.

Selasa, 18 Oktober 2016

REVIEW JURNAL : PENGARUH SERAT BATANG KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN DARI LEMBARAN SERAT SEMEN TERHADAP BOBOT ISI,KEKUATAN LENTUR PENYERAPAN DAN KERAPATAN AIR



EFFECT OF OIL PALM STEM FIBRE AS ADMIXTURE FIBRE CEMENT SHEETS
AGAINST CONTENT WEIGHT, BENDING STRENGTH, ABSORBTION AND WATER
TIGHTEN

Zainal Abidin Nasution dan Siti Masriani Rambe

Baristand Industri Medan, Jl. Sisingamangaraja 24, Medan
Link jurnal :

INTISARI. 

Lembaran serat semen,menurut SNI 15 – 0233 - 1998 adalah suatu campuran serat tumbuh-tumbuhan dan semen Portland ataupun sejenis ditambah dengan air tanpa ataupun dengan bahan tambahan
lainnya,dengan bobot isi lebih dari 1,2 gr/cm3. Batang kelapa sawit adalah merupakan limbah perkebunan kelapa sawit yang kaya dengan serat. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan memvariasikan tekanan pencetakan (40 kgf/cm2 ,60 kgf/cm2 dan 80 kgf/cm2), diketahui bahwa serat batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai campuran pada pembuatan lembaran serat semen. Pada percobaan pembuatan contoh lembaran serat semen, diperoleh hasil yang maksimal yaitu rancangan berat contoh 1 kg semen Portland pozolan dan 0,1 kg serat batang kelapa sawit kering udara, dengan tekanan pencetakan 80 kgf/cm2. Dari hasil pengujian contoh diketahui bobot isi = 1,69 gr/cm, kekuatan lentur = 110,75 kgf/cm2, penyerapan air = 19,31% dan kerapatan air adalah tidak terjadi tetesan air. Sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh SNI. 15 – 0233 - 1989, tentang lembaran serat semen, maka contoh percobaan lembaran serat semen dapat memenuhi persyaratan.
 Kata kunci : Lembaran serat semen, serat batang kelapa sawit,tekanan pencetakan

ABSTRACT.

Fibre cement sheets, according to SNI 15-0233 - 1998 was a mixed fibre plant and Portland cement combined with water, without or with other additives, the weight content of more than 1.2 g/cm3. Palm stem are a waste of oil palm plantations are rich with fibre. Based research has been conducted varying the molding pressure (40 kgf/cm2, 60 kgf/cm2 and 80 kgf/cm2), note that palm stem fibre could be used as a mixture in the manufacture of fibre cement sheets. From experiments making fibre cement sheet samples, obtained results of the design maximum weight of 1 kg of porstand Pozolan and 0.1 kg of oil palm stem fibre dry air, with molding pressure 80 kgf /cm2. The results of testing samples known weight of content = 1.69 g/cm3, bending strength = 110,75 kgf / cm2, the absorption of water = 19.31% and the density of water is not happening dripping water. The accordance with the requirements desired by SNI. 15-0233 - 1989, of fibre cement sheets, then the experiment samples of fibre cement sheets can meet the requirements.
Keywords: Fibre cement sheets, oil palm stem fibre, molding pressure

PENDAHULUAN
Tanaman kelapa sawit (Elaeis Guinensis Jacq) merupakan tanaman budidaya perkebunan, baik itu yang dikelola oleh perusahaan swasta nasional, PTPN maupun perkebunan rakyat. Di Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada tahun 2008 mempunyai luas lahan 3,1 juta Ha perkebunan rakyat, 796.695 Ha perkebunan PTPN dan 3,7 juta Ha perkebunan swasta nasional. (BPS, 2008). Pohon kelapa sawit sudah tua bila mencapai umur lebih dari 20 tahun, dapat mencapai tinggi 9 m sampai dengan 12 m dan harus diremajakan kembali (replanting), dimana batang kelapa sawit sampai saat sekarang ini merupakan limbah padat yang cukup banyak (Supriadi, 1999).

MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui sifat-sifat fisik lembaran serat semen yang menggunakan campuran serat dari batang kelapa sawit, untuk diketahui bobot isi, kekuatan lentur penyerapan air dan kerapatan airnya hingga sesuai dengan persyaratan standar yang telah ditetapkan.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat contoh lembaran serat semen adalah batang kelapa sawit, soda api teknis, ketel pemasak, semen Portland Pozolan, timbangan, blender, cetakan besi untuk membuat lembaran serat semen, mesin press hidrolik, wadah-wadah, alat-alat bantu lainnya, mesin uji lentur dan lain sebagainya.


