@D20-Ayu
Dibuat
oleh : Ayu Larasati
Setiap hari ada bayi
yang lahir dan setiap hari tumbuh populasi di dunia. Populasi dunia akan
mencapai 7 milyar tahun ini yang memberikan kekhawatiran apakah dunia akan
segera menghadapi krisis populasi besar.
Semakin wajah bumi menua, ternyata semakin
pelik juga masalahnya. Sebagian besar diakibatkan oleh manusia sebagai makhluk
hidup yang mendiami bumi. Hingga saat ini populasi manusia terus bertambah.
China menduduki urutan pertama dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia,
diikuti oleh India, Amerika, dan di urutan keempat adalah Indonesia.
(Febri, 2015).
Dikatakan Haub, jika tidak dihitung dengan
jumlah manusia yang sekarang masih hidup, sekitar 7,4 miliar, maka total
manusia yang sudah mati sekitar 100,8 miliar. Angka itu sama dengan 14 kali
lipat orang yang masih hidup saat ini.Menurut
KBBI populasi merupakan seluruh
jumlah orang atau penduduk di suatu daerah.
Physorg (2011) menyatakan bahwa meskipun 50 tahun pertumbuhan populasi tercepat yang
terekam, dunia melakukan dengan sangat baik dalam menghasilkan bahan pangan
yang cukup dan mengurangi kemiskinan.
"Sebenarnya tak
ada pertanyaan bahwa rasio pertumbuhan populasi dunia akan terus menurun,"
tutur Lam. "Rasionya hanya akan sedemikian karena momentum populasi,
dengan banyaknya wanita berusia subur di negara-negara berkembang karena cepatnya
pertumbuhan populasi pada dekade sebelumnya."Menurut Lam (1968) membicarakan
mengenai
sejumlah faktor yang bekerja sama untuk mengurangi dampak kenaikan populasi. Di
antara kekuatan ekonomi, menyebutkan revolusi hijau, yang dimulai oleh peraih
hadiah nobel Norman Borlaug, yang menaikkan produksi per kapita makanan dunia
sebanyak 41 persen antara tahun 1960 dan 2009.
"Kita telah
melalui periode-periode rasio pertumbuhan yang sama sekali belum pernah terjadi
sebelumnya, dan meskipun demikian produksi pangan meningkat bahkan lebih cepat
dari populasi dan rasio kemiskinan menurun secara substansial," katanya.
Kapasitas kota-kota
untuk menyerap pertumbuhan populasi dunia merupakan alasan utama lainnya yang
membuat dunia dapat menggandakan populasinya dalam 40 tahun terakhir tanpa
memicu kelaparan masal atau kenaikan tingkat kemiskinan, kata Lam kepada
pendengarnya. Seiring dengan urbanisasi, Lam menunjuk dampak dari penurunan
berkelanjutan kesuburan dan kenaikan investasi dalam bidang pendidikan dan
kesejahteraan anak-anak.
Bumi merupakan
satu-satunya planet dan rumah bagi umat manusia dan sudah menjadi hal yang
wajib dilakukan untuk hidup lebih baik mempertahankan ketahanan planet Bumi. Konsumsi
yang tidak berlebihan dan mengurangi gaya hidup tidak ramah lingkungan dan
menjaga keberlangsungan Bumi bisa menjadi cara agar Bumi menjadi tempat yang
aman untuk dihuni.
Berbagai macam kebijakan yang harus
dilakukan pemerintah haruslah seimbang. Antara peningkatan kualitas hidup
rakyatnya, pendidikan, peningkatan kesejahteraan secara ekonomi sebagai batu
pijakan pembangunan, kebijakan-kebijakan publik yang harus dilakukan oleh
pemerintah adalah harus berbasis pada masa depan.
1.
Program KB harus ditingkatkan, jumlah anak yang banyak
akan menyebabkan beban yang ditanggung oleh keluarga dan negara menjadi semakin
berat. Jika keluarga memiliki 2 anak dengan jarak kelahiran cukup jauh
memungkinkan keluarga sejahtera, memiliki perencanaan pendidikan terhadap anak
yang lebih matang. Program ini harus didukung semua komponen masyarakat. Jika
semboyan semacam “dua anak cukup” sukses bukan tidak mungkin keluarga akan
memiliki kualitas hidup yang baik. Dengan demikian kesejahteraan keluarga
diharapkan meningkat. Terlebih lagi, kualitas pendidikan anak akan terjamin
dengan berkurangnya beban pembiayaan dibandingkan jika keluarga memiliki anak
jumlahnya banyak. Setidaknya jika hanya memiliki anak 2 saja, maka anggaran
keluarga untuk mencukupi kebutuhan pendidikan anak, kesehatan keluarga dan
kebutuhan keluarga akan lebih terjamin.
2.
Pemerataan Jumlah Penduduk ke daerah-daerah. Program
transmigrasi sepertinya sudah tidak begitu menarik, pemerintah harus
mengembangkan kota baru atau desa potensi usaha di daerah guna memancing
penyebaran penduduk perkotaan ke dareah. Sebagai contoh membangun desa usaha
pala di daerah yang memiliki potensi buah pala di luar pulau Jawa. Di desa
semacam itu penduduk pendatang dapat berkembang dengan potensi sumber daya alam
yang ada seperti membangun pabrik sirup pala, maupun menjadi petani pala.
