@F24_Reza
Oleh : Reza Agustian Raharja
Pada saat ini teknologi dan sains merupakan sebuah ilmu yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat, berbagai inovasi-inovasi di bidang sains dan teknologi juga terus dikembangkan. Kreatifitas anak-anak muda yang berbakat dan inovatif semakin bermunculan menghadirkan sebuah penemuan-penemuan baru yang dapat memukau dunia. Ide-ide kreatif yang mereka miliki dituangkan dengan menghadirkan sebuah penemuan teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Pada kesempatan yang lalu, tepatnya Hari Sabtu tanggal 22 Agustus 2017 saya berkunjung ke Universitas Mercu Buana Jakarta untuk melihat acara The International Exhibition of The 4th International Young Invention Award, yang merupakan Pameran mengenai penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang diikuti oleh 12 negara.
Sumber : Hasil foto sendiri
Pada kesempatan kemarin saya melihat beberapa stand yang ada pada pameran tersebut, pertama saya melihat penemuan dari Sampoerna Academy yang menghadirkan inovasi yang diberi nama "Cyborg Hand" yang merupakan sebuah tongkat yang membantu penyandang tuna netra untuk untuk berjalan yang dilengkapi dengan sensor detection area. Selanjutnya saya juga melihat penemuan yang berasal dari adik-adik malaysia yang menemukan lilin untuk mengusir nyamuk yang minim polusi. Tak mau ketinggalan saya pun juga lanjut berkeliling stand dan melihat sebuah penemuan dari kakak-kakak Mahasiswa Univesitas Mercu Buana yang hadir menyajikan penemuan baru berupa alat yang dapat mendeteksi tentang jenis sampah antara organik dan anorganik yang diberi nama "SMART TRASH CAN".
Sumber : Hasil foto sendiri
Pada kesempatan kali ini saya akan fokus untuk membahas mengenai Smart Trash Can yang merupakan Inovasi tempat sampah yang dapat mendeteksi tentang jenis sampah antara jenis sampah organik dan jenis sampah anorganik, sehingga dalam proses untuk pengolahan sampah tersebut akan menjadi lebih mudah.
Smart Trash Can terbuat dari material Stainless Steel 304 yang merupakan material yang sudah tahan terhadap karat, berbeda dengan bahan besi atau baja yang mudah korosi jika terkena air. Dari segi design Smart Trash Can memiliki design dan ukuran yang sudah disesuaikan dengan tinggi pusar manusia sehingga pas saat orang Ingin membuang sampah.
Smart Trash Can juga mempunyai kapasitas menampung sampah sebesar 25L untuk sampah organik dan juga 25L untuk sampah Anorganik, menurut saya ukuran yang ideal tidak terlalu besar atau juga tidak terlalu kecil. Untuk Power Supply nya Smart Trash Can mempunyai power supply sebesar 5-12 VDC (Volt DC).
Sumber : Hasil foto sendiri
Selanjutnya saya akan membahas bagaimana cara kerja Smart Trash Can sehingga dapat secara otomatis mendeteksi atau membedakan jenis sampah yang ingin dibuang. Tempat sampah ini menggunakan 4 sensor dalam kerjanya yaitu sensor Proximity, Photoelectric, Inductif, dan Infrared.
Sensor Proximity, Photoelectric dan Inductive posisinya berada di bagian luar tempat sampah di antara tempat sampah organic dan anorganik, sedangkan untuk sensor infrared posisinya berada di dalam tempat sampah yang fungsinya sebagai pembacaan lavel sampah di dalam box.
Sensor Proximity, Photoelectric dan Inductive bekerja secara bersamaan untuk mendeteksi jenis sampah ketika sampah yang ingin dibuang ditempelkan ke ketiga sensor tersebut, selanjutnya dari hasil pembacaan sensor tersebut akan dikirimkan ke microcontroller Arduino ATMega 16 untuk diproses, hasil yang sudah diolah oleh microcontroller akan memberikan perintah kepada motor servo untuk membuka tutup tempat sampah. Jika sensor membaca jenis sampah organic maka microkontroller akan memberikan perintah ke motor servo untuk membuka tutup tempat sampah organic dan jika sensor membaca jenis sampah anorganik maka mocrokontroller akan memberikan perintah ke motor servo untuk membuka tutup tempat sampah anorganik.
Kelemahan dari alat ini adalah sumber energi yang digunakan adalah energi listrik, sehingga alat ini hanya dapat digunakan di tempat yang dekat dengan sumber listrik. Untuk penempatan di tempat Outdoor juga belum memungkinkan karena kondisi dan cuaca cenderung dapat merusak alat ini sehingga penempatan masih dalam lokasi indoor.
Selanjutnya kelemahan dari alat ini adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi jenis sampah belum terintegrasi untuk mendeteksi jenis sampah dalam jarak yang dapat disesuaikan dan harus menempelkan sampah dengan sensor untuk alat ini dapat bekerja, hal ini yang menurut saya sedikit kurang efisien. Dari segi sistem buka tutup sampah juga sedikit lama untuk proses buka dan tutup nya sehingga akan membuat orang sedikit menunggu untuk tempat sampah ini terbuka.
Saran menurut saya adalah Inovasi-inovasi yang sudah diciptakan oleh anak-anak bangsa agar segera dapat dipatenkan dan terus dikembangkan untuk menghadirkan teknologi-teknologi generasi terbaru yang dapat bersaing dengan inovasi dari luar negeri. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa haruslah mempunyai pemikiran yang inovatif dan kreatif agar kita sebagai generasi muda dapat memjadi pemain inti dalam era Globalisasi ini yang mewajibkan kita untuk menghadapi perubahan.
Sekian review saya dalam acara "The International Exhibition of The 4th International Young Invention Award" tentang Tempat sampah yang dapat membedakan sampah organik dan anorganik yang diberi nama "SMART TRASH CAN".
Keren
BalasHapusKeren
BalasHapus