OLEH: ARDHIKA NUGRAHA
Pada era modernisasi seperti saat ini, persaingan menjadi hal yang biasa dalam kehidupan. Salah satunya dalam aspek bisnis. Dalam persaingan bisnis pengaruh teknologi menjadi hal yang paling utama. Perkembangan teknologi ini secara tidak langsung memberikan solusi yang dapat membantu serta memudahkan segala urusan bisnis sehingga tidak lagi memakan waktu serta biaya yang besar. Tidak ada bisnis yang tidak berpengaruh pada perkembangan teknologi saat ini, bahkan untuk UKM sekalipun. Teknologi juga telah berpengaruh ke berbagai sektor. Bahkan dalam dunia bisnis. Yang pasti perkembangan teknologi ini telah memberikan dampak yang positif.
Pada era modernisasi seperti saat ini, persaingan menjadi hal yang biasa dalam kehidupan. Salah satunya dalam aspek bisnis. Dalam persaingan bisnis pengaruh teknologi menjadi hal yang paling utama. Perkembangan teknologi ini secara tidak langsung memberikan solusi yang dapat membantu serta memudahkan segala urusan bisnis sehingga tidak lagi memakan waktu serta biaya yang besar. Tidak ada bisnis yang tidak berpengaruh pada perkembangan teknologi saat ini, bahkan untuk UKM sekalipun. Teknologi juga telah berpengaruh ke berbagai sektor. Bahkan dalam dunia bisnis. Yang pasti perkembangan teknologi ini telah memberikan dampak yang positif.
Berikut
ini adalah peringkat 10 besar domain masalah bisnis berdasarkan survey terbaru
dari BMGI, salah satu firma konsultan manajemen internasional:
1.
Ketidakpastian
Situasi Politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, keamanan dan kondisi alam merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi bisnis. Perubahan-perubahan yang cepat, dratis dan tidak terduga pada berbagai situasi tersebut tentunya dapat menyebabkan ketidakpastian pada kondisi bisnis. Dengan demikian, pada situasi seperti ini amatlah sulit bagi perusahaan menyusun rencana ataupun strategi jangka panjang yang ideal. Padahal, untuk dapat berkembang dan bertahan dalam waktu yang cukup lama di dunia bisnis, perusahaan membutuhkan kondisi yang cukup stabil guna memproyeksikan target bisnis jangka panjangnya. Masalah yang harus dihadapi dalam kondisi yang penuh ketidakpastian adalah bagaimana menyiapkan rencana jangka panjang yang adaptif terhadap perubahan dan menyiapkan rencana-rencana kontijensi jangka pendek dalam mengimplementasikan rencana jangka panjang yang telah disusun.
2.
Globalisasi
70% CEO dari 500 perusahaan TOP Fortune menyatakan sangat peduli terhadap masalah globalisasi. Dalam pengertian yang paling sederhana, globalisasi merupakan sesuatu yang "mendunia" dalam waktu singkat. Misalnya globalisasi ekonomi dan globalisasi budaya, dapat dipahami sebagai kondisi ekonomi dan budaya yang dalam waktu singkat berdampak ke seluruh atau sebagian besar masyarakat dunia. Bagi organisasi bisnis, kondisi ini dapat memberikan efek ganda, yaitu potensi peluang yang sangat dahsyat atau sebaliknya potensi ancaman yang juga sangat berbahaya. Peluang bisnis dapat muncul dari potensi pasar global atau konsumen global, sekaligus juga memberikan tantangan atau permasalahan bagi organisasi, yaitu bagaimana mengembangkan produk dan jasa yang dapat memenuhi selera global (yang berubah demikian cepat dan sangat beragam), dan sanggup berkompetisi dengan para kompetitor global. Disamping itu, sistem ekonomi dunia yang semakin terintegrasi berakibat meningkatnya kerentanan organisasi terhadap efek domino dari permasalahan ekonomi dan politik dunia. Dalam hal ini masalahnya adalah bagaimana perusahaan memahami dengan tepat kondisi global melalui informasi yang akurat, melakukan analisis yang memadai dalam menerjemahkan konten dan konteks informasi tersebut serta merespon dengan cepat dan akurat.
3.
Inovasi
Riset menunjukan bahwa sangat sedikit perusahaan, bahkan perusahaan-perusahaan besar sekalipun yang telah berhasil mengembangkan budaya inovasi dalam organisasinya, meskipun para CEO terus berjuang untuk melakukan hal tersebut. Masalahnya adalah bagaimana menghilangkan ketakutan di dalam organisasi terhadap tuntutan untuk senantiasa berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Sedangkan di sisi lain, adalah bagaimana mengendalikan kreatifitas dan inovasi tersebut agar tidak menimbulkan efek yang dapat merugikan perusahaan.
