@G18-Dadang (Dadang Ginanjar / 41616110026)
IDENTITAS BUKU
Judul Buku :
Pengantar Teknik Industri
Penerbit :
Graha Ilmu
Pengarang :
Sukaria Sinulingga
Tahun :
2008
ISBN :
978-979-756-293-9
ISI BUKU
Secara umum buku ini berisi tentang ilmu teknik
industri sebagai bagian dari ilmu engineering, metode dan pendidikan teknik
industri, manajemen manufakturing, manajemen mutu dan rekayasa mutu, serta
kemampuan khas yang dimiliki oleh seorang sarjana Teknik Industri.
Teknik industri adalah bagian dari ilmu engineering
bukan ilmu sosial atau sains. Sejarah timbulnya ilmu ini menjelaskan bahwa
faktor kesulitan ilmu teknik yang lebih tua dalam memahami dunia nyata
khususnya tentang joint impact ilmu
keteknikan dan ilmu sosial bagi masyarakat yang mendorong tumbuhnya ilmu teknik
industri karena kedua bidang ilmu tersebut hanya mampu menggunakan bahasa khas
masing-masing. Hal ini terbukti dari pernyataan Henri Towne dari Yale and Towne
company bahwa seorang insinyur harus mampu menjelaskan profitabilitas dari
setiap keputusan engineering yang
diambilnya. Pernyataan ini sangatlah logis karena apapun yang diputuskan oleh
seorang insinyur, penilaian terakhir tentang kualitas keputusan tersebut bukan
aspek keteknikan tetapi aspek ekonomi dan keuangan bagi masyarakat. Bagus tidaknya
sebuah jembatan yang dibangun sama sekali tidak dilihat dari kekerasan dan
keindahan jembatan tersebut tetapi apakah dengan adanya jembatan tersebut roda
ekonomi wilayah hinterlandnya berputar lebih cepat, berapa besar dampak ekonomi
dan sosialnya, apakah investasi pembangunan jembatan tersebut masih wajar
dibandingkan dengan dampak positif tersebut. semuanya harus dijelaskan secara
kuantitatif untuk dapat dievaluasi oleh pihak pengambil keputusan. (Sinulingga.
2008)
Karakteristik
Keteknikan
Untuk membedakan karakteristik seorang ahli teknik
(engineer) dengan ahli non-teknik seperti akuntan dan ekonom, perlu dipahami
tiga pokok kegiatan yang berkaitan dengan keahlian yaitu :
a. Setiap
keahlian bergelut dengan masalah, karena masalah dipandang sebagai tantangan
yang harus dicari penyelesaiannya. Oleh karena itu mereka terbiasa /
membiasakan diri dalam bidang keahliannya.
b. Agar
masalah dapat dicari pemahannya maka kemampuan menganalisis masalah dan
mengevaluasi alternatif cara penyelesaian harus dipahami (analyzing and problem
evaluation).
c. Bila
alternatif cara pemecahan masalah telah ditemukan maka alternatif yang terpilih
harus didesain (dirancang) dan dispesifikasikan agar dapat diimplementasikan
(system design).
Ketiga kegiatan pokok tersebut dapat dibedakan atas
dua bagian. Kegiatan pokok memecahkan
masalah dan menganalisis /
mengevaluasi adalah karaktersitik umum orang yang disebut ahli atau pakar. Sedangkan
kegiatan pokok merancang sistem merupakan
kegiatan yang bersifat khusus dan terbatas hanya pada ahli keteknikan.
Fungsi
dan Kontribusi Teknik Industri
Berdasarkan pengamatannya, william Grant Ireson,
profesor dibidang Teknik industri dari Standford Uiversity (USA) dalam
international Conference on Industrial Engineering di AIT bangkok (1980)
mengemukakan bahwa fungsi yang tipikal teknik industri dalam peningkatan
kinerja dan produktivitas organisasi adalah sebagai berikut :
a. Methods
Engineering
b. Production
Planning
c. Economic
Analysis
d. Statistical
Quality Control
e. Personnel
management
f. Operation
Analysis
Perancangan
Metode Kerja
Dalam era Taylor, kegiatan utama para insinyur teknik
industri sangat terfokus pada perancangan pabrik-pabrik pengolahan (Manufacturing Plants). Dalam melakukan perancangan
sebuah pabrik, perhatian pertama sekali dipusatkan pada kegiatan disekitar
daerah kerja operator karena menganggap daerah kerja ini yang paling menentukan
nilai dari produk yang dibuat. Cara kerja operator dianalisis secara mendetail
yang meliputi tata urutan operasi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
setiap operasi, gerakan tubuh dan posisi operator dalam melakukan kegiatan dan
lain-lain. Analisis terhadap cara operator melaksanakan pekerjaan di daerah
kerja disebut rekayasa metode (methods
engineering). Sasaran utama analisis ini ialah untuk mendapatkan tata
urutan operasi yang paling efissien yang memungkinkan setiap operator
mendapatkan jumlah produksi maksimum.
Manufakturing
Manufakturing diartikan sebagai seperangkat kegiatan
dan operasi yang saling berhubungan yang mencakup desain, pemilihan material,
perencanaan, produksi, jaminan mutu, manajemen dan pemasaran dari
produk-produk. Agar perusahaan manufaktur dapat bersaing maka dia harus mampu
mengirimkan produk-produknya kepada pelanggan tepat waktu, dengan biaya minimum
dan mutu yang sesuai dengan harapan pelanggan.
Setiap produk yang dihasilkan memiliki waktu siklus
yang terdiri dari serangkaian tahap kegiatan yang secara garis besar berawal
dari tahap pembuatan konsep produk, tahapan pembuatan, tahap pelayaan dan tahap
disposal. Tahapan ini berimplikasi terhadap perancangan dan manufakturing. Kegiatan
manufakturing secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua kategori yaitu
produksi dengan proses kontinyu (continuous-process
production) dan produksi dengan proses diskrit (discrete-process production).
Rekayasa Mutu
Dalam dunia bisnis pangsa pasar dan tingkat
profitabilitas adalah dua dterminan pokok dari keberhasilan setiap perusahaan
dalam menjalankan misinya. Perusahaan yang mampu memelihara pangsa pasar dan
profitabilitas yang tinggi merupakan kekuatan perusahaan tersebut dalam
membangun daya saing. Faktor – faktor yang sangat menentukan daya saing ialah
waktu ancang – ancang, unit biaya dan mutu produk. Dalam era global ini , mutu semakin dikenal sebagai
sebuag atribut penjualan dari produk. Oleh karena itu, upaya perbaiakan mutu
telah mendapat perhatian semakin serius. Salah satu pendekatan yang efektif
dalam perbaikan mutu produk, yaitu pembangunan mutu ke dalam proses dan produk
secara tepat pada setiap tahapan desain produk dan prosesnya. Mutu juga dapat
diperbaiki selama proses manufakturing. Sasarannya ialah mengurangi jumlah
produk yang berada diluar spesifikasi yang diterapkan. Teknik yang secara
tradisional digunakan ialah pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.