.

Sabtu, 24 September 2016

Metode NIOSH Vs. RULA Dalam Penerapan Manual Material Handling (MMH)

Kerja atau aktivitas merupakan salah satu kegiatan manusia yang tidak dapat dihindarkan lagi. Indonesia adalah negara berkembang yang banyak sekali dijumpai industri-industri yang masih menggunakan tenaga manusia dalam pemindahan material,
walaupun beberapa industri yang relatif modern telah banyak menggunakan mesin sebagai alat bantu dalam pemindahan material, namun aktivitas pemindahan bahan secara manual (MMH) masih sangat diperlukan karena memilki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan alat yaitu bahwa pemindahan material secara manual bisa dilakukan dalam ruang terbatas dan dimana dalam melakukan aktivitas pekerja sangat mengandalkan fisik manusia untuk mengangkat barang, tetapi pemindahan bahan secara manual (MMH) apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri, yang disebut juga ”Over Exertion–Lifting and Carying”, yaitu kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh beban angkat yang berlebihan (Nurmianto, 1996 : 147).

Tanpa disadari aktivitas pengangkatan barang yang dilakukan pekerja dapat menyebabkan penyakit ataupun cidera pada tulang belakang terlebih jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan dengan benar. Manuaba (2000) dalam Tarwaka (1985) mengatakan bahwa jikalau resiko tuntutan kerja lebih besar dari kemampuan seseorang maka akan terjadi penampilan kerja yang bisa dimulai oleh adanya ketidaknyamanan, overstress, kecelakaan kerja, cidera, rasa sakit dan tidak produktif.

Pengertian pemindahan bahan secara manual (MMH), menurut American Material Handling Society bahwa material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling), dari material dengan segala bentuknya (Wignjosoebroto,1996). Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Dari pengertian diatas maka ilmu biomekanika mencoba memberikan gambaran ataupun solusi guna meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada pekerja supaya tidak terjadi kecelakaan kerja. Jika seseorang melakukan pekerjaan maka sangat banyak faktor-faktor yang terlibat dan mempengaruhi pekerjaan tersebut. Secara garis besar faktorfaktor yang mempengaruhi manusia tersebut adalah faktor individual dan faktor situasional. (Madyana, 1996).

Postur kerja menjadi suatu bahan yang menarik untuk dikaji, hal ini terbukti dengan munculnya berbagai metode analisis postur. Perjalanan metode analisis postur diawali dengan diaplikasikannya metode OWAS. Pada tahun 1977 metode OWAS telah diaplikasikan di perusahaan besi baja Ovako Oy Finlandia. Institute of Occupational Health menganalisis postur seluruh bagian tubuh dengan posisi duduk dan berdiri (Chaffin, 1991). Tahun 1981, National Institute of Occupational Safety and Health menemukan metode NIOSH yang mengalisis postur berdasarkan gaya kompresi yang dihasilkan dan merekomendasikan beban yang aman untuk dikerjakan. Kemudian pada tahun 1995 muncul metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) pada tahun 1993. Metode RULA diperkenalkan oleh Dr. Lynn Mc Atamney dan Dr. Nigel Corlett yang merupakan ergonom dari universitasdi Nottingham (University of Nottingham’s Institute of Occupational Ergonomics) (Lueder, 1996). Metode ini menganalisis postur tubuh bagian atas secara detail (sudut-sudut yang dibentuk oleh postur kerja). Tulisan ini akan menganalisis dan mengevaluasi metode-metode tersebut dengan membandingkan input, proses, output, aplikasinya di dunia industri.

Analisis postur kerja untuk meminimalisasi terjadinya cidera pada punggung (LBP) telah dilakukan dengan berbagai metode, yaitu sebagai berikut :
1. Metode OWAS
2. Metode NIOSH
3. Metode REBA
4. Metode RULA
Keempat metode diatas bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja, menentukan apakah postur yang dilakukan sudah aman dan nyaman serta memberikan rekomendasi perbaikan postur kerja. Rekomendasi ditunjukkan dengan menentukan klasifikasi postur, sudah termasuk aman atau belum kemudian tindakan apa yang perlu dilakukan.

