TEKNIK KIMIA
Apa itu Teknik Kimia ?
Teknik Kimia adalah suatu cabang ilmu teknik/rekayasa yang
mempelajari pemrosesan barang mentah menjadi barang yang berguna secara
ekonomis, dengan langkah-langkah yang melibatkan peristiwa kimia, biologis atau
fisis sehingga mengalami perubahan tingkat wujud, kandungan energi, atau
komposisi. Pada dasarnya ilmu Teknik Kimia merupakan aplikasi dari ilmu kimia
dengan menggabungkan kaidah-kaidah engineering serta memasukkan faktor-faktor
ekonomi dan sosial dalam aplikasi industrinya. Ilmu Teknik Kimia digunakan
terutama untuk merancang dan memelihara proses-proses kimia, baik dalam skala
kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik.
Teknik
Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam pengertiannya saja
namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja dalam hal belajar,
di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti suatu zat
atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar. Namun kita
akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-zat yang
sudah diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak
menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan
jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang produksi di
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun, mungkin
banyak orang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang Kimia Dasar,
namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis
itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia.
Pengertian
Teknik Kimia
Menurut
Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu,
sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang
sering digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung
maka teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahan
dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Pandangan Umum
serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut Chemical Engineering
adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah
menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang
setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan
pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala
besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia. Insinyur teknik
kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan
proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan “insinyur proses”
(process engineer).
Menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu
tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi
dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah
induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang
Lingkup Teknik Kimia
Ruang Lingkup teknik kimia sangatlah
luas, mereka bukan hanya menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses
yang ekonomis namun juga bagaimana menghadapi kendala-kendala yang akan
dihadapi selama proses berlangsung. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur
teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk
memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses
produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang
ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju
reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperature operasi yang lebih
tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi.
Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor
bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses.
Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi
kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesa kimia
ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesa
kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari
keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Semua ini hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang yang menguasai bidang teknik kimia.
Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia,
antara lain adalah:
v Neraca Massa
Neraca Massa adalah cabang
keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca
massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah
konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini
jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan.
Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia,
menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk
memodelkan pendispersian polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus
keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Jenis
Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu
neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada
karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial
berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi
karakteristik menyeluruh).
v Neraca Energi
Neraca Energi adalah
cabang ke ilmuan yang mempelajari kesetimbangan energi dalam sebuah sistem.
Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama termodinamika. Hukum
pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat dimusnahkan
atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca energi suatu
sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup
namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat
terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu
sistem (tidak
seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan:
seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
v Peristiwa Perpindahan Massa
Massa adalah sifat
fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur
banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama
dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem
Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan
untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap
tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan
tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda. Hubungan antara massa dan berat
adalah massa*(percepatan gravitasi) merupakan berat.
F= m*g.
F= m*g.
F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan
g adalah percepatan gravitasi (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan
rumus tersebut dalam bentuk W=m*g, di mana W menyatakan weight atau berat/gaya.
v Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah
suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan
struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan
ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana
atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk).
Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau
melepaskan energi (reaksi eksotermal). Ciri – ciri reaksi kimia :
– Terbentuknya endapan
– Terbentuknya gas
– Terjadinya perubahan warna
– Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain :
– Terbentuknya endapan
– Terbentuknya gas
– Terjadinya perubahan warna
– Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain :
1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran
partikel/zat
2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau
temperature
v Termokimia
Termokimia ialah cabang
kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia
atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan
termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia.
Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan
penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang
diperlukan.
Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses berikut :
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang ditegaskan dalam termodinamika :
· Energi dalam (U)
· Entalpi (H).
· Entropi (S)
· Energi bebas Gibbs (G)
Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses berikut :
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang ditegaskan dalam termodinamika :
· Energi dalam (U)
· Entalpi (H).
· Entropi (S)
· Energi bebas Gibbs (G)
v Termodinamika
Termodinamika (bahasa
Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi ,
panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada
sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu
proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
“termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan
ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang
diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum
termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan
transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Hukum-hukum Dasar
Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem
termodinamika, yaitu:
· Hukum Awal
(Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
· Hukum Pertama
Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
· Hukum kedua
Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
· Hukum ketiga
Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai
temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Ruang Lingkup yang
menjadi pendukung Teknik Kimia yaitu Mekanika fluida dan Material. Mekanika
fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang
dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida
statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam
sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak.
Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida
mengikuti:
- Hukum kekekalan massa
- Hukum kekekalan momentum
- Hipotesis kontinum
- Hukum kekekalan massa
- Hukum kekekalan momentum
- Hipotesis kontinum
Peran Teknik Kimia Dalam Perkembangan Industri di
Indonesia.
Jika dilihat dalam
sejarah ekonomi Indonesia, industri Indonesia pada awalnya belum menjadi sesuatu
yang penting, Hal tersebut disebabkan banyaknya keterbatasan dan kekurangan
baik dari segi bahan yang dibutuhkan, tenaga kerja maupun dari segi teknologi. Pada
dekade 70-an, kota-kota di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat
sehingga permintaan bahan pokok dan keperluan lainnya semakin
meningkat. Hal itu memaksa Indonesia untuk memasuki dunia industri demi terpenuhinya permintaan kebutuhan yang terus meningkat.
Pada awal tahun 1990-an, industri kimia di Indonesia mengalami peningkatan tajam dan berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan pesat tersebut terjadi karena adanya penemuan-penemuan baru dan teknologi yang
semakin canggih. Perkembangan industri Indonesia saat itu juga dipicu dengan tumbuhnya berbagai jenis industri
di Indonesia seperti aneka indusrti dan industri logam.
Namun pada tahun 1998,
industry di Indonesia mengalami penurunan akibat krisis moneter. Tetapi pada era
globalisasi ini, industri di Indonesia mulai bangkit kembali seiring dengan
semakin beragamnya kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi.
Perkembangan industri di
Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengolahan minyak bumi dan gas alam
yang sering disebut dengan industri petrokimia. Industri di Indonesia sudah
beragam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pabrik kimia di Indonesia, adanya
pabrik plastik, sintetik maupun industry pengolahan minyak dari sumber nabati
yang disebut industri oleokimia. Hampir semua industri di Indonesia pada saat
ini menitikberatkan proses produksinya pada bahan kimia sehingga perkembangan industri
Indonesia sangat bergantung pada teknik kimia. Ahli teknik kimia memegang peran
penting dalam produksi barang dengan mutu yang tinggi namun memiliki proses
yang ekonomis.
Oleh karena itu, seorang insinyur kimia dapat menyederhanakan ataupun
memperumit suatu aliran proses produksi
untuk dapat memperoleh suatu proses yang paling ekonomis. Selain melalui aliran
proses, ahli teknik kimia juga dapat menghasilkan suatu proses yang ekonomis
dengan merancang sendiri proses yang diinginkan. Teknik kimia juga memiliki peran penting dalam pengembangan, perancangan, dan pengkoordinasian pekerjaan pengolahan melalui proses kimia maupun fisika dengan mempertimbangkan aspek teknis relevan dan keekonomisan.
Dalam hal
perancangan, teknik kimia dituntut untuk dapat merancang sebuah pabrik yang
sesuai dengan keadaan Indonesia dan memiliki ketahanan serta keamanan yang
tinggi. Karena sebagian besar industri di Indonesia menitikberatkan produksinya
pada bahan kimia, teknik kimia bertanggungjawab terhadap bahan kimia yang
digunakan. Teknik kimia harus mampu menentukan bahan kimia apa yang cocok digunakan serta mampu memperkirakan aman atau tidaknya bahan kimia yang digunakan
tersebut.
Dalam pemeliharaan
proses kimia di industri, teknik kimia memegang peran yang kuat. Teknik kimia dituntut untuk dapat menjaga proses kimia yang terjadi. Ahli teknik kimia harus mampu mempertahankan kondisi
yang ideal ketika proses kimia terjadi di industri untuk menghindari terjadinya
kegagala produksi maupun kerusakan yang dapat membahayakan banyak orang. Peranan
teknik kimia terhadap industri di
Indonesia tidak hanya pada proses produksi, peran penting dalam pengembangan, perancangan, dan pengkoordinasian pekerjaan pengolahan, maupu pemeliharaan proses, tetapi
juga pada bidang penelitian. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh ahli
teknik kimia dapat digunakan untuk mengembangkan dan memajukan industri
Indonesia. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan referensi dan iovasi baru
dalam industri Indonesia. Sebenarnya, untuk dapat menjalankan perannya yang
penting dalam pengembangan industri di Indonesia, ahli teknik kimia harus
benar-benar memahami tugasnya dan juga memiliki kualitas yang tinggi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa teknik kimia dan industri di Indonesia saling
berhubungan. Industri di Indonesia hanya dapat berkembang apabila ahli teknik
kimia Indonesia memiliki kualitas yang tinggi dan memahami perannya dalam
industri untuk menghasilkan produk yang berguna bagi masyarakat dengan proses
yang ekonomis.
