.

Sabtu, 30 September 2017

IYIA 2017 : Bioplastik BPLASCOW (Plastik Ramah Lingkungan)

IYIA (International Young Inventors Award) diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) bekerjasama dengan Universitas Mercu Buana untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-22. Tak kurang dari 15 negara berpartisipasi dan 200 karya ditampilkan pada kompetisi ini.
Pada hari sabtu minggu lalu tanggal 23 September 2017 saya dan teman-teman sekelas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah berkesempatan mengunjungi acara tersebut. Dalam acara tersebut saya melihat dan mengunjungi beberapa stand tentang berbagai macam inovasi baru yang diciptakan dan terus dikembangkan oleh pelajar-pelajar dari berbagai negara.
Pada beberapa stand tersebut saya tertarik pada salah satu stand tim B.Plascow dari Universitas Brawijaya Malang. Empat mahasiswa yang tergabung dalam Tim B-PLASCOW (Biodegradable Plastic from Cow Rumen) terdiri dari Diezka Ahmad Al Hafidh, Syaila salsabila Faradis, Kevin Aditya Pratama dan Naila El’Arisie. B.Plascow sendiri merupakan suatu penemuan yang dapat membuat plastik berasal dari rumen sapi. Mengapa dibuat plastik menggunakan rumen sapi karena sebagai pengganti bahan baku plastik yaitu polimer. Tahukan anda bahwa konsumsi plastik di dunia mencapai 2juta/menit, plastik juga membutuhkan waktu 50tahun agar dapat terurai sempurna didalam tanah, sehingga semakin menumpuknya limbah plastik menjadi PR masyarakat untuk meminimalisirnya. Tentunya penggunaan bioplastik seperti ini menjadi ramah lingkungan.
Mengapa rumen sapi? Rumen sapi dipilih menjadi bahan bioplastik karena sebagai salah satu bahan organik yang mudah terurai. Hal ini disebabkan kandungan selulosa dan serat yang tinggi.
Selain itu, rumen sapi yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) penggunaannya masih belum optimal. Umumnya hanya dibuang ke sungai terdekat dan menyebabkan pencemaran.

Beberapa material yang diperlukan untuk pembuatanya yaitu ;
1. Rumen sapi
2. Gliserol
3. Acetic acid
4. Air
5. Tepung tapioka
6. Resin
7. Ragi
Proses pembuatannya pun cukup sederhana, Rumen sapi difermentasi dan dipanaskan guna menghilangkan bakteri lalu kemudian di blend dengan bahan yang lain dan sehingga jadilah sample plastik dan selanjutnya masuk ke proses percetakan sesuai keperluan. Sample plastik tersebut bisa dimanfaatkan untuk dijadikan plasticbag, polybag, bahkan bisa dijadikan dan dibentuk pot tanaman.
Bioplastik dari rumen sapi ini dapat terurai di ruang terbuka, baik di dalam tanah maupun air. Jika sudah terdegradasi dan terurai bioplastik tersebut juga bisa dijadikan pupuk tanaman. Selain itu, Kelebihan lainnya dari rumen sapi yaitu limbah rumen sapi tidak hanya dapat terurai dengan mudah di tanah, tetapi juga dapat menyuburkan tanah tersebut.



Adapun kelemahan dari bioplastik ini adalah cepat terurai dan belum diuji ketahanannya/Tensile strength, karena penelitian yang baru dilakukan oleh tim b.plascow hanya sebatas uji persentase kehilangan massa dan uji waktu lama degradasi. Proses pembuatannya juga memakan waktu kurang lebih satu bulan, lumayan lama menurut saya. Namun meskipun cepat terurai bioplastik ini masih bermanfaat sebagai pupuk tanaman.

Dengan hadirnya B-PLASCOW ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah limbah hewan ternak dan mengurangi pencemaran akibat plastik sintetis yang sulit terdegradrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.