Judul buku : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Penulis : Arman Hakim Nasution
Yudha
Prasetyaman
Penerbit :
Graha Ilmu
Tahun terbit :
2008
Cetakan :
I
No.ISBN :
978-979-756-365-3
1. Pokok
Bahasan
Model EOQ merupakan suatu model dasar yang di
turunkan dari kondisi ideal. Penerapan teknik EOQ dalam suatu perusahaan di
sebut sebagai suatu teknik jumlah pesanan dan waktu pemesanan yang tetap (FOQ
dan FOI). Dalam kondisi aktual, kebijaksanaan ini jarang dapat terlaksana
dengan sempurna, karena adanya variasi dalam laju kebutuhan dan variasi dalam
saat penentuan kebutuhan. Secara operasional, perusahaan dapat memilih untuk
melakukan salah satu dari dua kebijaksanaan persediaan berikut ini, yaitu :
·
Kebijaksanaan
“jumlah” pemesanan tetap (Metode Q)
·
Kebijaksanaan
“Periode” pemesanan tetap (Metode P)
Adanya variasi dalam laju dan saat pemenuhan
kebutuhan (permintaan) tersebut akan di rendam dengan menyediakan persediaan
pengaman (safety stock). Dalam metode
Q (FOQ), pemesanan kembali dengan jumlah Q yang tetap di lakukan pada tingkat
persediaan domana persediaan akan aman (terpenuhi) selama lead time, yaitu pada
tingkat persediaan R (titik pemesanan kembali). Sementara itu, dalam metode
P(FOI), jumlah barang yang dipesan setiap periode pemesanan P yang tetap
tergantung pada tingkat persediaan pada saat pemesanan dan tingkat pesediaan
maksimum yang di inginkan.
2. Pemahaman
Metode yang digunakan untuk pengendalian
persedian adalah:
1. Sistem Q (Continuous Review
Method)
Sistem Q memecahkan persoalan
persediaan probabilistik dengan memandang bahwa posisi barang yang tersedia di
gudang sama dengan posisi persediaan barang pada sistem determistik dengan
menambahkan cadangan pengaman (Safety Stock). Pada prinsipnya sistem ini
adalah hampir sama dengan model inventory probabilistik
sederhana kecuali pada tingkat pelayanannya. Kalau pada modelinventory probabilistik
sederhana tingkat pelayanan ditetapkan sedangkan dalam Sistem Q tingkat
pelayanan akan dicari optimalisasinya.
Pada sistem Q ini setiap kali
pemesanan dilakukan dalam jumlah lot pesanan yang sama (karena itu disebut
metode Q). Untuk memudahkan implementasinya, sering digunakan visual
review system dengan metode yang disebutTwo Bin System:
· Dibuat dua bin (tempat) penyimpanan; Bin I
berisi persediaan sebesar tingkat reorder point; Bin II berisi
sisanya.
· Penggunaan stock dilakukan
dengan mengambil isi Bin II; jika sudah habis artinya pemesanan harus dilakukan
kembali; sementara menunggu pesanan datang, stock pada Bin I digunakan
Asumsi yang perlu dperhatikan
pada saat menggunakan metode pengendalian Sistem Q ini adalah:
· Biaya simpan per unit tetap
· Biaya setiap kali dilakukan pemesanan
ulang adalah tetap
· Waktu tunggu tetap (dalam keadaan normal),
sehingga keterlambatan bahan baku tidak ada
· Permintaan bahan baku bervariasi
· Setiap jenis item diperoleh dari penjualan
yang berlainan
· Pembelian tidak mendapat potongan harga
· Kedatangan bahan yang tidak sekaligus akan
menimbulkan biaya tambahan
1.
Sistem
P (Periodic Review Method)
Sistem pengendalian dengan
sistem P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar dua
pesanan adalah tetap. Persediaan pengaman dalam sistem ini tidak hanya
dibutuhkan untuk meredam fluktuasi permintaan selama lead time,
tetapi juga untuk seluruh konsumsi persediaan.
Pada sistem P ini setiap kali
pesan jumlah yang dipesan sangat bergantung pada sisa persediaan pada saat
periode pemesanan tercapai; sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran
lot pesanan tidak sama. Permasalahan pada sistem P ini adalah terdapat
kemungkinan persediaan sudah habis sebelum periode pemesanan kembali belum
tercapai. Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif
lebih besar.
Metode P relatif tidak
memerlukan proses administrasi yang banyak, karena periode pemesanan sudah
dilakukan secara periodik. Untuk memudahkan implementasinya, digunakan visual
review system dengan metode yang disebutOne Bin System:
· Dibuat Bin yang berisikan jumlah inventory maksimum.
· Setiap kali periode pemesanan sampai
tinggal dilihat berapastock tersisa dan pemesanan dilakukan untuk
mengisi Bin penuh.
Bagan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
Perbandingan antara Sistem Q dan Sistem P adalah
sebagai berikut:
Pengendalian Persediaan dengan Sistem Q
(Continuous Review Method)
Adapun
rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan sistem Q ini adalah:
1) Ongkos pembelian (Ob)
2) Ongkos pesan (Op)
3) Ongkos simpan (Os)
4) Saat
pemesanan bahan yang tepat (r*)
5) Penentuan safety stock (ss)
6) Tingkat pelayanan
Buku ini membahas perencanaan dan
pengendalian baik untuk kebutuhan yang bersifat bebas maupun tak bebas.analisa
persediaan untuk kebutuhan yang bersifat bebas akan diawali oleh model
‘’economic order quantity ‘’(EOQ) berikut model-model perluasannya, penerapan
teknik EOQ dalam suatu perusahaan di sebut sebagai suatu teknik jumlah pesanan
dan waktu pemesanan yang tetap (FOQ dan FOI). Dalam kondisi aktual,
kebijaksanaan ini jarang dapat terlakasana dengan sempurna, karena adanya variasi dalam
laju kebutuhan dan variasi dalam saat penentuan kebutuhan. Secara operasional,
perusahaan dapat memilih untuk melakukan salah satu dari dua kebijaksanaan
persediaan antara metode Q atau P, dimana metode Q (FOQ), pemesanan kembali
dengan jumlah Q yang tetap di lakukan pada tingkat persediaan domana persediaan
akan aman (terpenuhi) selama lead time, yaitu pada tingkat persediaan R (titik
pemesanan kembali). Sementara itu, dalam metode P(FOI), jumlah barang yang
dipesan setiap periode pemesanan P yang tetap tergantung pada tingkat
persediaan pada saat pemesanan dan tingkat pesediaan maksimum yang di inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.