@E01-Pazrin
Dibuat Oleh : Pazrin Salsabila
Terbatasnya sumber energi fosil menyebabkan perlunya pengembangan energi terbarukan yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui.
Penggunaan bahan bakar minyak bumi, baik dari penggunaan berupa alat transportasi maupun dari penggunaan oleh industri sangat mencemari lingkungan karena tingkat polusi yang ditimbulkan sangat tinggi sehingga perlu mencari bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar gasoline, solar, dan kerosene dari minyak nabati (Nurjanah, Roesyadi dan Prajitno. 2010)
Biofuels are fuels of biological or biofuel is any fuel
either solid , liquid or gas produced from organic ingredients . Biofuel can be
produced directly from plants or indirectly from industrial waste , commercial
, domestic or agricultural/biofuel adalah bahan bakar biologis atau biofuel adalah
setiap bahan bakar baik padat, cair ataupun gas yang diproduksi dari bahan
organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara
tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian
(Marshall. 2007) .
Menurut Arrasyi (2008), biofuel adalah bahan bakar atau
sumber energi yang berasal dari bahan organik. Biofuel juga mencakup bahan
bakar yang dibuat dari tumbuhan maupun hewan. Biofuel mempunyai sifat dapat
diperbaharui, artinya bahan bakar ini dapat dibuat oleh manusia dari
bahan-bahan yang bisa ditumbuhkan atau dibiakkan.
Pengembangan biofuel sebagai energi nabati pengganti minyak
bumi, ditinjau dari segi pembangunan kesejahteraan rakyat sangatlah bermanfaat
yakni bukan hanya dipandang dari sisi peluang penyediaan energi alternatif yang
akan dapat menggantikan minyak bumi karena persediaannya semakin habis, namun
juga akan memberikan kesempatan lebih besar untuk memperbaiki kualitas
lingkungan hidup, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan
masyarakat (Anonymous, 2009).
Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi
tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman yang
digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di
atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang
tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara.
Biofuel yang berasal dari sampah ini merupakan generasi
kedua yang memang diproduksi dari bahan-bahan yang tidak digunakan oleh
manusia. Pada biofuel generasi pertama, bahan-bahan yang digunakan umumnya
dimanfaatkan langsung oleh manusia. Seperti jagung, gandung, tebu. Dengan
demikian, biofuel generasi kedua yang dikenal dengan nama cellulosic ethanol
ini punya peluang lebih besar untuk terus dikembangkan dan dimanfaatkan oleh
manusia (Dwi, Agus. 2015).
Hasil penelitian dari Global Change Biology menunjukkan
kemampuan mengganti bensin dengan biofuel yang bersumber dari sampah. Hal
tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon global sekitar
80 persen (Hidayat, Atep Afia. 2013).
Strategi Membuat Biofuel
Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi
pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum
manis) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu
menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua
adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi
seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa.
Energi Bahan Bio dari Limbah
Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu
mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
Jenis – Jenis Biofuel
1. Biofuel generasi pertama, Biofuel generasi
pertama menunjuk kepada biofuel yang terbuat dari gula, starch, minyak sayur,
atau lemak hewan menggunakan teknologi konvensional.
· Minyak
sayur
Minyak sayur dapat digunakan sebagai makanan atau bahan
bakar, kualitas dari minyak dapat lebih rendah untuk kegunaan bahan bakar.
Minyak sayur dapat digunakan dalam mesin diesel yang tua yang dilengkapi dengan
system injeksi tidak langsung, tapi hanya dalam iklim yang hangat. Minyak sayur
bekas yang diproses sebagai biodiesel mengalami peningkatan, dan dalam skala
kecil, dibersihkan dari air dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.
· Biodiesel
Biodiesel diproduksi dari minyak atau lemak. Nama kimianya
adalah Metil asam lemak ester. minyak dicampur dengan sodium hidroksida,
methano, dan gliserol. Satu bagian gliserol dihasilkan untuk setiap 10 bagian
biodiesel. Biodiesel dapat digunakan disetiap mesin diesel kalau dicampur
dengan diesel mineral. Kebanyakan produsen kendaraan membatasi rekomendasi
mereka untuk penggunaan biodiesel sebanyak 15% yang dicampuri diesel mineral.
