-proses yang terdapat di dalam
manajemen material.
3.Faktor cuaca (iklim) menjadi prioritas dalam menentukan kapan proses pengiriman material dilakukan, pada studi kasus ini material permanen diprioritaskan dikirim pada bulan juli-agustus untuk menghindari musim hujan pada bulan berikutnya mengingat akses jalan yang rusak berat pada musim hujan.
3.Faktor cuaca (iklim) menjadi prioritas dalam menentukan kapan proses pengiriman material dilakukan, pada studi kasus ini material permanen diprioritaskan dikirim pada bulan juli-agustus untuk menghindari musim hujan pada bulan berikutnya mengingat akses jalan yang rusak berat pada musim hujan.
J. Abstrak Jurnal
Construction projects in the field of civil engineering, particularly concrete bridge project iscomplex and involves a lot of merging and combiningresources are diverse, so it requires a material management plan specifically can manage materials in construction projects. The use of the material in the bridge construction project is one of the most important parts that have a fairly large percentage of the total cost of the project, therefore the use of good management techniques and appropriate materials to buy , store, distribute and count the use of construction materials becomes very important . Material issues that often occur in the implementati on of the bridge project is delays in ordering materials as well as materials come how the storage process, including planning for material storage warehouse. As for the purpose of this penelititian among others, be able to identify the material on the concrete bridge projects, designing schedule the use of materials, designing organizational structures that takes care of materials management, designing the process of ordering and delivery of materials and material storage plan on conc rete bridge construction project. As for the results of research , among others can be found with the format of materials management at the concrete bridge construction project Merian Ilong tainted village will be easier to determine work priorities based materials handling procedures have been arranged systematically , material scheduling is the first step in starting the process of management material that will facilitate the processes contained in the materials management , weather factors ( climate ) priority in determinin
g when a material delivery process is done .
K. Daftar Pustaka
Ervianto, Wulfram.I.(2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Lubis, Ibrahim. (1985). Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Lubis, Ibrahim. (1985). Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
Sukirman, Silvia. (2007). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. L.Massie, Joseph. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta: Erlangga.
RSNI-T-12-2004. Perencanaan Struktur Jembatan Beton. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional ( BSN ).
Panduan Prosedur Umum IBMS. (1993). Sistem Manajemen Jembatan. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (1993). Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. (2005). Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.
M.Rifani (2006). Rancangan Sistem Manajemen Material Pada Proyek Konstruksi Gedung.Universitas Tanjungpura: Fakultas Teknik.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-1-00024-AKSI%20Bab%204.1.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)