Kondisi
Perindustrian Kimia Indonesia
Pada saat sekarang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indonesia berada dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia untuk menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investorinvestor asing yang telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia. Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang berlimpa-limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak Bumi dan Batu Baranya. Banyak investor-investor asing bersaing untuk mendapatkannya. Namun bangsa kita masih terlalu bodoh untuk hal tersebut. Oleh karena itu, bangsa kita belum dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal jika saja ahli-ahli kita bersatu untuk mengeksplorasi dan memanfaatkannya, jangankan negara yang sedang berkembang, negara maju pun dapat terkalahkan oleh negara kita.
Pada saat sekarang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indonesia berada dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia untuk menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investorinvestor asing yang telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia. Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang berlimpa-limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak Bumi dan Batu Baranya. Banyak investor-investor asing bersaing untuk mendapatkannya. Namun bangsa kita masih terlalu bodoh untuk hal tersebut. Oleh karena itu, bangsa kita belum dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal jika saja ahli-ahli kita bersatu untuk mengeksplorasi dan memanfaatkannya, jangankan negara yang sedang berkembang, negara maju pun dapat terkalahkan oleh negara kita.
Di Indonesia terdapat berbagai macam sumber daya alam baik alamiah maupun buatan yang mana sebagiannya telah dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha asing dan dalam negeri untuk kehidupan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang tercatat telah memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, diantaranya : Pertamina, PT. Gas Bumi Nasional, PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik, PT. Tambang Emas Newmount, PT. Batu Bara, PT. Petronas, PLN, WTP(Water Treatment Plant), IPTN, PT. Tekstil Indonesia, PT. VGI Indonesia, PT. Unilever Indonesia, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dikatakan penunjang industri-industri di Indonesia. Namun tidak jarang dari perusahaan-perusahaan tersebut sering melupakan satu hal penting yang harus dipatuhi yaitu dampak lingkungan dan keselamatan bagi masyarakat disekitar industri. Kondisi industri Indonesia jika dilihat dari aspek dampak lingkungan dan keselamatan, sudah jauh dari batas aman. Banyak para pengusaha-pengusaha yang tidak mau tahu tentang dampak yang disebabkan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Dan sudah banyak pula terjadi bencana-bencana yang disebabkan oleh kurangnya perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Anehnya, pemerintah pun juga tidak begitu merespon tindakan-tindakan yang telah diambil para pengusaha kita. Pemerintah hanya berkata bahwa hal tersebut sudah termasuk kategori aman dan terstandarisasikan internasional. Namun tetap saja kejadiankejadian tersebut terulang kembali. Seperti halnya pembuangan limbah, banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan zat kimia dalam prosesnya namun tidak memperhatikan limbah yang telah dihasilkannya. Limbah itu sendiri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian : Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan partikel, Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang mana semuanya itu berbahaya jika terkena oleh manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita masyarakat Indonesia terus memantau dan melihat kondisi perindustrian negara kita agar kita tidak terkena dampak yang dihasilkan oleh Perindustrian yang sedang berkembang di negara kita ini.
KESIMPULAN
1. Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh orang-orang MIPA.
2. Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah menjadi barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.
3. Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua bidang ilmu kehidupan.
4. Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali dalam perindustrian-perindustrian besar.
5. Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan sama sekali.
6. Kondisi Perindustrian kimia di Indonesia sekarang sedang berada pada level perkembangan dan akan terus berkembang di era globalisasi ini.
7. Sudah sepatutnya orang-orang teknik kimia di Indonesia bersatu untuk memberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alamnya dengan memperhatikan lingkungannya.
8. Pemerintah harus lebih tegas tehadap pengusaha-pengusaha asing dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dalam bidang industri di Indonesia.
Daftar Pustaka :
Sudarmo, Unggul.2004. Kimia Untuk SMA Kelas X.
Erlangga : Jakarta
Keenan, Charles W-Pudjaatmaka.1999. Ilmu Kimia Universitas. Erlangga : Jakarta
Keenan, Charles W-Pudjaatmaka.1999. Ilmu Kimia Universitas. Erlangga : Jakarta
Back To School 2010,
Perkembangan Industri di Indonesia, viewed 4 November 2011
Hariansyah 2011, Teknik
Kimia Membangun Negeri, viewed 4 November
2011,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.