Di dalam kesempatan kali ini saya akan
membahas tentang sebuah teknologi tepat guna atau salah satu teknologi terapan
yang bertujuan untuk memudahkan aktivitas manusia.
Sebelum
masuk ke dalam topik pokoknya, Kita perlu mengetahui apa itu yang di maksud
dengan teknologi terapan atau teknologi tepat guna.
Pengertian
Teknologi tepat guna adalah sebuah teknologi yang
ditemukan atau diciptakan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan atau membuat
pekerjaan manusia semakin lancar. Hal ini kemudian bisa meningkatkan nilai
ekonomi juga. Teknologi tersebut tidak hanya asal dibuat namun dibuat dengan
tepat sesuai dengan kebutuhan manusia.
Salah
satu dari teknoogi terapan yang akan saya bahas berkaitan dengan susu, terutama
susu kambing. Apa itu?
Sebuah alat yang diciptakan untuk
men-sterilisasi susu kambing tanpa proses pemanasan.
Alat strerilisasi susu ini berfungsi
mensterilkan susu tanpa pemanasan agar rasa susu tidak berubah. Alat ini dapat
menambah keawetan dari susu kambing. Alat sterilisasi susu ini dapat
menghilangkan bau prengus tanpa mengurangi gizi dari susu kambing karna proses
pemanasan. Alat sterilisasi susu ini dirancang oleh Hadi Apriliawan pemenang
ajang Technopreneur Pemuda 2011 yang diselenggarakan Kemenristek. Teknologi pasteurisasi
dengan sistem non thermal yang dikembangkan Hadi dengan menggunakan metode
kejut listrik. Dilihat dari segi pemakaian listrik, teknologi temuan Hadi
Apriliawan itu tergolong cukup hemat energi. Pasalnya, Susu Listrik hanya
menggunakan daya 90 watt.
(sumber: http://ristek.go.id/)
(sumber: http://ristek.go.id/)
Pasteurisasi bertjujuan untuk mencapai
"pengurangan log" dalam jumlah organisme,
mengurangi jumlah mereka sehingga
tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat
produk yang telah dipasteurisasi
didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa).
Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena dia
memengaruhi rasa dan
kualitas dari produk.
Hadi juga
mempunyai mesin berkapasitas 250 liter. Ukurannya jauh lebih besar. Mesin
tersebut terdiri atas empat tabung dengan diameter 50 sentimeter dan tinggi
lebih dari semeter. “”Cara kerjanya hampir sama dengan yang 10 liter. Tapi,
yang besar ini, selain berkapasitas produksi lebih besar, juga lebih komplet.
Ada pemanas dan mesin pendingin sekaligus,”” tutur pria kelahiran Banyuwangi,
21 April 1989 itu.
Ide untuk
membuat mesin tersebut sebenarnya sudah muncul ketika dirinya masih duduk di
bangku SMA. Dia mengungkapkan, 90 persen keluarga besar, termasuk orang tuanya,
adalah peternak. Selama ini, susu dibeli dengan harga yang sangat murah dari
peternak.Karena itu, anak kedua Tumirin dan Sudarmi tersebut menginginkan agar
kondisi peternak membaik. Dengan Sulis, peternak bisa mengolah sendiri produksi
susu. Yakni, menjadi produk susu yang siap dikonsumsi dan bernilai ekonomis
tinggi.
Daftar pusaka
SALEH ENIZA,2004. "TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU DAN HASIL IKUTAN TERNAK"
(https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31474612/ternak-eniza.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1506743557&Signature=PbMzYkXJqaYXL4x1yyM0Kqae%2BTE%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3Dternak_eniza.pdf)
https://prasetya.ub.ac.id/berita/SENOPATI-Teknologi-Pasteurisasi-Susu-Karya-Mahasiswa-FTP-16486-id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.