@E07-Dwi
Dibuat oleh : Dwi Setiawan
Tanah laterit terlihat seperti warna karat dikarenakan mengandung
oksidasi besi yang tinggi. Pada umumnya tanah laterit mengandung besi, timah,
zirkon, kwarsa, aluminium, nikel, oksida titanium dan lain-lain. Tanah laterit
pada tempo dulu sering digunakan untuk bahan bangunan.(wikipedia,2017)
Adapun ciri dan karakteristik tanah laterit adalah sebagai
berikut:
1.
Merupakan tanah yang sudah berumur
tua
2.
Hanya cocok untuk ditumbuhi
tanaman- tanaman tertentu saja
3.
Kandungan bahan organiknya sedang
4.
Memiliki pH netral
5.
erbentuk pada lingkungan yang
lembab, dingin atau pada genangan- genangan air
6.
Mudah menyerap air
7.
Tekstur tanah reltif padat dan
kokoh
Adapun kandungan yang dimiliki tanah laterit
adalah sebagai berikut:
1. Zat besi
Kandungan
yang pertama yang ada di dalam tanah laterit adalah berupa zat besi. Itulah
alasan mengapa tanah laterit ini mempunyai warna merah bata atau agak
kecoklatan . Hal ini karena kandungan zat besi di tanah ini sangat banyak. Zat
besi adalah jenis kandungan yang sangat dibutuhkan dan memiliki sifat sangat
penting.
2. Alumunium
Selain zat besi, ada kandungan
lain yang juga menyebabkan tanah laterit menjadi berwarna kemerahan adalah
alumunium. Sama halnya dengan zat besi, kandungan alumunium yang ada di
dalam tanah ini juga sangat penting keberadaannya.
(desy
fatma,2016)
Adapun manfaat tanah laterit bagi kehidupan
manusia berdasarkan sifat-sifatnya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai lahan pertanian
Layaknya
tanah pada umumnya tanah merah juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat
mengembangkan beberapa jenis tanaman. Berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya
ada beberapa jenis tanaman yang cocok dikembangkan pada tanah jenis ini
diantaranya kelapa sawit, jagung, kopi, karet, palawija, kakao, dan
cengkeh. Tanaman-tanaman ini memiliki nilai jual tinggi karena banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya saja kelapa sawit yang
diolah menjadi minyak goreng, kakao yang merupakan bahan dasar membuat coklat,
atau cengkih yang merupakan salah satu rempah-rempah untuk masakan.
2. Sebagai bahan pembuatan bangunan dan jalan
Sifat tanah merah yang mudah
menyerap air menyebabkan tanah ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai bahan
campuran untuk membuat berbagai bangunan seperti rumah, gedung, kuil, serta
jalan. Bahkan penggunaan tanah merah sebagai bahan bangunan telah dilakukan
sejak zaman dahulu. Contohnya Angkor Wat yang termasuk salah satu keajaiban
dunia, sebuah kuil di Kamboja yang pondasinya dibuat dari tanah merah atau
laterit.
3. Sebagai bahan pembuatan kerajinan
Dengan kandungan tanah liat yang tinggi
menjadikan tanah merah juga dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan
kerajinan gerabah seperti kendi, genting, vas, piring, pot, anglo, dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan
tanah merah memiliki nilai
lebih dan dapat dijual sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
4. Sebagai cadangan air
.
Karena mampu menyerap air dengan baik sehingga tanah merah juga dapat
dimanfaatkan sebagai media penyimpanan air dan menjadi cadangan ketika musim
kemarau tiba
5. Pengolahan lindi atau air buangan sampah
.
Menurut penelitian tanah laterit efektif dalam membantu membuang fosfor dan
logam-logam berat pada lindi. Hal ini dibuktikan di Irlandia Utara dimana tanah
laterit yang dibantu oleh curah hujan dimanfaatkan sebagai solusi untuk
mengatasi tingginya kadar fosfor di danau akibat aktivitas pertanian seperti
penggunaan pupuk.
(elis
sartika,2017)
TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG
- Tiga mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro
(Udinus), Semarang, berhasil menemukan penghantar listrik dari sumber daya alam
yang dapat diperbaharui.
Catur Trimunandar (20), Satria Pinadita (21), dan Nandhief
Handriyanto Setiadi (20) menciptakan Etam yang dapat menghantarkan listrik.
"Etam merupakan energi tanah merah. Dari tanah merah ini kami
mampu mengubahnya menjadi energi listrik," ujar ketua penelitian, Catur
Trimunandar kepada Tribun Jateng, Senin (30/9/2013). .(tribunjogja,2013)
Bahan
yang digunakan:
6.
Tanah liat kering yang sudah
disaring sehingga lembut tidak menggumpal
7.
Lembar seng sebagai kutub negatif
8.
Lembar tembaga sebagai kutub
positif
9.
Sedotan plastik besar dan sedang
untuk pembuatan sel-sel energi. Plastik mika pembungkus sel-sel
energi
Cara
membuatnya:
1)
Potong lembaran seng dan tembaga
dengan ukuran masing-masing 12 x 0.5 cm2
2) Potong sedotan plastik besar dengan ukuran panjang 10 cm dan kecil 11 cm
3) Sumbat salah satu ujung sedotan besar dengan lem panas berkualitas baik
4) Masukkan lembar seng dan tembaga yang sudah dipotong ke dalam sedotan besar, yang dipisahkan dengan sedotan kecil di tengahnya.
Lihat ilustrasi gambar-1
5) Sebelum diisi dengan air (disuntikkan di sedotan besar), keluarkan dulu sedotan kecil pembatas, dan setelah air diisi penuh, tutup bagian atas dengan menggunakan lem panas juga sehingga butiran tanah dan air tertutup rapat.
Lihat ilustrasi gambar-2.
6) Buat beberapa sel-energi dan gabungkan menjadi satu di
dalam plastik mika, solder antar kutubnya dengan menggunakan timah, seperti
gambar di bawah ini,
7) Sambungkan kutub positif dan negatif nya dengan LED, karena nyala LED tidak terlalu memakan energi yang besar.(terryastradika,2014)
Daftar pustaka:
1.
Desy Fatma.2016.ilu bumi http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-laterit Diakses
tanggal 22 maret 2017
2.
Elissartika.2017.manfaat tanah merah http://manfaat.co.id/manfaat-tanah-merah Diakses
tanggal 22 maret 2017
3.
Terryastradika.2014.Etam Energi Listrik Tanah
Merah http://klipingmint.blogspot.co.id/2014/06/etam-energi-listrik-tanah-merah.html Diakses
tanggal 22 maret 2017
4.
Tribunjogja.2013.Tanah Merah Bisa Hasilkan
Listrik http://jogja.tribunnews.com/2013/10/01/tanah-merah-bisa-hasilkan-listrik Diakses
tanggal 22 maret 2017
5.
Wikipedia.2017.Tanah Laterit https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_laterit Diakses
tanggal 22 maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.