.

Kamis, 28 September 2017

teknologi serba guna moderen!!!


penulis : @G19-BAMBANG,oleh bambang hary p
(41616110027)



Teknologi tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technologyoleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is Beautifull. Walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Baik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.
Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang. Namun, gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara maju dan negara berkembang. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan. Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Seperti dijelaskan di atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya” daripada "padat modal". Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.


  • Terminologi  


Secara umum istilah teknologi tepat guna digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju. Konsep teknologi tepat guna sendiri sering berfungsi sebagai payung bagi berbagai macam nama dari tipe teknologi yang sejenis. Seringkali istilah-istilah tersebut juga digunakan secara bergantian. Namun, penggunaan dari sebuah istilah ketimbang istilah lainnya bisa menunjukkan fokus yang lebih spesifik, bias maupun tujuan dari sebuah pilihan teknologi. Walaupun nama asli dari konsep yang sekarang dikenal sebagai teknologi tepat guna, "teknologi-antara" (intermediate technology) sekarang sering dianggap sebagai bagian dari teknologi tepat guna itu sendiri, dengan fokus yang lebih condong pada tipe teknologi yang lebih produktif dibanding teknologi-teknologi tradisional namun lebih terjangkau jika dibandingkan dengan teknologi untuk masyarakat industri. Tipe-tipe teknologi lain yang berada di bawah payung teknologi tepat guna adalah:

  • Capital-saving technology
  • Labor-intensive technology
  • Alternate technology
  • Self-help technology
  • Village-level technology
  • Community technology
  • Progressive technology
  • Indigenous technology
  • People’s technology
  • Light-engineering technology
  • Adaptive technology
  • Light-capital technology
  • Soft technology


DAFTAR PUSTAKA

Schumacher, E.F. (1973). Small is Beautiful: A Study of Economics as if People Mattered. Virginia: Hartley & Marks Publishers. ISBN 0-88179-169-5.
Bull, C. (1999). Appropriate Technology: Tools, Choices, and Implications. New York: Academic Press. pp. 3, 270. ISBN 0-12-335190-1.
Sianipar, C.P.M.; Dowaki, K.; Yudoko, G.; Adhiutama, A. (2013). "Seven pillars of survivability: Appropriate Technology with a human face" (PDF). European Journal of Sustainable Development 2 (4): 1–18.
VillageEarth.org. "Appropriate Technology Sourcebook: Introduction". Diakses tanggal 5 Juli 2008.
 Akubue, A. (2000). "Appropriate Technology for Socioeconomic Development in Third World Countries". The Journal of Technology Studies 26 (1): 33–43. Diakses tanggal Maret 2011.
Sianipar, C.P.M.; Yudoko, G.; Dowaki, K.; Adhiutama, A. (2014). "Design and technological appropriateness: The quest for community survivability". Journal of Sustainability Science and Management 9 (1): 1–17.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.