.

Sabtu, 09 September 2017

BIOETHANOL BONGGOL PISANG



Bioethanol Bonggol Pisang









Berkurangnya dan menipisnya bahan bakar fosil berlawanan dengan kebutuhan energi bagi kehidupan manusia. Sejak lima tahun terakhir, Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional sedangkan pulasi penduduk bertambah, sehingga kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri juga bertambah. Oleh sebab itu sangat diperlukan bahan bakar alternatif yang dapat diproduksi berulang dan ramah lingkungan. Dan alternatif tersebut dapat menggunakan bahan dasar dari bonggol pisang yang difermentasi dijadikan bioethanol bonggol pisang.

Menurut Khairani (2007), Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Bioetanol diproduksi dari bahan yang mangandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu. Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium

Pohon pisang (Musa Paradisiaca)  merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Menurut Rismunandar (1990), Pisang umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 mdpl. Pisang dapat tumbuh pada iklim tropis basah, lembab dan panas dengan curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan  kering.

Menurut Yuanita (2008), bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air. Menurut Munadjim (1983), bonggol pisang basah mengandung ±11% pati. Pati didapatkan melalui metode ekstraksi. Menurut Prihandana (2007), bahan berpati yang akan digunakan sebagai bahan baku bioetanol disarankan memiliki kadar pati tinggi, memiliki potensi hasil yang tinggi, fleksibel dalam usaha tani dan umur panen. Dapat disimpulkan bahwa potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar yaitu, bioetanol.

Berikut proses pembuatan pati dari bonggol pisang :

1.      Bonggol pisang dihancurkan kemudian diparut
2.      Pengepresan dan pembuangan ampas
3.      Pati basas dikeringkan
4.      Didapatlah pati kering

Proses Pembuatan Bioethanol

Isolasi Pati
Bonggol pisang dibuat kering bertujuan agar lebih awet dan menghilangkan kandungan airnya sehingga di peroleh bonggol yang kering dan dapat disimpan sebagai cadangan bahan baku (Anonim, 2008). Bonggol pisang yang kering digiling kemudian ditumbuk sehingga menjadi serbuk halus. Untuk mendapatkan pati yang homogeh maka serbuk bonggol pisang yang setelah ditumbuk haruas disaring dan diayak.

Hidrolisis Pati Menjadi Glukosa
Pada proses ini menentukan jumlah glukosa yang dihasilkan untuk kemudian dilakukan proses fermentasi. Menurut Musanif (2008), prinsip hidrolisis pati adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa atau monosakarida yaitu glukosa  (C6H12O6). Pemutusan ikatan pada pati atau karbohidrat menjadi glukosa dapat menggunakan beberapa metode di antaranya yaitu metode kimiawi (hidrolisis asam) dan metode enzimatis (hidrolisis enzim)

Fermentasi
Fermentasi adalah perubahan 1 mol glukosa menjadi 2 mol etanol dan 2 mol CO2. Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast atau ragi untuk mengkonversi glukosa menjadi bioetanol yang bersifat anaerob yaitu, tidak memerlukan oksigen (O2).

Destilasi Bioethanol
Bioethanol hasil dari proses fermentasi kemudian disaring, filtrat dibuang dan didapatlah Bioethanol yang bebas dari kontaminan. Bioethanol dari proses destilasi pertama ini mempunyai kadar 95%.

Menurut Musanif (2008), destilasi merupakan proses pemisahan komponen berdasarkan titik didihnya, titik didih etanol murni sebesar 78oC, sedangkan air adalah 100oC, dengan pemanasan larutan pada suhu rentang 78 - 100oC akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume. Bioetanol dengan konsentrasi 95 % belum dapat dijadikan sebagai bahan bakar.

Menurut Nurdyastuti (2008), bioetanol yang digunakan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan harus benar-benar kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5 – 100 % volume. Jadi untuk mendapatkan bioetanol dengan grade 99,5 – 100 % dengan cara destilasi vakum. Pada destilasi vakum ini memerlukan bahan yang dapat menyerap kandungan air, bahan tersebut adalah CaCO3 dan zeolit. Setelah itu didapatlah bioetanol yang lebih murni yang dapat digunakan untuk bahan bakar.

Bioetanol memiliki banyak manfaat karena dicampurkan dengan bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak yang positif dalam mengurangi emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak (bensin). Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10 % dengan bensin 90 % sering disebut gasohol E-10 yang memiliki angka oktan 92 dibanding dengan premium hanya 87-88. Bioetanol dikenal sebagai octan enhancer (aditif) yang paling ramah lingkungan dibandingkan Tetra Ethyl Lead (TEL) maupun Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE) (Anonim, 2008).

Daftar Pustaka

Nugroho, Triadi. 2012. Peluang Membuat Usaha Membuat Bensin dan Solar dari Bahan Nabati. Yogyakarta. Pustaka Mahardika

Rahmi, Fajariyah. 2015. Membuat Bahan Bakar Mesin Dari Bonggol Pisang. Dalam : http://mesinsakti.blogspot.co.id/2015/04/membuat-bahan-bakar-mesin-dari-bonggol.html (diakses pada tanggal 8 September 2017)

Belajar Fisika. 2012. Memanfaatkan Bonggol Pisang Sebagai Energi Alternatif Pengganti BBM. Dalam : http://belajarfisikafisika.blogspot.co.id/2012/03/memanfaatkan-bonggol-pisang-sebagai.html ( diakses pada tanggal 9 September 2017)

Ica Sujono. 2011. Memanfaatkan Limbah Batang Pisang Untuk Bahan Bakar. Dalam : http://rdsujono.blogspot.co.id/2011/03/memanfaatkan-limbah-batang-pisang-untuk.html ( diakses pada tanggal 9 September 2017)

Anonim. 2012. Proses Pembuatan Bioethanol dari Bonggol Pisang. Dalam : https://ikrimadotnet.wordpress.com/2012/02/17/proses-pembuatan-bioethanol-dari-bonggol-pisang/ (diakses pada tanggal 9 September 2017)

1 komentar:

  1. @G22-Frendy

    Judul : kurang menarik untuk para pembaca, mohon di koreksi dan dibuat lebih bagus lagi.
    Identitas tidak di cantumkan
    Daftar pustaka : Masih kurang komplit dan penulisan masih ada yang salah
    Terimakasih.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.