Riset menunjukan bahwa sangat sedikit perusahaan, bahkan perusahaan-perusahaan besar sekalipun yang telah berhasil mengembangkan budaya inovasi dalam organisasinya, meskipun para CEO terus berjuang untuk melakukan hal tersebut. Masalahnya adalah bagaimana menghilangkan ketakutan di dalam organisasi terhadap tuntutan untuk senantiasa berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Sedangkan di sisi lain, adalah bagaimana mengendalikan kreatifitas dan inovasi tersebut agar tidak menimbulkan efek yang dapat merugikan perusahaan.
4.
Regulasi
Dari perspektif pelaku bisnis, keberadaan suatu peraturan atau regulasi dapat menguntungkan atau merugikan, tergantung jenis bisnis dan bagaimana respon organisasi terhadap regulasi tersebut. Banyak perusahaan yang berkembang dengan adanya regulasi-regulasi baru, misalnya regulasi tentang proteksi bidang usaha kecil atau regulasi tentang kebutuhan produk dan jasa tertentu yang dapat disediakan oleh perusahaan. Sebaliknya, tidak sedikit juga perusahaan yang hancur karena tidak mampu memenuhi standar-standar usaha yang terdapat dalam suatu regulasi, misalnya pemenuhan standar lingkungan, atau keliru dalam menerapkan regulasi, misalnya salah atau tidak menerapkan regulasi perpajakan dengan benar. Akibat ketidakpatuhan atau ketidaksanggupan dalam menerapkan regulasi dapat berakibat kepada berbagai konsekuensi hukuman, seperti tuntutan pembayaran denda atau bahkan penghentian operasi oleh aparat penegak hukum. Tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan terhadap permasalahan regulasi adalah bagaimana memahami dampaknya terhadap bisnis dan meresponnya dengan benar dan cerdas.
Dari perspektif pelaku bisnis, keberadaan suatu peraturan atau regulasi dapat menguntungkan atau merugikan, tergantung jenis bisnis dan bagaimana respon organisasi terhadap regulasi tersebut. Banyak perusahaan yang berkembang dengan adanya regulasi-regulasi baru, misalnya regulasi tentang proteksi bidang usaha kecil atau regulasi tentang kebutuhan produk dan jasa tertentu yang dapat disediakan oleh perusahaan. Sebaliknya, tidak sedikit juga perusahaan yang hancur karena tidak mampu memenuhi standar-standar usaha yang terdapat dalam suatu regulasi, misalnya pemenuhan standar lingkungan, atau keliru dalam menerapkan regulasi, misalnya salah atau tidak menerapkan regulasi perpajakan dengan benar. Akibat ketidakpatuhan atau ketidaksanggupan dalam menerapkan regulasi dapat berakibat kepada berbagai konsekuensi hukuman, seperti tuntutan pembayaran denda atau bahkan penghentian operasi oleh aparat penegak hukum. Tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan terhadap permasalahan regulasi adalah bagaimana memahami dampaknya terhadap bisnis dan meresponnya dengan benar dan cerdas.
5.
Teknologi
Ketika perkembangan teknologi begitu pesat pada zaman sekarang, amatlah sulit bagi perusahaan untuk senantiasa merespon perkembangan tersebut dengan mengadopsinya dalam operasi bisnis. Padahal, kompetitor mungkin saja memanfaatkan perkembangan tersebut untuk menyalip bisnis perusahaan. Misalnya, hampir setiap tahun muncul versi terbaru teknologi informasi/TI dalam berbagai bentuk aplikasinya. Perusahaan tidak semestinya merespon perkembangan tersebut dengan selalu mengganti aplikasi yang sedang digunakan, tanpa pertimbangan bisnis yang memadai. Masalahnya adalah bagaimana menyusun strategi jangka panjang dalam mengelola teknologi yang seimbang antara kebutuhan, investasi dan manfaat yang diperoleh dari adanya suatu teknologi dapat selalu terjaga. Disamping itu, bagaimana perusahaan dapat mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi yang terkadang diluar perkiraan.
Ketika perkembangan teknologi begitu pesat pada zaman sekarang, amatlah sulit bagi perusahaan untuk senantiasa merespon perkembangan tersebut dengan mengadopsinya dalam operasi bisnis. Padahal, kompetitor mungkin saja memanfaatkan perkembangan tersebut untuk menyalip bisnis perusahaan. Misalnya, hampir setiap tahun muncul versi terbaru teknologi informasi/TI dalam berbagai bentuk aplikasinya. Perusahaan tidak semestinya merespon perkembangan tersebut dengan selalu mengganti aplikasi yang sedang digunakan, tanpa pertimbangan bisnis yang memadai. Masalahnya adalah bagaimana menyusun strategi jangka panjang dalam mengelola teknologi yang seimbang antara kebutuhan, investasi dan manfaat yang diperoleh dari adanya suatu teknologi dapat selalu terjaga. Disamping itu, bagaimana perusahaan dapat mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi yang terkadang diluar perkiraan.
