Judul
Buku : Dasar Dasar Ilmu Polimer
Penerbit : LPPM Universitas Jayabaya
Penggarang : Dr. Flora Elvistia Firdaus, M. Si
Tahun : 2012
ISBN : 978-602-18787-0-5
Tebal
buku : 132 halaman
ISI
BUKU
Secara
umum, buku ini membahas mengenai dasar dan penggelompokan mengenai polimer.
Seperti yang diketahui, dewasa ini bahan polimer lazim digunakan untuk semua
jenis peralatan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan barang-barang
yang berasal dari polimer sintetis, antara lain sebagai kantong plastik
pembungkus makanandan minuman, alat-alat rumah tangga, alat-alat listrik.
Selain itu, polimer juga digunakan sebaga bahan pembuatan pakaina, permadani,
dll. Cat lateks yang digunakan untuk mengecat dindingpun juga termsuk bahan
polimer. Polimer banyak digunakan hampir di semua jenis peralatan karena sifat
bahannya yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, harga produksinya terjangkau dan
pembuatannya yang relatif mudah.
Polimer
berasal dari hahasa Yunani yaitu poli yang berarti banyak dan meros berarti
bagian atau unit yang tersusun secara berulang. Terikat secara kovalen
membentuk makromolekul. Terminologi polimer pertama kali digunakan oleh John
Jacob Berzelius pada tahun 1833. Molekul-molekul tunggal penyusun polimer
dikenal dengan istilah monomer, adalah unit terkecil dalam polimer. Jika
terdiri dari paling sedikit dua monomer dan memiliki berat molekul rendah
disebut oligomer. Monomer memiliki ikatan kovalen tak jenuh atau ikatan ganda,
pada”mem” ikatan tersebut menjadi aktif dan ikatan kovalen terbuka terhadap
electron tak berpasangan. Produk polimer memiliki spectrum yang sangat luas
sehingga mudah ditemukan pada kehidupan sehari-hari. (Firdaus, Flora Elvistia.
2012. p 1)
Sifat-sifat Polimer yang
mempengaruhi sifat fisik polimer adalah sebagai sebagai berikut.
- Panjang
rata-rata rantai polimer : kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah
panjangnya rantai polimer.
- Gaya
antarmolekul : jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka
polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
- Percabangan
: rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan
mudah meleleh.
- Ikatan
silang antar rantai polimer : ikatan silang antar rantai polimer
menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah
patah.
- Sifat
kristalinitas rantai polimer : polimer berstruktur tidak teratur memil;iki
kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer
dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat
dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
Penggologan
polimer berdasarkan asalnya :
- Polimer Alam
adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat
terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak
tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan
senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur
dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam
untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.
- Polimer
sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam
dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer
telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan
polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer
sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya
titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya
sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna
kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan
produksi ban yang elastis terhadap jalan raya.
Penggologan
polimer berdasarkan proses pembentukannya :
Reaksi
pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah
reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang
besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
- Reaksi adisi
adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada
atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi
adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan
rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan
polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk
polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti
alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan
plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi.
Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan
poliisoprena.
- Reaksi
kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan
polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya,
senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa
biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
Penggologan
polimer berdasarkan sifat panasnya :
- Polimer
termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh, dan dapat dilebur untuk dicetak kembali.
Contohnya polietilene, polipropilena, dan
- Polimer
termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang.
Contohnya melamin dan bakelit.
Disamping memiliki manfaat yang
sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke lingkungan
sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran
lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam
makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik).
Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian
polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat
yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur
ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis. Pirolisis adalah
proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil dengan bantuan
panas dalam reactor.
ULASAN BUKU
Buku ini adalah hasil karya
pengajar Teknik Kimia Universitas Jayabaya dari tahun 1989, mata kuliah yang
diajarkan adalah Teknologi Polimet, teknologi Pengolahan Air, Kimia Organik dan
Limbah Industri. Ditulis dengan bahasa yang lugas dan cocok sebagai bahan ajar
karena berisi informasi lengkap tentang ilmu polimer lengkap dengan reaksi dan
struktur kimianya.
Tetapi pemilihan kata-katanya
teralu ‘kimia’ sehingga untuk orang asing yang membacanya akan mengalami
beberapa kesulitan pemahaman. Tetapi terlepas dari kekurangannya, buku ini
sangat berguna bagi semua kalangan terutama untuk kalangan pengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.