I. Analisis Metode NIOSH
Pada tahun 1981, Nasional Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) mengidentifikasi adanya problem back injuries yang dipublikasikan dalam The Work Practises Guide for Manual Lifting (Henry, et al, 1993). Metode ini untuk mengetahui gaya yang terjadi di punggung (L5S1). Ada 2 metode dalam NIOSH yaitu:
1. Metode MPL (Maximum Permissible Limit)
2. RWL (Recommended Weigh Limit).
Pada metode MPL, input berupa rentang postur (posisi aktivitas), ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Proses analisis dimulai dengan melakukan perhitungan gaya yang terjadi pada telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, dan punggung.
Metode RWL adalah metode yang merekomendasikan batas beban yang diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitif dan dalam jangka waktu yang lama.

II. Analisis metode RULA
Tahun 1993, Dr. Lynn McAtamney memunculkan metode RULA. Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan metode cepat penilaian postur tubuh bagian atas. Input metode ini adalah postur (telapak tangan, lengan atas, lengan bawah, punggung dan leher), beban yang diangkat, tenaga yang dipakai (statis/dinamis), jumlah pekerjaan. Metode ini menyediakan perlindungan yang cepat dalam pekerjaan seperti resiko pada pekerjaan yang berhubungan dengan upper limb disorders, mengidentifikasi usaha yang dibutuhkan otot yang berhubungan dengan postur tubuh saat kerja (penggunaan kekuatan dan kerja statis yang berulang).

Hasil analisis dan evaluasi kedua metode tersebut bahwa setiap metode memiliki keunggulan masing-masing baik dalam perhitungan data (NIOSH), dan dalam proses pengolahan data (RULA). Untuk saat ini, analisis Manual Material Handling lebih efektif bila menggunakan metode RULA. Metode ini dapat menampilkan postur pada bagian tubuh manakah yang berbahaya untuk pekerjaan tersebut.

Daftar Pustaka :
  • Budiman, Edi ST. 2006. STPERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA. Vol. 1, No.3, September dalam link http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=21614 (diunduh 24 September 2016).
  • Mas'idah, Eli. 2009. ANALISA MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGIDENTIFIKASI RESIKO CIDERA TULANG BELAKANG (MUSCULOSKELETAL DISORDER) (Studi Kasus pada Buruh Pengangkat Beras di Pasar Jebor Demak). Vol. 47, No.119, Sept-Nov. dalam link http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=3718 (diunduh 24 September 2016).




3 komentar:

  1. @C23-ANDINY
    Artikelnya menarik. Pengetahuan tentang postur yang baik dalam bekerja menurut saya saat ini belum terlalu diterapkan dibanyak industri. Mungkin ada, tapi beberapa tidak terlalu menganggap soal ini penting sehingga tidak adanya IK atau sistem khusus yang membahas bagaimana postur yang baik dalam melakukan pekerjaan. Tapi sebagai analis, saya juga diajarkan bagaimana postur yang tepat dan safety di dalam lab atau saat sedang menganalisis. Ini pun hanya sekedar pengajaran adab yang diinstruksikan secara lisan.

    BalasHapus
  2. @C33-TRI

    Artikel yang menarik... Ilmu baru untuk saya meskipun saya belum pernah bekerja di dunia industri. Namun kenpa cuma dua analisi metode yang di jelaskan? Ya setidaknya juga ke empatnya dibahas meskipun secara singkat.

    BalasHapus
  3. Brian Ian Sapulette,@c22-BRIANIAN : setelah saya amati saat ini belum terlalu diterapkan dibanyak industri. Mungkin ada, tapi beberapa tidak terlalu menganggap soal ini penting sehingga tidak adanya IK atau sistem khusus yang membahas bagaimana postur yang baik dalam melakukan pekerjaan.
    sekian dari saya,terima kasih.
    pada NIOSH Vs. RULA Dalam Penerapan Manual Material Handling (MMH)...!!!

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.