.

Jumat, 13 Oktober 2017

Project Management Body of Knowledge (PMBOK® guide)

Salah satu Pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat di tentukan oleh pembangunan infrastruktur. selain meningkatkan perekonomian, pembangunan infrastruktur turut serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat, sehingga tercipta suatu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita bangsa yang tercantum dalam undang-undang dasar 1945 alinea ke dua

Pembangunan infrastruktur di Indonesia terutama di era presiden Joko Widodo terbilang cepat karna menurut peraturan presiden Nomor 3 tahun 2016 Sebanyak 225 proyek harus di selesaikan tahun 2019. Cepatnya pembangunan proyek infrastruktur sangat di tentukan oleh tim manajemen proyek bagaimana cara menangani proyek tersebut dari perencanaan, pengendalian, dan pengawasan dalam mengerjakan proyek


Menurut PMBOK (2004) berdasarkan project management proses grup, peran project manager terhadap manajemen waktu dititik beratkan pada proses perencanaan dan proses monitoring & controlling. Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Project manager memiliki suatu peran dalam menjalankan aktivitas perencanaan, monitoring & controlling, , untuk menjalankan peranannya tersebut project manager harus memiliki karakter yang sesuai agar dapat menjalankan peranannya dengan baik.

Manajemen proyek
Sebelum menjelaskan manajemen proyek, ada baiknya kita harus memahami terlebih dahulu apa itu manajemen dan proyek 

Manajemen 
Definisi manajemen : Robbins coulter (2002) manajemen sebagai: “…as The proses of coordinating Works activities so that They are completed efficiently and effectively with and through other people”. Artinya manajemen adalah suatu proses pengoordinasian pekerjaan sehingga semua pekerjaan tersebut dapat disempurnakan dengan dan melalui orang lain secara efektif dan efisien. Proses manajemen merupakan pelaksanaan fungsi atau aktivitas utama yang saling berkaitan oleh manajer

Fungsi manajemen (Rizani dan sudiadi, 2015)
  1. Merencanakan, berarti memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan yang akan datang dan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 
  2. Mengorganisir yaitu mengatur dan mengalokasikan kegiatan serta sumber daya kepada para peserta kelompok (organisasi) agar dapat mencapai sasaran secara efisien. 
  3. Memimpin yaitu mengarahkan dan mempengaruhi SDM dalam organisasi agar mau bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan, kemudian Faktor yang perlu diperhatikan adalah gaya kepemimpinan yang akan diterapkan, karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam proses mencapai tujuan. 
  4. Mengendalikan, maksudnya memantau, mengkaji, dan bila perlu mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan. Oleh karena itu umumnya telah dibuat tolok ukur, seperti anggaran, standar mutu, jadwal pelaksanaan dll. Bila terjadi penyimpangan segera lakukan pembetulan. keberhasilan dalam proses mencapai tujuan. 
Proyek 
Aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, organisasi maupun perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa, Kegiatan/usaha bersifat sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk, jasa atau hasil yang unik (PMBOK, 2004) 
Kerzner (2006) membagi proyek dalam empat kategori, yaitu 
  1. Individual Project: adalah proyek-proyek berdurasi pendek yang normalnya ditugaskan kepada individu tunggal yang bertindak baik sebagai manajer proyek (Project manager) dan sebagai manajer fungsi (functional manager). 
  2. Staf Project: adalah proyek-proyek yang dapat diselesaikan oleh satu unit organisasi, katakanlah sebuah departemen. Seorang staf atau tenaga kerja dikembangkan dari setiap seksi yang terlibat. Kerja terbaik adalah jika hanya satu unit fungsi yang dilibatkan. 
  3. Spesial Project: Sering kali proyek-proyek khusus yang terjadi membutuhkan fungsi utama yang pasti dan/atau otoritas ditunjuk untuk sementara untuk individu atau unit lain. Kerja terbaik adalah untuk proyek-proyek berdurasi pendek. Proyek-proyek untuk jangka panjang dapat membawa kepada konflik hebat di bawah pengaturan ini. 
  4. Matrix Or aggregate Project: Proyek ini membutuhkan input dari unit fungsi dalam jumlah besar dan biasanya mengendalikan sumber daya-sumber daya yang sangat banyak
Macam macam  proyek 
  1. Proyek Engineering Konstruksi. Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain Engineering, pengadaan, dan konstruksi. Contoh bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri dan lain-lain. 
  2. Proyek Engineering Manufaktur: Proyek ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Komponen utamanya meliputi desain Engineering, pengembangan produk (Produce Developments), manufaktur, perakitan dan uji coba produk yang dihasilkan. Contoh mesin pabrik, kendaraan dan lain-lain. 
  3. Proyek Penelitian dan Pengembangan: Proyek ini bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. 
  4. Proyek Kapital :  adalah proyek pemerintah yang berkaitan dengan dana kapital untuk investasi. Contoh : pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian material dan peralatan, manufaktur, pembangunan fasilitas produksi dan lain-lain. 
Dari penjelasan antar manajemen dan proyek, maka definisi manajemen proyek adalah 
Kerzner (2006) mendefinisikan manajemen proyek sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya perusahaan untuk suatu tujuan jangka pendek relatif yang dilaksanakan untuk mencapai objectives dan goals yang spesifik.
Manajemen proyek merupakan aplikasi knowledge, skills, tools dan techniques terhadap aktifitas proyek untuk memenuhi persyaratan-persyaratan proyek. Manajemen proyek dikerjakan melalui aplikasi dan integrasi proses-proses manajemen proyek yaitu initiating, planing, executing, monitoring and controlling, dan closing (PMBOK, 2004)

