.

Selasa, 18 Oktober 2016

Safety Engineering


ABSTRAK
Di zaman modern ini, peningkatan produktivitas merupakan perhatian utama dalam berbagai perusahaan, dimana sumber daya manusia merupakan komponen utama dalam menjalankan kegiatan produksi dalam perusahaan.
Sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja, akan tetapi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sendiri masih dilihat sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Berdasarkan masalah tersebut, metode yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) dibantu dengan program LISREL untuk mengetahui hubungan antar variabel-variabel yang terkait dengan K3 dan produktivitas. Variabel-variabel tersebut, yaitu program keselamatan kerja, program kesehatan kerja, faktor kecelakaan kerja, faktor penyakit akibat kerja, dan faktor produktivitas kerja.


KATA KUNCI : Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Produktivitas Kerja, Structural Equation Model.

LATAR BELAKANG

 Dewasa ini, peningkatan produktivitas merupakan perhatian utama dalam berbagai perusahaan, dimana sumber daya manusia merupakan komponen utama dalam menjalankan kegiatan produksi dalam perusahaan. Sumberdaya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja, sedangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sendiri masih dilihat sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Banyak perusahaan yang menganggap masalah keselamatan dan kesehatan kerja adalah masalah ringan yang tidak perlu fokus untuk menerapkan manajemen K3 secara khusus. Padahal dengan menerapkan K3, perusahaan telah memberikan jaminan keselamatan, memberikan rasa aman dari kecelakaan kerja, serta menjamin kesehatan para pekerja atau karyawan.
Salah satu tujuan K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan kerja, tetapi di Indonesia masih banyak terjadi kecelakaan kerja. Data PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sampai akhir 2011 mencatat sekitar 99.491 kasus kecelakaan kerja atau sekitar 3,9% dari 2.567.671 tenaga kerja keseluruhan yang terdaftar Jamsostek di Indonesia. Selama tahun 2010 di Indonesia, berdasarkan laporan dari daerah, terjadi kasus kecelakaan kerja sebanyak 98.711 kasus. Sedangkan berdasarkan data semester I Tahun 2011 jumlah kecelakaan kerja adalah 48.511 kasus. Menurut data Kemenaskertrans tahun 2012 ditinjau dari sumber kecelakaan, penyebab terbesar adalah mesin, pesawat angkut dan perkakas kerja tangan. Sementara berdasarkan tipe kecelakaan, yang terbanyak adalah terbentur, bersinggungan dengan benda tajam yang mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dan terpukul akibat terjatuh.
URAIAN


Berikut ini merupakan penjelasan hubungan keselamatan kerja dengan kecelakaan kerja dan kesehatan kerja dengan penyakit akibat kerja. Menurut Suma’mur (1996) keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Sedangkan kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik,mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap, Penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum (Suma’mur,1996). Penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh factor pekerjaan dan lingkungan kerja yang disebut juga dengan penyakit akibat kerja. Untuk penjelasan hubungan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terhadap produktivitas kerja adalah sebagai berikut. Menurut Ramli (2010) Kecelakaan mengakibatkan cedera, baik cedera ringan, berat, cacat atau menimbulkan kematian. Cedera ini akan mengakibatkan seorang pekerja tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mempengaruhi produktivitas. Menurut Suma’mur (1996) Tujuan utama dari Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi di antara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas kerja atau perusahaan, untuk effisiensi kerja yang optimal dan sebaik-baiknya, pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

SARAN DAN KESIMPULAN
Semua pabrik atau perusahaan manufactur sudah wajib memperhatikan akan keselamatan kesehatan semua karyawan atau anggotanya. Agar semua pekerjaan yang di lakukan menjadikan aktifitas yang sangat menyenangkan. Apabila suatu pabrik itu bagus k3 nya maka tentu bagus pula produktivitasnya. Jadi sumber daya yang harus di jaga pertama adalah karyawan dari suatu pabrik itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA :
  • Akdon & Riduwan, (2007), Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Cet 2, Alfabeta, Bandung.
  • Ghozali, Imam, (2011). Konsep dan Aplikasi Dengan Program Amos 19.0. Semarang : Badan Penerbit-Undip.
  • Ghozali, Imam, (2012). Teori, Konsep dan Aplikasi Dengan Program LISREL 8.80. Semarang:BadanPenerbit-Undip.
  • Kline, Theresa J.B. dan Joy D. Klammer (2001), Path Model Analyzed with Ordinary Least Squares Multiple Regresion Versus LISREL, The Journal of Psychology, 135 (2), 213-225.
  • Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001.Jakarta:Dian Rakyat.
  • Solimun. (2006). Structure Equation Modelling (SEM) Lisrel & Amos. Cetakan Kesatu. Malang : Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang.
  • Suma’mur, P.K. (1996). Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.
  • Suma’mur, P.K. (1996). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:PT. Toko Gunung Agung.
  • Wijanto, Setyo Hari. (2008). Structural Equation Modelling dengan LISREL 8.8. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.