.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya

Review jurnal dari :

Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya

Teguh Wikan Widodo, A. Asari, Ana N.dan Elita, R.

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong
Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian
Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310 BANTEN
Tel.: (021) 537 6780, Fax: (021) 537 6784


Abstrak
Berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya, tanaman jagung (Zea mays) memiliki banyak kegunaan, berpotensi sebagai sumber bio energi dan produk samping yang bernilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan jagung dan limbahnya sebagai sumber bio energi dengan
teknologi konversi energi yang ada saat ini, di antaranya adalah (1)sebagai bahan bakar tungku untuk proses pengeringan atau pemanasan, (2) sebagai bahan bakar padat untuk proses pirolisis dan gasifikasi, (3) sebagai bahan baku pembuatan ethanol dan (4) sebagai bahan baku potential pembuatan biodiesel. Meskipun pemanfaatan limbah jagung dan turunan produk berbahan baku jagung sebagai sumber energi terbarukan cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Pemanfaatan limbah jagung masih menghadapi banyak kendala seperti lokasi produksi jagung yang tersebar dan densitas kamba yang kecil sehingga biaya transportasi untuk mengumpulkan bahan baku cukup tinggi. Keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas tanaman jagung, diperlukan pula diversifikasi pemanfaatan produknya agar nilai ekonomisnya meningkat.
Kata kunci :Teknologi Konversi, energi terbarukan, biomasa, jagung
1.                 Pendahuluan
Kenaikan harga bahan bakar minyak dan menipisnya cadangan sumberminyak bumi di Indonesia dapat menjadi penghambat pembangunan pertanian berkelanjutan. Atas dasar masalah tersebut, maka diperlukan upaya untuk mencari sumber-sumber energi alternatif. Salah satu potensi energi alternatif adalah limbah biomasa yang dihasilkan dari aktivitas produksi pertanian yang jumlahnya sangat besar.
Biomasa bersifat mudah didapatkan, ramah lingkungan dan terbarukan. Potensi limbah biomassa terbesar adalah dari limbah kayu hutan, kemudian diikuti oleh limbah padi, jagung, ubi kayu, kelapa, kelapa sawit dan tebu. Secara keseluruhan potensi energi limbah biomassa Indonesia diperkirakan sebesar 49.807,43 MW. Dari jumlah tersebut, kapasitas terpasang hanya sekitar 178 MW atau 0,36% dari potensi yang ada (Hendrison, 2003; Agustina, 2004). Selain sebagai sumber energi biomasa, limbah jagung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak dan pupuk kompos.

2.                   Potensi Limbah Jagung Untuk Energi Terbarukan
Jagung (Zea mays) adalah merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar dengan produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Menurut Prasetyo (2002) limbah batang dan daun jagung kering adalah 3,46 ton/ha sehingga limbah pertanian yang dihasilkan sekitar 12.1juta ton. Dengan konversi nilai kalori 4370 kkal/kg (Sudradjat, 2004) potensi energi limbah batang dan daun jagung kering sebesar 66,35 GJ. Namun, limbah jagung memiliki banyak kegunaan,diantaranya adalah untuk pakan ternak, dalam hal ini pemerintah telah mencanangkan program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/CLS). penggunaan tongkol jagung untuk keperluan bahan bakar sekitar 90% sedangkan limbah batang dan daun sekitar 30% dari potensi yang ada.

3.                   Bentuk-bentuk energi terbarukan dari jagung
                                                Sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Studi mengenai pengembangan potensi sumber energi terbarukan yang berasal dari komoditas jagung telah dilakukan di berbagai negara. Potensi pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
·         Bahan bakar padat
Sifat tongkol jagung yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
·         Bahan padat untuk proses pirolisa dan gasifikasi
Gas yang terbentuk dapat dipergunakan untuk menghasilkan udara panas, menggerakkan motor atau membangkitkan tenaga listrik.
·         Ethanol dan 2,3 butanadiol
Biomasa mengandung selulosa dan hemiselulosa. Produk akhir dari hidrolisaselulosa adalah glukosa. Glukosa dikenal sebagai gula dengan 6 gugus karbon (dapatdifermentasi) sedangkan bagian hemiselulosa adalah D-xylosa adalah gula dengan 5 gugus karbon.D-xylosa adalah jumlah gula nomor dua terbanyak di alam dan bahan potensial untuk makanan dan bahan bakar.
·         Biodiesel
Biodiesel merupakan alternative energi bahan bakar solar yang sumber-sumbernya berasal dari minyak sayur (vegetable oil) dan lemak hewani (animal fat). Minyak dan lemak secara umum bersifat water-insoluble; namun terdapat kandungan bahan-bahan hydrophobic yang berasal glycerol dan fatty acids yang dikenal dengan nama triglycerides (Ma & Hanna,1999). Secara umum ada empat cara pemanfaatan dan pembuatan biodiesel, yaitu: (1)minyak digunakan langsung atau sebagai bahan campuran, (2) microemulsi, (3)
pirolisa, (4) transesterifikasi (Ma & Hanna,1999)
·         Pemanfaatan limbah jagung dan pengembangan produk samping
Jagung memiliki banyak kegunaan, diantaranya yaitu: daun sebagai hijauan pakan ruminansia, biji jagung sebagai sumber energi ternak unggas, sedangkan limbah jagung lainnya seperti kulit jagung, bonggol jagung dan dedak jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan tongkol jagung untuk pakan ternak melalui proses fermentasi dengan cara mencampur tongkol jagung dengan bakteri trikoderma dan gula pasir (Prasetyo, 2002; Ditjen. Peternakan, 2003).