Maka
dari itu kita harus bisa mengatasi masalah – masalah tersebut. OK, sekarang akan saya bocorkan bagaimana strategi
membangun bisnis agar tidak gagal, atau resiko gagal yang sangat kecil. Secara
konsep, Anda tidak akan gagal jika mengikuti apa yang dijelaskan dibawah ini:
1.
Pilihlah bisnis tanpa saingan.
Jika Anda memilih bisnis yang tanpa saingan, maka Anda tidak akan pernah kalah. Bagaimana bisa kalah, jika tidak ada saingan. Tahukah Anda, bahwa masih banyak peluang-peluang bisnis yang tanpa saingan? Yang penting Anda harus jeli menangkap peluang tersebut. Anda tidak akan gagal, jika tidak ada saingan.
Jika Anda memilih bisnis yang tanpa saingan, maka Anda tidak akan pernah kalah. Bagaimana bisa kalah, jika tidak ada saingan. Tahukah Anda, bahwa masih banyak peluang-peluang bisnis yang tanpa saingan? Yang penting Anda harus jeli menangkap peluang tersebut. Anda tidak akan gagal, jika tidak ada saingan.
2.
Pilihlah ide bisnis yang brilian.
Coba bayangkan, Anda sudah berada di zona tanpa saingan, kemudian Anda mendapatkan ide bisnis yang brilian. Ide bisnis terbaik, bukan asal ide. Uang datang ke ide hebat. Anda tidak akan gagal, jika ide bisnis Anda benar-benar brilian.
Coba bayangkan, Anda sudah berada di zona tanpa saingan, kemudian Anda mendapatkan ide bisnis yang brilian. Ide bisnis terbaik, bukan asal ide. Uang datang ke ide hebat. Anda tidak akan gagal, jika ide bisnis Anda benar-benar brilian.
3.
Mengetahui Apa Yang Dibutuhkan Dan Bagaimana Cara Mendapatkannya.
Bingung adalah salah satu penyebab utama kegagalan bisnis. Bagaimana jika Anda tidak bingung lagi? Selama Anda tidak malas bertindak, maka Anda tidak akan gagal.
Bingung adalah salah satu penyebab utama kegagalan bisnis. Bagaimana jika Anda tidak bingung lagi? Selama Anda tidak malas bertindak, maka Anda tidak akan gagal.
4.
Miliki tindakan tanpa henti
Penuh determinasi, menghasilkan, dan otomatis mengarah kepada keberhasilan.
Intinya: jangan berhenti bertindak, mencoba, dan memperbaiki kesalahan.
Penuh determinasi, menghasilkan, dan otomatis mengarah kepada keberhasilan.
Intinya: jangan berhenti bertindak, mencoba, dan memperbaiki kesalahan.
5.
Kelola sumber daya dengan sebaik mungkin.
Arahkan semua sumber daya yang ada agar bergerak semuanya ke arah tujuan bisnis yang sudah Anda tetapkan.Kuncinya ialah: menggali potensi seoptimal mungkin dari semua sumber daya yang Anda miliki. Jika Anda bisa menggali semua potensi yang ada di dalam bisnis Anda, maka bisnis akan berjalan dan berkembang terus.
Arahkan semua sumber daya yang ada agar bergerak semuanya ke arah tujuan bisnis yang sudah Anda tetapkan.Kuncinya ialah: menggali potensi seoptimal mungkin dari semua sumber daya yang Anda miliki. Jika Anda bisa menggali semua potensi yang ada di dalam bisnis Anda, maka bisnis akan berjalan dan berkembang terus.
Jadi
jika ingin sukses dalam berbisnis kita harus terlebih dahulu mengetahui masalah
- masalah yang ada di dalam dunia bisnis. Dengan memahami masalah – masalah
tersebut maka kita juga harus mencari solusi – solusi yang efektif agar dapat
menjadi pebisnis yang sukses.
Sumber:
@B25-DIKY
BalasHapusArtikel sangat bagus ,
Tidak ada bisnis yang tidak berpengaruh pada perkembangan teknologi saat ini,Bahkan dalam dunia bisnis. Yang pasti perkembangan teknologi ini telah memberikan dampak yang positif.
oleh karena kita sebaiknya mengelola sumber daya nya dengan sebaik mungkin.