.

Sabtu, 23 September 2017

RESENSI BUKU : PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

@G18-Dadang   (Dadang Ginanjar / 41616110026)

IDENTITAS BUKU

Judul Buku      : Pengantar Teknik Industri
Penerbit           : Graha Ilmu
Pengarang       : Sukaria Sinulingga
Tahun              : 2008
ISBN               : 978-979-756-293-9
Tebal Buku      : xii + 368 halaman

ISI BUKU

Secara umum buku ini berisi tentang ilmu teknik industri sebagai bagian dari ilmu engineering, metode dan pendidikan teknik industri, manajemen manufakturing, manajemen mutu dan rekayasa mutu, serta kemampuan khas yang dimiliki oleh seorang sarjana Teknik Industri.
Teknik industri adalah bagian dari ilmu engineering bukan ilmu sosial atau sains. Sejarah timbulnya ilmu ini menjelaskan bahwa faktor kesulitan ilmu teknik yang lebih tua dalam memahami dunia nyata khususnya tentang joint impact ilmu keteknikan dan ilmu sosial bagi masyarakat yang mendorong tumbuhnya ilmu teknik industri karena kedua bidang ilmu tersebut hanya mampu menggunakan bahasa khas masing-masing. Hal ini terbukti dari pernyataan Henri Towne dari Yale and Towne company bahwa seorang insinyur harus mampu menjelaskan profitabilitas dari setiap keputusan engineering yang diambilnya. Pernyataan ini sangatlah logis karena apapun yang diputuskan oleh seorang insinyur, penilaian terakhir tentang kualitas keputusan tersebut bukan aspek keteknikan tetapi aspek ekonomi dan keuangan bagi masyarakat. Bagus tidaknya sebuah jembatan yang dibangun sama sekali tidak dilihat dari kekerasan dan keindahan jembatan tersebut tetapi apakah dengan adanya jembatan tersebut roda ekonomi wilayah hinterlandnya berputar lebih cepat, berapa besar dampak ekonomi dan sosialnya, apakah investasi pembangunan jembatan tersebut masih wajar dibandingkan dengan dampak positif tersebut. semuanya harus dijelaskan secara kuantitatif untuk dapat dievaluasi oleh pihak pengambil keputusan. (Sinulingga. 2008)



Karakteristik Keteknikan

Untuk membedakan karakteristik seorang ahli teknik (engineer) dengan ahli non-teknik seperti akuntan dan ekonom, perlu dipahami tiga pokok kegiatan yang berkaitan dengan keahlian yaitu :
a.       Setiap keahlian bergelut dengan masalah, karena masalah dipandang sebagai tantangan yang harus dicari penyelesaiannya. Oleh karena itu mereka terbiasa / membiasakan diri dalam bidang keahliannya.
b.      Agar masalah dapat dicari pemahannya maka kemampuan menganalisis masalah dan mengevaluasi alternatif cara penyelesaian harus dipahami (analyzing and problem evaluation).
c.       Bila alternatif cara pemecahan masalah telah ditemukan maka alternatif yang terpilih harus didesain (dirancang) dan dispesifikasikan agar dapat diimplementasikan (system design).
Ketiga kegiatan pokok tersebut dapat dibedakan atas dua bagian. Kegiatan pokok memecahkan masalah dan menganalisis / mengevaluasi adalah karaktersitik umum orang yang disebut ahli atau pakar. Sedangkan kegiatan pokok merancang sistem merupakan kegiatan yang bersifat khusus dan terbatas hanya pada ahli keteknikan.

Fungsi dan Kontribusi Teknik Industri

Berdasarkan pengamatannya, william Grant Ireson, profesor dibidang Teknik industri dari Standford Uiversity (USA) dalam international Conference on Industrial Engineering di AIT bangkok (1980) mengemukakan bahwa fungsi yang tipikal teknik industri dalam peningkatan kinerja dan produktivitas organisasi adalah sebagai berikut :
a.      Methods Engineering
b.      Production Planning
c.       Economic Analysis
d.      Statistical Quality Control
e.       Personnel management
f.       Operation Analysis


Perancangan Metode Kerja

Dalam era Taylor, kegiatan utama para insinyur teknik industri sangat terfokus pada perancangan pabrik-pabrik pengolahan (Manufacturing Plants). Dalam melakukan perancangan sebuah pabrik, perhatian pertama sekali dipusatkan pada kegiatan disekitar daerah kerja operator karena menganggap daerah kerja ini yang paling menentukan nilai dari produk yang dibuat. Cara kerja operator dianalisis secara mendetail yang meliputi tata urutan operasi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap operasi, gerakan tubuh dan posisi operator dalam melakukan kegiatan dan lain-lain. Analisis terhadap cara operator melaksanakan pekerjaan di daerah kerja disebut rekayasa metode (methods engineering). Sasaran utama analisis ini ialah untuk mendapatkan tata urutan operasi yang paling efissien yang memungkinkan setiap operator mendapatkan jumlah produksi maksimum.


Manufakturing

Manufakturing diartikan sebagai seperangkat kegiatan dan operasi yang saling berhubungan yang mencakup desain, pemilihan material, perencanaan, produksi, jaminan mutu, manajemen dan pemasaran dari produk-produk. Agar perusahaan manufaktur dapat bersaing maka dia harus mampu mengirimkan produk-produknya kepada pelanggan tepat waktu, dengan biaya minimum dan mutu yang sesuai dengan harapan pelanggan.
Setiap produk yang dihasilkan memiliki waktu siklus yang terdiri dari serangkaian tahap kegiatan yang secara garis besar berawal dari tahap pembuatan konsep produk, tahapan pembuatan, tahap pelayaan dan tahap disposal. Tahapan ini berimplikasi terhadap perancangan dan manufakturing. Kegiatan manufakturing secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua kategori yaitu produksi dengan proses kontinyu (continuous-process production) dan produksi dengan proses diskrit (discrete-process production).

Rekayasa Mutu

Dalam dunia bisnis pangsa pasar dan tingkat profitabilitas adalah dua dterminan pokok dari keberhasilan setiap perusahaan dalam menjalankan misinya. Perusahaan yang mampu memelihara pangsa pasar dan profitabilitas yang tinggi merupakan kekuatan perusahaan tersebut dalam membangun daya saing. Faktor – faktor yang sangat menentukan daya saing ialah waktu ancang – ancang, unit biaya dan mutu produk. Dalam  era global ini , mutu semakin dikenal sebagai sebuag atribut penjualan dari produk. Oleh karena itu, upaya perbaiakan mutu telah mendapat perhatian semakin serius. Salah satu pendekatan yang efektif dalam perbaikan mutu produk, yaitu pembangunan mutu ke dalam proses dan produk secara tepat pada setiap tahapan desain produk dan prosesnya. Mutu juga dapat diperbaiki selama proses manufakturing. Sasarannya ialah mengurangi jumlah produk yang berada diluar spesifikasi yang diterapkan. Teknik yang secara tradisional digunakan ialah pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.