Indonesia
merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya alam dan energi yang
sangat besar, artinya dengan potensi tersebut bukan tidak mungkin jika
Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju dengan kualitas sumber daya dan
energinya yang baik. Potensi sumber daya dan energi yang dimiliki oleh
Indonesia diantaranya adalah :
- Sumber energi fosil misalnya minyak bumi dan batu bara.
- Sumber energi dari mineral alam misalnya uranium untuk energi nuklir.
- Sumber energi dari gas bumi misalnya gas metana dan etana.
Ketiga
potensi sumber daya dan energi tersebut paling banyak digunakan di Indonesia
baik di dalam kehidupan kita sehari hari, maupun di dalam aktivitas
perindustrian. Namun, di era yang semakin maju ini, tidak seharusnya kita
secara terus menerus mengandalkan ketiga sumber daya tersebut karena kita tahu
bahwa sumber daya yang berasal dari fosil merupakan sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui dan jumlahnya tidak mencukupi untuk mendukung pembangunan.
Selain
itu, sumber daya dan energi dari fosil akan menyebabkan kerusakan lingkungan
dan pemanasan global. Menurut Abubakar Lubis dalam jurnalnya Energi Terbarukan Dalam Pembangunan
Berkelanjutan (2007, 155), jika tetap bergantung pada energi fosil maka
akan menimbulkan setidaknya tiga ancaman serius, yaitu :
- Menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru).
- Kenaikan / ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak.
- Polusi gas rumah kaca (CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Energi
terbarukan merupakan sumber energi alam yang dapat langsung dimanfaatkan dengan
bebas. Selain itu ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas dan bisa
dimanfaatkan secara terus menerus. (Anonim)
Energi
terbarukan dinilai merupakan prospek yang baik sebagai energi bersih yang
berkelanjutan. Prospek
energi bersih berkelanjutan : pada abad 21 diidentifikasikan bahwa energi
bersih yang dapat diperbarui akan mampu untuk menyediakan energi secara
berkelanjutan, relatif stabil dan dalam jangka waktu yang panjang, baik bagi negara
– negara Industri maupun negara bekembang. (Mahmudsyah,
Syariffuddin. 2015).
Di
Indonesia sendiri memiliki banyak energi terbarukan, diantaranya 10 contoh
energi terbarukan berikut menurut Anonim dalam blognya https://kerendanunik.wordpress.com/2012/05/18/10-energi-terbarukan-di-indonesia/.
- Energi Matahari
Energi
matahari dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. PT. PLN (Persero) sudah memanfaatkan energi ini untuk menerangi 1000 pulau terpencil pada tahun 2012.
2. Energi Biomassa
Energi
biomassa berasal dari limbah rumah tangga, industri, perkebunan dan limbah
kotoran hewan. Jumlah dari limbah tersebut di Indonesia sangat banyak
jumlahnya, sehingga banyak peluang untuk mengembangkan energi ini sebagai
energi alternatif.
3. Hydropower (Sumber Daya Air)
Banyaknya
sungai dan air terjun di Indonesia juga mempunyai potensi untuk dikembangkan.
4. Energi Laut (Ocean Energy)
Laut
menyediakan energi terbarukan (renewal
energy), seperti energi gelombang atau pemanfaatan pasang surut air laut
yang dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan energi panas air
laut (ocean thermal energy) yang
berasal dari panas yang tersimpan dalam air laut.
5. Energi Angin
Sepertiga
luas Indonesia adalah lautan. Potensi angin sebagai energi terbarukan dengan
menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik.
6. Energi Geothermal
Di
dalam perut negeri ini, tersimpan 40 persen cadangan panas bumi di dunia.
Mayoritas masih ‘tidur’ di bumi Andalas atau Sumatera. Cadangan panas bumi di Sumatra
sebesar 6.645 Megawatt electric (MWe) atau hampir 50 persen dari total cadangan
nasional, sebesar 15.882 MWe.
7. Hidrogen
Hidrogen
memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber energi.
8. Biodiesel
Saat
ini, pengembangan biodiesel yang bersumber dari tanaman jarak (Jatropha) terus
dilakukan. Sayang, energi ini belum dikembangkan secara maksimal.
9. Bioetanol
Bioetanol
merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan)
di samping biodiesel. Bisa berbahan baku dari singkong, jagung, kelapa sawit.
10. Gasifikasi Batubara (gasified coal)
Gasifikasi batubara adalah proses untuk mengubah batubara
menjadi fuel gas yang kaya akan CO dan H2. Beberapa
perusahaan sudah mengembangkan dan memanfaatkan energi ini.
Meskipun energi terbarukan memiliki
banyak manfaat, namun juga memiliki beberapa kerugian dalam mengembangkannya.
Berikut beberapa kerugian mengembangkan energi terbarukan (Hendra, Andika. 2012) :
- Biaya awal yang relatif besar.
- Kehandalan pasokan, sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi cuaca.
- Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan dengan energi terbarukan.
- Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses terhadap jaringan listrik.
- Kurangnya tradisi/pengalaman, energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang.
- Masing – masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.
Daftar Pustaka
- Anonim. Macam – macam Sumber Energi Terbarukan dan Tak Terbarukan. http://benergi.com/macam-macam-sumber-energi-terbarukan-dan-tak-terbarukan. Diakses tanggal 22 Maret 2017.
- Mahmudsyah, Syariffuddin. 2015. Tantangan dan Peluang Energi Alternatif yang Terbarukan di Era Energi Mahal. http://slideplayer.info/slide/2933841/. Diakses tanggal 22 Maret 2017.
- Lubis, Abubakar. 2007. Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=62341&val=4561&title=ENERGI%20TERBARUKAN%20DALAM%20PEMBANGUNAN%20BERKELANJUTAN. Diunduh tanggal 22 Maret 2017.
- Anonim. 2012. 10 Energi Terbarukan di Indonesia. https://kerendanunik.wordpress.com/2012/05/18/10-energi-terbarukan-di-indonesia/. Diakses tanggal 23 Maret 2017.H
- endra, Andika. 2012. Manfaat dan Kerugian Energi Terbarukan. https://andikahendra.wordpress.com/2012/01/12/manfaat-dan-kerugian-energi-terbarukan/. Diakses tanggal 23 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.