· Bioalkohol
Alkohol yang diproduksi secara biologi, yang umum adalah
etanol dan yang kurang umum adalah propanol dan butanol, diproduksi dengan
mikroorganisme dan enzim melalui fermentasi gula atau starch, atau selulosa.
Biobutanol seringkali dianggap sebagai pengganti langsung bensin, karena dapat
digunakan langsung dalam mesin bensin. Butanol dapat menghasilkan energi yang
lebih banyak dan dapat terbakar langsung dalam mesin bensin yang sudah ada
(tanpa modifikasi mesin).
· Biogas
Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah
akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.
Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena
metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global
bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon
yang diambil dari atmosfir dari fotosintesis tanaman sehingga bila dilepaskan
lagi ke atmosfir tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfir bila dibandingkan
dengan pembakaran bahan bakar fosil.
2. Biofuel generasi kedua, Proses produksi biofuel generasi
kedua bisa menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi
manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa, batang/tangkai
gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau energi yang spesial.
Biofuel generasi kedua menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya
dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan. Sebagian
besar biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti biohidrogen,
biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel, biohydrogen diesel, alkohol
campuran dan diesel kayu. Produksi cellulosic ethanol mempergunakan berbagai
tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan atau produk
buangan yang tidak bisa dimakan. Berbagai hewan ternak pemamah biak (seperti
sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses pencernaan yang berkaitan dengan
enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi glukosa (gula).
Jerami tanaman minyak biji Rapa sebagai salah satu sumber energi alternatif penting dimasa depan. Jerami minyak biji Rapa kebanyakan tidak lagi digunakan petani, hanya sebagai kompos dan tempat tidur hewan ternak. Tetapi dengan memanfaatkan jerami minyak biji Rapa akan menghasilkan energi alternatif Biofuel terbarukan. Ilmuwan dari Institute of Food Research mencari cara, bagaimana mengubah jerami dari minyak biji Rapa menjadi energi alternatif biofuel. Penemuan awal menunjukkan bagaimana proses pembuatan biofuel bisa diproduksi lebih efisien, serta bagaimana meningkatkan produksi jerami minyak biji Rapa dapat ditingkatkan. Jerami dari tanaman seperti gandum, barley, dan minyak biji Rapa dipandang sebagai sumber potensial energi biomassa untuk meningkatkan produksi biofuel generasi kedua.
Jerami tanaman minyak biji Rapa sebagai salah satu sumber energi alternatif penting dimasa depan. Jerami minyak biji Rapa kebanyakan tidak lagi digunakan petani, hanya sebagai kompos dan tempat tidur hewan ternak. Tetapi dengan memanfaatkan jerami minyak biji Rapa akan menghasilkan energi alternatif Biofuel terbarukan. Ilmuwan dari Institute of Food Research mencari cara, bagaimana mengubah jerami dari minyak biji Rapa menjadi energi alternatif biofuel. Penemuan awal menunjukkan bagaimana proses pembuatan biofuel bisa diproduksi lebih efisien, serta bagaimana meningkatkan produksi jerami minyak biji Rapa dapat ditingkatkan. Jerami dari tanaman seperti gandum, barley, dan minyak biji Rapa dipandang sebagai sumber potensial energi biomassa untuk meningkatkan produksi biofuel generasi kedua.
Daftar Pustaka:
Dwi, Agus. 2015. Bahan bakar dari sampah? Kenpa tidak!. http://www.kompasiana.com/ayah_agus/bahan-bakar-kendaraan-dari-sampah-kenapa-tidak_56831816737a61521b34f803 Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Hidayat, Atep Afia. 2013. Biofuel dengan bahan baku sampah. http://www.kangatepafia.com/2013/10/biofuel-dengan-bahan-baku-sampah.html.
Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Nurjanah dan Roesyadi, Achmad. 2010. Konversi Katalitik
Minyak Sawit Untuk Menghasilkan Biofuel Menggunakan Silika Alumunia dan HZSM-5
Sintesis. Reaktor, Vol. 13 No. 1, Hal. 37-43. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20525&val=1243&title=KONVERSI%20KATALITIK%20MINYAK%20SAWIT%20UNTUK%20MENGHASILKAN%20BIOFUEL%20MENGGUNAKAN%20SILIKA%20ALUMINA%20DAN%20HZSM-5%20SINTESIS.
Diunduh tanggal 20 Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.