Tema :
Perancangan Tata Letak Fasilitas
Membangun
sebuah industri mudah-mudah gampang. Ada yang nekat langsung terjun tanpa
memperhitungkan konsekuensi dan tahap selanjutnya, ada yang matang merencanakan
berbagai aspek kesuksesan dalam membangun usaha dari nol.
Berbagai
faktor harus diatur dengan cermat untuk memudahkan jalan menuju produksi barang
yang dinanti dan disukai konsumen. Inovasi, kreativitas, efisiensi, dan
kualitas merupakan beberapa aspek yang dimiliki produk unggul. Produsen
dikatakan sukses jika produk yang dijual memiliki nilai-nilai aspek yang
disebutkan.
Seperti
pepatah hemat pangkal kaya, para pengusaha tingkat atas pasti setuju dengan
efisiensi sebagai kunci sukses. Tanpa menyisihkan aspek sukses usaha yang lain,
efisiensi mampu menjadi kata kunci dalam sebuah produksi. Hemat itu efisiensi,
baik efisiensi waktu, biaya, tenaga kerja, tempat, dan lain-lain. Industri yang
berjalan pesat akan melakukan efisiensi tingkat tinggi dalam menekan pemborosan
atau pemakaian uang.
Contoh
efisiensi tempat yaitu perancangan tata letak fasilitas. Tata letak
fasilitas adalah hal dasar dalam
kegiatan produksi. Pabrik yang bagus akan memaksimalkan lahan yang dipakai
hingga tidak ada petak yang kosong yang tak dipakai sarana produksi. Ini pun
tentu tanpa merusak estetika. Sehingga didapatkan biaya tempat atau area
minimum dengan produktivitas optimal, peningkatan kapasitas produksi,
fleksibilitas, dan pengurangan biaya.
Menurut Jay
Heizer dan Barry Render, “penataan lokasi merupakan suatu keputusan yan gsangat
penting utnuk dapat menunjang efisiensi sebuah proses operasional dalam jangka
panjang.” Selain itu, fungsi dan manfaat dari pengaturan tata letak pabrik ini
adalah “Memanfaatkan area utnuk penempatan lokasi mesin serta
fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang proses produksi lainnya, penyimpanan material
baik yang bersifat temporer dan permanen, kelancaran gerakan perpindahan
material, serta personal tenaga kerja dan sebagainya.” (Wignjosoebroto, 2003,
hlm 16).
Perancangan
tata letak fasilitas ini tergantung pada proses produksi. Ada industri yang
hanya membutuhkan beberapa ruang dalam memproduksi barang, ada juga industri
dengan alur produksi yang panjang dengan banyak mesin hingga membutuhkan banyak
ruang dan departemen.
Dalam teori
tata letak fasilitas, beberapa komponen yang mempengaruhi efisiensi harus
diperhatikan, seperti : tipe tata letak, aliran bahan, dan tipe proses
produksi. Hal penting lainnya menurut Anthony Handoko yaitu jarak, waktu, dan
biaya. Menurutnya, jarak perpindahan baran dan bahan yang jauh akan membutuhkan
waktu yang lebih banyak. Dengan melakukan perancangan tata letak maka jarak dan
waktu dapat diperpendek hingga pemborosan jarak dan waktu semakin kecil.
Biasanya
tahap awal perancangan tata letak dilihat dari layout lantai. Kemudian dengan pengamatan
dan pengukuran beberapa data diperlukan, seperti :
1. ukuran
departemen produksi
2. block
layout produksi
3. urutan
proses produksi
(Renata, dkk, 2013)
Untuk lebih
detailnya, perancang yang cermat juga akan memperhatikan ciri-ciri tata letak
yang baik, tipe-tipe tata letak, pola umum aliran bahan, tipe-tipe proses
produksi, ergonomi, entopometri, dan peta operasi. Semua komponen tersebut
dapat dirancang menggunakan beberapa metode, Contohnya ARC (Activity
Relationship Chart), AHP (Analytic Hierarchy Process), algoritma BLOCPLAN, atau
CORELAP.
Analisis
dengan metode-metode yang berkaitan dengan tata letak fasilitas ini akan
menghasilkan momen perpindahan dan layout score. Momen perpindahan adalah
frekuensi pindah barang dikalikan meter (jarak). Setelah data diproses dan
didapatkan hasil akan diperoleh momen perpindahan yang rendah dengan layout
score tinggi. Itulah yang dinamakan tata letak fasilitas yang baik.
