.

Selasa, 21 Maret 2017

Energi Terbarukan Biofuel!

@E01-Pazrin
Dibuat Oleh : Pazrin Salsabila



Terbatasnya sumber energi fosil menyebabkan perlunya pengembangan energi terbarukan yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui.
Penggunaan bahan bakar minyak bumi, baik dari penggunaan berupa alat transportasi maupun dari penggunaan oleh industri sangat mencemari lingkungan karena tingkat polusi yang ditimbulkan sangat tinggi sehingga perlu mencari bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar gasoline, solar, dan kerosene dari minyak nabati (Nurjanah, Roesyadi dan Prajitno. 2010)

Biofuels are fuels of biological or biofuel is any fuel either solid , liquid or gas produced from organic ingredients . Biofuel can be produced directly from plants or indirectly from industrial waste , commercial , domestic or agricultural/biofuel adalah bahan bakar biologis atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padat, cair ataupun gas yang diproduksi dari bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian (Marshall. 2007) .

Menurut Arrasyi (2008), biofuel adalah bahan bakar atau sumber energi yang berasal dari bahan organik. Biofuel juga mencakup bahan bakar yang dibuat dari tumbuhan maupun hewan. Biofuel mempunyai sifat dapat diperbaharui, artinya bahan bakar ini dapat dibuat oleh manusia dari bahan-bahan yang bisa ditumbuhkan atau dibiakkan.
Pengembangan biofuel sebagai energi nabati pengganti minyak bumi, ditinjau dari segi pembangunan kesejahteraan rakyat sangatlah bermanfaat yakni bukan hanya dipandang dari sisi peluang penyediaan energi alternatif yang akan dapat menggantikan minyak bumi karena persediaannya semakin habis, namun juga akan memberikan kesempatan lebih besar untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat (Anonymous, 2009). 

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara.
Biofuel yang berasal dari sampah ini merupakan generasi kedua yang memang diproduksi dari bahan-bahan yang tidak digunakan oleh manusia. Pada biofuel generasi pertama, bahan-bahan yang digunakan umumnya dimanfaatkan langsung oleh manusia. Seperti jagung, gandung, tebu. Dengan demikian, biofuel generasi kedua yang dikenal dengan nama cellulosic ethanol ini punya peluang lebih besar untuk terus dikembangkan dan dimanfaatkan oleh manusia (Dwi, Agus. 2015).

Hasil penelitian dari Global Change Biology menunjukkan kemampuan mengganti bensin dengan biofuel yang bersumber dari sampah. Hal tersebut diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon  global sekitar 80 persen (Hidayat, Atep Afia. 2013).

Strategi Membuat Biofuel

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa.

Energi Bahan Bio dari Limbah

Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Jenis – Jenis Biofuel

1. Biofuel generasi pertama, Biofuel generasi pertama menunjuk kepada biofuel yang terbuat dari gula, starch, minyak sayur, atau lemak hewan menggunakan teknologi konvensional.

·         Minyak sayur

Minyak sayur dapat digunakan sebagai makanan atau bahan bakar, kualitas dari minyak dapat lebih rendah untuk kegunaan bahan bakar. Minyak sayur dapat digunakan dalam mesin diesel yang tua yang dilengkapi dengan system injeksi tidak langsung, tapi hanya dalam iklim yang hangat. Minyak sayur bekas yang diproses sebagai biodiesel mengalami peningkatan, dan dalam skala kecil, dibersihkan dari air dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.

·         Biodiesel

Biodiesel diproduksi dari minyak atau lemak. Nama kimianya adalah Metil asam lemak ester. minyak dicampur dengan sodium hidroksida, methano, dan gliserol. Satu bagian gliserol dihasilkan untuk setiap 10 bagian biodiesel. Biodiesel dapat digunakan disetiap mesin diesel kalau dicampur dengan diesel mineral. Kebanyakan produsen kendaraan membatasi rekomendasi mereka untuk penggunaan biodiesel sebanyak 15% yang dicampuri diesel mineral.

·         Bioalkohol

Alkohol yang diproduksi secara biologi, yang umum adalah etanol dan yang kurang umum adalah propanol dan butanol, diproduksi dengan mikroorganisme dan enzim melalui fermentasi gula atau starch, atau selulosa. Biobutanol seringkali dianggap sebagai pengganti langsung bensin, karena dapat digunakan langsung dalam mesin bensin. Butanol dapat menghasilkan energi yang lebih banyak dan dapat terbakar langsung dalam mesin bensin yang sudah ada (tanpa modifikasi mesin).

·         Biogas

Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfir dari fotosintesis tanaman sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfir tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfir bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.

2. Biofuel generasi kedua, Proses produksi biofuel generasi kedua bisa menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa, batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau energi yang spesial. Biofuel generasi kedua menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan. Sebagian besar biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel, biohydrogen diesel, alkohol campuran dan diesel kayu. Produksi cellulosic ethanol mempergunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan atau produk buangan yang tidak bisa dimakan. Berbagai hewan ternak pemamah biak (seperti sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses pencernaan yang berkaitan dengan enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi glukosa (gula).
Jerami tanaman minyak biji Rapa sebagai salah satu sumber energi alternatif penting dimasa depan. Jerami minyak biji Rapa kebanyakan tidak lagi digunakan petani, hanya sebagai kompos dan tempat tidur hewan ternak. Tetapi dengan memanfaatkan jerami minyak biji Rapa akan menghasilkan energi alternatif Biofuel terbarukan. Ilmuwan dari Institute of Food Research mencari cara, bagaimana mengubah jerami dari minyak biji Rapa menjadi energi alternatif biofuel. Penemuan awal menunjukkan bagaimana proses pembuatan biofuel bisa diproduksi lebih efisien, serta bagaimana meningkatkan produksi jerami minyak biji Rapa dapat ditingkatkan. Jerami dari tanaman seperti gandum, barley, dan minyak biji Rapa dipandang sebagai sumber potensial energi biomassa untuk meningkatkan produksi biofuel generasi kedua. 

Daftar Pustaka:

Dwi, Agus. 2015. Bahan bakar dari sampah? Kenpa tidak!. http://www.kompasiana.com/ayah_agus/bahan-bakar-kendaraan-dari-sampah-kenapa-tidak_56831816737a61521b34f803 Diakses tanggal 20 Maret 2017.

Hidayat, Atep Afia. 2013. Biofuel dengan bahan baku sampah. http://www.kangatepafia.com/2013/10/biofuel-dengan-bahan-baku-sampah.html. Diakses tanggal 20 Maret 2017.


Marshall. 2007. Bioenergy from Waste: A Growing Source of Power. hal. 34-37. https://id.wikipedia.org/wiki/Biofuel. Diakses tanggal 20 Maret 2017.

Nurjanah dan Roesyadi, Achmad. 2010. Konversi Katalitik Minyak Sawit Untuk Menghasilkan Biofuel Menggunakan Silika Alumunia dan HZSM-5 Sintesis.  Reaktor, Vol. 13 No. 1, Hal. 37-43. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20525&val=1243&title=KONVERSI%20KATALITIK%20MINYAK%20SAWIT%20UNTUK%20MENGHASILKAN%20BIOFUEL%20MENGGUNAKAN%20SILIKA%20ALUMINA%20DAN%20HZSM-5%20SINTESIS. Diunduh tanggal 20 Maret 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.