.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Resensi Jurnal : Peranan Manajemen Puncak, Wakil Manajemen, dan Konsultan dalam Tahap Awal Penerapan Sistem Manajemen Mutu


A. JUDUL
Peranan Manajemen Puncak, Wakil Manajemen, dan Konsultan dalam Tahap Awal Penerapan Sistem Manajemen Mutu

B. NAMA PENULIS

I Nyoman Sutapa

C. NAMA JURNAL

Peranan Manajemen Puncak, Wakil Manajemen, dan Konsultan
Jurnal Teknik Industri Universitas Kristen Petra Vol.14 No.1. Juni 2012. pp. 43-52
http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/view/18405/18225

D. ABSTRAK

Keberhasilan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (selanjutnya disingkat SMM) pada perusahaan keluarga yang baru pertama kali menerapkannya adalah hal yang sangat penting. Bagi pemilik perusahaan, keberhasilan ini akan mendorong mereka untuk memberikan sokongan sumber daya yang memadai, sementara bagi karyawan akan meningkatkan moral dan semangat mereka bekerja.

E. METODE
Operasional Validasi :

  1. Hipotesa H1 : jajaran manajemen puncak yang men-jalankan tanggung-jawab dan wewenang dengan baik akan berdampak nyata pada keberhasilan penerapan SMM.
  2. Hipotesa H2 : peran dan tanggung-jawab wakil manajemen berdampak nyata pada keberhasilan penerapan SMM.
  3. Hipotesa H3 : peran konsultan mendampingi mana-jemen perusahaan berdampak nyata pada keber-hasilan penerapan SMM.
  4. Hipotesa H4 : jajaran manajemen puncak yang menjalankan tanggung-jawab dan wewenang dengan baik akan berdampak nyata pada tingginya motivasi wakil manajemen menjalankan peran dan tanggung-jawabnya.
  5. Hipotesa H5 : Jajaran manajemen puncak yang menjalankan tanggung-jawab dan wewenang dengan baik akan memotivasi konsultan menjalan-kan perannya secara optimal.

Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel penelitian adalah pendefinisian suatu konsep sehingga dapat diukur sesuai obyek yang diteliti. Peran, tanggung-jawab, dan we-wenang pimpinan puncak dalam perencanaan dan penerapan SMM menggunakan konsep standar ISO 9001:2008 dan definisinya mengacu pada Chow-Chua et al. Peran dan tanggung-jawab wakil manajemen didasarkan pada konsep standar ISO 9001:2008.

Validitas dan Realibelitas
Validitas dan realibilitas instrumen (indikator-indikator) penelitian diuji menggunakan validitas konsep dan realibilitas komposit. Validitas konsep dapat dievaluasi dengan validitas konvergen dan diskriminan. Validitas konvergen dari suatu indikator terhadap konsep atau variable yang diukurnya, ditunjukkan oleh nilai bobot faktor (factor loading), terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan instrument berbeda yang mengukur konsep sama menunjukkan korelasi tinggi, disebut valid konvergen jika nilai korelasi minimal 0,50.

F. LATAR BELAKANG MASALAH
  1. Apa peran, tanggung-jawab, dan wewenang jajaran manajemen puncak yang berdampak nyata pada keberhasilan penerapan SMM? Peran, tanggung-jawab, dan wewenang jajaran manajemen puncak ditunjukkan oleh komitmen mereka (Standar ISO 9001), yaitu dengan menetapkan dan mengkomunikasikan persyaratan pelanggan (undangundang, peraturan, keinginan dan kebutuhan pelanggan)
  2. Apa peran dan tanggung-jawab wakil manajemen, yang membantu jajaran manajemen puncak, yang berdampak nyata pada keberhasilan penerapan SMM ISO? Wakil manajemen, sebagai representasi jajaran manajemen puncak di lapangan, mempunyai tugas dan tanggung-jawab yang besar dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan perbaikan SMM 
  3. Apa peran konsultan, yang membantu jajaran manajemen puncak, yang berdampak nyata pada keberhasilan penerapan SMM? Peranan konsultan SMM adalah sebagai pendamping dalam melakukan diagnosa awal terhadap sistem manajemen yang telah diterapkan perusahaan, memberikan analisis kelemahan sistem sesuai persyaratan standar, memberikan pelatihan pemahaman standar SMM, pelatihan sistem dokumentasi dan rekaman, dan pelatihan audit.

G. TUJUAN PENELITIAN
Penerapan SMM di suatu perusahaan dikatakan berhasil efektif, jika produk dan/atau layanan yang dihasilkan memuaskan pelanggan. Kepuasan konsumen tercapai ketika terjadi ke-sesuaian antara permintaan pelanggan dengan produk dan/atau layanan yang diberikan perusaha-an (ISO 9001). Disamping memberikan kepuasan, efektivitas SMM diperlihatkan oleh peningkatan kinerja mutu yang berdampak pada peningkatan keunggulan bersaing perusahaan. Ukuran keberhasilan implementasi SMM dapat ditunjukkan dengan penurunan keluhan pelanggan, penurunan retur, dan peningkatan hubungan relasi dengan pelanggan, serta penurunan produk cacat, penurunan variasi proses, pembenahan prosedur dokumentasi, peningkatan kesadaran mutu diantara seluruh karyawan, komunikasi antara karyawan dari berbagai fungsi lebih efektif, dan peningkatan sistemisasi manajemen mutu.

H. KESIMPULAN
Perusahaan ini membutuhkan jembatan perantara yaitu wakil manajemen yang berperan dan bertanggung-jawab, mewakili jajaran manajemen puncak di lapangan, dalam perencanaan, penerapan, pengendalian, dan evaluasi SMM. Sementara itu, jajaran manajmen puncak juga membutuhkan peran konsultan pendamping, terutama membantu dalam memberkan pemahaman dan pelatihan SMM yang sesuai dengan kebutuhan perusaan.
Penelitian ini memiliki batasan, tidak mempertimbangkan variable kebiasaan perusahaan (budaya) yang telah tertanam lama. Disarankan untuk penelitian lanjutan, meneliti dampak moderasi variable budaya perusahaan dalam memperbesar keberhasilan penerapan SMM.

I. DAFTAR PUSTAKA

1. Alic, M., and Rusjan, B., Contribution of the ISO 9001 Internal Audit to Business Performance, International Journal of Quality & Reliability Management, 27(8), 2010, pp. 916–937.
2. Balzarova, M. A., Bamber, C. J., McCambridge, S., and Sharp, J. M., Key Success Factors in Implementation of Process-Based Management: A UK Housing Association Experience, Business Process Management Journal, 10(4), 2004, pp. 387-399.
3. Chow-Chua, C., Goh, M., and Wan, T. B., Does ISO 9000 Certification Improve Business Perfor-mance? International Journal of Quality & Reliability Management, 20(8), 2003, pp. 936–953.


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. @B14-Haelis

    Peran penting dalam setiap jabatan di perusahaan terutama manager puncak dan wakilnya. Akan tetapi mereka juga perlu seseorang yang mengerti mengenai SSM untuk membuat perusahaan lebih baik. Peran seorang konsultan ini membantu dalam pemahaman dan menjelaskan tentang SSM untuk kemajuan perusahaan.
    Sebaiknya artikel ini memuat secara mendetail peran seperti apa konsultan. Dan aspek apasaja yang diperlukan perusahaan agar mempekerjaan seorang konsultan.
    Terimakasih

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.