Biodisel merupakan bahan bakar minyak ( BBM ) yang di buat dari Nabati berupa lemak dan minyak yang di gunakan pada mesin genset disel, mesin mobil, dan lain sebagainya.
Biodisel merupakan energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak dari energi fosil, biodisel merupakan energ yang dapat di perbaharui dimana bahan pembuatannya bisa di tanam, atau lebih di kenal dengan perkebunan energi.
ada banyak jenis tanaman yang bisa di
jadikan sumber bahan pembuatan biodisel, seperti jagung, kedelai, buah
sawit, kopra,biji jarak, dan tanaman yang mengandung lemak lainnya.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan menceritakan sedikit tentang
pembuatan biodisel dari biji jarak pagar.
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah
tanaman cepat tumbuh dan sangat toleran terhadap iklim tropis dan jenis
tanah, sehingga sesuai untuk dikembangkan sebagai tanaman konservasi.
Selain itu, minyak dari bijinya dapat digunakan sebagai bahan energi.
Bahkan bagian lain dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan khusus ( R. Sudradjat, Hendra A., W. Iskandar & D. Setiawan,
2013 )
pembuatan biodisel dari biji jarak pagar pertama-tama , buah dari biji
jarak pagar di keringkan dengan menggunakan oven, singga buah akan
mengering, lalu biji di pisahkan dari kulit buah dan kulit biji, dan
hasil nya adalah biji murni yang kemudian akan di pres menggunakan mesin
pengepres. Saat biji di pres, biji tersebut di panasi dengan temperatur
di atad 60 derajat celcius. sehingga minyak bijik jarak keluar melalui
pengaliran pada mesin pres biji jarak tersebut.
kemudian ampas atau biji jarak hasil pengepresan tersebut di sebut buncil yang bisa di manfaatkan lagi sebagai Biogas dan Biomasa.ini merupakan hasil sampingan dari pengolahan biji jarak pagar sebagai bahan baku biodisel
kembali ke hasil minyak biji jarak tadi,
minyak biji jarak tersebut masih mengandung getah, dan asam lemak bebas
yang berkadar tinggi, kemudian di lakukan proses Transesterifikasi untuk
memisahkan asam dan biodisel. proses pemisahan tersebut menggunakan
proses pemasan terlebih dahulu mencapa suhu 90 derajat celcius, kemudian
di campur dengan larutan Methanol dengan NaOH. sehingga menjadi senyawa METHOXIDE, lalu
di aduk dengan temperatur yang sama. Kemudian hasil dari larutan
tersebut akan tampak perbedaan di mana ester atau biodisel berada di
atas dan Glycerine berada di bawah.
Langkah selanjutnya di lakukan pengendapan
selama 24 jam, kemudian biodisel yang masih mengandung basa dan mhetanol
tersebut di masukkan ke dalam wadah untuk di panaskan denga temperatur
di atas 80 derajat, sehingga mhetanol tersebut menguap. lalu untuk
menghilangkan kandungan basa di dalam biodisel maka biodisel tersebut di
cuci menggunkan air murni yang telah di campur cuka, dengan alasan agar
kandungan basa di dalam air murni tersebut hilang, lalu di aduk hingga
biodisel murni memisah dengan air , lakukan hingga 4 kali sampai
biodisel benar benar bersih, lalu panaskan untuk mennyakinkan agar
kandungan air di dalam biodisel menghilang.
Glycerine hasil pengendapan tadi bisa di manfaatkan sebagai pembuatan sabun, dan hasil Transesterifikasi tersebut menghasilkan limbah berupa air sisa katalis.
SUMBER :
http://shintyagunadarma.blogspot.co.id/2011/11/pemanfaatan-biji-jarak-menjadi-bahan.html
http://meylindasilviana.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.