.

Rabu, 12 Oktober 2016

Review Jurnal



Judul                         : Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon                                         (Studi Kasus: CV. Miracle)

Penulis                      : IBRAHIM GHIFFARI, AMBAR HARSONO, ABU BAKAR. Jurusan Teknik                                      Industri Itenas Bandung

Nama jurnal             : Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon                                        (Studi Kasus: CV. Miracle)
                                     Reka Integra – ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas| No.1| Vol. 1
                                     Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=57417&val=4288&title=Analisis%20Six%20Sigma%20untuk%20Mengurangi%20Jumlah%20Cacat%20di%20Stasiun%20Kerja%20Sablon%20%20%28Studi%20Kasus:%20CV.%20Miracle%29

Latar belakang masalah: CV. Miracle kurang memperhatikan kualitas produk. Terutama untuk kualitas proses penyablonan. Pengendalian kualitas proses sablon hanya didasarkan pada spesifikasi berupa bentuk gambar. Sedangkan kualitas gambar dan warna hasil penyablonan pada mika tidak begitu diperhatikan.

Masalah                      : Bagaimana meningkatkan kualitas hasil sablon dari CV. Miracle ?

Tujuan penelitian     : Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menerapkan metode Six Sigma dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hasil sablon di CV. Miracle

Metode                       : 1. Identifikasi Metode Perbaikan Kualitas.
2. Define Identifikasi Proses produksi, Stasiunkerja kritis, jumlah cacat dan jenis cacat
3. Measure Menentukan Critical to Quality, Menghitung nilai Sigma dan Nilai DPMO, Analisa Kapabilitas Proses Saat Ini danPenentuan Jenis Prioritas Cacat
4. Analyze Identifikasi Sumber Penyebab Cacat
5. Improve Penentuan Prioritas Perbaikan cacat dan Rancangan Usulan Tindakan Perbaikan
6. Control Analisa Peningkatan Kualitas
7. Kesimpulan Dan Saran

Hasil penelitian         : Hasil penelitian jurnal ini adalah
1. Penerapan metode Six Sigma mampu mengurangi nilai DPMO. Sebelum penerapan nilai DPMo adalah 590743. Setelah penerapan mejadi 290.741. Nilai sigma sebelum penerapan adalah 1,3 dan berubah menjadi 2,05 setelah penerapan
2. Selain itu penerapan metode Six Sigma mampu mengurangi biaya akibat kualitas rendah sebesar Rp. 205.042,-.
3. Berdasarkan proses perbaikan pada proses penjemuran diperoleh waktu penjemuran yang menghasilkan cacat dengan jumlah rendah yaitu 2 menit dengan 15 lembar.

Review                    : Menurut saya jurnal ini sudah baik, mudah di pahami. Apalagi pada metode dan pengolahan datanya sudah sangat baik karena urutan prosesnya di jelaskan secara detail. Namun kekurangan yang terlalu menonjol pada jurnal ini adalah kepustakaanya yang tidak ada. Meski begitu jurnal ini masih cukup layak untuk di jadikan bhan bacaan ataupun sebagai refrensi ketika menyusun Tugas Akhir dengan judul tentang Six Sigma.  

Abstrak             : CV. Miracle merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi. Perusahaan ini mempunyai dua buah stasiun kerja yaitu stasiun kerja sablon dan stasiun kerja jahit. Stasiun kerja sablon merupakan stasiun kerja kritis, karena menghasilkan cacat paling banyak. Jumlah cacat paling banyak terdiri dari cacat warna leber dan cacat terkelupas. Sebelum perbaikan diperoleh nilai sigma sebesar 1,3 sigma dan nilai DPMO 595.370. Biaya yang harus dikeluarkan untuk cacat dari stasiun kerja ini sebesar Rp. 417.920. Berdasarkan cause-effect diagram di peroleh keterangan bahwa metode sablon dan manusia sebagai operator merupakan aspek yang harus di perbaiki. Berdasarkan Failure Mode Effect Analysis diperoleh bahwa cacat sablon bersumber dari metode penjemuran yang tidak sempurna dan penggunaan tinner yang tidak tepat. Perbaikan cacat penjemuran dilakukan dengan perancangan eksperimen. Perbaikan proses sablon dilakukan dengan merancang standar operational procedure. Proses perbaikan menghasilkan nilai sigma yang meningkat sebesar 2,05 dan DPMO menurun sebesar 290.741. Cost of Poor Quality akibat cacat pada stasiun kerja ini menurun sebesar Rp. 205.042,-.


Kata Kunci: Six Sigma, Sigma level, DPMO, Cost of Poor Quality, Standard Operational Procedure
Daftar pustaka                       :
1. Atmoko, T. (2012). Standar Operasional Prosedur (SOP) Dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah . [Online]. [13 Juni 2012].
2. Manggala, D. (2005). Six Sigma Sederhana. [Online] .Tersedia : www. yahoo.com/ d_manggala@yahoo.com .[10 Maret 2012].
3. Gazpersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA dan HACCP, Penerbit Jakarta. : PT. Gramedia Pustaka Utama
4. Isma, P. B. (2012). Penerapan Metode Six Sigma Untuk Menurunkan Kecacatan Produk Frypan Di CV Corning Sidoarjo. [Online]. Tersedia : boyismaputra@yahoo.com. [10 Maret 2012].
5. Pande, P., Neuman, R. P,. dan Cavanagh, R. R. (2000). The Six Sigma Way: Bagaimana GE dan Motorola Mengasah Kinerja Mereka, Edisi ke-II, Dwi Prabantini, Yogyakarta : Penerbit ANDI
6. Restiyanto dan Dumaditri. (2009). Pengendalian Kualitas Dengan Six Sigma. [Online]. Tersedia: http :// dumadia.Wordpress.com / [27 juni 2012].

7. Walpole, E. R., dan Raymond H. Myers, 1995, Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi ke-4, Dr. RK Sembiring, Bandung : Penerbit Institut Teknologi Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.