Resensi Buku Teknik Mesin
Judul
: Teknik
Kontruksi Kapal Baja jilid 1
Penulis : Moch. Shofi’i
Indra Kusna Djaja
Penerbit
: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejurusan
Tahun
Terbit : 2008
ISBN
: 978-979-060-078-2
Jumlah
Halaman : 311 halaman
Pendahuluan
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut,
pada semua daerah
yang mempunyai perairan tertentu. Sejak dahulu, orang sudah menggunakan kapal sebagai
sarana transportasi laut. Hal
ini sudah menjadi kebiasaan hubungan antara kelompok orang dengan kelompok
orang lainnya. Semua ini diperlukan sebagai sarana transportasi laut. Alat
untuk transportasi itu adalah kapal atau perahu. Dengan menggunakan kapal, orang akan dapat menuju ke
suatu tempat untuk
berkomunikasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu.
Dengan
adanya perbedaan tempat oleh perairan, yang memiliki sifat dan
kedalaman yang berbeda-beda, maka diperlukan sebuah kapal yang mampu
untuk melintasi perairan yang luas. Dengan adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka peranan penggunaan kapal pun ikut berkembang.
Bila dahulu kapal hanya digunakan untuk sarana transportasi laut
, maka sekarang ini kapal digunakan untuk membawa muatan, berperang,
mencari minyak,ekspor / impor dan lain-lainya.
Kapal
dengan bentuk dan konstruksinya mempunyai fungsi tertentu yang
tergantung, pada tiga faktor utama, yaitu jenis (macam) kargo yang di bawa,
bahan baku kapal, daerah operasi (pelayaran) kapal. Kapal
pembawa muatan dibagi menjadi tiga bagian yaitu : kapal kargo, kapal
tangki, dan kapal penumpang. Sedangkan kapal kargo
juga dibagi lagi menurut cara muatannya yaitu kapal
peti kemas (kontainer), kapal palet kapal roll on roll off (Ro-ro).
Kapal tangki adalah kapal yang khusus digunakan untuk
membawa minyak mentah, minyak hasil penyulingan gas alam cair,
dan lain-lain. Kapal dengan bentuk dan konstruksinya mempunyai fungsi
tertentu yang tergantung, pada tiga faktor utama, yaitu jenis
(macam) kargo yang di bawa, bahan baku kapal, daerah operasi (pelayaran)
kapal. Kapal pembawa muatan dibagi menjadi tiga bagian yaitu
: kapal kargo, kapal tangki, dan kapal penumpang. Sedangkan
kapal kargo juga dibagi lagi menurut cara muatannya yaitu kapal
peti kemas (kontainer), kapal palet , kapal roll on roll off (Ro-ro). Kapal
tangki adalah kapal yang khusus digunakan untuk membawa minyak
mentah, minyak hasil penyulingan gas alam cair, dan lain-lain.
BAB I
Ukuran Utama Kapal
1.
Panjang Kapal.
Loa
: Length over all
Adalah
panjang kapal keseluruhan yang diukur dari
ujung buritan sampai ujung haluan.
LPP
: Length between perpendiculars.
Panjang antara kedua
garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang
diukur pada garis air muat.
AP
: Garis tegak buritan ( After
perpendicular )
Letaknya pada linggi kemudi bagian belakang atau pada
sumbu poros kemudi.
FP
: Garis tegak haluan ( fore
perpendicular )
Adalah merupakan perpotongan antara linggi haluan dengan
garis air muat.
Lwl
: Panjang garis air (Length of water
line)
Adalah jarak mendatar
antara ujung garis muat ( garis air ), yang diukur dari
titik potong dengan linggi buritan sampai
titik potongnya dengan linggi haluan dan diukur
pada bagian luar linggi buritan dan linggi haluan.
2. Lebar Kapal.
B
:
Breadth ( lebar yang direncanakan ).
Adalah jarak mendatar
dari gading tengah yang diukur pada bagian luar gading. (tidak termasuk tebal
pelat lambung ).
Bwl
: Breadth of water line ( lebar pada
garis air muat ).
Adalah lebar yang terbesar yang diukur pada garis air
muat.
Boa
: Breatdh over all ( lebar maksimum ).
Adalah lebar terbesar
dari kapal yang diukur dari kulit lambung
kapal disamping kiri sampai kulit lambung kapal
samping kanan.
3. Tinggi Geladak.
H
(D) : Depth ( tinggi terendah dari geladak ).
Adalah jarak tegak dari
garis dasar sampai garis geladak yang terendah, umumnya diukur di tengah-tengah
panjang kapal.
4. Sarat Kapal.
T
: Draft ( sarat
yang direncanakan ).
Adalah jarak
tegak dari garis dasar sampai pada garis
air muat.
BAB II
Perbandingan
Ukuran Utama.
Perbandingan
ukuran utama kapal adalah :
L; L; B; dan H; B H
T T
Dibawah
ini diberikan uraian secara singkat ukuran utama dan pengaruhnya
terhadap perencanaan kapal. Panjang kapal ( L ), terutama
mempunyai pengaruh pada kecepatan kapal dan pada kekuatan
memanjang kapal.
Biro
Klasifikasi Indonesia ( BKI ) 2004 mensyaratkan sebagai berikut
:
L = 14
Untuk daerah pelayaran samudra H
L = 15
Untuk daerah pelayaran pantai H
L = 17 Untuk daerah pelayaran local H
L = 18 untuk daerah pelayaran terbatas H
Dari
ketentuan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa daerah yang mempunyai
gelombang besar atau pengaruh–pengaruh luar
BAB III
RENCANA GARIS (LINES PLAN)
Sebelum mulai menggambar rencana garis (lines plan). Harus mengetahui
lebih dahulu ukuran besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar
meupun tinggi badan kapal. Ukuran kapal tersebut menggunakan
singkatan-singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun
dalam istilah bahasa inggris dan penggunaannya sudah standart.
Apabila seseorang hendak membuat suatu kapal digalangan, maka
pertama–tama yang harus dikerjakan adalah pemindahan gambar
rencana garis dari kertas gambar kelantai (mould loft) dengan ukuran
yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana garis
inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun. Dalam gambar
rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus
diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini :
A.
Garis Air ( Water Line ).
Di umpamakan suatu kapal dipotong secara memanjang (Mendatar
). Garis – garis potong yang mendatar ini disebut garisair ( water line ) dan
mulai dari bawah diberi nama WL O, WL 1, WL
2, WL 3 dan seterusnya. Dengan adanya potongan mendatar ini
terjadilah beberapa penampang. Tiap – tiap penampang ini disebut
bidang garis air.
B.
Garis Dasar ( Base Line ).
Garis dasar ( base line ) adalah garis air yang paling
bawah. Dalam hal ini adalah garis air 0 atau WL 0. Atau kalau
dilihat dari bidang garis air, maka proyeksi base line adalah
bidang garis air 0. Garis air ini ( WL 0 ) / garis dasar ini letaknya
harus selalu datar.
Pada
kapal – kapal yang direncanakan dalam keadaan datar (even keel ).
C.
Garis Muat ( Load Water Line ).
Garis muat adalah garis air yang paling atas pada
waktu kapal dimuati penuh dengan muatan. Tinggi
garis muat (T) diukur persis di tengah – tengah kapal (Midship).
D.
Garis Geladak Tepi ( Sheer Line ).
Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah
garis lengkung dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung
atas dari balok geladak. Kalau kita melihat garis geladak tepi
dari gambar diatas, maka terlihat bahwa jalannya garis sisi
tersebut adalah
menanjak
naik dihaluan maupun di buritan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.