.

Jumat, 29 September 2017

IYIA 2017 : Spice Soap

Oleh: Zara Zefira

Bertepatan hari sabtu minggu lalu, tepatnya pada tanggal 23 September 2017 di Aula Rektorat Lt.2 Universitas Mercu Buana dimana diadakannya international exhibition yang diikuti oleh inovator teknologi dari berbagai negara.


Dalam acara tersebut terdapat banyak sekali penemuan inovasi oleh para generasi muda yang tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia, selain itu hal yang lebih menariknya lagi bahwa sebagian besar mereka mengolah tersebut dengan mendaur ulang limbah-limbah yang tak dipakai atau telah dibuang oleh manusia. Terbayang betapa bermanfaatnya penemuan-penemuan tersebut.


Salah satu yang menarik perhatian saya dari penemuan-penemuan di acara tersebut salah satunya adalah "Spice Soap" yaitu salah satu penemuan dari salah satu SMA Lazuardi Depok. Spice soap ini adalah sabun untuk cuci piring yang mengandung antimikroba yang berasal dari limbah yang tak terpakai dan tambahan bahan-bahan alami. Dimana bahan-bahan yang digunakan adalah cangkang kulit telur bekas, minyak goreng bekas pakai, jahe, serta kencur.





Cara pembuatannya pun cukup mudah, yaitu cangkang kulit telur bekas yang telah dibersihkan dan dipisahkan dari lapisan membrannya dihaluskan bersamaan dengan kencur dan jahe sampai halus dan dipanaskan di oven dengan suhu 100°C. Kemudian siapkan 100ml minyak bekas pakai, lalu 10gr campuran cangkang kulit telur yang telah menjadi bubuk tersebut dicampurkan dalam minyak bekas pakai. Proses penyerapan cangkang kulit telur memakan waktu kurang lebih 15-30 menit. Diamkan campuran tersebut dalam wadah tertutup selama satu hari, kemudian tambahkan campuran tersebut menggunakan NaOH sebanyak 100ml, aduk sampai rata. Terakhir, tambahkan pengharum sesuai keinginan (boleh tidak), ini memakan waktu selama kurang lebih 2 minggu untuk proses saponifikasi. Dan hasil sabun ini memiliki pH 8,6.

Kelebihan sabun cuci piring ini yaitu dapat menghilangkan jamur-jamur yang terdapat pada piring kotor karena mengandung anti mikroba, meskipun begitu penemuan ini masih harus banyak diperbarui lagi agar produk semakin baik dan dapat diproduksi untuk diperjualbelikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.