.

Sabtu, 30 September 2017

Teknologi Ramah Lingkungan : Biopori

Biopori sebagai Media Optimalisasi Lingkungan

Oleh Veri Ahmad Nurudin, dipublikasikan pada 29/09/2017

Gambar terkait
Sumber Kompasiana.com
      Pertumbuhan ekonomi dan industri yang semakin meningkat, membuat lahan serapan semakin menipis, bahkan nyaris tidak ada lagi. Hal ini dapat jelas terlihat ketika banjir dimusim hujan dan kekeringan disaat kemarau tiba. Untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara yang cukup efektif yaitu dengan membuat lubang resapan Biopori.
   Lubang resapan Biopori adalah metode optimalisasi daya serap air tehadap tanah dengan cara membuat lubang silidris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah. Sedangkan pengertian dari Biopori sendiri adalah lubang-lubang (pori-pori) di dalam tanah yang terbentuk akibat adanya aktifitas organisme didalamnya. Pembuatan lubang resapan Biopori (LBR) ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata, Msc. pada tahun 1976, peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

      Biopori ini mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air. Hal ini disebabkan lubang yang terbentuk oleh Biopori akan membentuk lubang pori-pori didalam tanah. Air yang terserap kedalam tanah akan tersimpan dan menjaga kelembaban tanah, bahkan dimusim kemarau. Sehingga, dengan pembuatan lubang serapan ini diyakini mampu menjaga kelestarian mata air dan keberadaan air ditanah.
     Untuk pembuatannya sendiri cukup mudah, hanya membutuhkan peralatan sederhana. Langkah langkah pembuatannya sebagai berikut: 
1. Pilih lokasi yang tepat, tepatnya daerah dengan air hujan mengalir atau daerah yang selalu  tergenang air 
2.  Siram tanah lokasi agar mudah dilubangi
3. Buat lubang menggunakan Bor Biopori secara tegak lurus dan putar searah jarum jam
4. Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 100 cm.
5. Isi lubang dengan sampah organik seperti daun kering, sampah dapur, tulang hewan dsb
6. Tutup mulut lubang dengan tutup berventilasi

     Sampah-sampah yang dimasukkan kedalam lubang ini akan diurai oleh organisme tanah, dan membuat terbentuknya pori-pori tanah. Sisa sampah organik dalam biopori dapat dipakai kembali sebagi kompos/pupuk tanaman.

     Dengan adanya pembuatan lubang Biopori ini, diharapkan dapat menanggulangi daerah rawan resapan air dilahan terbuka sempit, terutama diperkotaan. Selain itu manfaat yang didapat dengan sistem ini yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai tindak penanganan limbah organik dan mampu meningkatkan kesehatan tanah


Daftar Pustaka


Biopori, 2017. Resapkan Air Hujam Menjadi Air Tanah (Rahmat). Biopori.com
http://www.biopori.com/

Brata, Kamir R. dan Neslistya, Anne. Lubang resapan Biopori. Penebar Swadaya
https://books.google.co.id/books?id=cTOM-xir5rkC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Kompas. 2016. Lubang Resapan Biopori Efektif Atasi Kekeringan. Kompas.com
http://properti.kompas.com/read/2015/09/07/162640721/Lubang.Resapan.Biopori.Efektif.Atasi.Kekeringan

Peka Indonesia Foundation, 2016. Biopori : Teknologi untuk konservasi Air. Yayasan Peduli Konservasi Air Indonesia
http://peka-indonesia.org/2016/08/biopori-teknologi-untuk-konservasi-air/ 

Wikipedia. Biopori. Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Biopori
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.