.

Kamis, 12 Oktober 2017

Rekayasa Keandalan


Setiap produk hasil manufaktur, apapun jenisnya, pasti akan mengalami kegagalan. Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya kegagalan tersebut. Umumnya, kegagalan ini akan menyebabkan banyak sekali ketidak-nyamanan sebagai tambahan terhadap dampak ekonomisnya.
Namun, banyak pula kegagalan yang akibatnya lebih signifikan dari sekedar dampak ekonomis saja. Contohnya adalah meledaknya pesawat ruang angkasa Challenger beberapa tahun yang lalu. Meledaknya Challenger ini diakibatkan oleh kegagalan dari komponen rubber O-rings yang digunakan untuk melapisi keempat bagian dari booster rockets. Kegagalan komponen ini berawal dari temperatur dibawah titik beku sebelum peluncuran yang berkontribusi terhadap kegagalan dimaksud dengan membuat rubber menjadi mengkerut.
            Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa kegagalan bukan hanya berdampak terhadap ketidaknyamanan dan dampak ekonomisnya, tapi juga dapat menyebabkan kematian. Untuk itulah tugas kita sebagai seorang engineer untuk mempertimbangkan dan mengukur dengan baik produk kita agar meminimalisir kegagalan yang merugikan tersebut.
            Berbagai penyebab dari kegagalan ini diantaranya :
1. engineering design yang buruk
2. konstruksi atau proses manufaktur yang salah
3. human error
4. perawatan yang jelek
5. pengujian dan inspeksi yang tidak mencukupi
6. penggunaan yang tidak tepat
7. kurangnya proteksi terhadap tekanan lingkungan yang berlebihan.
Dengan hukum yang telah ada dan berbagai keputusan pengadilan terbaru, maka pihak manufaktur dianggap paling bertanggung jawab karena telah gagal mempertimbangkan dengan tepat keamanan (safety) dan keandalan (reliability) dari produk yang dihasilkan.
Keandalan (reliability) didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu komponen atau sistem akan melakukan fungsi yang diinginkan sepanjang suatu periode waktu tertentu bilamana digunakan pada kondisi-kondisi pengoperasian yang telah ditentukan. Dalam pengertian lain, keandalan merupakan probabilitas dari ketidak-gagalan terhadap waktu.

Pengertian Dasar Perawatan Tugas perawatan harus ditinjau untuk menentukan lamanya waktu pelaksanaan atau menentukan tenaga kerja diperlukan. Tugas ini harus diselidiki untuk melihat jika ada perubahan untuk membuat tugas yang lebih sederhana. Semua ini untuk meningkatkan maintainablitymesin tersebut. Maintainability yang baik berarti mesin tersebut lebih murah dan aman untuk perawatan dan lebih sedikit kerusakannya (Taylor, 2003).
Menurut Erlin Dolphina yang dikutip dari Taylor (2003) perawatan merupakan salah satu fungsi kegiatan logistik yang paling penting dalam rangka mendukung kesiapan operasi peralatan. Akhir-akhirni kesiapan peralatan cenderung menurun, berbagaiupaya telah ditempuh namun belum juga mampu mengoptimalkan kesiapan peralatan.

Konsep Keandalan
 Pengetahuan tentang teori keandalan dewasa inisangat membantu memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan manajemen sistem perawatan. Misalnya untukimemperkirakan tingkat keandalan perawatan sehingga dapat ditentukan saat atau waktu perawatan suatu peralatan atau saat penggantian komponen-komponen dari suatu sistem. Ada beberapa deflnisi mengenaikeandalan,tara lain :
·         Keandalan (reliability) adalah peluang (probability) suatu unit atau sistem berfungsi normal, jika digunakan menurut kondisi operasi tertentuntuk suatu periode waktu tertentu (Gaspersz, 19e2)
·         Keandalan (reliability) adalah peluang (probability) suatu unit akan berfungsi normal jika digunakan pada kondisiyang khusus untuk selama periodd minimal pada batas waktu tertentu (Dhillon, et al., 1987).

Daftar pustaka

Dolphina Erlin, 2011. “Penerapan Maintenance Dan Reliability Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Daya Saing Perusahaan”.

Putri Oktalisa P 1 , Nazaruddin Matondang 2 , Aulia Ishak 2, 2013. Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.