.

Rabu, 04 Oktober 2017

BIOGAS SUMBER ENERGI TERBARUKAN



Sampah merupakan suatu masalah bagi lingkungan yang hingga kini belum terselesaikan, terutama di negara Indonesia dari tahun ke tahun produksi sampah semakin meningkat, mulai dari sampah organik dan sampah anorganik, baik yang berasal dari limbah rumah tangga sampai limbah industri.
Sampah organik di TPA akan mengalami proses dekomposisi secaraanaerobik sehingga menghasilkan gas CH4 (metana). Gas metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dibanding dengan karbondioksida. Untuk mereduksiemisi metana (CH4) dari TPA ke atmosferdapat digunakan dengan cara, yaitu memanfaatkan metana di TPA sebagai bahan bakar (biogas) (Ratnaningsih, 2009).

Biogas merupakan proses produksi energi berupa gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi yang berjalan melalui proses biologis. Hal ini menyebabkan terdapatnya berbagai komponen penting yang berpengaruh dalam proses pembuatan biogas. Komponen biokimia (biochemist) dalam pembuatanbiogas memerlukan perhatian penting.( Yulianingsih A dkk, 2012).

TAHAP METANOGENESIS

Metanogenesis merupakan tahap terakhir dari keseluruhan proses dalam tahap konversi anaerobik dari bahan organik menjadi gas metana dan karbondioksida. Mikroba menggunakan substrat sederhana berupa asetat atau komponen-komponen karbon tunggal seperti CO2, H2, asamformat, metanol, metilamin dan CO. Kuranglebih 70 persen produksi gas metana dihasilkan oleh spesies bakteri metanogenesis dengan substrat metilasetat.(Yulistiawati.2008).

Metanogen membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal untuk dapat memproduksi gas metan. Metanogen sangat sensitif terhadap kondisi di sekitarnya.Bahan organik dalam rumen dapat menghasilkan gas metan apabila metanogen bekerja dalam ruangan hampa udara. Oleh karena itu, proses pembuatan biogas darirumen harus dilakukan dalam sebuah reaktor atau digester yang tertutup rapat untuk menghindari masuknya oksigen. Reaktor harus bebas dari kandungan logam berat dansulfida (sulfides) yang dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme.

Cairan rumen merupakan, gas metanyang dihasilkan dari produksi biogas tidak hanya berasal dari kotoran sapi saja tetapi juga bisa dihasilkan dari cairan rumen. Lambung (rumen) sapi merupakan tempat yang cocok bagi perkembangan metanogen. Metanogen membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal untuk memproduksi gas metan, metanogen sangat sensitive sekali terhadap kondisi sekitarnya(Sutrisno.2009).

Daftar Pustaka

Yulianingsih A,dkk. 2012.PEMBUATAN BIOGAS DARI RUMEN SAPI DAN SAMPAH ORGANIK. Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yulistiawati. 2008. Pengaruh Suhu dan C/Nrasio terhadap Produksi BiogasBerbahan Baku Sampah Organik Sayuran. Skripsi Fakultas TeknologiPertanian. ITB

Ratnaningsih, H. Trieko, YW. 2009.Penentuan Pembentukan Biogas pada Proses Biodegradasi Campuran Sampah  Organik Segar dan Kotoran Sapi dalam Batch Reaktor Anaerob.
 Jurnal Teknologi Lingkungan UniversitasTrisakti
. Vol 5. No. 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.