Manajemen proyek merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola suatu proyek. Dalam konsep manajemen, diasumsikan bahwa sumber daya manajemen sangat terbatas. Secara umum, sumber daya manajemen terdiri dari material, sumber daya manusia, modal uang, metode kerja, pasar, dan sebagainya, Keterbatasan sumber daya di atas meski bisa menjadi kendala, namun bukan berarti tidak bisa dihindari. Keterbatasan sumber daya tersebut dapat diefisienkan penggunaannya melalui prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen inilah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien. Bambang, (2014)

Manfaat Manajemen Proyek 
Kesuksesan suatu proyek tidak terlepas dari peran penting fungsi-fungsi manajemen: Planing, Organizing, Staffing, Controlling, Directing, yang diimplementasikan terhadap proyek. 
Menurut Kerzner (2006), manfaat dari manajemen proyek yakni: 
  • Identifikasi tanggung jawab fungsional untuk menjamin bahwa semua aktifitas terhitung dibukukan, tanpa melihat pergantian karyawan 
  • Meminimasi kebutuhan untuk pelaporan yang kontinyu 
  • Identifikasi batas waktu untuk penjadwalan
  • Identifikasi metodologi untuk analisis trade-off
  • Pengukuran penyelesaian terhadap rencana 
  • Identifikasi awal masalah sehingga tindakan koreksi akan mengikuti 
  • Meningkatkan kemampuan estimasi untuk perencanaan ke depan 
  • Mengetahui saat tujuan tidak dapat dipenuhi atau akan terlampaui Efisiensi, baik dari segi biaya, sumber daya maupun waktu.

Sembilan area Project manajement Body of Knowledge (PMBOK)

PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan dokumen yang berisi mengenai pengetahuan dalam suatu manajemen proyek dan selalu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu, Seperti dokumen tahun 2004 yang di beri nama A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide). 

Dalam PMBOK® Guide (2004) proses-proses manajemen proyek diorganisir dalam sembilan area di antaranya
  1. Project Integration Management, menguraikan proses-proses dan aktifitas yang mengintegrasikan berbagai elemen manajemen proyek, diidentifikasi, didefinisikan, dikombinasikan, dipersatukan dan dikoordinasikan dalam kelompok-kelompok proses manajemen proyek. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Develop Project Charter, Develop Preliminary Project Scope Statement, Develop Project Management Plan, Direct and Manage Project Execution, Monitor and Control Project Work, Integrated Change Control, dan Close Project.
  2. Project Scope Management, menguraikan proses-proses yang terlibat dalam memastikan bahwa project mencakup semua pekerjaan yang dibutuhkan, dan hanya kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan sukses. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Scope Planning, Scope Definition, Create WBS, Scope Verification, dan Scope Control.
  3. Project Time Management, menguraikan proses-proses yang memfokuskan pada penyelesaian proyek pada waktunya. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Activity Definition, Activity Sequencing, Activity Resource Estimating, Activity Duration Estimating, Schedule Development, dan Schedule Control. 
  4. Project Cost Management, menguraikan proses-proses yang terlibat dalam proses planning, estimating, budgeting, dan controlling biaya, sehingga proyek diselesaikan dalam anggaran yang disetujui. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Cost Estimating, Cost Budgeting, dan Cost Control. 
  5. Project Quality Management, menguraikan proses-proses yang terlibat dalam meyakinkan bahwa proyek akan memenuhi objective untuk apa proyek dikerjakan. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Quality Planning, Perform Quality Assurance, dan Perform Quality Control. 
  6. Project Human Resource Management, menguraikan proses-proses yang mengorganisir dan me-manage tim proyek. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Human Resource Planning, Acquire Project Team, Develop Project Team, dan Manage Project Team. 
  7.  Project Communications Management, Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Communications Planning, Information Distribution, Performance Reporting, dan Manage Stakeholders.
  8. Project Risk Management, menguraikan proses-proses yang fokus dengan pelaksanaan manajemen resiko terhadap proyek. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Risk Management Planning, Risk Identification, Qualitative Risk Analysis, Quantitative Risk Analysis, Risk Response Planning, dan Risk Monitoring and Control.
  9. Project Procurement Management, menguraikan proses-proses yang membeli atau memperoleh produk, jasa atau hasil maupun proses-proses manajemen kontrak. Terdiri dari proses-proses manajemen proyek: Plan Purchases and Acquisitions, Plan Contracting, Request Seller Responses, Select Sellers, Contract Administration, dan Contract Closure.

Daftar Pustaka 
  1. Bambang. 2014. “Konsep manajemen proyek” dalam http://repository.ut.ac.id
  2. Kerzner, Harold. 2006. Project Management : A system Approach to Planning, shedulling, and controlling, John and Wiley. Inc. Ninth Edition. New Jersey.
  3. Project Management Institute, 2004. “Project manajement Body of Knowledge” dalam  https://pmi.org
  4. Robbins, Stephen P., Coulter, Mary. (2002). Management, 7th Edition. New Jersey: Prentice-Hall Internasional.
  5. Teguh, Rizani., Sudiadi. 2015. Manajemen Konstruksi. Palembang :Sekolah Tinggi Manajemen Informatika GI MDP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.