Kesalahan
dalam perancangan tata letak pabrik ini akan mengacu pada pemborosan yang dapat
mengakibatkan kebangkrutan perusahaan dalam waktu lama jika tidak direncanakan
dengan matang.
Daftar
pustaka
- Kamila, Rifka, dkk, 2014, “PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN METODE BLOCPLAN DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Koperasi Unit Desa Batu)”, Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 3 (2014) page. p624-636, http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/113, 30 September 2016.
- Maywanto, Renata, dkk, 2013, “PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. XYZ”, Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara, Jurnal Teknik Industri USU Vol 1, No 1 (2013), http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=58670, 30 September 2016.
- Handoko, Antony, 2013, “Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Pada UD Aheng Sugar Donut's DI TARAKAN, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 2 (2013), http://download.portalgaruda.org/article.php?article=130824&val=5455&title=PERANCANGAN%20TATA%20LETAK%20FASILITAS%20PRODUKSI%20PADA%20UD%20AHENG%20SUGAR%20DONUT%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2S%20DI%20TARAKAN, 30 September 2016.
Raka ardi pratama
BalasHapus@C28-RAKA
Artikel diatas menurut saya sudah cukup bagus dan sangat membantu para perancang line produksi dalam merancang produksi agar lebih efisien namun harus ada tambahan seperti contoh gambar contoh letak pabrik dan juga dijelaskan satu metode yg disebutkan diatas.
Surya Dwiatmaja
BalasHapus@C12-SURYA
Artikel yang cukup bagus. Saya suka dengan dua paragraf awal yang digunakan sebagai pendahuluan. Selain itu materi yang disampaikan juga cukup lengkap dan dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca bahwa efisiensi itu sangat diperlukan di dunia usaha dan efisiensi yang diangkat di sini dilakukan dengan me-layout tata letak pabrik sehingga dapat memaksimalkan penggunaan lahan dan memperpendek aliran bahan. Tetapi sayang metode-metode pengaturan tata letak yang disampaikan pada artikel di atas tidak dijabarkan satu per satu.
Saran dari saya, apabila penulis mempunyai pengetahuan mengenai metode-metode di atas agar ditambahkan di artikel ini.
Sekian terimakasih.
@C24-AGIS
BalasHapusAgis Priyanto
Artikel ini sangat bermanfaat bagi pembaca, karena dalam dunia teknik industri sangat penting sekali dalam menentukan tata letak sebagai bentuk efisiensi tempat yaitu perancangan tata letak fasilitas.
Seperti kutipan pada artikel yaitu : Menurut Jay Heizer dan Barry Render, “penataan lokasi merupakan suatu keputusan yang sangat penting untuk dapat menunjang efisiensi sebuah proses operasional dalam jangka panjang.”
Dalam artikel tidak ada contoh layout tata letak yang disertakan dengan gambar, sehingga pembaca sulit memahami seperti apa gambaran tata letak yang efisien.
Mohamad Burhanudin
BalasHapus@C27-BURHANIDIN,
Artikelnya sangat menarik untuk kita yang mengambil jurusan industri. agar ke depan kita bisa mendesain prabik yang lebih bagus dan simple tata letaknya. tapi menurut saya kurang dikit tanpa adanya gambar dan satu formula atau rumus tata letak yang di tidak jabarkan.
@C06-AHMAT
BalasHapusDidik Ahmat
Dalam memberikan efisiensi letak pabrik memang harus mengoptimalkan tata letak pabrik hingga tidak ada lahan yang kosong bagi sarana produksi agar dapat menghemat biaya, waktu dan tempat. Namun dalam menata pabrik kita juga tidak boleh hanya memperhatikan tempat bagi sarana produksi saja, kita juga harus kesan bagi tempat produksi yang nyaman dan tidak membosankan agar karyawan yang bekerja nyaman dan dalam bekerja bisa fokus sehingga angka kecelakaan pun dapat diminimalizir.
@C06-AHMAT
BalasHapusDidik Ahmat
Dalam memberikan efisiensi letak pabrik memang harus mengoptimalkan tata letak pabrik hingga tidak ada lahan yang kosong bagi sarana produksi agar dapat menghemat biaya, waktu dan tempat. Namun dalam menata pabrik kita juga tidak boleh hanya memperhatikan tempat bagi sarana produksi saja, kita juga harus kesan bagi tempat produksi yang nyaman dan tidak membosankan agar karyawan yang bekerja nyaman dan dalam bekerja bisa fokus sehingga angka kecelakaan pun dapat diminimalizir.