Menurut Wikipedia, Virtual
reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang
membuat pengguna dapat berinteraksi dengan
suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang
ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual yang
ditampilkan pada sebuah layar komputer, melalui sebuah tampilan pada sebuah
layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik. Beberapa simulasi
mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan seperti suara melalui
speaker atau headphone.
Para pemakai VR dapat saling berhubungan dengan suatu
lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat
masukan baku seperti papan ketik dan tetikus atau melalui alat multimodal
seperti sarung tangan terkabel yaitu polhemus
boom arm. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata,
sebagai contoh simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran dan dapat sangat berbeda dengan kenyataan seperti
di VR game. Kelebihan utama dari virtual
reality adalah pengalaman yang membuat user merasakan sensasi dunia nyata
dalam dunia maya. Bahkan perkembangan teknologi virtual reality saat ini memungkinkan tidak hanya indra penglihatan
dan pendengaran saja yang bisa merasakan sensasi nyata dari dunia maya dari virtual reality, namun juga indra yang
lainnya.
Sejarah VR pada awalnya bermula dari sebuah prototype
dari visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun 1962 yang bernama
Sensorama. Sensorama dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton sebuah film
agar tampak benar- benar nyata dengan melibatkan berbagai indra dalam hal ini
berupa indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Setelah itu, virtual reality berkembang dari hari ke
hari dan tentunya semakin canggih.
Karena potensinya yang begitu besar, saat ini banyak
perusahaan yang sangat fokus dalam menggarap virtual reality ini dan berlomba-lomba untuk menghadirkan dunia
virtual terbaik dengan sensasi senyata mungkin. Beberapa perusahaan tersebut
antara lain Lenovo, Sony, Facebook, Google, Samsung, Microsoft, HTC, Volvo dan
banyak lagi yang lainnya. Sony berencana mengeluarkan Play Station 4 yang
mendukung VR, Google membuat cardboard, Facebook malahan membeli Oculus seharga
$ 2 Milyar. Teknologi yang sedang meramaikan teknologi VR adalah Lenovo, yang
baru-baru ini mengeluarkan smartphone terbarunya yang mendukung VR.
Menurut Kresna Galuh D. Herlangga (2016), Teknologi virtual reality sejatinya telah banyak
diterapkan di beberapa sektor industri seperti kedokteran, penerbangan,
pendidikan, arsitek, militer, hiburan dan lain sebagainya. Virtual reality sangat membantu dalam mensimulasikan sesuatu yang
sulit untuk dihadirkan secara langsung dalam dunia nyata. Seperti halnya untuk
bidang militer, alih-alih menerjunkan langsung para tentara ke medan perang
sebagai latihan, virtual reality bisa
menghadirkan simulasi perang secara virtual. Para tentara bisa merasakan
sensasi berada di medan perang secara nyata dengan virtual reality. Tentunya ini bisa lebih praktis dan lebih
ekonomis. Pemanfaatan virtual reality
juga sangat membantu dalam bidang penerbangan. Dengan menggunakan virtual reality, para pilot bisa
berlatih untuk menerbangkan pesawat secara virtual. Para pilot bisa merasakan
sensasi menerbangkan pesawat tanpa harus benar-benar menerbangkan pesawat
sungguhan. Dan tentunya akan menghindari resiko terjadinya kecelakaan saat
latihan.
Terdapat 4 elemen penting dalam virtual reality. Adapun 4 elemen itu adalah sebagai berikut:
1.
Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script.
2.
Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah
lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
a.
Mental immersion,
membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata.
b.
Physical immersion,
membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkungan yang
diciptakan oleh virtual reality
tersebut.
c.
Mentally immersed,
memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang
dihasilkan virtual reality
3.
Sensory feedback berfungsi
untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen
ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan.
4.
Interactivity yang
bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat
berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world.
Sebuah teknologi dapat
dikatakan sebagai virtual reality
jika sudah memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
a.
Tampilan
gambar / grafis / visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari
penggunanya.
b.
Mampu
mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau
bola mata pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan
perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri.
VR
memiliki beberapa manfaat dalam berbagai bidang, antara lain:
1.
