.

Kamis, 15 September 2016

Resensi Buku Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Judul buku                  : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Penulis                        : Arman Hakim Nasution
Yudha Prasetyaman
Penerbit                       : Graha Ilmu
Tahun terbit                 : 2008
Cetakan                       : I
No.ISBN                     : 978-979-756-365-3
Halaman                      : X + 225


1.      Pokok Bahasan

Model EOQ merupakan suatu model dasar yang di turunkan dari kondisi ideal. Penerapan teknik EOQ dalam suatu perusahaan di sebut sebagai suatu teknik jumlah pesanan dan waktu pemesanan yang tetap (FOQ dan FOI). Dalam kondisi aktual, kebijaksanaan ini jarang dapat terlaksana dengan sempurna, karena adanya variasi dalam laju kebutuhan dan variasi dalam saat penentuan kebutuhan. Secara operasional, perusahaan dapat memilih untuk melakukan salah satu dari dua kebijaksanaan persediaan berikut ini, yaitu :
·         Kebijaksanaan “jumlah” pemesanan tetap (Metode Q)
·         Kebijaksanaan “Periode” pemesanan tetap (Metode P)
Adanya variasi dalam laju dan saat pemenuhan kebutuhan (permintaan) tersebut akan di rendam dengan menyediakan persediaan pengaman (safety stock). Dalam metode Q (FOQ), pemesanan kembali dengan jumlah Q yang tetap di lakukan pada tingkat persediaan domana persediaan akan aman (terpenuhi) selama lead time, yaitu pada tingkat persediaan R (titik pemesanan kembali). Sementara itu, dalam metode P(FOI), jumlah barang yang dipesan setiap periode pemesanan P yang tetap tergantung pada tingkat persediaan pada saat pemesanan dan tingkat pesediaan maksimum yang di inginkan.

2.    Pemahaman

Metode yang digunakan untuk pengendalian persedian adalah:

1.      Sistem Q (Continuous Review Method)

Sistem Q memecahkan persoalan persediaan probabilistik dengan memandang bahwa posisi barang yang tersedia di gudang sama dengan posisi persediaan barang pada sistem determistik dengan menambahkan cadangan pengaman (Safety Stock). Pada prinsipnya sistem ini adalah hampir sama dengan model inventory probabilistik sederhana kecuali pada tingkat pelayanannya. Kalau pada modelinventory probabilistik sederhana tingkat pelayanan ditetapkan sedangkan dalam Sistem Q tingkat pelayanan akan dicari optimalisasinya.

Pada sistem Q ini setiap kali pemesanan dilakukan dalam jumlah lot pesanan yang sama (karena itu disebut metode Q). Untuk memudahkan implementasinya, sering digunakan visual review system dengan metode yang disebutTwo Bin System:

· Dibuat dua bin (tempat) penyimpanan; Bin I berisi persediaan sebesar tingkat reorder point; Bin II berisi sisanya.

· Penggunaan stock dilakukan dengan mengambil isi Bin II; jika sudah habis artinya pemesanan harus dilakukan kembali; sementara menunggu pesanan datang, stock pada Bin I digunakan

Asumsi yang perlu dperhatikan pada saat menggunakan metode pengendalian Sistem Q ini adalah:

· Biaya simpan per unit tetap
· Biaya setiap kali dilakukan pemesanan ulang adalah tetap
· Waktu tunggu tetap (dalam keadaan normal), sehingga keterlambatan bahan baku tidak ada
· Permintaan bahan baku bervariasi
· Setiap jenis item diperoleh dari penjualan yang berlainan
· Pembelian tidak mendapat potongan harga
· Kedatangan bahan yang tidak sekaligus akan menimbulkan biaya tambahan

1.                  Sistem P (Periodic Review Method)

Sistem pengendalian dengan sistem P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar dua pesanan adalah tetap. Persediaan pengaman dalam sistem ini tidak hanya dibutuhkan untuk meredam fluktuasi permintaan selama lead time, tetapi juga untuk seluruh konsumsi persediaan.
Pada sistem P ini setiap kali pesan jumlah yang dipesan sangat bergantung pada sisa persediaan pada saat periode pemesanan tercapai; sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama. Permasalahan pada sistem P ini adalah terdapat kemungkinan persediaan sudah habis sebelum periode pemesanan kembali belum tercapai. Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif lebih besar.

Metode P relatif tidak memerlukan proses administrasi yang banyak, karena periode pemesanan sudah dilakukan secara periodik. Untuk memudahkan implementasinya, digunakan visual review system dengan metode yang disebutOne Bin System:

· Dibuat Bin yang berisikan jumlah inventory maksimum.
· Setiap kali periode pemesanan sampai tinggal dilihat berapastock tersisa dan pemesanan dilakukan untuk mengisi Bin penuh.
Bagan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan

Bagan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
Perbandingan antara Sistem Q dan Sistem P adalah sebagai berikut:
12

Pengendalian Persediaan dengan Sistem Q (Continuous Review Method)
Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan sistem Q ini adalah:

1) Ongkos pembelian (Ob)
a1
2) Ongkos pesan (Op)
b1
3) Ongkos simpan (Os)
c1
4) Saat pemesanan bahan yang tepat (r*)

d1

5) Penentuan safety stock (ss)
e
6) Tingkat pelayanan

f

3.  Saran dan Kesimpulan

Buku ini membahas perencanaan dan pengendalian baik untuk kebutuhan yang bersifat bebas maupun tak bebas.analisa persediaan untuk kebutuhan yang bersifat bebas akan diawali oleh model ‘’economic order quantity ‘’(EOQ) berikut model-model perluasannya, penerapan teknik EOQ dalam suatu perusahaan di sebut sebagai suatu teknik jumlah pesanan dan waktu pemesanan yang tetap (FOQ dan FOI). Dalam kondisi aktual, kebijaksanaan ini jarang dapat terlakasana dengan sempurna, karena adanya variasi dalam laju kebutuhan dan variasi dalam saat penentuan kebutuhan. Secara operasional, perusahaan dapat memilih untuk melakukan salah satu dari dua kebijaksanaan persediaan antara metode Q atau P, dimana metode Q (FOQ), pemesanan kembali dengan jumlah Q yang tetap di lakukan pada tingkat persediaan domana persediaan akan aman (terpenuhi) selama lead time, yaitu pada tingkat persediaan R (titik pemesanan kembali). Sementara itu, dalam metode P(FOI), jumlah barang yang dipesan setiap periode pemesanan P yang tetap tergantung pada tingkat persediaan pada saat pemesanan dan tingkat pesediaan maksimum yang di inginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.