GAMBAR 1 : DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SERAT DARI BATANG KELAPA SAWIT

GAMBAR 2 : DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SABUT BATANG KELAPA SAWIT



GAMBAR 3 : DIAGRAM PEMBUATAN CONTOH LEMBARAN SERAT SEMEN DARI SERAT BETANG KELAPA SAWIT


HASIL DARI PENELITIAN



PEMBAHASAN
Tumbuh – tumbuhan, baik itu tanaman kayu (wood) ataupun tanaman bukan kayu (non wood), merupakan sumber serat yang terdiri atas gabungan senyawa – senyawa kimia, yaitu selulosa yang merupakan komponen penyusun utama, lignin yang berfungsi sebagai bahan perekat antara kelompok selulosa, zat ekstraktif yaitu senyawa–senyawa organik yang mempunyai berat molekul rendah dan zat – zat anorganik (mineral) dalam jumlah yang kecil. Serat–serat pada tumbuh–tumbuhan berfungsi sebagai penguat dan penegak batang, berkelompok menjadi berkas serat yang dikelilingi oleh jaringan parenkim. Lignin merupakan senyawa organik polimer yang banyak dan penting bagi tumbuh – tumbuhan. Lignin merupakan bahan perekat bagi seratserat, menaikan sifat–sifat kekuatan mekanik sedemikian rupa, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tegak berdiri. Lignin merupakan senyawa amorph yang terdapat didalam lamella tengah majemuk maupun didalam dinding sekunder. Lignin membuat serat menjadi kaku dan menolak air (hydropholic). Apabila lignin diisolasi maka serat akan mengalami daya swelling (mengembang) dan membuat terjadinya ikatan serat (Harun, 1998). Tumbuh – tumbuhan, baik itu tanaman kayu (wood) ataupun tanaman bukan kayu (non wood), merupakan sumber serat yang terdiri atas gabungan senyawa – senyawa kimia, yaitu selulosa yang merupakan komponen penyusun utama, lignin yang berfungsi sebagai bahan perekat antara kelompok selulosa, zat ekstraktif yaitu senyawa–senyawa organik yang mempunyai berat molekul rendah dan zat – zat anorganik (mineral) dalam jumlah yang kecil. Serat–serat pada tumbuh–tumbuhan berfungsi sebagai penguat dan penegak batang, berkelompok menjadi berkas serat yang dikelilingi oleh jaringan parenkim. Lignin merupakan senyawa organik polimer yang banyak dan penting bagi tumbuh – tumbuhan. Lignin merupakan bahan perekat bagi seratserat, menaikan sifat–sifat kekuatan mekanik sedemikian rupa, sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tegak berdiri. Lignin merupakan senyawa amorph yang terdapat didalam Lamella tengah majemuk maupun didalam dinding sekunder. Lignin membuat serat menjadi kaku dan menolak air (hydropholic). Apabila lignin diisolasi maka serat akan mengalami daya swelling (mengembang) dan membuat terjadinya ikatan serat (Harun,1998).

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa contoh percobaan C–I, sudah memberikan hasil yang memenuhi persyaratan. Pada rancangan percobaan 0,1 kg serat batang kelapa sawit kering udara dengan 1 kg semen Portland Pozolan lembaran serat semen diperoleh adalah: kekuatan lentur 110,75 kgf/cm2, bobot isi = 1,69 gr/cm3, penyerapan air = 19,31%, keadaan rapat air adalah tidak menetes, kemampuan dipaku adalah baik. Sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh SNI 15-0233-1989, tentang lembaran serat semen contoh lembaran serat semen dapat memenuhi persyaratan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa serat batang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk membuat lembaran serat semen.

DAFTAR PUSTAKA
  • Anonim, Data Perkebunan Kelapa Sawit, BPS, 2008.
  • Duggal, S.K., Building Material, Second Edition Reprint, New Age International (P) Limited Pubsliher, New Delhi, pp. 141-145, 2006.
  • Gupta, and Santosh Kumar, Material Sciences for Engineers, First Edition, CBS Publisher & Distributrion, New Delhi, pp. 340-343, 2004.
  • Harun, HWK., Diklat Pelatihan Sifat Fisik dan Morfologi Bahan Baku, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa, Bandung, hal. 1-38, 1998.
  • Hornbostel, Construction Materials : Types, Uses anad Applications, John Willey & Sons, New York, pp. 498-515, 1982.
  • Khurmi, R.S, Strenght of Materials, S. Chand & Company Ltd, New Delhi, pp. 378- 385, 1982.
  • Miller, J and J. E. Freud, Probability and Statistics for Engineers, Prentice Hall Inc., New York, pp. 226-334, 1965.
  • Shidiq, H., Ensiklopedi Umum, Penerbit Jaya Kamus, Jakarta, hal.315, 1997. Sugesty, S., Diklat Pelatihan Sifat dan Kwalitas Pulp, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa Bandung, hal. 1-18, 1998.
  • Supriadi, A., O. Rahman dan E. Sarwono, Karakteristik Dolok dan Sifat Penggergajian Kayu Sawit (Elaeis Guinensis Jacq), Buletin Penelitian Hasil Hutan, Vol. 17 No. 1, Bogor, hal 1-20, 1999.
  • Tjahjono, H.Y., Diklat Pelatihan Proses Pembuatan Pulp, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Selulosa, Bandung, hal. 1-38, 1998.
  • Trimulyono, Teknologi Beton, Penerbit Ardi, Yogyakarta, hal. 310-316, 2004.
  • Vries, J.D, Winkler Prins Algemenee Encyclopedie, Zevende Deel, nv. Uitgevers Maatschappy Elsevier, Amsterdam, page. 186, 1935.
  • Standar Nasional Indonesia, 15-0233-1989, Mutu dan Cara Uji Lembaran Serat Semen, BSN, Jakarta, 1989.
  • ANSI/ASTM (220-77), Standard Specification for Flate Asbestos Cement Sheets, Vol. 16, pp. 129-131.

  • ANSI/ASTM (459-63 Reapproved 1976, Sampling and Testing Asbestos Cement Flat Sheets, Roafing anad Siding Shingles and Clapboand, Vol. 16,pp. 298-230.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.