Bidang Media dan Hiburan (Game, Simulasi Lingkungan)
Fungsi dan kegunaan pertama dari Virtual reality adalah untuk keperluan
di bidang media dan hiburan. Bagi Anda pecinta games tentu saja pengalaman
bermain game yang semakin nyata
akan menjadi idaman. Nah dengan adanya perangkat VR ini maka para gamers bisa
mendapatkan pengalaman bermain games yang semakin nyata. Dengan adanya
perangkat VR ini Anda akan merasakan sensasi yang berbeda dengan realita yang
benar-benar hidup, tentunya tergantung jenis atau genre game yang dimainkan.
2.
Bidang Medis dan Kedokteran (Anatomi Tubuh
Manusia)
Tidak hanya di bidang media dan hiburan,
perangkat VR ini ternyata juga bermanfaat pada bidang medis dan kedokteran.
Dengan adanya perangkat ini dokter akan mampu untuk mendeskripsikan bagian
anatomi tubuh (simulasi anatomi tubuh manusia). Dari sini organ-organ dalam
tubuh akan mampu terlihat lebih nyata.
3.
Bidang Militer (Perang)
Dalam bidang militer, penggunaan Virtual reality ini akan mampu membantu
para tentara untuk sebuah simulasi perang. Seperti layaknya bermain game Point
Blank, para tentara akan mendapatkan pengalaman perang yang lebih nyata dan
jelas.
VR yang mampu menghadirkan tampilan digital
lebih nyata untuk lingkungan medan pertempuran dan situasi peperangan yang ada
akan membuat para tentara mendapatkan pengalaman yang mengagumkan dan menarik.
Dengan cara ini juga akan membuat biaya latihan perang jauh menjadi lebih
efisien dan lebih hemat jika dibandingkan dengan latihan perang yang
sebenarnya.
4.
Bidang Transportasi (Simulasi Pesawat
Komersial dan Pesawat Tempur)
Latihan menerbangkan pesawat tentu saja akan
membuat kita harus mengeluarkan biaya yang besar. Namun dengan adanya perangkat
VR ini maka seseorang yang akan akan melakukan latihan menerbangkan pesawat tak
lagi harus mengeluarkan biaya besar untuk sewa pesawat dan bahan bakarnya.
Sebab dengan VR Anda bisa mendapatkan pengalaman menerbangkan pesawat yang sangat
nyata dan nyaris mendekati kenyataan. Dengan penggunaan VR untuk latihan
penerbangan ini Anda juga akan terhindar dari hal-hal yang mengkhawatirkan
dalam penerbangan.
5.
Bidang Teknik dan Otomotif (Mendesain Mobil)
Di bidang teknik dan otomotif, VR akan berguna
untuk mendesain mobil. Salah satu perusahaan yang telah menggunakan teknologi
VR dalam pengembangan mobilnya yaitu Ford. Untuk mengevaluasi bagian luar dan
dalam dari mobil-mobil yang belum dibuat ini para desainer mobil Ford ini
menggunakan headset jenis Oculus Rift.
DAFTAR PUSTAKA
Hariadi, David. 2016. Dampak
Kacamata VR. Dalam:http://gameconsolemasadepan.blogspot.co.id/2016/07/dampak-kacamata-vr.html. Diakses: 8 September 2017
Herlangga, Krensa Galuh D.
2016. Virtual Realty dan Perkembangannya. Dalam:https://www.codepolitan.com/virtual-reality-dan-perkembangannya. Diakses: 8 September 2017.
Jingting, Qiu, Wu Mengjie.
2016. Virtual Realty Technology. Dalam:https://www.slideshare.net/JoyceYau1/vr-technologypptx. Diakses: 8 September 2017.
Linda. 20. Yuk Kenali
Pengertian Teknologi Virtual Realty. Dalam:https://carisinyal.com/teknologi-virtual-reality/. Diakses: 8 September 2017.
Readiansyah, Widy Rahmat
Tanjung, Totok Ruki Biyanto, Gunawan Nugroho. 2014. Analisa Pembangkit Listrik
Di PT PJB UP PAITON Unit 1. Surabaya:
Jurnal Teknik Pomits Vol.2. Dalam: http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40327-2410100023-paper.pdf. Diakses 8 September 2017.
Wikipedia. 2017. Realitas
Maya. Dalam:https://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_maya. Diakses: 8 September 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.