PEMANFAATAN
LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO
PENDAHULUAN
Pembangunan perumahan dan gedung
terus meningkat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Kebutuhan akan tempat tinggal (rumah) pada dewasa ini semakin meningkat seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Peningkatan kebutuhan akan
perumahan dan gedung secara otomatis kebutuhan akan bahan bangunan semakin
meningkat pula. Peningkatan akan kebutuhan bahan bangunan harus disikapi dengan
pemanfaatan dan penemuan alternatif bahan bangunan baru yang mempunyai kualitas
yang lebih baik dari bahan bangunan sebelumnya. Berbagai penelitian telah
dilakukan dengan harapan akan ditemukannya alternatif teknik kontruksi yang
efisien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan ekonomis.
Alternatif yang sedang menjadi perhatian dewasa ini adalah pemanfaatan
limbah-limbah industri.
TINJAUAN PUSTAKA
Dikutip
dari Misbachul Munir, (2008) Batako adalah semacam batu cetak yang terbuat dari
campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir
dan ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok
dengan ukuran tertentu.
Menurut SNI 03-0349-1989 bata beton
(batako) adalah komponen berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama semen
portland, air dan agregat, yang digunakan untuk pasangan dinding. Bentuk dari
batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang
berlubang (hollow block) dan batu cetak yang tidak berlubang (solid block) serta
mempunyai ukuran yang bervariasi.
Batako untuk bahan bangunan
mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan menggunakan batako dalam
bangunan adalah tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit
batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara
kuantitatif terdapat suatu pengurangan biaya. Keuntungan lain dari penggunaan
batako adalah akan mengurangi efek kerusakan lingkungan khususnya lahan
pertanian yang dijadikan sebagai pembuatan batu bata. Sedangkan kerugiannya
meliputi proses membuatnya membutuhkan waktu lama kurang lebih 3 minggu,
pengangkutan bisa membuat pecah dan retak, karena ukurannya yang cukup besar dan proses membatunya cukup
lama.(A.G Tamrin, 2008).
PEMBAHASAN
Cahyono S.D dan Rohman R.K (2013)
dalam artikelnya yang berjudul PEMANFAATAN
LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO melakukan sebuah eksperimen penggunaan
limbah asbes sebagai pengganti pasir.dimana penggunaan limbah asbes akan
menurunkan berat volume batako. Penelitian yang dilakukan adalah dengan membuat
sampel benda uji batako dengan ukuran 40x 20x 10cm3.Selanjutnya
dilakukan perencanaan komposisi campuran untuk mendapatkan komposisi material
penyusun Batako. Berat volume batako dengan agregat pasir 100 % sebesar 2212,9
kg/m3, sedangkan pada penggunaan 50% pasir dan 50 % limbah asbes
berat volumenya sebesar 1902,9 kg/m3, dan pada penggunaan 100 %
limbah asbes berat volumenya sebesar 1625,4 kg.m3. Dengan
menggunakan limbah asbes sebagai pennganti pasir didapatkan batako yang lebih ringan, sehingga
bila dipasang sebagai dinding bangunan dapat mengurangi berat bangunan.
penambahan
limbah asbes berpengaruh terhadap kuat tekan batako. Pada penggunaan limbah
asbes 25% kuat tekan turun 5 % (4,6 kg/cm2), penggunaan limbah asbes 50 % kuat
tekan turun 17% (13,3 kg/cm2), penggunaan limbah asbes 75 % kuat tekan turun
35% (24,2kg/cm2), penggunaan limbah asbes 100 % kuat tekan turun 51% (31,3
kg/cm2). Semakin besar pemakaian limbah asbes kuat tekan batako semakin turun,
namun masih memenuhi syarat mutu IIISNI 3-0349-1989 (minimal 35 kg/cm2).
Sudiana1526-wordpress.com |
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, ada beberapa
hal yang dapat disimpulkan yaitu penggunaan limbah asbes sebagai pengganti
sebagian pasir mempengaruhi kuat tekan batako yaitu semakin besar penggunaan
limbah asbes kuat tekan batako semakin turun. Kuat tekan batako dengan agregat
limbah asbes masih memenuhi persyaratan mutu III SNI 3-0349-1989. Penambahan prosentase limbah asbes dalam campuran
batako akan memperbesar nilai porositas batako.
Penggunaan limbah asbes akan menurunkan berat volume batako sehingga didapatkan
batako yang lebih ringan.
DAFTAR
PUSTAKA
- Munir, Misbaqul. (2008). Pemanfaatan fly ash abu batu bara untuk hollow block yang bermutu dan aman bagi lingkungan. Semarang
- Anonim (1989). Bata Beton Untuk Pasangan Dinding (SNI 03 – 0349 -1989). Badan Standarisasai Nasional. Jakarta
- Dipohusodo, Istimawan.(1990).Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT Gramedia
- Tamrin, A.G. (2008). Teknik konstruksi bangunan gedung sederhana jilid 1 untuk Smk. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
- Cahyono S.D dan Rohman R.K (2013)pemanfaatan limbah asbes untuk pembuatan batako. Madiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.