.

Sabtu, 30 September 2017

Teknologi Tepat Guna Dalam Pertanian Masa Depan

( Maharani Rissa Utami, tahun 2016 ) Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan pembudidayaan tanaman. Menurut Mosher (1996) pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Pertanian masa depan adalah pertanian berkelanjutan, berlanjut untuk saat ini, saat yang akan datang, dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
 Teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai( tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.Pembangunan  pertanian masa kini dan masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin kompleks. Isu ketahanan pangan, proses produksi yang efisien dalam rangka menghadapi pasar global, peningkatan kesejahteraan petani, penyediaan lapangan kerja, kemerosotan kualitas sumberdaya lahan, produk pertanian yang ramah lingkungan (organic farming),  perlu dipertimbangkan dalam membangun pertanian kedepan. Untuk itu  penelitian dan pengkajian teknologi pertanian harus diarahkan untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
 Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.
 Peran teknologi tepat guna dalam pertanian masa depan
Dalam ikhtiar mengatasi berbagai hambatan dalam peningkatan produktivitas pertanian, hampir seluruh ahli di dunia sepakat bahwa kunci utamanya adalah pada teknologi. Teknologi baru dan tepat guna diharapkan mampu meningkatkan hasil panen dengan masukan produksi yang efisien dan tidak merusak lingkungan, bahkan  mampu menangkal dampak perubahan iklim, seperti kekeringan, serangan hama dan penyakit, dan tahan terhadap cekaman fisik. Di Indonesia, peran penting teknologi dalam mewujudkan kedaulatan pangan secara umum di dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok besar, yaitu
  • Pemuliaan tanaman
  • pemanfaatan agensia hayati
  • pembenah tanah
  • pengembangan input produksi yang efisien
Sesuai dengan tuntutan pasarnya, pengembangan teknologi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan perlu memperhatikan unsur-unsur kelestarian lingkungan dan keberlanjutan usaha.
Ciri – Ciri Teknologi Tepat Guna
Sebagaimana telah dikemukakan pengertian dan persyaratan Teknologi Tepat Guna (TTG) dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
  1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,.
  2. Biaya investasi cukup rendah danrelatif murah,
  3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
  4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya
  5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam,energi,bahan secara lebih baik,optimal
  6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada “pihak luar” (self-realiance motivated).

Contoh teknologi pertanian

  1. Alat Penebar pupuk Organik ( Manure spreader)
Alat mesin yang dapat digunakan untuk menyebarkan pupuk organik di lahan sawah/lahan kering.
Keunggulan:
Dapat menyebarkan pupuk dengan merata
  1. Mesin Pemipil Jagung
Kegunaan:
Alat mesin yang dapat digunakan untuk proses pemipilan jagung.
Keunggulan:
  • Melepas (memipil) biji jagung dari tongkolnya.
  • Menghemat waktu pemipilan dengan kapasitas yang tinggi dibanding dengan cara manual.

  1. Mesin Perontok Padi ( Power Thresher)
Kegunaan:
Untuk merontokkan padi varietas ulet, seperti VUTB Fatmawati.
Keunggulan:
  • Mobilitas tinggi (menggunakan roda transportasi).
  • Pengumpanan (Input) jerami fleksibel dengan menutup dan membuka pintu input.
  • Metode potong pendek (Through In), pengumpanan langsung jerami ke mesin perontok.
  • Metode potong panjang (Hold On), pengumpanan jerami dipegang dengan tangan.
  • Kecepatan putar kipas penghembus dapat diatur (rpm) dengan cara mengganti diameter pully kipas penghembus.

Kendala yang dihadapi dalam pegunaan teknologi tepat guna :
  1. Penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) sektor pertanian belum optimal, sehingga efesiensi dan produktifitas penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) masih relatif rendah.
  2. Sulitnya melakukan peningkatan produksi pangan nasional antara lain karena pengembangan lahan pertanian pangan baru tidak seimbang dengan konversi lahan pertanian produktif yang berubah menjadi fungsi lain seperti permukiman.
  3. Peningkatan efisiensi dan produktifitas serta kualiats sumber daya manusia dan penguasaan pengetahuan teknologi bertani adalah aspek yang tidak kalah penting dalam mewujudkan pertanian yang maju dan kompetitif.
  4. Gagasan, dan ide kreatif serta inovasi tentang pertanian masa depan di Indonesia perlu dikembangkan untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia
Pertanian sebagaimana bidang yang lain akan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Pertanian berkembang dengan cepat saat terjadinya revolusi hijau dan meruntuhkan teori kependudukan dari Malthus. Penggunaan teknologi maju di masa yang akan datang akan semakin berkembang bahkan melebihi yang terjadi saat ini. Bahkan suatu saat dimungkinkan bahwa para petani tidak akan perlu lagi turun ke lahan pertanian, karena saat itu lahan pertanian telah dikelola oleh robot-robot dan mesin-mesin mekanis yang dijalankan secara otomatis. Dan para petani akan benar-benar menjadi tuan tanah dengan para pekerja robot-robot yang dengan mudah dikendalikannya

 Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.