.

Sabtu, 30 September 2017

Pasteurisasi Susu

Di dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang sebuah teknologi tepat guna atau salah satu teknologi terapan yang bertujuan untuk memudahkan aktivitas manusia.
Sebelum masuk ke dalam topik pokoknya, Kita perlu mengetahui apa itu yang di maksud dengan teknologi terapan atau teknologi tepat guna.

Pengertian Teknologi tepat guna adalah sebuah teknologi yang ditemukan atau diciptakan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan atau membuat pekerjaan manusia semakin lancar. Hal ini kemudian bisa meningkatkan nilai ekonomi juga. Teknologi tersebut tidak hanya asal dibuat namun dibuat dengan tepat sesuai dengan kebutuhan manusia.
Salah satu dari teknoogi terapan yang akan saya bahas berkaitan dengan susu, terutama susu kambing. Apa itu?

Sebuah alat yang diciptakan untuk men-sterilisasi susu kambing tanpa proses pemanasan.
Alat strerilisasi susu ini berfungsi mensterilkan susu tanpa pemanasan agar rasa susu tidak berubah. Alat ini dapat menambah keawetan dari susu kambing. Alat sterilisasi susu ini dapat menghilangkan bau prengus tanpa mengurangi gizi dari susu kambing karna proses pemanasan. Alat sterilisasi susu ini dirancang oleh Hadi Apriliawan pemenang ajang Technopreneur Pemuda 2011 yang diselenggarakan Kemenristek. Teknologi pasteurisasi dengan sistem non thermal yang dikembangkan Hadi dengan menggunakan metode kejut listrik. Dilihat dari segi pemakaian listrik, teknologi temuan Hadi Apriliawan itu tergolong cukup hemat energi. Pasalnya, Susu Listrik hanya menggunakan daya 90 watt.
(sumber: http://ristek.go.id/)

Pasteurisasi bertjujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme,
mengurangi jumlah  mereka sehingga tidak lagi bisa  menyebabkan  penyakit (dengan  syarat
produk yang  telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa).
Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena dia memengaruhi rasa dan
kualitas dari produk.

Hadi juga mempunyai mesin berkapasitas 250 liter. Ukurannya jauh lebih besar. Mesin tersebut terdiri atas empat tabung dengan diameter 50 sentimeter dan tinggi lebih dari semeter. “”Cara kerjanya hampir sama dengan yang 10 liter. Tapi, yang besar ini, selain berkapasitas produksi lebih besar, juga lebih komplet. Ada pemanas dan mesin pendingin sekaligus,”” tutur pria kelahiran Banyuwangi, 21 April 1989 itu.
Ide untuk membuat mesin tersebut sebenarnya sudah muncul ketika dirinya masih duduk di bangku SMA. Dia mengungkapkan, 90 persen keluarga besar, termasuk orang tuanya, adalah peternak. Selama ini, susu dibeli dengan harga yang sangat murah dari peternak.Karena itu, anak kedua Tumirin dan Sudarmi tersebut menginginkan agar kondisi peternak membaik. Dengan Sulis, peternak bisa mengolah sendiri produksi susu. Yakni, menjadi produk susu yang siap dikonsumsi dan bernilai ekonomis tinggi.

Daftar pusaka

 SALEH ENIZA,2004. "TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN HASIL IKUTAN TERNAK"
(https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31474612/ternak-eniza.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1506743557&Signature=PbMzYkXJqaYXL4x1yyM0Kqae%2BTE%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3Dternak_eniza.pdf)

https://prasetya.ub.ac.id/berita/SENOPATI-Teknologi-Pasteurisasi-Susu-Karya-Mahasiswa-FTP-16486-id.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.