penulis : @G19-BAMBANG,oleh bambang hary p
(41616110027)
Teknologi
tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya)
yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technologyoleh seorang
ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya
yang berpengaruh, Small is Beautifull. Walaupun nuansa pemahaman dari
teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan
penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi
beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala
relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi
lokal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang
dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan
aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak
polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada
umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Baik Schumacher
maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan
bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia
penggunanya.
Teknologi
tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan
ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat
modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang. Namun,
gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara maju dan negara
berkembang. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis
energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu lingkungan dan
keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi tepat
guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali
merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap
ranting-ranting sosial dan lingkungan. Secara luas, istilah teknologi
tepat guna biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang
dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan
perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Seperti
dijelaskan di atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya
lebih bercirikan solusi "padat karya” daripada "padat modal".
Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai
penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.
- Terminologi
Secara
umum istilah teknologi tepat guna digunakan di dalam dua wilayah:
memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah
pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial
di negara maju. Konsep teknologi tepat guna sendiri sering berfungsi sebagai
payung bagi berbagai macam nama dari tipe teknologi yang sejenis. Seringkali
istilah-istilah tersebut juga digunakan secara bergantian. Namun, penggunaan
dari sebuah istilah ketimbang istilah lainnya bisa menunjukkan fokus yang lebih
spesifik, bias maupun tujuan dari sebuah pilihan teknologi. Walaupun nama asli
dari konsep yang sekarang dikenal sebagai teknologi tepat guna,
"teknologi-antara" (intermediate technology) sekarang sering dianggap
sebagai bagian dari teknologi tepat guna itu sendiri, dengan fokus yang lebih
condong pada tipe teknologi yang lebih produktif dibanding teknologi-teknologi
tradisional namun lebih terjangkau jika dibandingkan dengan teknologi untuk
masyarakat industri. Tipe-tipe teknologi lain yang berada di bawah payung
teknologi tepat guna adalah:
- Capital-saving technology
- Labor-intensive technology
- Alternate technology
- Self-help technology
- Village-level technology
- Community technology
- Progressive technology
- Indigenous technology
- People’s technology
- Light-engineering technology
- Adaptive technology
- Light-capital technology
- Soft technology
DAFTAR
PUSTAKA
Schumacher,
E.F. (1973). Small is Beautiful: A Study of Economics as if People
Mattered. Virginia: Hartley & Marks Publishers. ISBN 0-88179-169-5.
Bull,
C. (1999). Appropriate Technology: Tools, Choices, and
Implications. New York: Academic Press. pp. 3, 270. ISBN 0-12-335190-1.
Sianipar,
C.P.M.; Dowaki, K.; Yudoko, G.; Adhiutama, A. (2013). "Seven pillars of survivability: Appropriate
Technology with a human face" (PDF). European Journal
of Sustainable Development 2 (4): 1–18.
VillageEarth.org. "Appropriate Technology Sourcebook: Introduction".
Diakses tanggal 5 Juli 2008.
Akubue,
A. (2000). "Appropriate Technology for Socioeconomic
Development in Third World Countries". The Journal of
Technology Studies 26 (1): 33–43. Diakses tanggal Maret 2011.
Sianipar,
C.P.M.; Yudoko, G.; Dowaki, K.; Adhiutama, A. (2014). "Design and
technological appropriateness: The quest for community
survivability". Journal of Sustainability Science and Management 9 (1):
1–17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.