Secara bahasa dan pengertian mungkin teknologi
yangsatu ini sangat asing di telinga orang awam. Mengapa demikian ? Sebenarnya
apa sih yang dinamakan teknologi augmented reality itu, dan apa juga sih
kegunaan dari produk atau teknologi tersebut.
Yaa.. disini saya akan membahas secara singkat
mengenai apa itu Augmented Reality dan apa kegunaanya.
Sekarang
saya mulai dari apa itu Augmented Reality ?
Menurut
penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007),
riset Augmented Reality bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang memperbolehkan
penggabungan secara real-time terhadap digital content yang dibuat oleh
komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat
objek maya dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan terhadap dunia
nyata. (Emerging Technologies of Augmented Reality: Interfaces and Design)
Augmented-reality atau realitas
tertambah adalah teknologi yang dapat menambahkan benda maya ke dalam proyeksi
lingkungan nyata. Berbeda dengan virtual reality (realitas maya)
yang sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata, realitas tertambah hanya
menambahkan benda maya pada lingkungan nyata.
AR merupakan suatu konsep perpaduan antara virtual
reality dengan lingkungan nyata[1]. Sehingga obyek-obyek virtual 2D maupun 3D
seolah terlihat nyata dan menyatu dengan dunia nyata[2]. Pada paper-nya, Ronald
T. Azuma[3] mendefenisikan Augmented Reality sebagai variasi dari Virtual
Reality. Pada teknologi Virtual Reality, pengguna berinteraksi dengan
lingkungan yang diciptakan secara virtual yang merupakan simulasi dunia nyata,
akan tetapi pengguna tidak bisa melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya.
Pada teknologi AR, pengguna dapat melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya
dengan penambahan obyek virtual yang dihasilkan oleh komputer. Perangkat
immersive yang paling sesuai untuk digunakan pada teknologi AR adalah Head
Mounted Display (HMD).
Yuri Yudhaswana Joefrie dan Yusuf Anshori mengatakan : “Untuk
menggambar objek virtual dalam dunia nyata, terdapat lima langkah seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 3. Pertama, hasil tangkapan citra dari kamera (webcam)
diubah dalam bentuk binari (hitam atau putih) berdasarkan nilai threshold
cahaya. Dalam citra ini kemudian dilakukan pencarian terhadap pola kotak.
Kemungkinan ada beberapa kotak yang dikenali dalam tahap ini, namun tidak semua
kotak tersebut adalah marker. Untuk setiap kotak yang terdeteksi, dilakukan
kesesuaian terhadap marker yang sudah dilatih sebelumnya. Jika sesuai, maka
ARToolKitPlus menemukan marker tracking atau fiducial marker. ARToolKitPlus
kemudian menggunakan ukuran marker dan pola orientasi yang telah diketahui
untuk menghitung posisi kamera relatif terhadap marker. Hasil dari perhitungan
tersebut dimasukkan ke dalam matriks 3×4.”
(sumber : “MEKTEK” TAHUN XIII NO. 3,
SEPTEMBER 2011)
Sumber :
·
Yuri Yudhaswana Joefrie dan Yusuf Anshori “MEKTEK”
TAHUN XIII NO. 3, SEPTEMBER 2011
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.