SEMEN PORTLAND
Latar Belakang
Pertumbuhan industri di Indonesia saat ini dirasakan kurang begitu
pesat pertumbuhan dan perkembangannya, tetapi walaupun demikian hal ini tidak
menyebabkan matinya industri-industri yang telah ada, khususnya industri yang
bergerak dalam pembuatan bahan material yaitu semen. Semen adalah
komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang yang terus
melakukan pembangunan infrastuktur. Pembangunan infrastruktur akan terus
dikerjakan guna meningkatkan perekonomian negara. Agar bisa
tumbuh dan bersaing dengan industri-industri lain pabrik-pabrik yang
memproduksi semen di Indonesia harus mampu meningkatkan produksi serta mutu
hasil produksinya, baik untuk pemakaian dalam negeri maupun yang akan diekspoR .PENDAHULUAN
Semen berasal dari bahasa Latin, yaitu “Caementum” yang berarti bahan perekat atau ramuan perekat. Semen portland adalah
suatu bahan konstruksi yang paling banyak dipakai serta merupakan jenis semen
hidrolik yang terpenting. Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan,
plesteran,bahan penambal, adukan encer (grout) dan sebagainya.Semen portland dipergunakan
dalam semua jenis beton struktural seperti tembok, lantai, jembatan, terowongan
dan sebagainya, yang diperkuat dengan tulangan atau tanpa tulangan. Selanjutnya
semen portland itu digunakan dalam segala macam adukan seperti fundasi,telapak,
dam,tembok penahan, perkerasan jalan dan sebagainya.Apa bila semen portland
dicampur dengan pasir atau kapur, dihasilkan adukan yang dipakai untuk pasangan
bata atau batu,atau sebagai bahan plesteran untuk permukaan tembok sebelah luar
maupun sebelah dalam. Semen Portland adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dari penggilingan klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dari satu atau dua buah bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain (definisi sesuai SNI 15-2049-2004).
Semen Portland merupakan produk hasil penggilingan klinker yang mengandung calcium silikat hydrolis yang mempunyai kemampuan mengeras tanpa pengeringan dengan mekanisme reaksi hidrasi dan hidrolisis. Semen Portland Type I banyak digunakan untuk konstruksi secara umum dan tidak memerlukan persyaratan khusus. Semen ini merupakan jenis semen yang paling banyak diproduksi. Dikenal juga dengan semen abu-abu dan biasa digunakan untuk pembangunan rumah rumah masyarakat.
Proses pembuatan semen ada 2 metode yaitu
:
1.
Metode kering.
Disebut proses kering bila bahan baku selain gypsum sebelum dibakar dalam tanur
putar (rotary
kiln) digiling dalam keadaan
kering.
Proses ini banyak digunakan di Eropa sebab bahan
dasarnya tanah liat diambil dari batuan yang memang kering, dan proses ini
merupakan metode yang digunakan pada proses produksi kebanyakan termasuk PT
Semen Baturaja menggunakan metode kering
untuk proses produksinya.
2.
Metode Basah
Disebut proses basah bila bahan mentah selain gipsum sebelum dibakar
dalam kiln dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu dan digiling halus sehingga menjadi luluhan (umpan).
Proses selanjutnya sama seperti proses kering.
Bahan Baku semen portland
Semen Portland dibentuk
dari oksida-oksida utama yaitu : Kapur (CaO), Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3),
Besi (Fe2O3). Bahan baku untuk memperoleh oksida-oksida tersebut adalah :
1. Batu kapur kalsium (CaCO3), setelah mengalami proses pembakaran menghasilkan
kapor oksida (CaO).
2. Tanah liat yang mengandung oksida Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3), Besi (Fe2O3).
2. Tanah liat yang mengandung oksida Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3), Besi (Fe2O3).
3. Pasir kuarsa atau batu
silica untuk menambah kekurangan SiO2.
4 Pasir besi untuk menambah kekurangan Fe2O3.
4 Pasir besi untuk menambah kekurangan Fe2O3.
Proses
Pembuatan Semen
Secara umum proses
pembuatan semen adalah :
1. Penambangan bahan baku
2. Persiapan dan penyediaan bahan mentah/baku. Bahan baku hasil penambangan dipecah dengan mesin pemecah, digiling halus, dicampur merata dalam perbandingan tertentu yang telah dihitung sebelumnya dan
dilakukan di mesin pencampur.
1. Penambangan bahan baku
2. Persiapan dan penyediaan bahan mentah/baku. Bahan baku hasil penambangan dipecah dengan mesin pemecah, digiling halus, dicampur merata dalam perbandingan tertentu yang telah dihitung sebelumnya dan
dilakukan di mesin pencampur.
3. Pembakaran. Bahan baku
dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dan dibakar sampai suhu 1450°C
sehingga berbentuk terak.
4. Penggilingan Terak dan penambahan Gips. Terak yang sudah dingin (suhu ± 90°) digiling halus bersama-sama dengan gips.
5. Pengepakan.
4. Penggilingan Terak dan penambahan Gips. Terak yang sudah dingin (suhu ± 90°) digiling halus bersama-sama dengan gips.
5. Pengepakan.
Dalam proses pembuatan
semen ada dua macam proses, yaitu : proses basah dan kering.
Sifat – Sifat Semen Portland
Kualitas semen portland
ditentukan oleh sifat kimia senyawa utama dan sifat fisika suatu massa yang
dihasilkan.
a. Sifat Kimia
1. Loss On Ignition (LOI)
2. Insoluble Residue (IR)
3. Modulus-modulus semen
b. Sifat Fisika
1. Fineness (Kehalusan)
2. Soundness (Kekekalan
Volume/Kekenyalan)
3. Setting Time (Waktu
Pengikatan)
Kesimpulan
Semen Portland adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dari penggilingan klinker yang kandungan utamanya kalsium , silika, aluminium, dan besi. Dan memiliki 2 metode proses yaitu : 1. Mrtode kering 2. Metode basah
:
2. Rahman, m arief http://ariefrvi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-tentang-semen-portland.htm
3. Lamudi, 2016 January http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi
5. 2010, Panduan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) SMTI Bandar
Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.