Beberapa ragi seperti Candida polymorpha dan Pichia miso secara aerob dapat merubah D-xylose mejadi xylitol sebagai produk utamanya dengan efisiensi  konversi mencapai 90%. Penemuan ini membanggakan karena xylitol adalah suatu gula alkohol yang merupakan pemanis alami yang terdapat dalam jumlah kecil pada berbagai varietas buah-buahan dan sayuran. Xylitol tidak membentuk asam dan digunakan sebagai gula substitusi bagi penderita diabetes. Xylitol sering dipakai sebagai bahan permen karet dan pasta gigi.

4.                   Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa manfaat tanaman jagung sangant lah banyak dan memiliki kandungan-kandungan yang sangat bermanfaat untuk kita

5.                   Daftar Pustaka
Agustina, S. E. 2004. Biomass Potential as Renewable Energy Resources in Agriculture. Proceedings of International Seminar on Advanced Agricultural Engineering and Farm Work Operation. Bogor, 25-26 August 2004.

Alkuino E.L. 2000. Gasifying farm wastes as source of cheap heat for drying paddy and corns. International Rice Research Organisation. Philipines.

Anon. 2002. Melirik Ethanol Sebagai Alternatif Bahan Bakar. http://www.indomedia.com/Intisari/2002/01/khas_infotekno_tebar1.htm

Aye, L., Charters W.W.S., Suwono, A. 1999. Biomass Fuels and Usage Patterns in Australia. Proceeding International Power and Energy Conference (INT-PEC). 26 Nov−6 Dec 1999.

Ditjen. Pengembangan Peternakan, Dirjen. Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian, 2003. Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Peternakan. http://www.bangnak.dijennak.go.id/

Euken, Jill and Sullivan, Tim. Using Corn Cob Creatively. www.ciras.iastate.edu/iof



Hendrison M., Rahayu Dwi Hartati, Endang Lestari. 2003. Untung Rugi Indonesia Meratifikasi Protokol Kyoto Ditinjau Dari Sektor Energi. Majalah P3TEK. http://www.p3tek.com/content/publikasi/2003/publikasi03.htm

8 komentar:

  1. @B09-YUSUF
    Artikel yg sangat bermanfaat, memberi edukasi ternyata limbah organik yg kita anggap tidak bermnfaat ternyata dapat di proses untuk menghasilkan sumber energi yg murah dan ramah lingkungan.
    Saran. Untuk penulisan artikel sudah cukup baik namun tidak ada main map yg di sertakan sehingga yg seharusnya pembaca lebih bisa memahami isi artikel dengan tidak adanya main map pembaca kesulitan untuk memahami kata perkata yg kebanyakan adalah bahasa ilmiah yg masih asing ditelinga. Terimakasih mohon maaf jika tidak berkenan

    BalasHapus
  2. @B16-KRISNA
    komentar : menurut saya ketergantungan akan bahan bakar fosil menjadi masalah yang cukup serius, bahan bakar fosil lama kelamaan akan habis. maka penggunaan energi terbarukan sangatlah diperlukan, artikel ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai hal tersebut.
    saran : perlu dilengkapi dengan mainmap, sehingga mempermudah pembaca dalam memahami dan mengetahui pokok pembahasan dalam artikel ini.

    BalasHapus
  3. @B08-ARIF
    Komentar: Saya setuju dengan mas EDDY karena jangung merupakan sumber energi yang terbarukan makanya banyak digunakan dalam pembuatan bio solar dan lain sebagainya.
    Saran: banyak lahan di Indonesia tetapi kurang pemanfaatanya karena mungkin harga jagung yang rendah sehingga banyak petani yang memilih menanam kelapa sawit dari pada jagung.

    BalasHapus
  4. @B13 ALFAN
    Komentar :
    Artikel ini sangat bermanfaat karena mempelajari tentang pemanfaatan limbah jagung yang kebanyakan orang belum mengerti tentang bagaimana memanfaatkan limbah sehingga dapat meminimalisir pencemaran lingkungan.
    Saran :
    Dalam artikel tersebut tidak dijelaskan kekurangan dan kelebihan dari Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya sehingga tidak tau apa dampak dari penggunaan energi tersebut.

    BalasHapus
  5. @15-ashim
    Artikel ini bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat , karena membahas tentang pemanfaatan limbah sehingga dapat sisi positif bagi masyarakat , untuk membantu pencemaran.
    Saran : penataan tulisan harus lebih rapi dan lebih disingkat sehingga pembaca memahami point2 yang hrus di pahami

    BalasHapus
  6. @B31-RISDA
    Artikel yang bagus dan bermanfaat. Menambah pengetahuan pembaca akan pemanfaatan limbah jagung.
    Saran : membuat sebuah artikel mengenai proses pembuatan limbah jagung menjadi bahan bakar itu sendiri mungkin akan lebih baik lagi. Terimakasih

    BalasHapus
  7. Muhammad Soim, @B20-SOIM

    Jurnal yang direview sudah sangat menarik, apalagi dengan penjabarannya sudah sangat detail semakin memperkuat idea dari jurnal tersebut.

    Saran saya untuk review artikel ini yaitu menambahkan point-point pada kesimpulan karena kesimpulan yang dibuat terlalu sedikit serta terlalu menympulkan covernya saja.

    BalasHapus
  8. @B21-DJARWOTO
    Ulasan jurnal ini sangat bagus sebagai pengganti bahan bakar fosil,sebaiknya ilasan ini dipersingkat supaya jelas pada pointnya.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.