Pemerintah harus mengembangkan desa potensial produk unggulan semacam ini,
dengan menarik jumlah penduduk pulau Jawa dengan melihat potensi yang ada di
luar pulau Jawa.
3.
Peningkatan Pendidikan Sumber Daya Manusia. Ini
menjadi penting, kita dapat berkaca pada China yang sangat memperhatikan
pendidikan warga negaranya melalui
pemberian beasiswa kepada kawula mudanya, tidak heran jika negara besar seperti
Australia juga sudah mulai membangun kecondongan dengan China. Ini membuktikan
bahwa pendidikan di suatu negara memberikan pengaruh terhadap negara lain. Jika
Indonesia ingin menyusul kesuksesan China menjadi negara baru, hendaknya yang
paling utama yang harus dilakukan Indonesia adalah meningkatkan pendidikan.
4.
Jangan menganggap Surplus Penduduk Usia Produktif
sebagai bumerang, surplus penduduk usia
produktif harus disikapi sebagai aset “Generasi Entrepreneur”. Pembekalan
keterampilan harus segera digalakan. Jika lapangan pekerjaan tidak dapat
menampung jumlah calon pekerja. Pemerintah raus menyiapkan “bonus penduduk ini”
dengan pembekalan keterampilan. Ini harus dilakukan guna mereka menjadi
entrepreneur. Young Entrepreneur sangat dibutuhkan Indonesia untuk menampung
jumlah pengangguran. Merubah mindset “mencari kerja” menjadi “membuka lapangan
kerja” harus segera dilakukan besar-besaran.
5.
Pemberian Jaminan Kesehatan. Indonesia harus
memberikan jaminan kesehatan yang merata. Jumlah Warga Negara yang besar harus
memberikan pelayanan kesehatan. Kualitas hidup yang baik harus diikuti oleh
pemberian akses terhadap kesehatan yang memadai. Kita tidak dapat memungkiri,
bahwa dengan kesehatanlah kita dapat beraktifitas sebagai manusia yang “baik”
tanpa adanya kesehatan manusia akan menjadi payah, dan menjadi beban keluarga.
“Moto lebih baik daripada mengobati harus dipegang oleh semua komponen
masyarakat. Dengan kesadaran hidup sehat inilah kita dapat mencegah diri kita
terkena penyakit, efek besarnya adalah jika kita tidak sakit maka subsidi
jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah akan berkurang. Ini berarti
kemungkinan APBN dapat dialokasikan ke sektor pendidikan dan perluasan lapangan
kerja yang merata sampai ke perdesaan.
6.
Peningkatan pelayanan publik melalui kemudahan
birokrasi dan pembatasan tingkat urbanisasi. Pelayanan birokrasi yang baik akan
berdampak baik pada kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. Pembatasan tingkat
urbanisasi dapat dilakukan dengan memperketat perpindahan kependudukan ke
perkotaan, terkecuali untuk pendidikan. Dengan pelayanan publik yang baik,
setidaknya permasalahan kependudukan akan tertangani dengan baik. (Sumber
: http://id-kependudukan.blogspot.co.id/2015/02/solusi-bom-populasi.html)
Hal – hal yang dapat terjadi ketika populasi
manusia yang tidak terkendali :
1. Perilaku masyarakat yang konsumtif
2. Pembangunan yang mengikuti ala barat.
3. Konsumtif
4. Peselancar
5. Pemandangan mudik
6. Kepadatan populasi
7. Rela antri
Daftar Pustaka
http://kbbi.web.id/populasi diakses
tanggal 23 Maret 2017 pukul 01.00
http://id-kependudukan.blogspot.co.id/2015/02/solusi-bom-populasi.html
diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 01.00
Erlic,
Paul. 1968. The Population Boom. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.00 dari:
http://erabaru.net/2016/02/10/bom-populasi-yang-tidak-jadi-meledak/).
Febri.
2015. 12 Wajah Bumi Menua Akibat Ledakan Populasi. (Diakses tanggal 23 Maret
2017 pukul 19.00 dari : http://www.boombastis.com/wajah-bumi-menua/17929)
Post,
Banjarmasin. 2017. Berapa Populasi Manusia yang Mampu Ditampung di Bumi. (Diakses
tanggal 23 Maret 2017 pukul 19.00 dari :
http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/03/15/berapa-populasi-manusia-yang-mampu-ditampung-bumi?page=2)
Alia,
Siti. 2016. Zaman Purba Sampai Sekarang. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul
19.30 dari http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/768112-total-jumlah-penghuni-bumi-sejak-zaman-purba-sampai-sekarang).
Lam.
2011. How the World Survived
the Population Bomb: Lessons from 50 Years of Exceptional Demographic History. (Diakses tanggal 23 Maret 2017 pukul
19.30 dari : http://sainspop.blogspot.co.id/2011/04/bom-populasi-bagaimana-kita-bertahan.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.