Pada Hari Jum’at dan Sabtu, tanggal 22-23
Agustus 2017 di Universitas Mercu Buana sedang dilaksanakan The
International Exhibition of The 4th International Young Invention Award,
didalam pameran tersebut diikuti oleh innovator-innovator muda yang mempunyai inovasi teknologi yang terbaru sampai yang terbaharukan, kurang lebih dari 12 negara yang ikut berpatisipasi dalam acara ini.
didalam pameran tersebut diikuti oleh innovator-innovator muda yang mempunyai inovasi teknologi yang terbaru sampai yang terbaharukan, kurang lebih dari 12 negara yang ikut berpatisipasi dalam acara ini.
Dalam Exhibition kali ini saya pun tak mau
ketinggalan untuk datang pada hari Sabtu dan melihat apa saja yang ada di dalam
acara ini. Secara keseluruhan acara ini benar-benar sangat mendorong kita semua
untuk lebih berinovasi khususnya didalam bidang teknologi,karena banyak dari
partisipan dalam acara ini yang dimana mereka semua justru lebih banyak dari
kalangan Sekolah Menengah, saya sendiri pun ikut senang dan bangga akan acara
ini dan innovator-innovator muda yang memperlihat dan memamerkan hasil
karya-karya mereka semua,dan mereka semua patut di apresiasikan.
Pada kesempatan acara ini saya banyak
mengunjungi stand-stand mereka,mulai dari penemuan Keramik lantai terbuat dari
kulit telur, Penemuan dan pengembangan untuk mengetahui ketebalan kanvas rem
motor, ada juga penemuan lilin untuk mengusir nyamuk yang minim polusi dari
adik-adik yang berasal dari Malaysia, bahkan ada pula penemuan pupuk yang
terbuat dari bahan kopi yang sudah di giling.
Sampai akhirnya saya mengunjungi stand
adik-adik dari Sampoerna Academy. Didalam stand yang mereka pamerkan ini,
adik-adik dari Sampoerna Academy memamerkan penemuan pengembangan mereka yaitu
Tongkat Bantu untuk penyandang Tuna Netra yang di beri nama “Cyborg Hand”.
Tongkat bantu ini mereka kembangkan guna agar untuk memudahkan dan lebih
membatu penyandang tuna netra dalam berjalan, karena dimana tongkat bantu ini
sudah mereka buat dan mereka kembangkan dengan menambahkan sensor pada bagian
bawahnya.
Tipe Sensor di tongkat bantu untuk
penyandang tuna netra yang di kembangkan oleh adik-adik dari Sampoerna Academy
ini adalah Ultasonic Sensor. Dalam tongkat bantu ini ada beberapa juga komponen-komponen
yang membantunya yaitu:
- Jumper Cable
- Servo
- Ultrasonic Sensor
- Power Bank
- Arduino
- Aluminium Stanless Steel
- Buzzer
- Bread Board
Fungsi dari Tongkat Bantu ini yaitu untuk
mengetahui apakah disekitar Tongkat Bantu ini ada benda-benda atau dekat dengan
benda-benda yang dapat mempersulit jalannya si pengguna (penyandang tuna netra)
itu sendiri.
Dan cara kerjanya adalah bila mana di
sekitar tongkat bantu ini yang jaraknya sudah terdeteksi oleh sensor terdapat
benda yang menghalanginya maka secara otomatis tongkat bantu ini akan
mengeluarkan bunyi (buzzer) dan memberikan pemberitahuan lainnya seperti papan
kecil yang secara otomatis menyentuh jari-jari si pengguna.
Jarak yang terdeteksi oleh sensor yang
sudah di tentukan oleh adik-adik dari Sampoerna Academy untuk tongkat bantu ini
yaitu 60 cm untuk sensor bagian depan dan 40 cm untuk sensor bagian samping
kiri dan kanannya,sehingga memudahkan bagi si pengguna untuk mengetahui apakah
di sekitar tongkat bantu ini terdapat benda-benda yang menyulitkan untuk
berjalan. Tongkat Bantu ini juga sudah di lengkapi dengan adanya Battery
seperti Power Bank yang cukup tahan lama.
Seperti yang kita ketahui, biasanya setiap
inovasi baru selalu mendapati kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari Tongkat
Bantu yang di kembangkan oleh adik-adik dari Sampoerna Academy ini, yaitu
mereka hanya memakai satu macam sensor, dan untuk tombol on/off alat ini
sendiri masih kurang efektif, karena hanya terdapat tombol untuk menyalakannya
saja, sedangkan untuk mematikan alat ini si pengguna masih harus mencabut kabel
yang terpasang dari Power Bank sehingga menyulitkan bagi penggunanya.
Saran dari saya sendiri untuk adik-adik dari Sampoerna
Academy pada inovasinya dalam pengembangan Tongkat Bantu untuk penyandang Tuna
Netra ini, yaitu mungkin bisa lebih di tambahkan macam-macam sensor lainnya
seperti sensor yang mendeteksi suhu dan mungkin bisa menambahkan tombol power
on/off pada bagian bawah gagang yang di pegang oleh si pengguna, agar lebih
efektif dan efisien dalam menggukan Tongkat Bantu ini.
Sekian Review saya untuk Exhibition dan
tentang "Tongkat Bantu untuk penyandang Tuna Netra" dari Adik-adik Sampoerna
Academy ini yang di beri nama “Cyborg Hand”.
Terimakasih,Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.